ANALISA KINERJA JARINGAN TULANG PUNGGUNG (BACKBONE) MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Jaringan ini tentunya harus memiliki bandwidth yang lebar,

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KINERJA METODE AKSES TOKEN RING PADA LOCAL AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

NICO SITOHANG NIM :

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. Awalnya, penggunaan kabel UTP pada perusahaan maupun instansi

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

B A B IV A N A L I S A

ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN

PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING)

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. system ini dapat berjalan dengan baik. Berikut merupakan spesifikasi hardware dan. Processor : Intel pentium 4.

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN

ANALISIS KINERJA JARINGAN SWITCHING BUTTERFLY

ANALISIS KUALITAS LAYANAN SISTEM TELEPON VoIP MEMANFAATKAN JARINGAN WiFi USU

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA ANTRIAN M/M/1/N PADA WIRELESS LAN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

tidak boleh ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight), kompresi data yang dikirim.

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

B. WORKSTATIONS Yaitu keseluruhan komputer dalam suatu jaringan yang terhubung ke server (file server) dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit

ANALISIS TRAFFIC JARINGAN DENGAN ALGORITMA ERLANG TANPA DELAY

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

fm_iqbal Pendahuluan 1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

ANALISIS PENGARUH CROSSTALK PADA SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK TERHADAP JARINGAN DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan

Teknologi Jaringan Komunikasi data dan Media Transmisi

DESAIN TEKNIS JARINGAN TULANG PUNGGUNG 'WIRELESS' UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KINERJA JARINGAN SWITCHING KNOCKOUT

ANALISIS JARINGAN TRANSPORT BACKBONE LINK MEDAN SUBULUSALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SDH DENGAN SERAT OPTIK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

MACAM - MACAM KABEL JARINGAN

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

Server Sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

ANALISIS KINERJA JARINGAN SWITCHING BATCHER- BANYAN

ANALISIS KINERJA JARINGAN SWITCHING BANYAN BUFFER TUNGGAL

TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN LATENCY PADA DYNAMIC WAVELENGTH ROUTER SALURAN TRANSMISI OPTIK WILLY V.F.S

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom

TUGAS AKHIR APLIKASI VOIP PADA USUNET UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SAMUEL ML. TOBING

ANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN MOBILE SOFTSWITCH

Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) Processor family: Intel Core i3 processor

Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline)

SOAL ULANGAN PERSIAPAN SEMESTER TIK KELAS IX SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

ANALISIS LINK BUDGET JARINGAN SERAT OPTIK GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro)

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH

Pengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK. Oleh :Suyatno Budiharjo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat. Berbagai macam fasilitas teknologi telekomunikasi terus

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis perangkat yang saling terhubung dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat. Berbagai macam fasilitas teknologi telekomunikasi terus. dapat memberikan kualitas layanan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

ANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE

BAB 3 SEJARAH ORGANISASI DAN ANALISIS SISTEM. berhati-hati, karena masalah ini menyangkut masalah budaya bangsa.

PERENCANAAN PENAMBAHAN AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK (ASON) PLANNING ADDITION AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK(ASON)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH HALF RATE DAN FULL RATE TERHADAP TRAFFIC CHANNEL DAN SPEECH QUALITY INDICATOR PADA JARINGAN GSM PT.

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

III. METODE PENELITIAN. 1. Dua unit laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Transmitter, ACER Aspire 5622WLCi dengan spesifikasi Intel Core 2

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

ANALISIS KINERJA USUNETA DENGAN MENGHUBUNGKAN SELURUH CORE SWITCH MEMBENTUK RING BACKBONE. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

BAB III LANDASAN TEORI. yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan profit bisnis yang sedang dijalankan. Pengetahuan tentang

Monitoring Trafik Jaringan Pada Local Area Network USUnet Pusat Sistem Informasi Universitas Sumatera Utara

PEMANFAATAN JARINGAN Wi-FiDI LINGKUNGAN USU UNTUK KOMUNIKASI VoIPMENGGUNAKAN TERMINAL TELEPON GENGGAM

PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN FIBER OPTIK

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING SERVER DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ANALISA KINERJA JARINGAN TULANG PUNGGUNG (BACKBONE) MENGGUNAKAN SERAT OPTIK DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Johannes Baringin S. Sibarani, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail:rmadridforever@yahoo.com Abstrak Dengan meningkatnya kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi di kalangan akademis Universitas Sumatera Utara (USU), dosen dan mahasiswa memerlukan adanya sarana komunikasi yang handal dan canggih yang harus berorientasi untuk memenuhi kebutuhan layanan yang berlaku tidak hanya saat ini, namun juga diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan layanan di masa mendatang. Guna memenuhi kebutuhan itu maka digunakan media transmisi serat optik dalam membentuk jaringan backbone USU. Karena adanya keheterogenan dalam penggunaan jaringan internet, maka perlu dilakukan monitoring kinerja dari jaringan untuk mengevaluasi performa dan untuk memastikan efisiensi dari jaringan backbone tersebut. Analisa dan monitoring trafik diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan jaringan dengan penggunaan analisa statistik untuk memperoleh karakteristik trafik. Paper ini membahas tentang analisa kinerja jaringan backbone menggunakan serat optik di USU. Dari analisis yang dilakukan diperoleh bahwa bit rate maksimum 108,92 Mbps yang kemungkinan besar penyebabnya adalah meningkatnya jumlah user karena mahasiswa telah selesai kuliah. Bit rate maksimum harian rata-rata adalah 79,64 Mbps yang biasa terjadi jam 11.00 WIB sampai dengan jam 12.00 WIB, dimana pada rentang waktu tersebut mahasiswa diperkirakan sedang menunggu mengikuti perkuliahan. Kata Kunci: jaringan backbone, serat optik, kinerja 1. Pendahuluan Jaringan backbone adalah jaringan utama yang menghubungkan jaringan lokal disuatu daerah dengan daerah lain yang dimiliki oleh suatu operator telekomunikasi. Jaringan ini tentunya harus memiliki bandwidth yang lebar, kecepatan transmisi yang tinggi dan dibangun dengan infrastruksur dengan kehandalan yang tinggi. Dibandingkan dengan yang lain, sistem transmisi serat optiklah yang dapat memberikan jawaban untuk kebutuhan tersebut. Selain itu, serat optik juga sangat fleksibel karena dapat ditanam baik di darat maupun di laut [1]. Pada tahun 1996, Universitas Sumatera Utara telah membangun jaringan kampus yang menggunakan kabel serat optik sebagai jaringan utama. Panjang jaringan utama tersebut adalah 8000 meter yang menghubungkan sebagian besar Fakultas-Fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara [2]. USUnet terhubung ke internet melalui Astinet milik PT. Telkom, dengan kapasitas bit rate saat ini adalah 100 Mbps. Dengan kondisi saat ini dan untuk mengantisipasi kebutuhan mendatang, maka diperlukan pengetahuan mengenai kinerja jaringan backbone tersebut apakah telah bekerja optimal. Untuk itu penulis berkeinginan melakukan penganalisaan kinerja dari jaringan backbone pada topologi ring yangmeliputi 4 core switch yaitu Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, PSI, dan Perpustakaan. 2. Konsep Dasar Serat Optik Serat optik merupakan salah salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer. Sekilas bentuknya seperti sebuah kabel, namun berbeda dengan kabel lainnya karena media ini mentransfer data dalam bentuk cahaya. -94- copyright @ DTE FT USU

Kelebihan dari serat optik dibanding media kabel lainya adalah dalam hal kecepatan transfer datanya yang sangat tinggi. Selain itu serat optik mampu mentransfer data pada jarak yang cukup jauh yaitu 2500 meter lebih tanpa bantuan perangkat repeater. Kelebihan lainnya yaitu tahan terhadap interferensi dari frekuensifrekuensi liar yang ada disepanjang jalur instalasi. Kabel serat optik adalah suatu kabel yang terbuat dari bahan-bahan optik/gelas [3]. Struktur kabel serat optik secara umum dibagi atas tiga bagian yaitu : 1. Inti (core) Terbuat dari bahan plastik kaca halus yang berkualitas tinggi dan tidak mengalami perkaratan (korosi). Inti merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya terjadi pada bagian inti. 2. Selubung / kulit (cladding) Claddding dilapiskan pada core sebagai selubung inti. Terbuat dari gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core, tujuannya agar cahaya selalu dipantulkan kembali ke inti oleh permukaan selubungnya dan memungkinkan cahaya tetap berada di dalam serat optik. 3. Jaket / pembungkus (coating) Sekeliling inti dan selubung dibalut dengan plastik yang berfungsi untuk melindungi serat optik dari goresan, kotoran dan kerusakan lainnya [3]. Gambar struktur kabel serat optik dapat diperlihatkan pada Gambar 1. Gambar Arsitektur USUnet pada saat ini dapat diperlihatkan oleh Gambar 2. Gambar 2 Arsitektur USUNETA [5] Jaringan USUNETA terdiri dari jaringan utama (core network), jaringan distribusi (distribution network) dan jaringan akses (access network). Jaringan utama menghubungkan simpul-simpul utama dari USUNETA.Jaringan distribusi merupakan pengembangan dari jaringan utama, namun tidak dapat diakses secara langsung oleh pengguna. Pengguna mengakses USUNETA dari jaringan akses yang terhubung ke jaringan distribusi [2]. Gambar akses jaringan backbone menggunakan serat optik pada jaringan USUNETA dapat diperlihatkan oleh Gambar 3. Gambar 1 Struktur Kabel Serat Optik [4] 3. Infrastruktur Jaringan USUNETA adalah logo untuk menunjukkan suatu produk layanan akses jaringan intranet (USUnet) kampus USU.Kabel serat optik (jenis multimode) digunakan untuk menghubungkan gedung-gedung utama di dalam kampus yang saat ini memiliki panjang sekitar 8.500 meter. Jaringan kabel ini akan terus dikembangkan yang ditujukan selain untuk perluasan jangkauan, juga untuk back-up jaringan dengan alternatif routing ketika terjadi gangguan pada jalur tertentu [2]. Gambar 3Akses Jaringan Kabel Serat Optik USUNETA [2] Topologi ring jaringan backbone USU dibentuk oleh 4 core swicth yaitu CSW FT, CSW PSI, CSW LIB, dan CSW FMIPA. Pengambilan data dapat dilakukan melalui MRTG server. Setiap perangkat jaringan yang aktif dapat di monitor oleh MRTG. Alamat halaman website untuk MRTG server yang digunakan untuk memonitor bit rate jaringan backbone Universitas Sumatera Utara adalah http://mntr.usu.ac.id/cacti. -95- copyright @ DTE FT USU

Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan pada proses pengambilan data : a. Menyediakan laptop/computer sebagai perangkat keras yang menghubungkan user dengan MRTG server. b. Melakukan koneksi dengan jaringan internet USUnet dimana koneksi dilakukan harus di dalam lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara. c. Setelah terkoneksi, buka mesin pencari internet pada laptop/computer kemudian masukkan alamat website : http://mntr.usu.ac.id/cacti. d. Setelah masuk ke halaman website CACTI, pengunjung diwajibkan melakukan proses login. e. Setelah proses login berhasil dilakukan, maka akan mucul tampilan utama halaman website CACTI dimana kinerja jaringan sudah dapat diakses. Gambar 4 memperlihatkan tampilan halaman website CACTI. Trafik dapat diartikan sebagai pemakaian (pendudukan) terhadap suatu sistem peralatan/saluran telekomunikasi yang diukur dengan waktu (kapan dan berapa lama), juga terkait dengan apa yang dipakai, ke mana, di mana, dan lain-lain. Besaran trafik yang dikenal adalah Volume Trafik (V) dan Intensitas Trafik (A) [4]. CACTI memberikan data total penggunaan bandwidth dan bit rate rata-rata dalam suatu periode pengamatan. Volume trafik dalam satuan jam dapat diperoleh dengan cara membagi bandwidth total dengan bit rate ratarata dalam suatu periode pengamatan seperti yang terlihat pada Persamaan 1 [5]. VolumeTrafik = (1) dimana Volume Trafik adalah jumlah waktu pendudukan. Maka diperoleh nilai Intensitas Trafik pada suatu periode pengamatan dengan menggunakan Persamaan 2 [5]. IntensitasTrafik = (2) dimana Intensitas Trafik adalah jumlah waktu pendudukan per satuan waktu. 4. Analisis Kinerja Jaringan Gambar 4 Tampilan Grafik pada halamanwebsite CACTI Dari Gambar 4, dapat dilihat ada dua macam grafik yaitu grafik trafik inbound (grafik berwarna hijau) dan grafik trafik outbound (grafik berwarna biru) dimana perbedaannya adalah trafik inbound merupakan trafik masukan dari suatu core switch (CSW) sedangkan trafik outbound merupakan trafik keluaran dari suatu core switch (CSW). Pada Gambar 4, sumbu x dari grafik menyatakan besarbit rate dalam satuan bits per second (bps) sedangkan sumbu y menyatakan waktu. Dari setiap grafik dapat juga diperoleh bit rate rata-rata dan total bandwidth dari setiap core switch. Dalam tulisan ini, analisis bit rate dihubungkan dengan analisis trafik jaringan dimana trafik yang dianalisis adalah trafik yang ditawarkan (trafik keluaran) atau trafik outbound. Pada tampilan CACTI, trafik outbound berupa kurva berwarna biru. Analisis bit rate yang dilakukan adalah analisis harian dalam pengamatan selama 10 hari. Data harian diperoleh dengan menggunakan CACTI yang merupakan sampel dari nilai ratarata 5 (lima) menit penggunaan bit rate dalam sehari. Analisis ini dilakukan selama 10 hari, yaitu tanggal 13 Februari 2013 sampai dengan 16 Februari 2013 dan tanggal 18 Februari 2013 sampai dengan tanggal 23 Februari 2013. Berikut ini ditampilkan data-data bit rate harian dalam bentuk grafik. Data-data tersebut dapat digunakan untuk mencari nilai Volume Trafik dan Intensitas Trafik pada jam sibuk (1 jam setiap hari dimana trafik paling tinggi) yang -96- copyright @ DTE FT USU

dianalisis dari trafik harian menggunakan Persamaan 1 dan Persamaan 2. Berikut merupakan contoh analisis bit rate pada tanggal 13 Februari 2013. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa jam sibuk pada tanggal 13 Februari 2013 berada pada pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. Grafik jam sibuk dari setiap CSW pada topologi ring (backbone) ditampilkan pada Gambar 5 hingga Gambar 10. Gambar 9 Grafik trafik dari CSW LIB ke CSW MIPA pada jam sibuk Gambar 5 Grafik trafik dari CSW FT ke CSW PSI pada jam sibuk Gambar 10 Grafik trafik dari CSW MIPA ke CSW LIB pada jam sibuk Dari Gambar 5 hingga Gambar 10, dapat diperoleh data trafik seperti pada Tabel 1. Tabel 1 Tabel data trafik pada tanggal 13 Februari 2013 Gambar 6 Grafik trafik dari CSW PSI ke CSW FT pada jam sibuk Gambar 7 Grafik trafik dari CSW PSI ke CSW LIB pada jam sibuk Core Switch (CSW) CSW FT to CSW PSI CSW PSI to CSW FT CSW PSI to CSW LIB CSW LIB to CSW PSI CSW LIB to CSW MIPA CSW MIPA to CSW LIB Trafik 13 Februari 2013 Pukul 17.00 18.00 WIB Bit Rate Total Outbound Bandwidth outbound 230,01 kbps 207,01 MB 3,33 Mbps 3 GB 20,81 Mbps 18,73 GB 9,45 Mbps 8,5 GB 12,11 Mbps 10,9 GB 1,78 Mbps 1,61 GB Gambar 8 Grafik trafik dari CSW LIB ke CSW PSI pada jam sibuk Dari Tabel 1, dapat diketahui : Total Bit rate outbound = 230,01 kbps + 3,33 Mbps + 20,81 Mbps + 9,45 Mbps + 12,11 Mbps + 1,78 Mbps = 47,71 Mbps -97- copyright @ DTE FT USU

Total Bandwidth outbound = 207,01 MB + 3 GB + 18,73 GB + 8,5 GB + 10,9 GB + 1,61 GB = 42,95 GB Dari perhitungan di atas tampak bahwa bit rate pada jam sibuk masih mencukupi (47,71 Mbps), sebab USU meyediakan bit rate sebesar 100 Mbps. Volume Trafik dapat diketahui dengan menggunakan Persamaan 1 dan selanjutnya Intensitas Trafik dapat diketahui dengan menggunakan Persamaan 2 dengan periode pengamatan selama 1 jam. Perhitungan Volume dan Intensitas Trafik : Volume Trafik (V) = (42,95 GB) / (47,71 Mbps) = (42,95 x 10 3 x 8 Mb) /(47,71 Mbps) = 7201,84 detik = 2,001 jam. Intensitas Trafik (A) = (2,001 jam) / (1 jam) = 2,001 Erlang. Tabel 2 Tabel data yang diperoleh selama 10 hari pengamatan. Tanggal Pengamatan Total Bit Rate Outbound Total Bandwidth outbound 13 Feb 2013 47,71 Mbps 42,95 GB 14 Feb 2013 90,69 Mbps 81,64 GB 15 Feb 2013 74,39 Mbps 66,96 GB 16 Feb 2013 22,37 Mbps 20,13 GB 18 Feb 2013 70,16 Mbps 63,14 GB 19 Feb 2013 95,25 Mbps 85,73 GB 20 Feb 2013 87,91 Mbps 79,11 GB 21 Feb 2013 108,92 Mbps 98,02 GB 22 Feb 2013 100,46 Mbps 90,39 GB 23 Feb 2013 98,58 Mbps 88,72 GB Berdasarkan perhitungan volume trafik menggunakan Persamaan 1 dan perhitungan intensitas trafik menggunakan Persamaan 2 maka diperoleh volume trafik dan intensitas trafik pada jam sibuk dalam satu hari selama 1 (satu) jam periode pengamatan seperti terdapat pada Tabel 3. Tabel 3 Tabel Volume dan Intensitas Trafik Harian Periode Harian Volume Trafik Intensitas Trafik 13 Feb 2013 2,001 jam 2,001 Erlang 14 Feb 2013 2 jam 2 Erlang 15 Feb 2013 2 jam 2 Erlang 16 Feb 2013 1,999 jam 1,999 Erlang 18 Feb 2013 1,999 jam 1,999 Erlang 19 Feb 2013 2 jam 2 Erlang 20 Feb 2013 1,999 jam 1,999 Erlang 21 Feb 2013 1,999 jam 1,999 Erlang 22 Feb 2013 1,999 jam 1,999 Erlang 23 Feb 2013 1,999 jam 1,999 Erlang Dari Tabel 3 tampak bahwa intensitas trafik terbesar terjadi pada tanggal 13 Februari 2013 yaitu 2,001 Erlang, sedangkan intensitas trafik terkecil yaitu 1,999 Erlang. 5. Kesimpulan Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara umum jumlah bit rate yang digunakan oleh sivitas Universitas Sumatera Utara masih di bawah bit rate yang disediakan. Jika ditinjau dari penggunaan bit rate harian, nilai intensitas trafik rata-rata sebesar 1,9995 Erlang. 2. Dari data dan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa semakin besar volume trafik, maka intensitas trafik semakin besar. Namun intensitas trafik berbanding terbalik dengan kapasitas saluran. Jadi untuk mengimbangi trafik yang besar diperlukan server dengan kapasitas antrian yang besar dan kecepatan pengolahan data yang handal. 3. Jika diperkirakan bahwa pertumbuhan mahasiswa USU setiap tahun sekitar 6000 orang [6] dan bit rate per mahasiswa yang disediakan sebesar 1 Kbps dengan jumlah mahasiswa yang lulus setiap tahun sekitar 1000 orang [7] maka penambahan bit rate yang dibutuhkan 5 (lima) tahun ke depan sekitar (6000-1000) x 1Kbps x 5 = 25 Mbps. -98- copyright @ DTE FT USU

6. Daftar Pustaka [1] Sudaryanto, Albert, 2010. Sistem Komunikasi Serat Optik, Surabaya. [2] Pusat Sistem Informasi, http://psi.usu.ac.id /infrastruktur-ti/usuneta.html, tanggal akses 5 Maret 2013. [3] Nugraha, Andi Rahman Nugraha, 2006. Serat Optik, Penerbit Andi Yogyakarta. [4] Hanafiah, Ali, Rekaya Trafik, Bahan Ajar Kuliah Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. [5] Gea, Juliman Yasonasa, 2009. Analisis Trafik Menggunakan MRTG Berbasis SNMP Pada Jaringan Kampus Universitas Sumatera Utara. [6] Edukasi Kompas, 2012. USU Siapkan 6.000 Kursi Untuk Mahasiswa Baru, http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/2 6/16565819, tanggal akses 25 Juni 2013 [7] PEMKOMEDAN News, 2011. http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/2 6/ 16565819, tanggal akses 25 Juni 2013-99- copyright @ DTE FT USU