ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI BERDASARKAN 34 KERANGKA KERJA COBIT 4.1

SWABUMI VOL IV No. 1, Maret 2016 ISSN X PENGUKURAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN TUJUH KERANGKA KERJA COBIT 4.

SNIPTEK 2013 ISBN:

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN PO DAN AI MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI BERDASARKAN 34 KERANGKA KERJA COBIT 4.1

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Bab II Tinjauan Pustaka

Vol. X No. 2, September 2013

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan Cobit 4.1.

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sandra Jamu Kuryanti Manajemen Informatika AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No. 168, Bogor

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

KAJIAN KEMATANGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMKN 5 TANGERANG MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

Muhammad Rajab Fachrizal Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Taryana Suryana. M.Kom

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

Prastuti S, Tri Pudji W, Denny Syamsu R STMIK Widya Pratama Pekalongan ABSTRAK

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Kementerian Agama Kantor Kota Pekanbaru)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

Pilar Nusa Mandiri Vol. VIII No.2, September 2012

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DELIVERY AND SUPPORT

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Pada PT Nara Summit Industry Dengan Menggunakan Kerangka Cobit 4.0

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN MONITOR AND EVALUATE (ME) FRAMEWORK COBIT 4.0

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Audit SI/TI Berbasis Cobit

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

KAJIAN PENERAPAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.0 STUDI KASUS PT. SURYA MADISTRINDO PANGKALPINANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA LAYANAN TEKNOLOGI STUDI KASUS PT ABC

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU)

EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK

Purwanto. Program Studi : Magister Ilmu Komputer (MKOM) Program Pascasarjana Universitas Budi Luhur. ABSTRACT

AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA E-LEARNING UNISNU JEPARA

BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT)

Transkripsi:

ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Irmawati Carolina Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI) Jl. R.S Fatmawati No.24 Pondok Labu, Jakarta Selatan http://www.bsi.ac.id irmawati.imc@bsi.ac.id Abstrak Peranan Teknologi Informasi (TI) di dalam bisnis sangat besar karena hal ini mempengaruhi kelangsungan proses operasional organisasi. Dalam pengelolaannya, TI memerlukan suatu standar yang dapat membantu pengelola untuk melihat kesenjangan antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan permasalahan teknik yang ada. Maharaja Ban adalah perusahaan yang selalu berkomitmen untuk mengembangkan bisnis dan melayani kebutuhan pelanggan,sehingga perlu dukungan Tata Kelola TI yang baik. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melihat tata kelola TI yang ada. COBIT memiliki 4 domain, yaitu Plan and Organization (PO), Acquisition and Implementation (AI), Delivery and Support (DS), dan Monitoring and Evaluate (ME). Penelitian ini dilakukan untuk dua domain kerangka kerja yaitu DS & ME Pemilihan kedua domain tersebut disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan Maharaja Ban Jakarta dalam melakukan pengelolaan TI, mencakup teknis-teknis yang mendukung terhadap proses pelayanan TI, pengawasan dan evaluasi TI dalam memberikan kontribusi terbaiknya pada pencapaian proses bisnis. Hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat kematangan (maturity level) Tata Kelola TI pada Maharaja Ban berada di level 2. Ini berarti bahwa tingkat kematangan yang ada saat ini berada di bawah tingkat kematangan yang diharapkan, sehingga perlu diperbaiki untuk dapat berada di level yang diharapkan. Untuk mengatasi gap yang ada dalam penelitian ini telah direkomendasikan beberapa langkah yang harus dilakukan. Kata kunci : COBIT 4.1, Maturity Level, Delivery and Support, Monitoring and Evaluate I. PENDAHULUAN Keterlibatan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain penerapan TI juga dapat memberikan keuntungan dengan menyediakan peluang-peluang untuk meningkatkan produktifitas bisnis yang sedang berjalan. Penerapan TI juga sangat membantu perusahaan dalam melakukan perkembangan dan menghadapi persaingan. Salah satu alat yang digunakan untuk tata kelola teknologi informasi adalah COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) yaitu suatu model standar yang menyediakan dokumentasi best practice pengelolaan TI yang dapat membantu pihak manajemen dan pemakai untuk menjembatani kesenjangan antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan permasalahan teknis. IT governance merupakan satu kesatuan dengan sukses dari enterprise governance melalui peningkatan dalam efektivitas dan efisiensi dalam proses organisasi yang berhubungan. IT governance menyediakan struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan informasi bagi strategi dan tujuan perusahaan. Lebih jauh lagi IT governance menggabungkan good (best) practice dari perencanaan dan pengorganisasian TI, pembangunan dan pengimplementasian, delivery dan support, serta memonitor kinerja TI untuk memastikan kalau informasi organisasi dan teknologi yang berhubungan mendukung tujuan bisnis perusahaan. Pengelolaan TI merupakan struktur hubungan dan proses untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuannya melalui penambahan nilai dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara resiko dan manfaat dalam menerapkan TI dan proses-proses di dalamnya. Penggunaan teknologi dalam aspek sosial dan ekonomi telah menciptakan ketergantungan pada TI dalam menginisiasi, merekam, memindahkan dan mengelola seluruh aspek transaksi ekonomi serta informasi dan pengetahuan perusahaan, yang menjadikan pengelolaan TI memiliki peran strategis dalam perusahaan. Tujuan dari pengelolaan TI adalah untuk memberikan arahan pemanfaatan TI agar dapat menjamin kinerja TI, dapat memenuhi tujuan penyelarasan TI dengan tujuan perusahaan dan dapat merealisasikan keuntungan yang dijanjikan. Disamping itu TI juga harus membantu perusahaan dalam menciptakan peluang-peluang baru dan memaksimalkan keuntungan. Sumberdaya TI harus digunakan secara optimal dan resiko yang berkaitan dengan TI harus dikelola dengan baik. Untuk mencapai tujuan institusi tersebut diperlukan suatu perencanaan dan implementasi Prosiding SNIT 2015:Hal A-191

teknologi informasi yang selaras dengan perencanaan dan strategi bisnis organisasi yang telah didefinisikan. Penerapan TI yang selaras dengan tujuan institusi tersebut akan tercapai apabila didukung oleh sistem tata kelola yang baik (IT Governance) yang dimulai dari tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi. Dalam Penelitian ini Hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : Diduga tingkat kematangan pelaksanaan Tata Kelola TI di Maharaja Ban Jakarta saat ini belum memuaskan atau masih berada pada level Repeatable But Invinitive dengan demikian perlu perbaikan. Dalam melakukan pengelolaan TI Maharaja Ban Jakarta diperlukan sebuah model pengelolaan yang dapat dijadikan acuan, sesuai dengan strategi dan tujuan perusahaan dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di perusahaan. Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) merupakan sebuah model standar tata kelola yang representatif dan menyeluruh, yang mencakup masalah perencanaan, implementasi, operasional dan pengawasan terhadap seluruh proses TI. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini akan dirancang sebuah model pengelolaan TI untuk Perusahaan Maharaja Ban Jakarta dengan menggunakan kerangka kerja COBIT. Kerangka kerja COBIT mengidentifikasi prosesproses TI dalam 4 domain utama, yaitu domain Planning and Organization (PO), Acquisition and Implementation (AI), Delivery and Support (DS), dan Monitoring and Evaluate (ME). PO mencakup strategi dan taktik, serta perhatian pada identifikasi cara TI dalam memberikan kontribusi terbaiknya pada pencapaian objektif bisnis. AI mencakup realisasi, implementasi dan integrasi strategi TI kedalam proses bisnis. DS berhubungan dengan penyampaian dan dukungan layanan-layanan TI. ME mencakup pengawasan pada seluruh kendali-kendali yang diterapkan pada setiap proses TI. Pembuatan model pengelolaan TI untuk Maharaja Ban Jakarta dilakukan pada domain DS & ME. Pemilihan kedua domain tersebut disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan Maharaja Ban Jakarta dalam melakukan pengelolaan TI, mencakup penyampaian dan dukungan layanan TI, pengawasan pada seluruh kendali dalam memberikan kontribusi terbaiknya pada pencapaian proses bisnis. Berdasarkan hasil analisis pada dokumen Master Plan TI Maharaja Ban Jakarta dapat diidentifikasi bahwa permasalahan dan kebutuhan TI Maharaja Ban Jakarta saat ini berada pada domain DS & ME kerangka kerja COBIT. Hasil penerapan TI akan menjadi optimal apabila didapatkan sebuah model pengelolaan TI yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dan pencapaian tujuan bisnis perusahaan. Model tersebut juga harus dapat menjadi acuan kesesuaian pengelolaan TI perusahaan dengan standar pengelolaan TI yang umum dan diakui secara global. II. LANDASAN TEORI COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah standar untuk informasi dan teknologi yang menyertainya yang berlaku internasional [4]. Sebagai sebuah framework yang mengatur pengelolaan informasi, COBIT memiliku standar pengelolaan informasi yang terbagi dalam 4 domain, yaitu : Plan and Organize (PO), Acquire and Implement (AI), Delivery and Support (DS), dan Monitoring and Evaluate (ME). Tingkat Kematangan (Maturity Level) merupakan salah satu pengukuran yang dijadikan standar COBIT. Pengukuran tingkat kematangan ini diatur pada COBIT untuk tingkat manajemen dan memungkinkan para manajer mengetahui bagaimana pengelolaan dan proses-proses TI di organisasi tersebut sehingga bisa diketahui pada tingkatan mana pengelolaannya. Untuk tingkat kematangan, COBIT membagi tingkatan mulai dari 0 (non-existent), 1 (initial/ad hoc), 2 (repeatable but intuitive), 3 (Defined Process), 4 (Managed and measurable), hingga 5 (Optimised) [2]. Menurut Information Technology Governance Institute [ITGI 2005], terdapat 5 area yang penting diperhatikan dalam tata kelola TI yaitu keselarasan strategi bisnis dan strategi TI, penyampaian nilai TI, manajemen resiko, pengukuran kinerja, dan manajemen sumber daya TI. Setiap area ini mempunyai standar pengaturan yang diuraikan dalam panduan COBIT (Control Objectives for Information and Technology).Integritas (Integrity) berhubungan dengan ketepatan dan kelengkapan informasi seperti halnya keabsahannya menurut nilai dan harapan bisnis. Ketersediaan (Availability) berhubungan dengan ketersediaan informasi pada saat diperlukan oleh proses bisnis saat ini dan mendatang. Ini juga berhubungan dengan pengamanan sumberdaya yang perlu dan kemampuan yang berkaitan. Kepatuhan (Compliance) berhubungan dengan kepatuhan hukum, regulasi dan kesepakatan kontrak dimana proses binsis adalah pokok yaitu kriteria bisnis dikenakan secara eksternal, seperti halnya kebijakan internal. Kehandalan (Reliability) berhubungan dengan ketentuan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan menjalankan fiduciary-nya (kepercayaan) dan tanggung jawab tata kelola TI. Framework untuk tata kelola TI yang ditunjukan sebagaimana pada gambar II.1 menggambarkan proses tata kelola yang berawal dengan penentuan obyektif TI perusahaan, yang memberikan arahan awal, serangkaian aktivitas TI yang dilakukan, kemudian dilakukan pengukuran hasil pengukuran diperbandingkan dengan obyektif, yang akan dapat mempengaruhi arah yang sudah diberikan pada aktivitas TI dan perubahan obyektif yang diperlukan. Prosiding SNIT 2015:Hal A-192

Gambar 1 Framework tata kelola TI Tata kelola TI mencakup area sebagaimana ditunjukan pada gambar 2.2. dari kelima fokus area tata kelola TI dua diantaranya: value delivery and risk management merupakan outcome, sedang tiga lainnya merupakan driver (pendorong) : strategic alignment, resource management dan performace measurement: kelima hal ini semuanya digerakkan oleh stakeholder value. 1. Penyesuaian strategis (Strategic Allignment), penerapan TI harus mendukung pencapaian misi perusahaan. Strategi TI harus benar-benar mendukung strategi bisnis perusahaan. 2. Penambahan nilai (Value Delivery), penerapan TI harus memberikan nilai tambah bagi pencapaian misi perusahaan. 3. Pengelolaan resiko (Risk Management), penerapan TI harus disertai dengan identifikasi terhadap resiko-resiko TI, sehingga dapat mengatasi dampak yang ditimbulkan olehnya. Resiko penerapan TI dapat berupa virus, penyalahgunaan hak akses, kesalahan/kerusakan sistem, kerusakan sistem pendukung dan lainlain. 4. Pengelolaan sumber daya (Resource Management), penerapan TI harus didukung sumber daya yang memadai dan penggunaan sumber daya yang optimal. 5. Pengukuran kinerja (Performance Measurement), penerapan TI harus diukur dan dievaluasi secara berkala, untuk memastikan bahwa investasi dan kinerja TI sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Gambar 2 Fokus Area tata kelola Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan Tata Kelola TI, yaitu: kemampuan proses yang lebih baik, dukungan dalam menyelaraskan kebutuhan bisnis, mengurangi resikoresiko penerapan TI, meningkatkan kinerja, dan adanya pertambahan nilai yang semakin baik. Antara sasaran bisnis dan sasaran TI (business foal and IT goal) dan kriteria informasi terdapat hubungan. Hubungan ini menunjukan bahwa pada sasaran bisnis yang diberikan, yang dikelompokkan kedalam empat perspektif balanced scorcard, berhubungan dengan beberapa sasaran TI yang sesuai, dan kriteria informasi yang berkaitan dengan sasaran bisnis tersebut. Hubungan yang lain adalah antara lain TI, proses-proses TI dan kriteria informasi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian merupakan satu proses mencari solusi atas permasalahan yang ada melalui tahapan studi dan analisa terhadap faktor-faktor atau variabel yang berpengaruh. Sebagai satu proses studi dan analisa, tentu penelitian harus mengikuti kaidah-kaidah penelitian sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu sampel yang diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti memilih di level manajerial yaitu Manajer IT, Manajer Keuangan, Manajer SDM dan pimpinan. Dengan mengacu pada metode penarikan sampel ini, maka obyek yang menjadi populasi penelitian ini adalah pengelola sistem informasi yaitu IT.Jumlah responden dalam penelitian berjumlah 4 orang. Untuk detail responden ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Responden Kuesioner No Responden Jumlah 1 Pimpinan (Kerjasama dan IT) 1 2 Manager Keuangan 1 3 Manager SDM 1 4 Manager IT 1 Jumlah 4 Penelitian ini menggunakan instrumentasi dalam bentuk kuesioner. Pernyataan kuesioner dikembangkan berdasarkan jumlah pernyataan atau statement pada tiang tingkat maturity di setiap control objective, pada domain Delivery and Support (DS) dan domain Monitoring and Evaluate (ME). Total penyataan pada domain DS adalah 444 pernyataan dan total pernyataan dalam domain ME adalah 135 pernyataan. Sehingga total pernyataan dalam kuesioner adalah 579 pernyataan. Jumlah penyataan dalam domain tersebut dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3 berikut ini. Prosiding SNIT 2015:Hal A-193

Tabel 2 Jumlah pernyataan pada domain Delivery and Support (DS) Jumlah Pernyat aan DS1 Define and manage service levels 32 DS2 Manage third party services 31 DS3 Manage performance and capacity 33 DS4 Ensure continous service 40 DS5 Ensure systems security 49 DS6 Identify and allocate cost 32 DS7 Educate and train users 34 DS8 Manages service desk and incidents 32 DS9 Manage the configuration 25 DS10 Manage problems 29 DS11 Manage data 35 DS12 Manage the physical environment 35 DS13 Manage operations 37 Total pernyataan 444 Tabel 3 Jumlah pernyataan pada domain Monitoring and Evaluate (ME) ME1 ME2 ME3 ME4 Jumlah Pernyataan Monitor and evaluate IT performance 33 Monitor and evaluate internal control 32 Monitor and evaluate ensure regulatory compliance 26 Monitor and evaluate provide IT Governance 44 Total pernyataan 135 Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara kuantitatif dan deskriptif.. Teknik analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan spreadsheet Microsoft Excel untuk mengolah semua jawaban dan menjelaskan perumusan masalah tingkat kematangan (maturity level) Tata Kelola Teknologi Informasi yang dilakukan pada Maharaja Ban Jakarta. Data yang diterima dari responden, dengan menggunakan skala Guttman, akan diolah dengan menggunakan perhitungan rata-rata sehingga mendapatkan tingkat kematangan rata-rata dan chart radar. Dari chart Radar tersebut akan terlihat sebaran tingkat kematangan Maharaja Ban saat ini berada di bawah tingkat kematangan yang diharapkan yaitu berada pada level 3 (ITGI, 2005) pada domain DS & ME kerangka kerja COBIT 4.1. Kuesioner COBIT maturity level yang dibagikan kepada responden digunakan untuk menghitung tingkat kematangan tata kelola TI pada Maharaja Ban Jakarta saat ini. Kuesioner ini dibuat berdasarkan kriteria tingkat kematangan yang ditetapkan pada kerangka kerja COBIT 4.1 untuk domain DS & ME. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan skala Guttman, dimana dalam kuesioner disediakan 2 (dua) pilihan jawaban Y (Ya) dan T (Tidak). Dalam perhitungannya, jawaban Y (Ya) dikonversi menjadi nilai 1, dan jawaban T (Tidak) dikonversi menjadi nilai 0. Perangkat lunak yang digunakan dalam perhitungan maturity level ini adalah Microsoft Excel. Setelah semua hasil kuesioner dimasukkan dalam tabel, kemudian dihitung maturity level tiap proses dalam domain Delivery and Support (12 proses) dan Monitoring and Evaluate (4 proses), untuk setiap responden. Hasil maturity level tiap proses dari 4 responden kemudian dicari rata-ratanya, dan hasil rata-rata tersebut akan menjadi nilai maturity level atau tingkat kematangan tiap proses TI. Pada tabel 4 dan tabel 5 berikut akan disampaikan hasil rekapitulasi tingkat kematangan (maturity level) untuk domain DS & ME dengan proses yang telah ditentukan. Penilaian tingkat kematangan setiap control objective atau proses TI pada domain DS dan ME mengacu pada model maturity level COBIT versi 4.1 dengan kriteria index penilaian dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 4 Rekapitulasi tingkat kematangan (maturity level) domain Delivery and Support Current Expected Maturity Maturity Maturity Level DS1 Define and manage service levels 2.035 3 2 DS2 Manage third-party Services 1.797 3 2 DS3 Manage performance and capacity 1.621 3 2 DS4 Ensure continous service 1.710 3 2 DS5 Ensure systems security 1.934 3 2 DS6 Identify and allocate cost 2.406 3 2 DS7 Educate and train user 1.883 3 2 DS8 Manage service desk and incidents 1.916 3 2 DS9 Manage the configuration 1.973 3 2 Prosiding SNIT 2015:Hal A-194

DS10 Manage problems 1.740 3 2 DS11 Manage data 2.039 3 2 DS12 Manage the physical environment 1.889 3 2 DS13 Manage operations 1.520 3 2 Tabel 5 Rekapitulasi tingkat kematangan (maturity level) domain Monitoringand Evaluate Current Maturity Expected Maturity Maturity Level ME1 Monitor and evaluate IT performance 1.725 3 2 ME2 Monitor and evaluate internal control 1.566 3 2 ME3 Monitor and evaluate ensure regulatory 1.687 3 compliance 2 ME4 Monitor and evaluate provide IT Governance 1.642 3 2 Dari hasil perhitungan tingkat kematangan, dimana tingkat kematangan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah pada level 3 (Define). Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh bahwa tingkat kematangan TI yang ada di Maharaja Ban Jakarta untuk DS berada pada rata-rata level 2 dan untuk ME berada pada rata-rata level 2 berarti bahwa saat ini Tata Kelola TI di Maharaja Ban perlu diperbaiki karena masih berada di bawah level 3. Pada tabel 4 dan Tabel 5 dapat dilihat Gap antara tingkat kematangan saat ini dengan tingkat kematangan yang diharapkan disemua domain DS & ME kerangka kerja COBIT 4.1.Sedangkan sebarannya dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4. Tabel 6 Kriteria index nilai pada maturity level COBIT versi 4.1 0 0.50 Non-Existent 0.51 1.50 Initial/Ad Hoc 1.51 2.50 Repeatable But Invinitive 2.51 3.50 Defined Process 3.51 4.50 Managed and Measurable 4.51 5.00 Optimized Gambar 3. Current maturity level vs Expected maturity level pada domain Delivery and Support Gambar 4. Current maturity level vs Expectedmaturity level pada domain Monitoring and Evaluate Prosiding SNIT 2015:Hal A-195

Delivery and Support (DS) Pada domain DS, dapat dilihat pada 13 proses yang diteliti rata-rata berada pada level 2 di bawah tingkat kematangan yang diharapkan yaitu pada level 3 (Define). Dengan tingkat kematangan paling tinggi DS6 Mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya. Alokasi biaya TI belum memiliki standar baku atau asumsi biaya belum sempurna. alokasi biaya masih merupakan perulangan. Sedangkan DS13 Mengatur Operasional merupakan tingkat kematangan terkecil di domain DS. Pada level ini diketahui apabila aada perubahan prosedur maka tidak didokumentasikan, Pelaksanaan Sistem Informasi sesuai dengan waktu yang ditentukan namun beberapa kasus mundur karena masalah data yang belum lengkap. Monitoring and Evaluate (ME) Pada domain ME, dapat dilihat pada 4 proses yang diteliti rata-rata berada pada level 2 (Repeatable but intuitive). Dengan tingkat kematangan tertinggi ada pada ME1 Mengawasi dan mengevaluasi kinerja TI. pengawasan dilakukan secara mendadak jika ada insiden yang terjadi,terutama yang mengakibatkan kerugian. Belum dilakukan evaluasi secara berkala dan didokumentasikan. IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan pengukuran Tingkat Maturity Maharaja Ban adalah : 1. Dilihat dari aspek manajerial a. Evaluasi pelaksanaan tata kelola TI pada Maharaja Ban Jakarta saat ini berada pada level 2 untuk domain DS dan domain ME, b. Tingkat kematangan (maturity level) tata kelola TI yang dilakukan di Maharaja Ban Jakarta adalah : DS & ME berada pada level 2 (repeatable but intuitive) dimana proses sudah berkembang, prosedur yang sama dilakukan oleh orang yang berbeda, belum ada komunikasi atau pelatihan formal atas prosedur strandar dan tanggung jawab diserahkan pada individu, terdapat kepercayaan yang tinggi pada kemampuan individu, sehingga kesalahan sangat mungkin terjadi. 2. Dilihat dari aspek Sistem : a. Perbaikan tata kelola TI di Maharaja Ban Jakarta, untuk domain DS dan ME adalah dengan meningkatkan tingkat kematangan pada level 3 (Define Process) berdasarkan misi, visi, tujuan dan arah pengembangan Maharaja Ban Jakarta, dimana prosedur sudah standar dan terdokumentasi dan dikomunikasikan melalui pelatihan, tetapi pelaksanaannya diserahkan pada tim untuk mengikuti proses tersebut, sehingga penyimpangan bisa diketahui, prosedurnya disempurnakan untuk formalitas praktek yang ada. Dari hasil analisa gap antara tingkat kematangan tata kelola TI saat ini dengan tingkat kematangan yang ingin dicapai, maka dapat dikatakan bahwa semua proses TI harus diperbaiki. DAFTAR REFERENSI [1] IT Governance Institute. (2005). COBIT 4.1. [2] IT Governance Institute. (2007). COBIT 4.1. [3] IT Governance Institute. (2009). CISA Review Manual 2009. [4] Peterson. (2004). Integration Strategies and Tactics for Information Technology Governance dalam Strategies for Information Technology Governance. Idea Group Inc.(2004).Madcoms. 2011. Kitab Suci Web Programming. Yogyakarta: Andi Offset. [5] Prabowo Pudjo Widodo. (2009). Bunga Rampai Penerapan COBIT 2009. Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri,Tidak dipublikasikan. [6] Ron Weber. (1999). Information System Control and Audit, Prentice Hall. [7] Sekaran. (2000). Research Methods for Business,a Skill Building Approach,3th ed, John Wiley & Sons Inc,2000. [8]. Weil dan Ross. (2004). IT Governance on One Page dalam MIT Sloan Working Paper No. 4517-04;CIS Research Working Paper No. 349, Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan School of Management, November 2004 Biodata Penulis Irmawati Carolina, S.Si, M.Kom. Jakarta 16 Juni 1975. Tahun 1997 lulus dari Program Strata Satu (S1) Jurusan Matematika Institut Sains dan Teknologi Nasional.Tahun 2010 lulus dari Program Strata Dua (S2) Jurusan Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Aktif mengikuti seminar dan menulis paper di beberapa jurnal diantaranya Jurnal CAKRAWALA AMIK BSI Jakarta.Saat ini menjadi Dosen di AMIK BSI Jakarta.Aktif sebagai Anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM). Prosiding SNIT 2015:Hal A-196