Tubagus Noor Rohmannudin, Sulistijono, Faris Putra Ardiansyah

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-78

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F-56

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

Dosen Pembimbing : Sutarsis,ST,M.Sc.Eng. Oleh : Sumantri Nur Rachman

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH

PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN

PENGARUH DIMENSI CACAT GORES PADA COATING

TERSELESAIKAN H+7 P2

PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI

STUDI IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION

Vol.3 No.1 Juni 2017, hal p-issn: e-issn:

Perhitungan Teknis LITERATUR MULAI STUDI SELESAI. DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector HASIL DESAIN

PENGARUH KEHADIRAN TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI BESI TUANG KELABU

ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN KOMPRESSOR GAS KE KALTIM-2

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida

Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA 2. Tubagus Noor R., S.T., M.Sc. Luthfi Ardiansyah

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

SKRIPSI. PENGARUH PENAMBAHAN SILIKON TERHADAP LAJU KOROSI PADA PADUAN PERUNGGU TIMAH PUTIH ( 85 Cu 15 Sn ) Oleh : Yoppi Eka Saputra NIM :

Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010

Jumlah Anoda (N) Tahanan Kabel (R2) Tahanan Total (Rt) = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1. R2 = R1 + α (T2 T1) = 0, ,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m

Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java

PENGARUH TEGANGAN DALAM (INTERNAL STRESS) TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAUT

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

Optimasi Proses Sand Blasting Terhadap Laju Korosi Hasil Pengecatan Baja Aisi 430

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai

ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN MENGGUNAKAN AIR LAUT DAN H 2 SO 4

ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK

Kata kunci : BEM, Korosi, Beton berulang, Proteksi katodik, Anoda korban, Simulasi

LAB KOROSI JPTM FPTK UPI

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia)

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

Oleh: Az Zahra Faradita Sunandi Dosen Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Sulistijono, DEA

SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3)

KIMIA ELEKTROLISIS

PENGARUH LOGAM TEMBAGA DALAM PROSES PENYISIHAN LOGAM NIKEL DARI LARUTANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI TUGAS AKHIR

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

TUGAS SARJANA. KOROSI GALVANIS PADA STEEL AISI Cu DENGAN VARIASI PEMBIASAN SCRAP STEEL SEBAGAI ANODA KEDUA PADA MEDIUM NaCl

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM

MODEL PENGARUH INHIBITOR TERHADAP LAJU KOROSI

RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

ANALISIS PENGARUH SALINITAS DAN TEMPERATUR AIR LAUT PADA WET UNDERWATER WELDING TERHADAP LAJU KOROSI

PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( )

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh variasi pembagian jumlah anoda dengan pola horisontal terhadap laju korosi baja SS400 pada media air laut

Proteksi Katodik Metoda Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl TERHADAP KETAHANAN KOROSI HASIL ELEKTROPLATING Zn PADA COLDROLLED STEEL AISI 1020

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air

Bab IV Hasil dan Pembahasan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

STUDI KARAKTERISTIK ELEKTROPLATING KUNINGAN (Cu-Zn) PADA BAJA CARBON RENDAH (FeC) SA 516 DENGAN VARIABEL WAKTU

CARBON STEEL CORROSION IN THE ATMOSPHERE, COOLING WATER SYSTEMS, AND HOT WATER Gatot Subiyanto and Agustinus Ngatin

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS

Pengamatan Model Pengendalian Korosi pada Media Korosi Air Laut Salinitas 35 o / Oo menggunakan Anoda Terumpan Zap Type S-3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROTEKSI KATODIK DENGAN ANODA TUMBAL SEBAGAI PENGENDALI LAJU KOROSI BAJA DALAM LINGKUNGAN AQUEOUS

PENGARUH PROSES TEMPERING PADA HASIL PENGELASAN BAJA TERHADAP MECHANICAL PROPPERTIES DAN SIFAT KOROSI

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) G-292

Laporan Tugas Akhir. Saudah Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK

ANALISA LAJU KOROSI PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA PADA PIPA API 5L GRADE B

DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V

PENGARUH VARIASI ph DAN ASAM ASETAT TERHADAP KARAKTERISTIK KOROSI CO 2 BAJA BS 970

Analisa Pengaruh Jenis Elektroda terhadap Laju Korosi pada Pengelasan Pipa API 5L Grade X65 dengan Media Korosi FeCl 3

PENGARUH WAKTU DAN LUAS PERMUKAAN TERHADAP KETEBALAN PRODUK PADA ELEKTROPLATING ACID ZINC

STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH VARIASI VOLUME AIR PADA WATER TANK DAN BEBAN LISTRIK TERHADAP PERFORMANSI POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE FUEL CELL (PEMFC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT

OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE

PEMANFAATAN OBAT PARACETAMOL SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1M HCl

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES PELAPISAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN BENDING BAJA ST 41

PERCOBAAN LOGAM KOROSI BASAH DAN KOROSI ATMOSFERIK

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

Korosi telah lama dikenal sebagai salah satu proses degradasi yang sering terjadi pada logam, khusunya di dunia body automobiles.

STUDI EKONOMIS PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA

PELAPISAN STAINLESS STEEL AISI 304 MENGGUNAKAN NIKEL (Ni) MELALUI PROSES ELEKTROPLATING

Korosi Retak Tegang (SCC) Baja Karbon AISI 1010 dalam Lingkungan NaCl- H 2 O-H 2 S

Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>

Gambar 4.1 Penampang luar pipa elbow

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Pengaruh Kondisi Asam dan Cacat Gores Berbentuk Persegi Panjang pada Lapis Lindung Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan Menggunakan Baja AISI 1045 (Tubagus N. R.) PENGARUH KONDISI TANAH ASAM DAN CACAT GORES BERBENTUK PERSEGI PANJANG PADA LAPIS LINDUNG TERHADAP KEBUTUHAN ARUS PROTEKSI SISTEM IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) DENGAN MENGGUNAKAN BAJA AISI 1045 Tubagus Noor Rohmannudin, Sulistijono, Faris Putra Ardiansyah Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 roma_r2001@yahoo.com ABSTRACT Corrosion is degradation of the metal due to an oxidation reaction between the metal with many substances that exist in the environment around them and form undesirable compounds. Corrosion can not be prevented, but still can be controlled its speed. One of the corrosion control process in a material can be used a coating and cathodic protection by providing a forced flow. At this time the research conducted will learn about the effect of the rectangular scratch defect and the acid soil to the needs of current protection in the impressed current cathodic protection system (ICCP). The variation of given scratch is rectangular with each area of 10 mm 2, 50 mm 2, 100 mm 2, 150 mm 2, 250 mm 2 and 500 mm 2. While the differences in soil use is 3, 5, and 7. Then there is also a specimen without scratch and without layers of protection that is used as a comparison. In the ICCP system installation, AISI 1045 steel is used as the cathode and graphite as the anode. The system used a rectifier that is useful for current rectifier. The flow of the ICCP protection is set such that the value of the potential difference can reach -850 mv against the reference electrode Cu / CuSO4. Measurement of the current protection on the ICCP system performed during the 7 days with daily data retrieval. After obtained the measurement of the current protection value, showed that the greatest current protection value with 500 mm 2 defect area in acidic soils ( 3) that is equal to 1.696 ma. While the smallest current protection in area of 10 mm 2 with normal soil that is equal to 0.032 ma. The influence of these two variables were calculated using multiple regression statistical analysis so as to get the equation Y = 0,11 + 0,008 X 1 + 0,0004 X 2. Where the value of X 1 as soil conditions, X 2 as scratch defect, and Y as current protection. Keywords:Acid Soil, AISI 1045 Steel, ICCP, Protection Current, Rectangular Scratch Defect 1. PENDAHULUAN Penggunaan struktur yang terbuat dari besi dan baja kini memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia industri terutama pada penggunaan untuk saluran air, saluran gas, maupun tiang konstruksi. Struktur yang diaplikasikan pada kegiatan tersebut didesain sedemikian rupa agar dapat dipakai hingga 30-50 tahun. Namun pada kenyataannya timbul banyak permasalahan yang menyebabkan turunnya kualitas baja tersebut hingga terjadi kerusakan yang sangat parah. Hal ini dikarenakan korosi yang menjadi penyebab utama terhadap kegagalan material dimana dampak yang ditimbulkan akan berimbas pada lingkungan dan ekonomi. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan guna untuk mempertahankan masa pemakaian yang lebih lama dan sesuai standar. Selain itu, kondisi pada struktur yang dipendam didalam tanah dapat membuat masalah menjadi lebih kompleks. Pada umumnya, korosi pada tanah dapat dibatasi dengan pengukuran resistivitas tanah dan 1

Teknoin Vol. 20 No. 1 Maret 2014 : 01-11 potensial struktur terhadap tanah. Namun setelah diteliti kembali masih terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya korosi pada tanah, diantaranya ialah jenis tanah, kelembaban, tanah, dan cacat/goresan pada baja yang dapat menimbulkan korosi sumuran. Pelapisan (Coating) menjadi solusi untuk menjaga kestabilan dan penghalang terhadap lingkungan korosif untuk mengurangi laju degradasi. Lapisan tambahan diberikan untuk mengisolasi struktur agar terhindar dari lingkungan luar yang dapat menimbulkan korosi. Namun pada kenyataannya, tak jarang saat proses pemasangan coating terdapat ketidaksempurnaan sehingga timbul goresan atau sobekan. Usaha lain yang dapat dilakukan untuk mengendalikan korosi ialah dengan menggunakan proteksi katodik metode Impressed Current Cathodic Protection (ICCP). Sistem proteksi ini dapat melindungi baja yang relatif besar dengan memberikan sejumlah arus secara paksa yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Dengan keuntungan yang lebih fleksibel dalam mengendalikan korosi pada struktur baja konstruksi yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian ini. Pada penelitian ini akan dibahas karakteristik tanah pada tingkat keasaman yang berbedabeda terhadap kebutuhan arus proteksi yang dibutuhkan oleh struktur baja yang dipendam didalam tanah. Selain itu, variabel lain yang diteliti ialah variasi cacat gores yang diberikan pada lapis lindung diharapkan memiliki pengaruh pada kebutuhan proteksi katodik. 2. METODOLOGI PENELITIAN Proteksi katodik digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam. Proses yang dilakukan biasanya berupa reaksi elektrokimia dimana logam yang dilindungi akan bertindak sebagai katoda. Arus mengalir berasal dari anoda melalui sel elektrolit menuju ke katoda. Sehingga kemampuan proteksi terhadap katoda dapat dicapai dengan mengalirkan arus listrik tersebut. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja AISI 1045 yang mempunyai komposisi seperti pada tabel 1. Anoda grafit yang berfungsi sebagai anoda dipilih karena memiliki laju konsumsi yang rendah dan tergolong dalam logam yang inert. Untuk coating/lapis lindung yang digunakan adalah cat zinc chromate dan epoxy filler dengan tambahan hardener. Dan yang terakhir untuk mengubah kondisi tanah dapat ditambahkan dengan larutan aquades yang dicampurkan dengan HCl untuk mengubah tanah menjadi asam. Tabel 1. Komposisi Kimia Baja AISI 1045 Unsur % berat C 0,45 Si 0,25 Mn 0,6 P 0,01 S 0,002 Cu 0,04 Tabel 2. Spesifikasi Anoda Grafit Spesifikasi Keterangan Kategori Impregnated Epoxy Resin (H) Model M120H Bentuk Tubular Dimensi p=138 mm ; d = 36 mm Massa pakai 20 tahun Komposisi Kimia 99.8% Carbon; 0.2% Ash Laju konsumsi 0.1-1kg/A.Year Langkah penelitian ini diawali dengan preparasi baja yang bertindak sebagai katoda. Baja dipotong menjadi 24 bagian dengan gergaji mesin hingga mendapatkan dimensi masing-masing panjang 100 mm dan diameter 20 mm. Melubangi spesimen katoda dengan mengebor salah satu ujungnya untuk tempat pemasangan kabel katoda. Pembuatan tanda goresan dapat dilakukan seperti pada gambar 1. 2

Pengaruh Kondisi Asam dan Cacat Gores Berbentuk Persegi Panjang pada Lapis Lindung Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan Menggunakan Baja AISI 1045 (Tubagus N. R.) (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) Gambar 1. Ilustrasi Spesimen Katoda dengan Berbentuk Persegi Panjang Seluas: (a) 0 mm 2 (Full Coating), (b) 10 mm 2, (c) 50 mm 2, (d) 100 mm 2, (e) 150 mm 2, (f) 250 mm 2, (g) 500 mm 2, (h) Coating Langkah selanjutnya dengan melakukan pelapisan cat zinc chromate dan epoxy filler sebanyak 2 lapis. Untuk anoda grafit dipotong hingga berukuran tebal ± 10 mm dan dengan diameter 36 mm. Katoda dan anoda dihubungkan melalui kabel tembaga dengan rectifier sebagai penyearah arus. Kabel tembaga pada baja dihubungkan ke kutub negatif (-) rectifier sedangkan kabel tembaga pada anoda grafit dihubungkan ke kutub positif (+) rectifier. Rangkaian menggunakan dua avometer untuk menghitung potensial kerja dan arus dalam rangkaian ICCP. Pada penelitian ini menggunakan media tanah yang berbeda-beda. Terdapat 3 perbedaan tanah yang akan diujikan. Pengambilan media tanah yang berbeda ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kebutuhan arus proteksi yang dibutuhkan pada lingkungan tanah yang asam hingga netral. Untuk mengubah tanah menjadi asam dapat ditambahkan dengan larutan Asam Klorida (HCl) sesuai dengan kebutuhan. Rangkaian yang telah dipasang dapat diukur kebutuhan arus proteksi yang digunakan pada sistem ICCP ini. Metode pengukuran yang digunakan mengacu kepada half-cell potensial (potensial elektroda setengah sel). Elektroda acuan yang digunakan pada sistem ini adalah elektroda acuan Cu/CuSO 4. Dengan mendapatkan nilai potensial terhadap elektroda acuannya, maka arus proteksi yang digunakan dapat diatur dengan sedemikian rupa sehingga nilai potensial yang bekerja pada spesimen dapat berada dalam kondisi imun/dapat terproteksi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai arus proteksi dengan melakukan pengukuran setiap hari selama 7 hari. Hal ini mengacu pada standard NACE TM0169-2000 Laboratory Corrosion Testing of Metals. Data arus proteksi pada sistem didapatkan setelah arus tersebut diatur sehingga nilai potensial yang bekerja berada pada -850mV dimana baja akan mulai terproteksi. Pengukuran dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali agar mendapatkan nilai arus proteksi yang lebih tepat dan pengukuran tersebut diambil nilai rata-ratanya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2. Rangkaian ICCP Pengukuran potensial awal dilakukan pada baja AISI 1045 sebelum instalasi ICCP dinyalakan. Nilai potensial awal ini berfungsi untuk mengetahui nilai potensial sebelum dan sesudah instalasi ICCP yang selanjutnya dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan arus proteksinya. 3

Teknoin Vol. 20 No. 1 Maret 2014 : 01-11 3 Tabel 3. Hasil Nilai Potensial Awal (a) Kondisi 3 Luas Potensial Korosi (-mv) 10 755 50 730 100 745 150 710 250 702 500 698 778 Coating 701 Tabel 4. Hasil Pengukuran Rata-Rata Arus Proteksi (a) Kondisi 3 3 Luas Arus Proteksi (ma) 10 0,038 50 0,076 100 0,182 150 0,712 250 1,292 500 1,696 0,023 Coating 3,595 5 (b) Kondisi 5 Luas Potensial Korosi (-mv) 10 763 50 746 100 744 150 712 250 705 500 713 779 Coating 714 5 (b) Kondisi 5 Luas Arus Proteksi (ma) 10 0,034 50 0,047 100 0,081 150 0,096 250 0,336 500 0,577 0,020 Coating 3,452 7 (c) Kondisi 7 Luas Potensial Korosi (-mv) 10 776 50 755 100 764 150 739 250 718 500 723 782 Coating 720 7 (c) Kondisi 7 Luas Arus Proteksi (ma) 10 0,032 50 0,040 100 0,061 150 0,077 250 0,093 500 0,142 0,014 Coating 1,949 Setelah mengukur potensial awal, maka rangkaian ICCP dapat dinyalakan dengan mengatur keluaran arus sehingga potensial kerja berada pada -850 mv dimana baja dapat terproteksi. Hasil akhir yang didapatkan berupa nilai rata-rata arus proteksi sebagai berikut : Berdasarkan data rata-rata arus proteksi yang telah didapatkan maka hasil yang ada dilanjutkan dengan memplotkan hingga didapatkan grafik sebagai berikut : 4

Arus Proteksi (ma) Arus Proteksi (ma) Pengaruh Kondisi Asam dan Cacat Gores Berbentuk Persegi Panjang pada Lapis Lindung Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan Menggunakan Baja AISI 1045 (Tubagus N. R.) 1,8 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3 1,2 1,1 1,0 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 3 4 5 6 7 Luas : 10mm 2 50mm 2 100mm 2 150mm 2 250mm 2 500mm 2 Gambar 3. Grafik Pengaruh Arus Proteksi Terhadap Kondisi Dengan kondisi cacat goresan yang sama, berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa pemasangan instalasi ICCP didalam tanah dengan nilai yang semakin asam maka dibutuhkan nilai arus proteksi yang semakin tinggi, sebaliknya apabila kondisi tanah memiliki kecenderungan menuju ke daerah basa maka arus proteksi yang dibutuhkan semakin kecil. Pada kondisi baja yang tidak tertutup oleh lapis lindung, arus proteksi pada kondisi tanah dengan 3 membutuhkan 3,595 ma. Sedangkan pada 5 membutuhkan arus 3,452 ma dan untuk 7 membutuhkan arus 1,949 ma. Selisih kenaikan arus proteksi yang dibutuhkan cukup tinggi. Dari tanah dengan kondisi netral ( 7) menuju ke kondisi yang cukup asam ( 5) terjadi peningkatan sebesar 43,54%. Sedangkan tanah dengan kondisi cukup asam ( 5) menuju ke kondisi yang asam ( 3) terjadi peningkatan sebesar 3,97%. Hal ini disebabkan karena pada kondisi tanah yang memiliki <4 akan memiliki tingkat agresifitas korosi yang sangat tinggi. Sehingga untuk melindungi baja tersebut diperlukan keluaran arus proteksi yang besar pula. Pada kondisi tanah dengan lebih dari 4 memiliki kemampuan untuk membentuk lapisan pasif yang bersifat protektif pada permukaan logam. Lapisan ini biasanya terbentuk dari oksida logam yang berfungsi sebagai pemisah antara logam dengan lingkungannya. 1,8 1,6 1,4 1,2 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 0 100 200 300 400 500 Luas (mm 2 ) Kondisi 3 5 7 Gambar 4. Grafik Pengaruh Arus Proteksi Terhadap Variasi Cacat Pengukuran arus proteksi dilanjutkan dengan membandingkan terhadap variasi cacat goresan yang diberikan. Pada kondisi tanah yang sama, semakin besar luas goresan yang diberikan pada baja maka akan semakin besar pula arus proteksi yang diberikan. Sebagai contoh pada kondisi tanah dengan 7, telah diberikan cacat goresan dengan luasan 10 mm 2, 50 mm 2, 100 mm 2, 150 mm 2, 250 mm 2, dan 500 mm 2. Arus yang diberikan secara berturut-turut adalah 0,032 ma; 0,04 ma; 0,061 ma; 0,077 ma; 0,093 ma; dan 0,142 ma. Hal ini dapat terjadi akibat adanya daerah pada permukaan logam yang terekspos langsung dengan lingkungannya. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya reaksi oksidasi yang berlanjut dengan adanya inisiasi korosi. Oleh karena itu, dibutuhkan pasokan elektron yang semakin tinggi guna menghindari terjadinya korosi yang lebih parah. Analisa selanjutnya dengan menggunakan metode statistika. Untuk menentukan adanya suatu hubungan variabel sebabnya yaitu tanah dan variasi cacat goresan terhadap variabel terikat untuk arus proteksinya. Y = 0,11 + 0,008 X 1 + 0,0004 X 2. (1) Dimana nilai X 1 untuk kondisi tanah dari kondisi tanah 3 hingga 7, X 2 untuk luas cacat goresan dengan rentan luas 0 mm 2 hingga 6908 mm 2, dan Y untuk arus proteksi dalam satuan ma. Untuk menguji kekuatan pengaruh dari kondisi tanah 5

Teknoin Vol. 20 No. 1 Maret 2014 : 01-11 dan variasi cacat goresan terahadap arus proteksi, digunakan uji korelasi pearson dan uji korelasi berganda. Dari hasil uji korelasi pearson didapatkan bahwa hubungan antara kondisi tanah dengan kebutuhan arus proteksi memiliki kategori yang sedang sebesar 0,381 (0,2 < r < 0,4). Sedangkan untuk variabel variasi cacat goresan terhadap kebutuhan arus memiliki hubungan yang kuat yaitu sebesar 0,735 (0,6 < r < 0,8) Perhitungan dilanjutkan mendapatkan nilai korelasi berganda sebesar 0,828. Artinya pengaruh yang ditimbulkan oleh kedua variabel ini sangatlah kuat, sehingga apabila tanah dan variasi cacat goresan memiliki nilai yang tinggi maka secara otomatis nilai arus proteksi yang dibutuhkan akan semakin tinggi. Adapun kontribusi secara simultan kedua variabel tersebut sebesar : (0,828) 2 x 100% = 69%. 4. KESIMPULAN Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat pengaruh yang ditimbulkan oleh kondisi tanah yang berbeda-beda terhadap kebutuhan arus proteksinya. Dengan membandingkan pada luas cacat goresan yang sama, arus proteksi yang dibutuhkan pada baja akan semakin turun dengan meningkatnya derajat keasaman tanah dari 3 hingga 7 2. Sama halnya dengan tanah, variasi cacat goresan pada lapis lindung dapat mempengaruhi nilai proteksi yang diberikan pada baja. Pada kondisi tanah yang sama, arus proteksi yang dibutuhkan cenderung meningkat seiring meluasnya cacat goresan yang diberikan. Seventh Edition. USA : John Wiley & Sons Inc Chemical Composition of AISI 1045. Diakses tahun 2014. (Online) Available at http//www.strindustries.com Fontana, Mars G. 1996. Corrosion Engineering 2 nd Edition. Singapore: McGraw-Hill International. NACE SP0169-2007, Control of External Corrosion on Undergrounf or Submerged Metallic Piping Systems. Diakses tahun 2014. (Online) Available at http//www.nace.org NACE TM 0169-95. Laboratory Corrosion Testing of Metals Peabody, A.W. 2001. Control of Pipeline Corrosion, Edited by Ronald L Bianchetti, Texas: NACE International the Corrosion Society Shobah, M. Nurus. 2014. Pengaruh Lapis Lindung dan Salinitas Air Laut Terhadap Arus Proteksi Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Pipa API 5L Grade B, Tugas Akhir Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Wu, J. Dkk. 2009. The Influence of Coating Damage on The ICCP Cathodic Protection Effect. Luoyang Ship Material Research Institute. P.R.China DAFTAR PUSTAKA Bardal, Einar. 2003. Corrosion and Protection. Trondheim : Norway Bofardi, B.P. 1985. Control of Environmental Wariables in Water Recirculating Systems. New Jersey : Noyes Publications Callister, W. 2006. Fundamentals of Materials Science and Engineering 6