PROPOSAL INSTITUT KARATE DO NASIONAL PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN GARIS BESAR PROGRAM KERJA PENGURUS BESAR FORKI TAHUN ANGGARAN

PROPOSAL KEGIATAN GASHUKU SABUK COKLAT, DAN I & DAN II UJIAN PENURUNAN KYU SABUK COKELAT WILAYAH JAWA BARAT TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olah Raga Karate adalah salah satu cabang olah raga bela diri yang

PENGURUS BESAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA

PROPOSAL KEJUARAAN DAERAH JAWA BARAT INSTITUT KARATE-DO NASIONAL PIALA KAPOLDA JAWA BARAT TAHUN

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET ATLETIK JAWA BARAT TAHUN 2009 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs.

melalui kompetisi ataupun kejuaraan-kejuaraan baik tingkat regional, Nasional sehingga melahirkan atlit yang berprestasi Internasional tentunya.

SAMBUTAN BUPATI KARANGANYAR PADA ACARA PEMBUKAAN KEJUARAAN DAERAH INKAI JATENG DANPOMDAM IV DIPONEGORO CUP V TAHUN 2014

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR TAHUN 2007 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs. BIDANG PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR PB PASI

BAB I PENDAHULUAN. Karate termasuk cabang olahraga unggulan di Indonesia. 1. dikembangkan melalui konsep pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

ANGGARAN DASAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gulat adalah olahraga beladiri yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. PUSAT OLAHRAGA BELADIRI JEPANG DI SEMARANG Penekanan desain Arsitektur Neo Vernacular

TEBING TINGGI OPEN CHAMPIONSHIP 2016

SAMBUTAN PADA PELANTIKAN PENGURUS BESAR TAKO INDONESIA MEDAN, 23 FEBRUARI 2013

Olahraga Karate Indonesia ) yang beranggotakan pengurus pengurus karate. FORKI

ANGGARAN DASAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mental, manusia juga dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET REMAJA DAN YUNIOR TAHUN 2007 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs.

SAMBUTAN Jend.Pol.(Purn) Drs. Badrodin Haiti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

BAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi

KEJUARAAN KARATE TEBING TINGGI OPEN CHAMPIONSHIP 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

PROPOSAL KEJUARAAN KARATE

P R O P O S A L KEJUARAAN KARATE LEMKARI ANTAR RANTING

2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG

PROPOSAL KEJUARAAN WILAYAH (KEJURWIL) ANTAR RANTING/DOJO LEMKARI TAHUN 2014 PROPOSAL

PEMAHAMAN KARAKTER USIA DINI. Apa yang memotivas i anak-anak untuk Ikut olah raga? RAPAT KOORDINASI NASIONALBIDANG PEMBINAAN & PRESTASI

PROPOSAL PENGAJUAN DANA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2019

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami.

Juklak karate LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraganya semakin tinggi juga derajat suatu daerah atau Negara. Begitu pun di

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlombakan yaitu kiyouruki (fighting) dan poomsae (gerakan. maka peserta ujian tersebut dapat dinyatakan lulus.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih lanjut pasal 29 menyebutkan bahwa untuk melaksanakan tugas pokok

PIDATO PEMBUKAAN MUNAS FPTI BPK. DRS SYAHRIR MS, LETJEN (PURN) MUNAS FPTI, KUNINGAN JAKARTA PUSAT MARET 2007

PEKAN OLAHRAGA PROVINSI (PORPROV) XI DIY TAHUN 2011 DI KABUPATEN SLEMAN

GENERASI UNGGULAN NUSANTARA MARET 2014 FESTIVAL BELADIRI KARATE

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan hasil kerja dengan kadar tertentu, dan untuk menampilkan hasil

PETUNJUK TEKNIS KEJUARAAN NASIONAL KARATE ANTAR PPLP SE-INDONESIA KE - III TAHUN 2013 DIPROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

NOTULENSI RAPAT KERJA NASIONAL III

BAB I PENDAHULUAN. ada dua yaitu, Kumite dan Kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan

1.1. PENGERTIAN JUDUL

P R O P O S A L PENYELENGGARAAN BRIEFING COACH PEKAN OLAHRAGA NASIONAL XIX/2016

Panitia Penyelenggara Kejuaraan Karate BOGOR KARATE OPEN III Tahun 2016

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

SISTEM SENAM INDONESIA KETENTUAN KLASIFIKASI DAN MEKANISMENYA PADA SELURUH TINGKAT KEPENGURUSAN ===================================================

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

LAPORAN KEGIATAN PB FORKI FEDERASI OLAHRAGA KARATE DO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

II. MAKSUD DAN TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan memiliki pulau yang

BAB I. A. Latar Belakang

PADANG CITY KARATE OPEN

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BOGOR KARATE OPEN IV TAHUN 2017

II. MAKSUD & TUJUAN A. Maksud

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. olahraga merupakan hal mutlak yang esensial untuk. perkembanngan dan kemajuan hidup suatu bangsa. Betapa tidak Olahraga mampu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam konsep pembinaan atlet berbakat untuk mencetak

PROPOSAL KERJASAMA SEWA STAND. KEJUARAAN NASIONAL PANJAT TEBING FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA 2010 Jakarta, Desember 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA)

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sebuah

Sambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gulat merupakan salah satu jenis olahraga yang tertua. Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

KEJURDA PENCAK SILAT Remaja ATMA LUHUR CUP

ANTAR PELAJAR DAN MAHASISWA Sekretariat : GOR Ewangga Kuningan Kontak Person :

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis. Warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROPOSAL KEGIATAN OPEN TURNAMEN SUPM CUP II BOLA VOLI TINGKAT SLTA SE-KOTA AMBON DAN KEJUARAAN KARATE TERBUKA TINGKAT SLTA SE-PROVINSI MALUKU

STRUKTUR AKREDITASI PERWASITAN SENAM ARTISTIK PUTRA

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

LAMPIRAN-LAMPIRAN. LAMPIRAN 1: DAFTAR PERTANYAAN dan JAWABAN PERTANYAAN LAMPIRAN 2: DOKUMENTASI KEGIATAN

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

Uji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search

(RANCANGAN PROGRAM ) PEMBINAAN PRESTASI ATLETIK PENGDA PASI JAWA BARAT TAHUN 2009 S/D 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menghadapi era globalisasi dan perkembangan zaman yang begitu pesat

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III TINJAUAN UMUM PENGURUS CABANG TAEKWONDO INDONESIA KOTA BANDUNG. 3.1 Profil Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal tersebut mendorong Indonesia secara umum dan Kota Medan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL

18. URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

Transkripsi:

PENDAHULUAN Institut Karate-Do Nasional (INKANAS) adalah perguruan karate anggota Federasi Olah Raga Karate-Do Indonesia (FORKI) dan telah diresmikan serta diumumkan oleh PB.FORKI kepada seluruh anggota FORKI saat dilaksanakannya Rakernas PB.FORKI yang diselenggarakan pada tanggal 10 Desember 2005 di Hotel Sahid Jaya Jakarta. Berdirinya perguruan karate INKANAS yang berafiliasi dengan Aliran Karate Shotokan Internasional yang bermarkas di Jepang ini merupakan penjelmaan dari berubahnya nama perguruan karate Medan Karate Club Indonesia (MKC-IND) yang berpusat di Medan Sumatera Utara. Memang sangat disadari bahwa perguruan karate ini baru berdiri, namun karena perguruan ini diperkuat organisasinya oleh sebagian besar ex Lemkari (untuk Jawa Barat lebih kurang 98%) bergabung dengan INKANAS dan di tingkat Nasional lebih kurang 90% ex Lemkari bergabung dengan INKANAS serta diperkuat oleh seluruh Karateka MKC dan di bawah Pimpinan Bapak Menpan Mayjen Polisi Drs. Taufik Effendi selaku Ketua Umum dan salah satu PATI di Mabes POLRI selaku Ketua Harian dan KAPOLRI selaku Dewan Pembina, maka diprediksikan bahwa dimasa yang akan datang perguruan ini akan menjadi sebuah kekuatan yang lebih besar yang kiprahnya dalam kancah perkaratean baik di Tingkat Nasional, Regional maupun Internasional akan lebih meningkatkan prestasi bangsa. Hal ini sangat beralasan bahwa perguruan ini diperkuat oleh penggabungan dua kekuatan yang besar menjadi satu. Sejarah masa lalu telah membuktikan bahwa para Karateka INKANAS (ex Lemkari) telah mengharumkan nama bangsa melalui olahraga Karate, sebagaimana telah dipersembahkan oleh Karateka INKANAS ex Lemkari Umar Syarif asal Jawa Timur telah menoreh prestasi secara spektakuler dengan memperoleh dua medali emas dan Trio KATA beregu putri asal INKANAS Jawa Barat (Alit, Eka, Dewi) memperoleh medali perunggu pada event Sea Games di Philipina pada tahun 2005. Dan pada akhir tahun 2005 INKANAS telah berhasil menjadi pengumpul medali terbanyak di Kejuaraan Karate Tingkat SD dan SMP yang dilaksanakan oleh Depdiknas. PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 1

Berdasarkan pemikiran di atas dan dalam rangka mendukung program pemerintah melalui program Pembangunan Nasional Kepemudaan dan Olahraga, serta program Depdiknas tentang karate masuk sekolah dalam upaya menumbuhkembangkan potensi dan kualitas manusia Indonesia dengan meningkatkan kegairahan berolahraga guna terciptanya kualitas manusia Indonesia yang tangguh, sehat, sportif, tanggungjawab dan percaya diri maka dipandang perlu untuk meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi yang dilakukan secara sistematis dan komprehensif melalui lembaga-lembaga pendidikan sebagai pusat pembinaan di bawah koordinasi induk organisasi olahraga secara bersama-sama dengan masyarakat yang pada gilirannya akan tercapai prestasi yang membanggakan di tingkat Internasional. Selanjutnya sebagai timbal balik pembinaan yang telah diberikan oleh Polri, INKANAS turut pula memberikan pelatihan beladiri karate pada jajaran Kepolisian, TNI dan tenagatenaga Satuan Pengamanan (Satpam) yang merupakan kepanjangan tangan Polri baik di Instansi Pemerintah maupun Swasta dengan menggunakan tenaga pelatih Sabuk Hitam INKANAS yang berstatus Polri dan TNI maupun Purnawirawan, dikarenakan beladiri merupakan kemampuan pendukung yang mutlak harus dimiliki dalam mendukung pelaksanaan tugas di lapangan. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penawaran ini adalah : 1. Mengajak, menghimbau kepada Instansi/Lembaga Pemerintah/Swasta, Kampus, Sekolah dan kelompok masyarakat lainnya untuk menjalin kerjasama dalam pendirian Ranting/Dojo INKANAS. 2. Mengajak, menghimbau kepada perorangan untuk bergabung dengan perguruan Karate INKANAS khususnya INKANAS Jawa Barat melalui pendaftaran sebagai anggota pada ranting-ranting INKANAS yang telah tersebar di seluruh Kota dan Kabupaten se-jawa Barat (alamat pengcab terlampir). PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 2

Adapun yang menjadi tujuan dari penawaran ini adalah : 1. Membina generasi muda Indonesia yang sehat, handal, sportif, tanggungjawab, percaya diri dan berprestasi. 2. Ikut berpartisipasi aktif secara tidak langsung dalam program keamanan masyarakat. 3. Membina dan memberikan ilmu beladiri kepada peserta didik guna memiliki kemampuan untuk penjagaan diri dari kemungkinan yang dapat mengancam dirinya. 4. Membentuk karakter dan prilaku yang terpuji dan terhindar dari perbuatanperbuatan tercela antara lain penggunaan obat-obat terlarang (narkoba), minuman keras dan sejenisnya yang akhir-akhir ini disenyalir bahwa jaringan ini telah merasuk pada tingkat usia dini dan remaja. 5. Pengendalian dan reduksi terhadap gejala emosional remaja yang terlampiaskan dalam bentuk perkelahian antar pelajar (tawuran). 6. Di lingkungan Polri, TNI dan Satuan Pengamanan (Satpam), pelatihan karate bertujuan untuk membekali ilmu beladiri dalam rangka meningkatkan kemampuan personel serta pembinaan fisik dan mental sehingga dapat mendukung tugas pokok, fungsi dan peranannya dilapangan. LINGKUP KERJASAMA Lingkup kerjasama yang dijalin berada dalam kerangka serta batas-batas pembinaan INKANAS adalah menjadikan olahraga beladiri karate khususnya INKANAS menjadi salah satu unit/kegiatan ekstrakurikuler pada masing-masing Lembaga Pendidikan dan Lembaga lainnya. JENJANG PELATIHAN/KURIKULUM Program latihan /kurikulum yang diberikan pada anak didik INKANAS sesuai dengan dasar-dasar latihan karate berjenjang sebagai berikut : No TINGKATAN KYU KURIKULUM WAKTU 1 SABUK PUTIH 10 Pengertian Ilmu Beladiri Karate Tata Krama dan Pendisiplinan Gerakan Terpadu (Kata) Gerakan Aplikasi (Gohon) Pengertian Ilmu Beladiri Karate Tata Krama dan Pendisiplinan PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 3

No TINGKATAN KYU KURIKULUM WAKTU 2 SABUK KUNING 7-8 Gerakan Terpadu (Kata) Gerakan Aplikasi (Gohon) Beladiri Praktis Tingkat I (Ishodori, Kumite Dojo) Pengertian Ilmu Beladiri Karate Tata Krama dan Pendisiplinan Gerakan Terpadu (Kata) 3 SABUK HIJAU 6 Gerakan Aplikasi (Gohon) Beladiri Praktis Tingkat II (Ishodori, Kumite Dojo) Kumite Pertandingan Kata Pertandingan Pengertian Ilmu Beladiri Karate Pemantapan Tata Krama dan Pendisiplinan Gerakan Terpadu (Kata) 4 SABUK BIRU 4 5 Gerakan Aplikasi (Gohon) Beladiri Praktis Tingkat III & IV (Ishodori, Kumite Dojo) Kumite Pertandingan Kata Pertandingan Pemantapan Sikap Bishido Karate Gerakan Terpadu (Kata) Gerakan Aplikasi (Gohon) 5 SABUK COKLAT I 2-3 Beladiri Praktis Tingkat V (Ishodori, Kumite Dojo) Kumite Pertandingan Kata Pertandingan Kepelatihan dan Kepemimpinan Pemantapan Sikap Bishido Karate Gerakan Terpadu (Kata) Gerakan Aplikasi (Gohon) 6 SABUK COKLAT II 1 Beladiri Praktis Tingkat VI (Ishodori, Kumite Dojo) Kumite Pertandingan Kata Pertandingan Kepelatihan dan Kepemimpinan Bushido Karate Kata dan Kumite Pertandingan 7 SABUK HITAM DAN I Kepelatihan dan Kepemimpinan Organisasi 1 Tahun KHUSUS POLRI, TNI & SATPAM 8 Disamping disesuaikan dengan kurikulum tersebut di atas, lebih diutamakan pemberian materi beladiri praktis yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan tugas di lapangan antara lain : - Menghadapi serangan tangan kosong - Menghadapi todongan senjata tajam/senjata api - Menghadapi tusukan, bacokan dan sabetan senjata tajam - Melepaskan diri dari pegangan/sekapan - Penangkapan, penggeledahan/pemeriksaan badan, dilanjutkan pembawaan tahanan - Teknik borgol dan tongkat Polri PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 4

PEMBENTUKAN SIKAP BUSHIDO Sikap Bushido adalah sikap seorang kesatria yang mampu mengontrol dirinya sendiri serta berprilaku baik terhadap sesamanya. Pembentukan sikap bushido ini dilalui melalui dua pendekatan yaitu : Pendekatan fisik melalui latihan secara kontinyu dan sesuai dengan tata aturan pelatihan sehingga akan terbentuk suatu keyakinan terhadap kemampuan diri ditinjau dari aspek fisik. Pendekatan mental melalui latihan pendisiplinan dan tatakrama karate serta psikologis ilmu beladiri karate. Dalam perjalanannya dan akhir yang akan dicapai dalam pendekatan ini adalah timbulnya rasa semangat diri yang disertai dengan keyakinan diri untuk mengontrol segala macam bentuk emosi dan psikologis yang timbul. Adapun salah satu perangkat yang selalu digunakan dalam pembentukan dasar-dasar sikap Bushido ini dilakukan dengan pengucapan, penghayatan dan pengamalan dari SUMPAH KARATE yang akan dan selalu diucapkan dalam tradisi karate pada saat upacara menjelang dan selesai latihan. SUMPAH KARATE tersebut adalah sebagai berikut : SUMPAH KARATE 1. SANGGUP MEMELIHARA KEPRIBADIAN 2. SANGGUP PATUH PADA KEJUJURAN 3. SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI 4. SANGGUP MENJAGA SOPAN SANTUN 5. SANGGUP MENGUASAI DIRI Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar karate berarti kita telah meletakkan pilihan yang sangat tepat karena melalui karate dengan system latihan dan pembinaan mental maka terbentuk sosok manusia yang memiliki talenta yang mantap baik dalam keolahragaannya itu sendiri maupun dalam hidup bermasyarakat. PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 5

KEUNGGULAN DAN MANFAAT BELAJAR KARATE Disamping metoda dan system latihan yang terstruktur dengan baik dan teratur juga lebih menitik beratkan pada disiplin dan santun, rasa saling menghormati dan menyayangi antar sesama, dan memiliki sikap OSH!!yang artinya sikap selalu siap dalam kondisi dan situasi yang bagaimanapun juga tidak ada istilah menyerah, inilah salah satu keunggulan dan manfaat belajar karate bila dibandingkan dengan olahraga lainnya. Untuk mempertahankan diri dari segala kejahatan yang setiap saat akan mengancam kehidupan juga sangat tepat, karena dalam olahraga karate dipelajari bagaimana kita harus bertahan dan kapan saatnya kita harus menyerang, lawan tidak boleh dicari tapi kalau datang juga harus dihadapi. Dalam hal pengembangan diri untuk menoreh prestasi olahraga karate juga merupakan wadah yang tepat, karena karate telah dipertandingkan ditingkat PORPROV, PON, SEA GAMES dan ASEAN GAMES. HIRARKIS INKANAS DALAM ORGANISASI KEOLAHRAGAAN INDONESIA KONI PUSAT PB. FORKI KONI PROVINSI PB. INKANAS PENGDA FORKI PENGDA INKANAS PENGCAB FORKI KONI KOTA/KAB PENGCAB INKANAS CABANG KHUSUS INKANAS RANTING/DOJO INKANAS Catatan : Ranting Khusus adalah ranting yang berada di lingkungan TNI dan POLRI PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 6

PRESTASI INKANAS Pengurus Daerah Jawa Barat merupakan organisasi dengan sejumlah prestasi baik yang bersifat daerah, nasional dan internasional. Dalam bidang organisasi INKANAS Pengprov Jabar merupakan organisasi terbaik dalam bidang pembinaan dan manajemen organisasi dalam lingkup INKANAS secara nasional serta terbaik dalam lingkup Jawa Barat, hal ini terlihat dari banyaknya Pengurus INKANAS Jawa Barat periode 2005-2008 yang memiliki prestasi dan pada saat ini menduduki posisi penting pada kepengurusan baik di tingkat FORKI Jabar, INKANAS Pusat dan PB. FORKI demikian pula dengan potensi Wasit/Juri dan Adm Pertandingan dimana INKANAS Jabar telah memiliki Wasit dengan Kwalifikasi Nasional dan Asia Pasifik dan Internasional. Dalam lingkup prestasi karateka telah dihasilkan atlit-atlit kelas dunia baik pada tingkat junior dan senior seperti ditunjukkan oleh atlit-atlit pada era sekarang ini adalah sebagai berikut : Wawang N : Juara III Asia Pasifik kumite junior putra tahun 1998, Macao Juara III Dunia kumite beregu putra senior tahun 2000, Italy Juara II Nasional tingkat senior 2002, Bandung Ella Komariah Harisman : Juara III Dunia kumite beregu putri senior tahun 2000, Italy Juara I PON XV tahun 2000, Jawa Timur Juara II Kasad Cup tahun 2002, Bandung Juara III Indonesia Open tahun 2002, Jakarta Juara I PORDA IX tahun 2003, Indramayu Juara III PON XVI tahun 2004, Palembang Peringkat III Seleknas Sea Games tahun 2003, Bandung : Juara III Asia Pasifik kumite junior putra tahun 1998, Macao Juara I Dunia kumite junior perorangan dan beregu putra tahun 2000, Mexico Juara III PORDA IX tahun 2003, Indramayu Haerani : Juara I Nasional tingkat junior tahun 2001, Semarang Juara II Nasional tingkat junior tahun 2003, Batam PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 7

Imas : Juara II Nasional tingkat senior tahun 2002, Bandung Juara II PORDA IX tahun 2003, Indramayu Tim PON XVI tahun 2004, Palembang Eva : Juara I Nasional tingkat junior tahun 1999, Surabaya Juara III Nasional tingkat senior tahun 2002, Bandung Juara III Nasional Mahasiswa tahun 2003, Pekan Baru Peringkat III Seleknas Sea Games tahun 2003, Bandung Tim PON XVI tahun 2004, Palembang Angela : Juara III Asia Pasifik kumite junior putri tahun 1998, Macao Juara III Nasional kumite senior tahun 2002, Bandung Juara I Indonesia Open tahun 2002, Jakarta Juara I PORDA IX tahun 2003, Indramayu Juara III Nasional Mahasiswa tahun 2003, Pekan Baru Tim PON XVI tahun 2004, Palembang Eko Triono : Juara I Nasional tingkat junior tahun 2002, Jambi Juara II Asia Pasifik tahun 2002, Jepang Juara II PORDA IX tahun 2003, Indramayu Juara II Nasional tingkat junior tahun 2003, Batam Tim PON XVI tahun 2004, Palembang Grendy : Juara I Nasional tingkat junior tahun 2003, Batam Riani : Juara II Nasional tingkat junior tahun 2003, Batam Yasna : Juara II Nasional tingkat junior tahun 2003, Batam Annisa Shabrina : Juara I Nasional junior tahun 2004, Bandung Intan Nurjanah : Pelatnas 2016 Eva, Siti, Ayu : Pelatnas 2016 Jihan Fitrian : Pelatda PON 2016 Sandy Firmansyah : Pelatnas 2016 PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 8

Guntur Wicaksono : Pelatda PON 2016 Seiiring dengan program pemerintah dalam menunjang dan membina serta memberikan masa depan yang lebih baik pada atlit dengan modal prestasi yang telah dicapai, INKANAS Pengprov Jabar telah mengupayakan beberapa atlit berprestasi dan potensial untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Telah banyak atlit INKANAS Jabar mendapat fasilitas untuk melanjutkan studi pada tingkat sekolah menengah dan tingkat perguruan tinggi negeri (ITB, UPI, UNPAD) melalui jalur prestasi atlit dan rata-rata memiliki prestasi akademik yang baik. Demikian pula dengan kesempatan memperoleh pekerjaan, melalui jaringan kepengurusan dan anggota INKANAS di Jawa Barat dan Indonesia telah banyak atlit-atlit mendapatkan kesempatan bekerja baik pada instansi pemerintah (PNS) maupun swasta, serta anggota POLRI. PENUTUP Demikian secara singkat kami ungkapkan rencana program kegiatan kami, mudah-mudahan dengan terjalinnya hubungan kerjasama ini dapat mewujudkan generasi penerus bangsa yang kuat, handal dan mandiri serta dapat mengangkat derajat orangtua, daerah, bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai. Bandung, PELATIH PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 9

PENGURUS DAERAH JAWA BARAT 10