Analisis Perbandingan Etos Kerja Guru pada SMPN 2 Kota Bima dan SMPN 6 Kota Bima

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditingkatkan. Untuk itu pimpinan perlu mencari cara dan solusi guna

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN KONTRAK PERUSAHAAN X

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai

PENGARUH INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PABRIK CRUDE PALM OIL (Kasus Bagian Produksi PT. Tunggal Yunus Estate Kabupaten Kampar)

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

DAFTAR PUSTAKA. ` Anoraga, Panji Psikologi Kepemimpinan, Cetakan Ketiga, Jakarta Penerbit Rineka Cipta.

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

III. METODE PENELITIAN

SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PANDAWA JAYA CABANG SURAKAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu

PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL OLEH LURAH TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KELURAHAN CIAMIS KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS EMPIF FITRIANINGSIH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Alex S. Nitisemito,2005, Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya. Manusia, edisi ketiga, Jakarta : Ghalia Indonesia

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA. Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. ORGANIK AGRO SISTEM (OASIS) DI BANDAR LAMPUNG.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV EMPAT SERANGKAI PALEMBANG. Rismansyah *) ;

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN DEMOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif dengan teknik korelasional yaitu penelitian untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

PERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI TETAP DAN HONORER DI KANTOR CAMAT TANJUNG SAKTI KABUPATEN LAHAT. Dian Septianti* 1, Sari Sakarina 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, PROMOSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BALI INTERCONT CARGO DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN. diponorogo yang beralamat Jl. Raya Ponorogo-Madiun KM. 04 / Jl. Industri,

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

ANALISIS USAHA PENINGKATAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN (STUDI EVALUASI KINERJA KARYAWAN DIVISI SERVICE PT. SUKA FAJAR PEKANBARU)

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Bandar Betsy PT Perkebunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian dan pentingnya semangat kerja. semangat kerjanya. Untuk itu pimpinan perlu mencari cara dan solusi guna

KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KEPALA SEKOLAH DENGAN GURU PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN KERJA GURU. Abstark

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Meubelindo Jl. Kampung Kalawi No.23 Padang. Waktu penelitian. dilaksanakan mulai awal tahun2017 sampai selesai.

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2016 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA CREDIT UNION KELING KUMANG HEAD OFFICE BERDASARKAN KONSEP TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

PENGARUH MOTIVASI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan organisasi yang kondusif adalah harapan setiap elemen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN ETOS KERJA GURU PADA SMPN 2 KOTA BIMA DAN SMPN 6 KOTA BIMA Ahmad Sandi Abstrak: Penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan Etos Kerja Guru pada SMPN 2 Kota Bima dan. Rancangan penelitian ini adalah penelitian komparatif. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket. Untuk menganalisis digunakan teknik analisis statistik dengan rumus t-test Saparated varian, karena variannya tidak homogen. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah untuk X 1 sebanyak 79 orang dan X 2 sebanyak 45 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaaan Etos Kerja antara Guru pada SMPN 2 Kota Bima dengan Tahun Pelajaran 2009/2010 seperti terlihat pada hasil perhitungan dimana t-hitung lebih kecil dari t-tabel atau (0,01226 < 1,960). Kata Kunci: Etos Kerja Guru. Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena suatu tujuan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan berhasil atau tidak tergantung dari faktor manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan. Untuk memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pimpinan perlu menggerakkan serta memantau pegawainya agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka pembinaan pegawai diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung jawab, disiplin serta wibawa sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. Secara teori definisi tentang etos kerja adalah kesediaan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan lebih baik. Dengan demikian etos kerja menggambarkan perasaan senang individu atau kelompok yang mendalam dan puas terhadap pekerjaan, kerja sama, dan lingkungan kerja serta mendorong mereka untuk bekerja secara lebih baik dan produktiv (Tohardi; 2002). Maka untuk meningkatkan etos kerja merupakan tugas dan tanggungjawab semua lapisan dalam unit kerja masing-masing, terutama pimpinan unit kerja dalam membina serta membimbing bawahannya supaya dapat bekerja dengan baik dan benar sesuai dengan tugas dan fungsi (tupoksi) masing-masing sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif. Pimpinan organisasi yang mampu membangun etos kerja guru yang tinggi akan memperoleh banyak keuntungan. Dengan etos yang tinggi pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kesalahan dapat dikurangi, absensi dapat diperkecil, keluhan dapat dihindari bahkan pemogokan dapat ditiadakan. Jadi etos kerja yang tinggi dikalangan guru akan menyebabkan kesenangan pegawai dalam melaksanakan tugas. Kondisi demikian menyebabkan organisasi/instansi memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini tentu berbeda dengan guru yang mempunyai etos kerja yang rendah akan sulit untuk mencapai hasil yang baik, bahkan lebih buruk lagi jika guru menghadapi persoalan yang sulit akan mudah menyerah, 41 Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 2 Nomor 2 Desember 2013

pasrah pada keadaan dan tidak berusaha untuk mencari cara untuk memecahkan persoalan. Namun dalam pelaksanaannya baik di SMPN 2 Kota Bima maupun SMPN 6 Kota Bima, para guru dalam melaksanakan tugasnya memiliki etos kerja yang bervariatif sehingga terdapat beberapa orang guru yang tidak mamapu menyelasaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Etos kerja merupakan salah satu indikator atau penentu bagi pegawai untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa guru yang ada dilingkungan SMPN 2 Kota Bima maupun belum mampu memberikan etos kerja yang baik. KAJIAN PUSTAKA Definisi Etos Keja Etos kerja artinya semangat kerja (kamus ilmiah populer edisi lengkap oleh Tim Prima Pena, 2006). Menurut Moekijat (1997) menyatakan bahwa etos kerja menggambarkan perasaan berhubungan dengan jiwa, etos kelompok, kegembiraan, dan kegiatan. Menurut Gondokusumo (1995) etos kerja adalah refleks dari sikap pribadi atau sikap kelompok terhadap kerja dan kerja sama, semangat kerja berarti sikap individu dan kelompok terhadap seluruh lingkungan kerja dan terhadap kerja sama dengan orang lain untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan kepentingan organisasi. Etos kerja adalah kesediaan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan lebih baik. Dengan demikian etos kerja menggambarkan perasaan senang individu atau kelompok yang mendalam dan puas terhadap pekerjaan, kerja sama, dan lingkungan kerja serta mendorong mereka untuk bekerja secara lebih baik dan produktiv. Dimensi Etos Kerja Etos kerja merupakan kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri pegawai yang sifatnya abstrak, tetapi sangat esensial dalam dunia kerja. Etos kerja dapat dibedakan menjadi dua dimensi yaitu : 1. Etos kerja tinggi 2. Etos kerja rendah Etos kerja pegawai yang tinggi akan membawa sumbangan positif bagi instansi/kantor. Pegawai yang mempunyai etos kerja tinggi mempunyai karakteristik seperti manusia dewasa. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : 1. Bekerja dengan senang hati 2. Meyelesaikan tugas dengan tepat waktu 3. Interaksinya sangat dinamis 4. Partisipasi maksimal 5. Dapat bekerja sama dengan teman sejawat, dan 6. Inovatif Sebaliknya, pegawai dengan etos kerja rendah akan membawa instansi/organisasi kepada kehancuran. Etos kerja rendah ditandai dengan kegelisahan yaitu: 1. Perpindahan 2. Ketidakhadiran 3. Keterlambatan 4. Ketidakdisiplinan, dan 5. Menurunnya hasil kerja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja Naik turunnya etos kerja gurui disebabkan oleh beberapa faktor: Menurut Gellerman (1994) mengatakan bahwa moral kerja meliputi 3 (tiga) bidang yaitu : 1. Menyangkut kepuasan diluar pekerjaan, yaitu pendapatan, rasa aman dan kedudukan yang lebih tinggi. 2. Menyangkut kepuasaan terhadap pekerjaan yaitu minat kerja, peluang untuk maju dan prestise dalam organisasi/instansi. 3. Menyangkut kepuasaan pribadi dan rasa bangga atas profesinya. Menurut Anoraga (1998), megemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi etos kerja adalah keamanan kerja, kesempatan untuk mendapatkan kemajuan, lingkungan kerja, rekan sekerja yang baik, dan gaji atau pendapatan. 42 Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 2 Nomor 2 Desember 2013

Menurut Zainun (2004), faktor yang mempengaruhi moral adalah hubungan yang harmonis, kepuasan terhadap pekerjaan, suasana dan iklim kerja, rasa kemanfaatan, kepuasan ekonomi dan materil, dan adanya ketenangan jiwa. Menurut Danim (2004), faktor yang mempengaruhi moral kerja, kesadaran akan tujuan organisasi/instansi, hubungan antara manusia dalam organisasi/instansi berjalan harmonis, kepemimpinan yang menyenangkan, tingkatan organisasi, upah dan gaji, kesempatan untuk meningkat atau promosi, pembagian tugas dan tanggungjawab, kemampuan individu, perasaan diterima dalam kelompok, dinamika lingkungan, dan kepribadian. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi etos kerja pegawai, maka faktor yang sama dikelompokan menjadi satu sehingga dapat dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi etos kerja adalah : 1. Penempatan pegawai, 1. Minat kerja, 2. Kesempatan berprestrasi, 3. Hubungan kerja, 4. Kepemimpinan, 5. Kompensasi, 6. Lingkungan kerja, 7. Karateristik pekerjaan, 8. Kebijakan manajemen, dan Kepribadian. Upaya Membina Etos Kerja Membina etos kerja pegawai perlu dilakukan secara terus menerus agar pegawai menjadi terbiasa mempunyai etos kerja yang tinggi. Dengan kondisi demikian, pegawai diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan kreatif. Pembinaan etos kerja dalam suatu organisasi/instansi tentulah pimpinan sebagai atasan langsung bersangkutan. Pembinaan etos kerja akan dapat berhasil jika pimpinan benar-benar menempatkan bersama-sama dengan para pegawai dan berusaha memperbaiki kondisi kerja agar kondusif sehingga suasana kerja turut mendukung terbinanya etos kerja. Menurut Zainun (2004), beberapa usaha positif dalam rangka menyelenggarakan motivasi untuk meningkatkan etos kerja yaitu orientasi, supervisi, partisipasi, komunikasi, rekognasi, delegasi, kompetisi, integrasi, dan motifasi silang. Menurut Sastrohadiwiryo (2002), menunjukan cara yang ditempuh untuk meningkatkan etos kerja adalah memberikan kompensasi kepada tenaga kerja/pegawai dalam porsi yang wajar, tetapi tidak memaksakan kemampuan organisasi/instansi, menciptakan kondisi kerja yang menggairahkan semua pihak, memperhatikan kebutuhan yang berhubungan dengan spiritual tenaga kerja/pegawai pada saat penyegaran sebagai media pengurangan ketegangan kerja dan memperkokoh rasa setia antar tenaga kerja/pegawai dan manajemen, penempatan tenaga kerja/pegawai pada posisi yang tepat, peran tenaga kerja/pegawai mengembangkan aspirasi mendapatkan tempat yang wajar, dan memperhatikan hari esok tenaga kerja/pegawai. Indikator Etos Kerja Etos kerja membutuhkan perhatian yang teratur, diagnosis dan pengobatan yang layak seperti halnya dengan kesehatan. Etos kerja agak sukar diukur karena sifatnya abstrak. Etos kerja merupakan gabungan dari kondisi fisik, sikap, perasaan dan sentimen pegawai. Untuk mengetahui adanya etos kerja yang rendah dalam instansi/organisasi dapat dilihat dari beberapa indikasi. Dengan demikian, organisasi/instansi dapat mengetahui faktor penyebab dan berusaha untuk mengambil suatu tindakan yang lebih dini. Menurut Nitisemito (1996), indikasi yang menunjukan kecendrungan umum rendahnya etos kerja adalah : 1. Rendahnya produktivitas 2. Tingkat absensi yang tinggi 3. Labour turnover yang tinggi 4. Tingkat kerusakan yang tinggi 5. Kegelisahan dimana-mana 6. Tuntutan yang sering kali terjadi, dan 43 Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 2 Nomor 2 Desember 2013

7. Pemogokan Berdasarkan indikasi yang menunjukan kecendrungan rendahnya etos kerja diatas, maka Nitisemito menyimpulkan karateristik etos kerja pegawai dapat diketahui dari 3 (tiga) indikator yaitu: 1. Disiplin 2. Kerja sama, dan 3. Kepuasan kerja. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dpaparkan di atas, maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut: Ho: 1 = Tidak terdapat perbedaan 2 Etos Kerja antara Guru pada SMPN 2 Kota Bima dengan SMPN 6 Kota Bima. Ha: 1 2 Terdapat perbedaan Etos Kerja antara Guru pada SMPN 2 Kota Bima dengan SMPN 6 Kota Bima. METODE Adapun jenis penelitian ini adalah komparatif, penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Di sini variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. (Sugiyono, 2009: 11). Dengan demikian hubungan kedua variabel mandiri dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini: Etos Kerja Guru SMPN 2 Kota Bima (X 1 ) (X 2 ) Ada/Tidak Perbedaan Etos Kerja antara Guru pada SMPN 2 Kota Bima dengan Gambar 2. Hubungan Kedua Variabel Mandiri Instrumen dalam penelitian ini adalah angket dengan Skala Likert. Responden diberikan serangkaian pertanyaan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling tepat. Tekni pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu sampel jenuh, karena Karena jumlah populasi kurang dari seratus, maka diambil semua darai jumlah populasi. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru pada SMPN 2 Kota Bima sebanyak 79 orang dan guru SMPN 6 Kota sebanyak 45 orang. Untuk menganalisis data yang sudah terkumpul agar sesuai dengan apa yang diharapkan, maka digunakan teknik analisis statistik, yaitu rumus t-test separated varian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif hasil tanggapan responden variabel kompetensi guru laki-laki dan wanita dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: 44 Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 2 Nomor 2 Desember 2013

Tabel 1. Rekapitulasi Total Tanggapan Responden Variabel Etos Kerja Guru SMPN 2 dengan. Variabel Mandiri Etos Kerja Guru SMPN 2 Indikator KOBI Etos Kerja Guru SMPN 6 KOBI Total Skor Rata Total Skor Rata (%) Skor Ideal rata Skor Ideal rata (%) Disiplin 1210 1580 0,765 76,5 688 900 0,764 76,4 Kerja sama 1211 1580 0,766 76,6 688 900 0,764 76,4 Kepuasan Kerja 1236 1580 0,783 78,3 703 900 0,781 78,1 Jumlah 3657 4740 0,772 77,2 2079 2700 0,770 77,0 Sumber : Data Primer Diolah. Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas angket/kuesioner variabel kompetensi guru laki-laki dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Uji Instrumen Variabel Etos Kerja Guru SMPN 2 Kota Bima Butir r xy hitung R Tabel Ket, 1 0,638 0,300 Valid 2 0,800 0,300 Valid 3 0,734 0,300 Valid 4 0,732 0,300 Valid 5 0,730 0,300 Valid 6 0,491 0,300 Valid 7 0,479 0,300 Valid 8 0,762 0,300 Valid 9 0,724 0,300 Valid 10 0,687 0,300 Valid 11 0,789 0,300 Valid 12 0,724 0,300 Valid Koefisien Reliabilitas Cronbach Alpha = 0,902 Sumber : Data Primer Diolah Sedangkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas angket/kuesioner variabel Reliabel kompetensi guru wanita dilihat pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Instrumen Variabel Etos Kerja Guru Butir r xy hitung R Tabel Ket, 1 0,642 0,300 Valid 2 0,825 0,300 Valid 3 0,736 0,300 Valid 4 0,735 0,300 Valid 5 0,752 0,300 Valid 6 0,499 0,300 Valid 7 0,464 0,300 Valid 8 0,765 0,300 Valid 9 0,720 0,300 Valid 10 0,691 0,300 Valid 45 Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 2 Nomor 2 Desember 2013

11 0,809 0,300 Valid 12 0,740 0,300 Valid Koefisien Reliabilitas Cronbach Alpha = 0,906 Reliabel Sumber : Data Primer Diolah Berdasarkan hasil perhitungan dentgan ruemus t-test separated varian dua sampel, dimana n 1 n 2 sehingga diperoleh nilai uji t sebesar 0,01226. Nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel pada taraf kesalahan 5% dengan dk = n 1 +n 2-2 = untuk dk(79+45)-2 = 122. Hasil t tabel =1,960, ternyata nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel (t hitung <t abel ) yaitu (0,01226<1,960). Dengan demikian maka hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi: ada perbedaaan Etos Kerja antara Guru pada SMPN 2 Kota Bima dengan ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada perbedaaan etos kerja antara guru pada SMPN 2 Kota Bima dengan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Etos Kerja Guru SMPN 2 Kota Bima memiliki nilai total skor 3657 dari skor ideal sebesar 4740 dengan rata-rata skor sebesar 0,772 atau 77,2% berada pada interval 2845 3792 dengan katogori cukup tinggi. Sedangkan Etos Kerja Guru memiliki total skor 2079 dari skor ideal sebesar 270 dengan rata-rata skor sebesar 0,770 atau 77,0% berada pada interval 1621 2160 dengan kategori cukup tinggi. 2. Hipotesis Ha yang berbunyi Terdapat perbedaan Etos Kerja antara Guru pada SMPN 2 Kota Bima dengan SMPN 6 Kota Bima tidak terbukti atau ditolak, karena nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel (t hitung <t abel ) yaitu (0,01226<1,960). Sehingga hipotesis Ho yang berbunyi Tidak terdapat perbedaan Etos Kerja antara Guru pada SMPN 2 Kota Bima dengan diterima. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI, Jakarta : PT Rineka Anoraga, Panji. 1998. Psikologi Kerja. Cetakan Kedua. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Dewi Adnyani, I Gusti Ayu. 2008. Membina Semangat Kerja Untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja Karyawan. Buletin Study Ekonomi, Volume. 13, No. 2. Tahun 2008. Gellerman, Saul W. 1984 Motivasi dan Produktifitas Seri Manajemen. No. 91. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit PT. Pustaka Binaman Pressindo. Gondokusumo, A. A. 1995 Komunikasi Penugasan. Cetakan Kelima. Jakarta : Penerbit PT. Toko Gunung Agung. Lateiner, Alfred R. 1985. Tehnik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan Imam Soejono. Cetakan ke Tujuh. Jakarta : Penerbit Aksara Baru. Moekijat. 1997. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung : Penerbit CV. Pionir Jaya. Nawawi, H. Hadari dan Martini Hadari. 1990. Administrasi Personel Untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit CV. Haji Masagung. Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Sembilan. Edisi Ke Tiga. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Saydam, Gouzali. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan 46 Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 2 Nomor 2 Desember 2013

Pertama. Jakarta : Penerbit PT. Toko Gunung Agung. Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi: dilengkapi dengan Metode R&D. CV. ALFABETA. Jakarta. Tim Prima Pena.2006 Kamus Ilmiah Populer. Edisi Lengkap. Cetakan Pertama. Jakarta: Gita Media Press. Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Penerbit Mandar Maju. Zainun, Panji. 2004. Manajemen dan Motivasi. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Balai Aksara. 47 Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 2 Nomor 2 Desember 2013