BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, perlu mengatur ketentuan mengenai Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 3 tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); - 1 -
- 2-5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 5); 16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 17. Keputusan Bupati Kotawaringin Barat Nomor RS/U.12.12.1910.I1 tentang Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
- 3 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 4. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang selanjutnya disingkat RSSI; 5. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun; 6. Pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun kepada masyarakat yang meliputi pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan keperawatan, dan pelayanan administrasi manajemen; 7. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal atau ketentuan tentang spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan Umum Daerah kepada masyarakat; 8. Jenis Pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun kepada masyarakat; 9. Mutu Pelayanan Kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta pihak lain, tata penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan; 10. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD, adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas; 11. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah pola keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktekpraktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya;
- 4-12. Dimensi Mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektivitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia berdasar standar WHO; 13. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang kepada pelanggan; 14. Indikator Kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolok ukur prestasi kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya; 15. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang harus dicapai; 16. Definisi Operasional adalah uraian yang dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator; 17. Frekuensi Pengumpulan Data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber data untuk tiap indikator; 18. Periode Analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator kinerja yang dikumpulkan; 19. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja; 20. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja; 21. Target atau Nilai adalah ukuran mutu atau kinerja yang diharapkan bisa dicapai; 22. Sumber Data adalah sumber bahan nyata atau keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan. BAB II ASAS UMUM PELAKSANAAN Pasal 2 (1) Pelaksanaan PPK-BLUD harus dilakukan berpedoman pada Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal. (2) Pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berdasarkan pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. (3) Implementasi Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparan, terbuka, berimbang, adil dan tidak diskriminatif dan akuntabel, serta diberlakukan praktek bisnis yang sehat tanpa mengutamakan pengambilan keuntungan.
- 5 - BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis PPK-BLUD RSSI wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis 5 (lima) tahunan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. (2) Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal merupakan bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam kerangka peningkatan tata pemerintahan yang baik. Pasal 4 (1) Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktur mengacu pada Rencana Strategis Bisnis yang meliputi Visi, Misi, Program Strategis dan Pengukuran Laporan Kinerja RSSI. (2) Rencana Strategis Bisnis bertujuan untuk menentukan arah dan menetapkan kebijakan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di RSSI. Pasal 5 (1) Standar Pelayanan Minimal dimaksudkan sebagai pedoman bagi RSSI dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan kesehatan. (2) Standar Pelayanan Minimal bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pasal 6 Visi, Misi, Program Strategis dan Pengukuran Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IV JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, STANDAR (NILAI), BATAS WAKTU DAN PENCAPAIAN DAN URAIAN RENCANA STRATEGIS BISNIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL Pasal 7 (1) RSSI mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya pencegahan (preventif), peningkatan (promotif) serta upaya rujukan. (2) Jenis pelayanan untuk RSSI meliputi: a. Pelayanan gawat darurat; b. Pelayanan rawat jalan; c. Pelayanan rawat inap; d. Pelayanan bedah;
- 6 - e. Pelayanan persalinan dan perinatologi; f. Pelayanan intensif; g. Pelayanan h. radiologi; i. laboratorium patologi klinik; j. Pelayanan k. rehabilitasi medik; l. Pelayanan m. farmasi; n. Pelayanan o. gizi; p. Pelayanan q. transfusi darah; r. Pelayanan s. keluarga miskin; t. Pelayanan u. rekam medis; v. Pelayanan Pengelolaan limbah; w. Pelayanan administrasi manajemen; x. Pelayanan ambulans/kereta jenazah; y. Pelayanan pemulasaran jenazah; z. Pelayanan pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit; aa. Pelayanan laundri; bb. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). (3) Indikator, Standar (Nilai), Batas waktu dan Pencapaian, Uraian Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V PELAKSANAAN Pasal 8 (1) RSSI wajib melaksanakan pelayanan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal. (2) Direktur bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (3) Direktur dalam penyelenggaraan pelayanan yang berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal dapat dibantu oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
- 7 - BAB VI PENERAPAN Pasal 9 (1) Direktur menyusun rencana kerja dan anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu, pelayanan kesehatan tahunan RSSI berdasarkan Standar Pelayanan Minimal. (2) Setiap unit kerja pelayanan dan administrasi manajemen RSSI menyusun rencana kerja dan anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan RSSI yang dipimpinnya berdasarkan Standar Pelayanan Minimal. (3) RSSI menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 10 (1) Pembinaan RSSI dilakukan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa fasilitasi, pemberian orientasi umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis, sumber daya manusia baik Pegawai Negeri Sipil maupun Non Pegawai Negeri Sipil, pendidikan dan latihan serta bantuan teknis lainnya. Bagian Kedua Pengawasan Pasal 11 (1) Pengawasan dilakukan oleh Satuan Pemeriksaan Internal dan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat selaku Aparat Pengawas Intern Pemerintahan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Satuan Pemeriksaan Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh internal auditor yang berkedudukan langsung di bawah Direktur. Pasal 12 (1) Internal auditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) bersamasama jajaran pengelola RSSI menciptakan dan meningkatkan pengendalian internal.
- 8 - (2) Fungsi pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membantu pengelola dalam hal tercapainya prestasi kerja yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal. Pasal 13 (1) Pembinaan dan pengawasan terhadap RSSI selain dilakukan oleh pejabat pembina dan pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12 dilakukan juga oleh Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. (2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah organ yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan RSSI. Pasal 14 Anggaran pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12 dan Pasal 13 dibebankan pada pendapatan operasional RSSI yang ditetapkan melalui Rencana Strategis Bisnis yang dijabarkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) RSSI. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Nomor 188.45/8/HUK tentang Standar Pelayanan Medis, Standar Pelayanan Minimal dan Kode Etik Rumah Sakit di Badan Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Hal-hal lain yang menyangkut teknis pelaksanaan operasional Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal yang belum diatur dalam peraturan ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur.
- 9 - Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 8 Februari 2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT ttd MASRADIN Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 8 Februari 2013 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT ttd UJANG ISKANDAR BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013 NOMOR : 13