PERANCANGAN PONDOK PESANTREN MADINATUL QUR AN JONGGOL. Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Jonggol Islamic City yang kini mengusung citra menuju Kota Serambi Madinah.

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Pengertian Judul. Pengertian judul : PONDOK PESANTREN INTERNASIONAL DI SURAKARTA sebagai berikut :

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Isu Perkembangan Properti di DIY

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin. berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan. Sekolah Luar Biasa Tunagrahita di Bontang, Kalimantan Timur dengan Penekanan

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Program Komputer Acuan Bahasa c 2010 Ferli Deni Iskandar

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul Rembang Ocean Mall Rembang Ocean Mall 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Pendidikan non formal sebagai wadah aktifitas diluar sekolah

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan

Selain itu bambu memberikan kesan alami yang eksotis dan indah sehingga akan mempengaruhi karakter orang yang tinggal di dalamnya.

Redesain Lembaga Pendidikan Bahasa Asing Private Quick English Course (PQEC) Institute di Cimahi, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan. Youdastyo / Kompleks Wisata Perikanan Kalitirto I- 1

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebut Ratu dari Timur ( Queen of the east ). Kejadian kejadian sejarah termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di Yogyakarta, baik secara fisik maupun secara psikis 1.

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

Alfitrah Subuh Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

PUSAT PROMOSI, INFORMASI DAN PERDAGANGAN PRODUK AUDIO VISUAL DI SURABAYA

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

Transkripsi:

PERANCANGAN PONDOK PESANTREN MADINATUL QUR AN JONGGOL Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Umum Pendidikan merupakan pelayanan sosial yang dibutuhkan untuk melengkapi kewajiban sebuah wilayah. Wilayah yang berhak mendapatkan sarana pendidikan meliputi perkotaan, pedesaan, bahkan daerah terisolir sekalipun. Umumnya sarana pendidikan yang berada di perkotaan memiliki fasilitas dan aksesbilitas yang memadai daripada sarana yang terdapat di pedesaan. Tingkatannya pun beragam, mulai dari pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi, pendidikan fomal hingga pendidikan nonformal dengan berbagai kurikulum pula. Selain itu tenaga pengajar yang sudah memiliki pendidikan dan keahlian yang sangat baik dari lulusan yang baik. Sedangkan di daerah yang minim akan fasilitas belajar dan sulit dijangkau hanya mendapatkan tenaga pengajar yang kurang memadai. Di pedesaan jenjang tertinggi yang paling banyak dicapai adalah sekolah dasar dan masih sedikit tamatan sekolah menengah pertama apalagi menengah umum. Latar belakangnya adalah keterbatasan biaya maka anak-anak usia sekolah lebih memilih putus sekolah untuk bekerja menggarap ladang atau mengadu nasib ke kota dengan mengandalkan keahlian fisik. Pendidikan tentu akan mempengaruhi lingkungan yang ada di sekelilingnya. Pengaruh ini dapat berupa fisik, sosial budaya, dan ekonomi. Pengaruh yang timbul dapat berupa positif maupun negatif. Jika pengaruh negatif yang dikhawatirkan lebih besar daripada pengaruh positif maka harus ada usaha yang ditekankan sejak dini. Maka dari itu perlu perencanaan sarana pendidikan yang matang untuk daerah pedesaan. 1

Faktor inilah yang menyebabkan penulis berinisiatif untuk mengangkat tentang perencanaan pondok pesantren modern. Alasan penulis mengambil judul ini karena secara lokasi berada di daerah yang jauh dari perkotaan dan umumnya pondok pesantren memang tidak terletak di daerah perkotaan. Latar belakang penulis mengadaptasi arsitektur di Madinah adalah karena kawasan Jonggol terdapat banyak pesantren dengan nama Madinah dan tenaga pengajar pondok pesantren merupakan lulusan dari sekolah-sekolah di Madinah. 1.1.2 Latar Belakang Khusus Sebagai negara yang populasi muslimnya terbesar di dunia, Indonesia memiliki berbagai potensi untuk membangun sarana pendidikan keagamaan yang bisa dijadikan sasaran belajar bahkan daya tarik wisata di Asia Tenggara. Hal ini tidak mengherankan karena wilayah Indonesia memang didominasi oleh umat muslim dari Sabang sampai Merauke sebab berkaitan dengan sejarah masuknya pedagang dari Timur Tengah semasa dahulu yang tidak hanya berdagang namun juga menyebarkan agama Islam. Pada dasarnya keistimewaan ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk mempromosikan wisata Syariah kepada wisatawan karena ini tidak lepas dari latar sosial budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dengan didukung keindahan alamnya. Pengetahuan agama yang baik tentu membuat keteraturan di dalam diri manusia sebab yang dituntut bukan sekedar ilmu akhirat tetapi juga ilmu duniawi. Pondok pesantren yang berfungsi sebagai pusat ajaran agama Islam tentu memiliki imaji yang kental dengan garis keras dan sama sekali tidak mencari pasar. Padahal bila dikelola secara profesional pondok pesantren dapat menghasilkan profit yang besar dan keuntungan dapat dipergunakan untuk kegiatan amal dan keberlangsungan pendidikan pondok pesantren itu sendiri. Dari rata-rata jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia yang mencapai 4 juta wisatawan setiap tahunnya dengan berbagai macam tujuan berwisata dan 2

meningkatnya tren Moslem Traveller sehingga wisatawan muslim tercatat sudah berkontribusi sekitar sekitar 126 miliar dolar AS pada 2011 1. Salah satu Pondok Pesantren yang berhasil membentuk imejnya sebagai pondok pesantren wisata melalui kegiatan wisata religi adalah Pondok Pesantren Daarut Tauhid yang diprakarsai oleh ulama tersohor di Indonesia yaitu Abdullah Gymnastiar. Jumlah wisatawan yang mengikuti wisata syariah tersebut berkisar 15.000 pengunjung setiap bulan, baik wisatawan domestik atau mancanegara dan pendapatan dari sektor pariwisata di daerah Jawa Barat naik 37%. Sumber dana pembangunan pondok pesantren Madinatul Qur an berasal dari donatur dari Madinah dan tanah seluas 36 hektar merupakan wakaf dari H. Rudi Wahab. Pondok Pesantren Madinatul Qur an adalah binaan dari ulama-ulama lulusan perguruan tinggi Madinah. 1.1.3 Potensi Jonggol, Jawa Barat sebagai kota Wisata Religi Jonggol merupakan kecamatan di Jawa Barat yang terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah dan asri. Rencana pemerintah memindahkan pusat pemerintahan Republik Indonesia membuat wilayah Jonggol diincar para investor untuk berinvestasi membangun sarana publik yang menjual. Pembangunan jalan Poros Jonggol dari Tol Jagorawi dapat memicu kehadiran wisatawan karena kemudahan akses semakin menambah potensi Jonggol sebagai daerah wisata baru di Jawa Barat. Jonggol sendiri terkenal dengan ulama-ulama yang dihasilkannya. 1.2 Judul Penulisan Perancangan Pondok Pesantren Madinatul Qur an Jonggol 1.3 Rumusan Permasalahan 1.3.1 Permasalahan Umum 1 www.budpar.go.id/.../lakip%20kementerian%20pariwisata%20.. 25 April 2013, 14:40 3

Bagaimana merancang bangunan Pondok Pesantren Modern di Jonggol, Jawa Barat yang mewadahi kegiatan studi agama Islam sekaligus sebagai ikon kota Jonggol Bagaimana merancang bangunan Pondok Pesantren Modern di Jonggol, Jawa Barat, dengan pendekatan tropis antara lain meliputi : 1.3.2 Permasalahan Khusus 1. Bentuk bangunan pondok pesantren mengadaptasi bangunan di Madinah dan diterapkan kepada kaidah bangunan tropis Indonesia. 2. Tata ruang dalam dan tata ruang luar pendidikan pondok pesantren yang terintegrasi menyesuaikan tipologi bangunan pesantren pada umumnya. 3. Sirkulasi yang nyaman dan sesuai syari ah. 4. Zonasi yang membentuk kawasan islami dan sesuai dengan kondisi alam. 1.4 Tujuan 1.4.1. Tujuan Umum Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan bangunan Pondok Pesantren Modern yang sesuai dengan standar pendidikan agama Islam dan kurikulum modern. 1.4.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penulisan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan rumusan konsep perancangan bangunan Pondok Pesantren Modern yang sesuai dengan standar pendidikan agama Islam dengan pendekatan Arsitektur tropis. 2. Mendapatkan rumusan konsep integrasi fungsi bangunan dan kegiatan di pondok pesantren untuk menciptakan kenyamanan dalam alur kegiatan. 1.5 Sasaran 4

1.5.1 Sasaran umum Untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern di Jonggol yang dapat mengakomodasi semua kegiatan yaitu melalui : 1. Identifikasi potensi taraf pendidikan di kawasan Jonggol 2. Identifikasi keterkaitan karakteristik pengguna, fungsi, dan ruang 3. Identifikasi potensi wisata di daerah Jonggol 4. Identifikasi tapak dan site di Jonggol 1.5.2 Sasaran Khusus Menyusun dan merumuskan konsep perancangan Pondok Pesantren Modern melalui : 1. Memahami prinsip desain arsitektur Islam khususnya arsitektur Islam di Madinah 2. Memahami konsep perancangan bangunan di wilayah beriklim tropis 3. Menerapkan desain arsitektur tropis ke dalam bentuk serta sistem bangunan maupun lingkungan tapak 4. Memahami tipologi bangunan pondok pesantren 1.6 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan memfokuskan kepada seluruh aspek yang meliputi : 1.6.1 Arsitektural a) Eksterior 1. Kondisi site 2. Bentuk bangunan yang terdiri atas transformasi serta susunan massa yang membentuk karakter bangunan di Madinah di lingkup tropis 5

3. Struktur dan konstruksi serta material bangunan 4. Sirkulasi dari luar site ke dalam site 5. Karakteristik bangunan dan ruang b) Interior 1. Fungsi ruang, program ruang dan bentuk ruang pondok pesantren modern. 2. Sirkulasi 3. Suasana di dalam bangunan 1.6.2 Non Arsitektural 1. Karakteristik pengguna baik individu maupun kelompok 2. Karakteristik kegiatan atau aktivitas yang diwadahi 1.7 Metode Pembahasan a. Mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan masalah perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren agar mendapatkan kesimpulan dan poin-poin yang dibutuhkan untuk merumuskan konsep. b. Mendapatkan data 1. Studi Literatur Memperoleh data-data empirik dan teoritik serta persyaratan dan standar dalam perencanaan dan perancangan pondok pesantren modern serta karakteristik dan persyaratan bangunan yang menggunakan desain arsitektur tropis. Studi literatur diperoleh dari data-data milik Instansi yang berkaitan, referensi pustaka, maupun internet. 2. Studi Kasus 6

Mempelajari dan membandingkan beberapa preseden bangunan pondok pesantren baik yang tradisional maupun modern yang sudah ada serta bangunan yang menggunakan desain arsitektur tropis, untuk melihat dan memahami persyaratan dan fungsi dalam perancangan bangunan pondok pesantren modern. 3. Observasi Lapangan Mengumpulkan data melalui survey dan observasi langsung ke lapangan, yaitu dengan mengumpulkan data melalui tinjauan langsung ke kawasan Jonggol. c. Menganalisis Data Menganalisa data dan mengolah data-data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan pendekatan, antara lain dari studi pustaka, studi preseden, datadata dari intansi terkait, ataupun internet. d. Merumuskan Konsep Merumuskan konsep Perancangan Pondok Pesantren Modern Jonggol dengan pendekatan yang berdasarkan pada standar dan aturan bangunan tropis sehingga didapatkan konsep perencanaan dan perancangan. 1.8 Sistematika Penulisan a. BAB I Pendahuluan 7

Berisi gambaran latar belakang umum khusus permasalahan, judul penulisan, tujuan umum khusus, sasaran umum khusus penulisan, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika penulisan, kerangka pikir, serta keaslian penulisan. b. BAB II Kajian Teori Berisi gambaran mengenai landasan teoritis dan faktual yang berkaitan dengan tema penulisan konsep pendidikan Islam dan kurikulum modern, analisis tinjauan keadaan lapangan serta studi kasus Pondok pesantren di Yogyakarta c. BAB III Kajian Lapangan Berisi tentang analisis lokasi terpilih, analisis terhadap tapak bangunan, eksisting, dan hubungannya dengan keadaan sekitar. d. BAB IV Analisis Pondok Pesantren Madinatul Qur an di Jonggol Berisi tentang lokasi terpilih, analisis terhadap tapak bangunan, analisis terhadap perilaku, bentuk kegiatan dan kurikulum pendidikan dalam pesantren, analisis kebutuhan dan besaran ruang, analisa penataan ruang, analisa pola sirkulasi, serta analisa terhadap gubahan bentuk dan massa pondok pesantren. e. BAB V Analisis dan Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan Pengolahan data serta informasi yang diperoleh dari pencarian data yang nantinya akan dianalisis dan diuraikan berdasarkan berbagai tinjauan yang telah dilakukan dengan berlandaskan prinsip arsitektur tropis. 1.9 Keaslian Penulisan Kajian tentang pondok pesantrenyang mengadaptasi tipologi bangunan Timur Tengah sudah banyak dilakukan namun kajian tentang pondok pesantren modern 8

dengan pendekatan tropis menurut pengamatan penulis belum ada dan beberapa membahas tentang pondok pesantren saja. Berikut beberapa kajian tentang pondok pesantren modern dan pondok pesantren yang ditemukan penulis : Pebri Arif Laksono 07/252229/TK/32818 Tabel 1.1. Keaslian Penulisan Penulis Judul Tahun Penulisan Pondok Pesantren Mahasiswa (Putra) LPI (Lembaga Pendidikan Insani) Di Yogyakarta, Wadah Kegiatan Islam Berdasarkan Sepuluh Muwashafat Danu Kuncoro 02/157241/TK/27264 (Sepuluh Ciri Pribadi Muslim) Pondok Pesantren Modern di kota Palembang Pendekatan Abstraksi 2011 Wadah Kegiatan Sebuah sistem Islam Berdasarkan Sepuluh Muwashafat pendidikan tidak hanya melahirkan orang yang yang memiliki kapasitas intelektual melainkan orang yang seimbang antara intelektual, moral spiritual, serta emosional. 2007 Arsitektur Islam Pondok pesantren modern menjadi alternatif lembaga pendidikan Islam yang masih relevan berkembang saat ini. Untuk menghadapi era globalisasi, maka diperlukan adanya pondok pesantren pondok pesantren berkualitas tinggi. yang Siti Hanifah 07/257250/TK/33492 Pengaruh Pondok Pesantren Al 2011 Interaksi sosial Each activity can affect the 9

Rochmad Budi S. 07/253346/TK/33304 Fatah terhadap Lingkungan sekitarnya Proses Pembentukan dan Makna Ruang Kawasan Pondok Pesantren Mlangi Kabupaten Sleman surrounding space, as well as educational activities. This influence can occur in various aspects such ad physical, social, economic, and institutional. 2012 Spasial Kawasan Pondok Pesantren Mlangi mengalami perkembangan fisik maupun sosial yang sangat unik. 10