HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 KOTA BITUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan berat badan dengan tekanan darah pada siswa SMP di Kecamatan Pineleng

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA OBES DI KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi, Pelajar SMP

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menurut Global Nutrition Report 2014, Indonesia termasuk dalam 17 negara

PREVALENSI OBESITAS PADA REMAJA DI SMA KRISTEN TUMOU TOU KOTA BITUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Pelajar Smpn 40 Bandung

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. asupan makanan yang semakin mengarah kepada peningkatan asupan makanan siap saji

Keywords: Anemia, Social Economy

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

BAB 1 PENDAHULUAN. serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI BATITA UMUR 1-3 TAHUN DI DESA MOPUSI KECAMATAN BOLAANG MONGONDOW INDUK SULAWESI UTARA 2014

ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

Hubungan Derajat Obesitas dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat di Kelurahan Batung Taba dan Kelurahan Korong Gadang, Kota Padang

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN OBESITAS PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN LINGKAR PINGGANG DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di

Gambaran Tekanan Darah, Indeks Massa Tubuh, dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Kedokteran Umum Angkatan Tahun 2014

Pengaruh Durasi Pemberian ASI dengan Kejadian Obesitas pada Murid PG dan TK A di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

PREVALENSI PENYAKIT HIPERTENSI PENDUDUK DIINDONESIA DAN FAKTOR YANG BERISIKO

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

VOLUME I No 1 April 2013 Halaman Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di Kota Denpasar

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi. persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai

Hubungan antara kadar kolesterol total dengan tekanan darah pada remaja obes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ditandai dengan berat badan diatas rata-rata dari indeks massa tubuh (IMT) yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade, terutama 10 tahun terakhir, prevalensi obesitas

HUBUNGAN OBESITAS, ASUPAN NATRIUM DAN KALIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN ANGKATAN 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

HUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DI PUSKESMAS BROMO MEDAN

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

Hubungan lingkar lengan atas dengan obesitas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Uuniversitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit. kronis yang disebabkan oleh gula darah tinggi dan

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

Ardiansul Abram Sisfiani Sarimin Franly Onibala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan

PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA ANAK DENGAN IMT NORMAL DAN IMT OVERWEIGHT SKRIPSI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA DI DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. tetapi kurang serat (Suyono dalam Andriyani, 2010). Ketidakseimbangan antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

Obesitas merupakan masalah kesehatan penting

SKRIPSI HUBUNGAN ASUPAN NUTRISI TERHADAP KEJADIAN OBESITAS DAN NON- OBESITAS PADA MAHASISWA FK USU TAHUN Oleh: ZUHDINA KAMALIAH

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN NILAI LEMAK VISERAL. (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kedokteran Undip) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terkomposis atas jaringan lemak yang. relatif sama, namun perbedaan lokasi deposisi jaringan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI MADRASAH ALIYAH NEGERI DOLOK MASIHUL DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH ANTARA ANAK YANG TINGGAL DI PEGUNUNGAN DAN PESISIR PANTAI

ABSTRAK. Kata Kunci: Obesitas, Natrium, Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

MKS, Th. 47, No. 1, Januari 2015

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 KOTA BITUNG 1 Jenifer Andalangi 2 Sarah M. Warouw 2 Adrian Umboh 2 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: jeniferandalangi@yahoo.com Abstract: According to Riskesdas in 2010, the prevalences of nutritional status based on BMI at age group 13-15 in North Sulawesi were 0.7% very skinny; 5.3% thin; 90, 5% normal; and 3.% obese. In Indonesia, the incidences of hypertension in adolescents varies from 3.11% to.6%. BMI has a strong relationship with blood pressure; BMI >95th percentile was strongly associated with increased blood pressure >90th percentile. This study aimed to determine the relationship of the nutritional status and blood pressure. The study was conducted in SMPN 1 Bitung. This was an analytic obsevational study with a cross-sectional design. Samples were 105 students aged 11-1 years, obtained by using simple random sampling. The nutritional status was defined as independent variables and the blood pressure as the dependent variable. Data were analyzed by using a chi-square test. The results showed that the nutritional status of students were underweight 10.5%, normal 71.%, overweight 13.3%, and obese.8%. The normal blood pressure were found in 89.5%; high normal blood pressure 8.6%; and hypertension 1.9%. The chi-square test results showed a significant relationship between the nutritional status and the blood pressure (P = 0.001). Conclusion: There was a significant relationship between the nutritional status and the blood pressure among the junior high school students in Bitung. Keywords: blood pressure; nutritional status. Abstrak: Berdasarkan laporan Riskesdas tahun 2010, prevalensi status gizi berdasarkan IMT pada kelompok usia 13-15 tahun di Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan angka 0,7% sangat kurus, 5,3% kurus, 90,5% normal, dan 3,% gemuk. Di Indonesia, angka kejadian hipertensi pada remaja bervariasi dari 3,11% sampai,6%. IMT mempunyai hubungan yang kuat dengan tekanan darah, yaitu IMT >persentil 95 berhubungan kuat dengan peningkatan tekanan darah >persentil 90. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan tekanan darah. Penelitian dilakukan di SMP N 1 Bitung. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik observasional dengan desain potong lintang, dengan jumlah sampel 105 siswa berusia 11-1 tahun, yang diambil dengan simple random sampling. Status gizi ditetapkan sebagai variabel independen dan tekanan darah sebagai variabel dependen. Uji statistik yang digunakan ialah chi-square. Untuk status gizi di dapat underweight 10,5%, normal 71,%, overweight 13,3%, dan obes,8%. Untuk tekanan darah didapatkan tekanan darah normal 89,5%, normal tinggi 8,6%, dan hipertensi 1,9%. Hasil uji chi-square menyatakan adanya hubungan bermakna antara status gizi dan tekanan darah (P = 0,001). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan tekanan darah. Kata kunci: status gizi, tekanan darah. 387

388 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 387-390 Remaja merupakan kelompok peralihan dari anak-anak ke dewasa dan rentan terhadap perubahan-perubahan di lingkungan sekitarnya, termasuk pengaruh konsumsi makanan. Kebiasaan remaja terhadap makanan sangat beragam seperti bersifat acuh terhadap makanan, lupa waktu makan karena padatnya aktivitas, makan berlebih, mengikuti tren makan fast food dan sebagainya, tanpa memperhatikan kecukupan gizi yang mereka butuhkan. 1 Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010 memperlihatkan bawha prevalensi status gizi berdasarkan IMT pada kelompok usia 13-15 tahun di Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan angka 0,7% sangat kurus, 5,3% kurus, 90,5% normal, 2 dan 3,% gemuk. Obesitas merupakan keadaan patologis dimana terjadi penimbunan lemak berlebihan daripada yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh. Dampak buruk obesitas terhadap kesehatan sangat berhubungan dengan berbagai macam penyakit serius seperti tekanan darah tinggi, jantung, diabetes mellitus, dan penyakit 3 saluran napas. Prevalensi obesitas anak usia sekolah (6-1 tahun) di Indonesia 9,5% pada laki-laki dan 6,% pada perempuan. Hipertensi merupakan kelainan kardiovaskuler yang banyak dijumpai dalam masyarakat. Prevalensi hipertensi dalam masyarakat Indonesia masih cukup tinggi meskipun tidak setinggi di negara maju yaitu sekitar 10%. Komplikasi hipertensi dapat mengenai organ target jantung, otak (serebrovaskular), mata, dan ginjal. Penyebab hipertensi pada remaja (usia 13-18 tahun) yang paling sering ialah hipertensi esensial (80%), diikuti penyakit ginjal. Di Indonesia angka kejadian hipertensi pada remaja bervariasi dari 3,11% sampai,6%. 5 IMT mempunyai hubungan yang kuat dengan tekanan darah. IMT >persentil 95 berhubungan kuat dengan peningkatan tekanan darah >persentil 90. Pada remaja laki-laki dan perempuan dengan IMT >persentil 90 mempunyai tekanan darah sistolik tinggi sebesar 35,7% dan 1%, dan tekanan darah diastolik tinggi sebesar 2,7% dan 15,9%. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini ialah survei analitik observasional dengan menggunakan desain potong lintang. Jumlah sampel sebanyak 105 siswa, diambil dengan menggunakan rumus Normogram Harry King. Sampel berusia 11-1 tahun diperoleh melalui simple random sampling. Status gizi ditetapkan sebagai variabel independen dan tekanan darah sebagai variabel dependen. Uji statistik yang digunakan ialah chi-square test dengan derajat kemaknaan P = < 0,05. HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Dari data responden semua siswa Sekolah Menengah Pertama, yang diambil sebagai sampel berjumlah 105 siswa (Tabel 1). Terdapat 13 siswa usia 11 tahun (12,%), 3 siswa usia 12 tahun (32,%), 37 siswa usia 13 tahun (35,2%), dan 21 siswa usia 1 tahun (20,0 %). Berdasarkan jenis kelamin didapatkan 33 siswa laki-laki (31,%) dan 72 siswa perempuan (68,6%). Juga didapatkan 9 siswa dengan tekanan darah normal (89,5%), 9 siswa dengan tekanan darah normal tinggi (8,6%), dan 2 siswa dengan hipertensi (1,9%). Untuk status gizi di dapat 11 siswa underweight (10,5%), 75 siswa status gizi normal (71,%), 1 siswa overweight (13,3%), dan 5 siswa obes (,8%). Distribusi status gizi berdasarkan jenis kelamin (Tabel 2) memperlihatkan jenis kelamin laki-laki dengan underweight siswa (12,1%), normal 22 siswa (66,7%), overweight siswa (12,1%), dan obes 3 siswa (9,1%). Untuk jenis kelamin perempuan dengan underweight didapatkan 6 siswa (8,3%), status gizi normal 53 siswa (73,6%), overweight 11 siswa (15,3%), dan obes 2 siswa (2,8%). Data di atas memperlihatkan bahwa siswa obese lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki; hal ini serupa dengan penelitian lainnya di Medan (2010), yang menyatakan bahwa dari sampel sebanyak 00 siswa berusia 6-12 tahun, yang terbanyak mengalami obesitas 6 ialah jenis kelamin laki-laki. Penelitian di Yogyakarta (2003) juga

Andalangi, Warouw, Umboh; Hubungan Status Gizi dengan Tekanan Darah... 389 Tabel 1. Profil responden dari siswa SMP N 1 Bitung No Klasifikasi Jumlah Siswa N % 1. Jenis Laki-laki 33 31, Kelamin Perempuan 72 68,6 2. Umur 11 13 12, 12 3 32, 13 37 35,2 1 21 20,0 3. Status Gizi Underweight 11 10,5 Normal 75 71, Overweight 1 13,3 Obese 5,8. Tekanan Normal 9 89,5 Darah Normal 9 8,6 Tinggi Hipertensi 2 1,9 Jumlah 105 100 memperlihatkan prevalensi obesitas pada laki-laki (6,6%) lebih banyak dibanding perempuan (3,5%). 7 Penelitian lainnya yaitu di Manado (200) juga menyebutkan bahwa jumlah anak laki-laki yang obes (0 siswa, 55,5%) lebih banyak dari siswa 8 perempuan (32 siswa,,5%). Dari data distribusi tekanan darah berdasarkan jenis kelamin (Tabel 3) di dapatkan siswa laki-laki dengan tekanan darah normal sebanyak 31 (9%), normal tinggi 1 (3%), dan hipertensi 1 siswa (3%). Untuk siswa perempuan dengan tekanan darah normal didapat 63 siswa (87,5%), normal tinggi 8 (11,1%), dan hipertensi 1 siswa (1,%). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian oleh Eva dan Apoina di Kaur Selatan (2012) dengan prevalensi hipertensi terbanyak pada anak laki-laki yaitu 16,7%, sedangkan pada anak perempuan 12,5%. Tabel memperlihatkan hasil pengujian hipotesis antara status gizi dan tekanan darah yang didapat. Untuk yang underweight, tekanan darah normal pada 11 siswa, dan tidak ditemukan yang bertekanan darah normal tinggi maupun hipertensi. Untuk yang berstatus gizi normal, tekanan darah normal didapatkan pada 70 siswa, normal tinggi 5 siswa, sedangkan yang hipertensi tidak ada. Untuk Tabel 2. Distribusi status gizi berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Status Gizi Laki-laki Perempuan n % n % Underweight 12,1 6 8,3 Normal 22 66,7 53 73,6 Overweight 12,1 11 15,3 Obese 3 9,1 2 2,8 Jumlah 33 100 72 100 Tabel 3. Distribusi tekanan darah berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Tekanan Laki-laki Perempuan Darah n % n % Normal 31 9 63 87,5 Normal Tinggi 1 3 8 11,1 Hipertensi 1 3 1 1, Jumlah 33 100 72 100 yang overweight tekanan darah normal didapatkan pada 11 siswa, normal tinggi 2 siswa, dan hipertensi 1 siswa. Untuk yang obes, tekanan darah normal didapatkan pada 2 siswa, normal tinggi 2 siswa, dan yang hipertensi 1 siswa. Hasil uji X 2 menyatakan terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan tekanan darah (P = 0,001). Adanya hubungan antara status gizi (dalam hal ini obesitas) dan tekanan darah (tekanan darah tinggi/hipertensi) ditemukan oleh Verma et al. 9 yang menelilti siswa sekolah berusia 5-15 tahun di kota Punjab, India. Banyak penelitian epidemiologi telah menunjukkan terjadinya peningkatan progresif peningkatan tekanan darah atau hipertensi seiring dengan meningkatnya kejadian obesitas. Pada obesitas terjadi abnormalitas pada mekanisme kontrol tekanan arterial yang dapat meningkatkan tekanan darah, serta ekskresi natrium dan air melalui tekanan natriuresis dan dieresis. Selama ekskresi natrium dan air masih melebihi intake, terjadi peningkatan reabsorpsi pada tubular ginjal sehingga terjadi penurunan volum cairan ekstrasel

dan cardiac output sampai tekanan darah Tabel. Hubungan status gizi dengan tekanan darah Tekanan Darah Status Gizi Normal Total P Normal Hipertensi Tinggi Underweight 11 0 0 11 Normal 70 5 0 75 0,001 Overweight 11 2 1 1 Obese 2 2 1 5 Uji statistik = x 2 = p = 0,001 kembali normal. Sebaliknya, bila tekanan darah menurun, ginjal akan menahan garam dan air sampai tekanan arterial kembali normal. Tekanan natriuresis merupakan kunci utama feedback system yang menstabilkan tekanan darah dan volum cairan tubuh. Selain itu, beberapa mekanisme lain juga dapat menjelaskan hipertensi pada obesitas antara lain aktivasi sympathetic nervous system (SNS), renninangiotensin system (RAS), glukokortikoid, jaringan lemak, perubahan struktur ginjal, resistensi insulin, hiperleptinemia, dan vascular endothelial dysfunction. Adanya kaitan antara obesitas dan tekanan darah ini juga dikemukakan oleh Sorof et al. 10, dimana terjadi peningkatan tekanan darah pada anak dengan berat badan lebih. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan tekanan darah, yaitu semakin besar status gizi atau indeks masa tubuh maka tekanan darah akan semakin tinggi. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih ditujukan kepada para penguji skripsi dan kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan ide dan gagasan pada penulis. DAFTAR PUSTAKA 1. Hendrayati, Salmiah, Rauf S. Pengetahuan gizi, pola makan, dan status gizi siswa SMP Negeri Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Media Gizi Pangan. 2010;9:33-. 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riskesdas 2010. Available from: http://www.riskesdas.litbang.depkes. go.id/download/tabelriskesdas2010.pdf. 3. Wulandari T, Zulkaida A. Self regulated behavior pada remaja putrid yang mengalami obesitas. Proceeding PESAT. 2007;2:B51.. Novianingsih E, Kartini A. Hubungan antara beberapa indikator status gizi dengan tekanan darah pada remaja. Journal of Nutrition College 2012;1:220-6. 5. Saing J. Hipertensi pada remaja. Sari Pediatri. 2005; 6:159. 6. Sembiring AAT. Prevalensi anak obesitas di Sekolah Dasar di Kota Medan. USU e- jurnals. 2010;0. Available from: http://repository.usu.as.id./handle/123567 89/18779. 7. Hidayati SN, Hadi H, Lestariana W. Hubungan asupan zat gizi dan indeks massa tubuh dengan hiperlipidemia pada murid SMP yang obesitas di Yogyakarta. Sari Pediatri. 2006;8:26. 8. Umboh A, Kasie J, Edwin J. Hubungan antara resistensi insulin dan tekanan darah pada anak obes. Sari Pediatri. 2007;8:290. 9. Verma M, Chhatwal J, George SM. Obesity and Hypertension in Children. Indian Pediatrics 199;31:1065-69. 10. Sorof J, Daniels S. Obesity Hypertension in Children a problem of Epidemic Proportions. Hypertension 2002;0:1-7.

391 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 387-390