BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian kebudayaan dan peradaban manusia yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan taraf perkembangan anak didik. Kurikulum diartikan sebagai mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. agama. 1 Di sekolah umum (SD, SMP, SMA) pengajaran agama dipandang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. orang berusaha membekali diri dengan iman, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

UNIVERSITAS GALUH PROGRAM PASCA SARJANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Agama Islam mewajbkan kepada semua penganutnya agar rajin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah. para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru.

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan peluang berpartisipasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Upaya ini terarah bagi terbinanya insan-insan pembangunan dimasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka ilmu

KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU PAI PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI DI KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan diselenggarakan

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. disebabkan bahasa Arab merupakan bahasa agama. Umat Islam dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Munadi, Ilmu Pengetahua Alam (IPA) atau sains (science) adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul. pernah membaca, maka ia akan tertinggal oleh pengetahuan dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki dalam diri setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. pendidikan nasional Bab 1 Pasal 1, pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Semua manusia cenderung mengharapkan kemajuan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas merupakan faktor utama dalam mendukung suksesnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan juga untuk memperdalam ilmu agama. Islam sebagai agama ra>h{ma>h{ li> al- ala>min{ mewajibkan untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu utuk terus

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. (Kunandar,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman ini terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian kebudayaan dan peradaban manusia yang terus menerus berkembang. Pendidikan juga merupakan pintu gerbang dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, baik dalam bidang intelektual maupun moral.orang yang berpendidikan biasanya mampu menjalani kehidupan dan mengolah diri serta keluarganya dengan baik, juga dapat beradaptasi dengan mudah dengan lingkungannya. Pendidikan adalah hak seluruh manusia, oleh karena itu dalam penyelenggaraannya merupakan tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, orangtua, guru, dan masyarakat dari berbagai lapisan.keberhasilan pendidikan merupakan keberhasilan kita bersama, begitu juga kegagalan merupakan kegagalan kita bersama.pada hakikatnya pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju kepribadian yang utama. 1 Manusia memperoleh pembelajaran melalui sebuah pendidikan.dengan pendidikan manusia belajar, membangun pengetahuan dan kehidupannya.tidak heran jika sekarang ini banyak orang yang menganggap pendidikan sebagai hal nomor satu yang harus dicari dan dituntut seseorang agar dapat menjadi manusia h. 19. 1 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al Ma arif, 1989), 1

2 yang baik dan bermanfaat.beranjak dari hal itu rasanya tidak berlebihan jika kemudian banyak orangtua yang menginginkan anak-anaknya untuk memperoleh pembelajaran sebanyak-banyaknya. Kesadaran para orangtuaakan pentingnya pendidikan bagi anak membuat banyak pihak yang bergelut dibidang pendidikan, kemudian berpikir untuk membuat sebuah lembaga melalui jalur pendidikan nonformal. Sekarang ini tidak sulit untuk memberikan pelajaran tambahan kepada anak di luar sekolahnya, sebab banyak sekali bimbingan belajar atau les yang menjanjikan suatu layanan pendidikan yang menguntungkan. Sebagian besar orangtua berpikir bahwa lebih baik memasukkan anak ke lembaga kursus daripada banyak waktu anak mereka dihabiskan untuk bermain.selain itu, sebagian orangtua juga berharap dengan dimasukkannya anak mereka ke suatu lembaga kursus, maka nilai akademik si anak dapat menjadi lebih baik. Dan seharusnya memang seperti itu, sebab ia dapat mengulang pelajaran yng diperolehnya di sekolah saat mengikuti les. Di samping itu anak-anak juga dapat memperkaya pengetahuan mereka di tempat les yang mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah. Namun memasukkan anak ke lembaga kursus juga belum dapat menjamin sepenuhnya anak dapat berprestasi di bidang akademiknya.hal ini tentu saja sangat ditentukan oleh minat anak terhadap pelajaran tertentu. Misalnya anak berminat sekali terhadap mata pelajaran tertentu dan tertarik untuk memperdalam pelajaran tersebut kemudian mengikuti les di luar sekolah, maka hal ini sangat

3 memungkinkan prestasi akademik anak tersebut akan lebih baik dan bagus dibandingkan sebelum ia mengikuti les. Jika orangtua tidak mendukung atau tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti les walaupun sangat tertarik pada mata pelajaran tertentu, maka orangtua itu sendiri harus dapat menjadi pendamping anaknya untuk belajar lebih rajin di rumah.bisa juga dengan membelikan buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut. Mengikuti les di luar sekolah selain memerlukan biaya yang cukup mahal juga memiliki resiko tersendiri. Contohnya apabila guru lesnya tidak berkompeten dibidangnya, maka akan besar kemungkinan anak tidak mendapatkan pembelajaran yang maksimal, sehingga apa yang menjadi tujuan tidak tercapai. Berdasarkan penelitian awal yang penulis lakukan di Madrasah Ibtidayah Al-Muhajirin Banjarmasin diketahui siswa kelas V yang mengikuti les berjumlah 15 orang dan yang tidak mengikuti les berjumlah 6 orang.beranjak dari kesan positif dan negatif dalam mengikuti les, sepengetahuan penulis di antara siswa yang tidak les masih banyak yang memiliki prestasi belajar tidak kalah bagus dengan temannya yang les. Bertolak dari kenyataan ini penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian sebagai bahan pembuatan skripsi dengan judul: PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGIKUTI LES DAN YANG TIDAK MENGIKUTI LES (Studi pada Siswa Kelas V MI Al- Muhajirin Banjarmasin).

4 B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dari judul di atas maka penulis perlu menegaskan beberapa istilah dalam lingkup pembahasan yang erat kaitannya dengan penulisan skripsi yaitu: 1. Perbandingan adalah perbedaan selisih kesamaan 2. Yang dimaksud adalah membandingkan perbedaan selisih prestasi belajar mata pelajaran matematika antara siswa yang mengikuti les dan yang tidak les. 2. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran matematika pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. 3. Les menurut bahasa adalah pelajaran atau pelajaran tambahan di luar jam sekolah 3. Jadi les yang dimaksud adalah pelajaran tambahan yang diikuti siswa di luar jam sekolah di tempat yang berbeda-beda, baik yang diadakan di sekolah maupun di lembaga kursus tertentu. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas yang menjadi pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas V MI Al-Muhajirin Banjarmasin yang mengikuti les? 2. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas V MI Al-Muhajirin Banjarmasin yang tidak mengikuti les? 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Cet. 1 Edisi 3, h. 860. 3 Ibid,h. 665.

5 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajarmata pelajaran matematika siswa kelas V MI Al-Muhajirin Banjarmasin yang mengikuti lesdan yang tidak les? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas V MI Al-Muhajirin Banjarmasin yang mengikuti les. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas V MI Al-Muhajirin Banjarmasin yang tidak mengikuti les. 3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas V MI Al-Muhajirin Banjarmasin yang mengikuti les dan yang tidak les. E. Alasan Memilih Judul Alasan memilih judul dalam penelitian ini adalah: 1. Kenyataan yang penulis temui, saat ini banyak siswa yang mengikuti les di samping belajar di sekolah guna memperoleh pemahaman mendalam mengenai mata pelajaran tertentu. 2. Kebanyakan orangtua menginginkan nilai akedemik ataupun prestasi anakanaknya meningkat jika mengikuti les, maka hal ini menjadi tuntutan

6 tersendiri bagi siswa yang bersangkutan untuk dapat lebih berprestasi dibanding siswa yang tidak les. 3. Beranjak dari kesan positif dan negatif dari mengikuti les, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa yang mengikuti les dengan yang tidak les. F. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: 1. Bahan pertimbangan bagi siswa dalam rangka memperbaiki prestasi belajar mereka walaupun tidak les, juga harus tetap belajar di rumah. 2. Bahan renungan bagi para guru untuk dapat memberikan petunjuk dan memberikan pengertian kepada siswa tentang cara belajar yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar selain mengikuti les. 3. Sebagai informasi dan masukan bagi siswa yang ingin meningkatkan prestasi belajarnya. 4. Informasi bagi peneliti selanjutnnya dalam bidang pendidikan yang ingin memperoleh gambaran tentang perbandingan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti les dan yang tidak les. G. Penelitian Terdahulu Berdasarkan hasil tinjauan penulis tentang perbandingan prestasi salah satunya adalah skripsi berjudul Studi Komparatif Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam yang Berlatar Belakang Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura oleh

7 Handayani NIM 0701218081 lulusan tahun 2012.Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan prestasi belajar pendidikan agama islam siswayang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura. Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar pendidikan agama islam siswayang berlatar belakang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), Hal tersebut juga dapat dilihat dari nilai raport siswa pada tahun ajaran 2010/2011 semester genap. 4 Ada juga skripsi yang berjudul Perbandingan Prestasi Belajar Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi dan yang Tidak Aktif Berorganisasi (Studi pada Mahasiswa Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) oleh Mahmudah NIM 0701218097.Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan tentang prestasi belajar mahasiswa yang aktif berorganisasi dan yang tidak aktif berorganisasi, Dari penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mahasiswa yang aktif berorganisasi dan yang tidak aktif berorganisasi. Disamping itu, mahasiswa yang berorganisasimempunyai 4 Handayani, Studi Komparatif Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam yang Berlatar Belakang Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Martapura, Banjarmasin, 2012.

8 carabelajar yang baik, meskipun mereka membagi waktu dengan kesibukan berorganisasinya. 5 Selain itu, ada skripsi berjudul Perbandingan Prestasi Belajar Mahasiswa yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja (Studi pada Mahasiswa Jurusan PAI Angkatan 2011 Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) oleh Fitriani NIM 0901210210. 6 Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan tentang prestasi belajar mahasiswa yang bekerja dan yang tidak bekerja.dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mahasiswa yang bekerja dan yang tidak bekerja. Judul skripsi yang penulis teliti di sini adalah Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Mengikuti Les dan yang Tidak Les (Studi pada Siswa Kelas V MI Al-Muhajirin Banjarmasin).Jadi, judul skripsi yang penulis ambil ini berbeda dengan kajian pustaka tersebut. H. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan dasar Tercapainya prestasi belajar yang tinggi adalah keadaan yang sangat diinginkan baik oleh siswa, orangtua, guru, maupun dunia pendidikan pada umumnya, sebab prestasi belajar menjadi gambaran keberhasilan proses belajar 5 Mahmudah, Perbandingan Prestasi Belajar Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi dan yang Tidak Aktif Berorganisasi (Studi pada Mahasiswa Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin), Banjarmasin, 2013. 6 Fitriani, Perbandingan Prestasi Belajar Mahasiswa yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja (Studi pada Mahasiswa Jurusan PAI Angkatan 2011 Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin), Banjarmasin, 2013.

9 mengajar yang telah dilaksanakan. Siswa yang disamping belajar di sekolah juga mengikuti les tentunya diharapkan mendapat hasil atau prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang hanya memperoleh pembelajaran di sekolah dituntut untuk mampu menambah pengetahuan yang disampaikan oleh guru dengan belajar lebih tekun di rumah agar prestasi belajar siswa yang tidak les juga bisa sama atau lebih baik dari siswa yang mengikuti les. 2. Hipotesis Berdasakan dari anggapan dasar di atas, maka yang dijadikan hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha: Ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti les dengan siswa yang tidak les pada MI Al-Muhajirin Banjarmasin. Ho: Tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti les dengan siswa yang tidak les pada MI Al-Muhajirin Banjarmasin. I. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran awal tentang penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I pendahuluan yang terdiri dai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, signifikansi penelitian, alasan memilih judul, hipotesis, dan sistematika penulisan. Bab II landasan teoritis, yang berisi pengertian belajar dan prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, pengertian les.

10 Bab III metode penelitian, yang membahas tentang metode dan pendekatan penelitian, objek penelitian, subjek penelitian, data penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV laporan hasil penelitian, yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V penutup, yang berisi simpulan dan saran.