SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN VISUALISASI JALUR BERBASIS GIS (Study Kasus : Surabaya)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA SURABAYA

PEMILIHAN SMK MENGGUNAKAN FUZZY QUERY BERBASIS WEB

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

SISTEM INFORMASI KEBAKARAN HUTAN DI KALIMANTAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI UNTUK DATA KECELAKAAN BERBASIS MOBILE

Keywords: Sistem Informasi Georafis, Pemetaan, Pabrik Sawit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN UMUM DI KOTA TUBAN BERBASIS WAP

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

MODUL PEMBELAJARAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BENCANA BERBASIS WEB GIS

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SIG PEMETAAN JENIS HAK ATAS TANAH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN JALUR KERETA API DAN ANALISA TRAFFIC

BAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

APLIKASI GIS UNTUK REKOMENDASI PERUMAHAN BARU AKIBAT BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

1.2 TUJUAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

MANAJEMEN INTERNET CONTENT DAN INTEGRASI APLIKASI UNTUK MENDUKUNG ENTERPRISE INFORMATION PORTAL EKSEKUTIF

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP)

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Informasi Manajemen Tugas Akhir dan Kerja Praktek Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS Berbasis Web

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. banyak kepulauan-kepulauan yang tersebar di seluruh wilayah NKRI ( Negara

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... x

SISTEM MITIGASI BANJIR BENGAWAN SOLO BERBASIS J2ME

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

Rancang Bangun E-Recruitment Management System PT Krakatau Bandar Samudera

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

Bab 3. Metode Perancangan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

PEMODELAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMELIHARAAN ASET IRIGASI DENGAN SIG DAN FUZZY AHP

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PERIBADATAN WILAYAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nilai Informasi Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis Pengertian Geografi

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MONITORING KKN POSDAYA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN BERBASIS GOOGLE MAPS API

CARA MENJALANKAN PROGRAM

Geographic Information System (GIS) Arna Fariza TI PENS. Apakah GIS itu?

Sistem Pemetaan Rumah Kabel dan Distribution Point Telkom Witel Bali Selatan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN FASILITAS KESEHATAN PADA BPJS KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penulis memakai program server web local yaitu AppServ. Di dalam aplikasi ini terdapat

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. formal di mana saja. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA

Transkripsi:

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN VISUALISASI JALUR BERBASIS GIS (Study Kasus : Surabaya) Annisa Ayu Moninggar¹,Arna Fariza², Rengga Asmara.² Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp (+62)31-5947280, 5946114, Fax. (+62)31-5946114 E-mail : nieza@student.eepis-its.edu Makalah Proyek Akhir ABSTRAK Sekarang ini banyak sekali terdapat lembaga yang menawarkan jasa pendidikan tambahan selain pendidikan formal(sekolah). Lembaga tersebut biasa dikenal dengan istilah bimbel (bimbingan belajar), kursus ataupun les. Lembaga-lembaga tersebut menyediakan sarana prasarana yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen (pelajar).oleh karena itu sebagai konsumen harus bisa memilih dengan tepat lembaga bimbingan belajar yang akan diikuti agar tidak menyesal dikemudian hari. Sistem Pegambilan Keputusan Bimbingan Belajar dengan Visualisasi Jalur berbasis GIS merupakan suatu sistem yang dapat membantu konsumen dalam menentukan lembaga bimbingan belajar yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan menggunakan metode fuzzy query sistem ini membantu menampilkan lokasi-lokasi lembaga bimbingan belajar yang kriterianya telah diinputkan oleh konsumen sebelumnya. Kriteria tersebut antara lain jarak rumah konsumen ke lokasi, jenis lembaga bimbingan belajar, biaya yang dimiliki konsumen untuk mengikuti bimbingan belajar, jumlah pertemuan per minggu, jadwal pertemuan berdasarkan hari dan jamnya, fasilitas yang dimiliki bimbingan belajar, dan lain sebagainya. Selanjutkan sistem akan menghasilkan peta lokasi-lokasi lembaga bimbingan belajar tersebut yang dilengkapi dengan jalur yang bisa ditempuh oleh konsumen. Kata kunci : bimbingan belajar, fuzzy, visualisasi jalur, GIS 1. Pendahuluan Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi semua orang, karena dengan pendidikan seseorang mampu bersaing di dunia global. Pendidikan bisa digolongkan menjadi pendidikan formal dan non formal.untuk mendapatkan pendidikan formal yang memadai kita bersekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK lalu kuliah,sedangkan pendidikan non formal dapat kita raih melalui kursus atau pelatihan. Pada masa-masa sekolah tidak jarang kita mengalami kesulitan belajar,apalagi sekarang ini siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu kini banyak pelajar yang mencari bantuan belajar diluar sekolah. Melihat keadaan tersebut membuat sekarang ini banyak sekali terdapat lembaga yang menawarkan jasa pendidikan tambahan. Lembaga tersebut biasa dikenal dengan istilah bimbel (bimbingan belajar), kursus ataupun les. Lembaga-lembaga tersebut menyediakan sarana prasarana yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pelajar. Sistem pengambil keputusan penentukan bimbingan belajar ini mampu membantu pelajar dalam menentukan lembaga bimbingan belajar yang tepat untuk diikuti sehingga tidak menyesal dikemudian hari. Pelajar (user) yang menggunakan apilkasi ini hanya perlu mengisikan kriteria-kriteria yang telah disediakan kemudian data tersebut akan diproses dan menghasilkan LBB terpilih yang disarankan untuk diikuti. Selain itu, aplikasi ini juga menghasilkan jalur yang yang dapat ditempuh oleh user yang divisualisaikan pada peta. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi Geografis (GIS) Sistem Informasi Georafis (SIG) atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial 1

mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi. Namun dari defenisi-definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management, data manipulasi dan analysis. 2.2 Fuzzy Query (Tahani) Berdasarkan buku panduan fuzzy query database yang disusun oleh Sri Kusumadewi dan Hari Purnomo, telah dijelaskan bahwa database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database system adalah suatu system informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi dalam suatu organisasi. Sebagian besar database standart diklasifikasikan berdasarkan bagaimana data tersebut dipandang oleh user. Dengan menggunakan database standart, kita dapat mencari data-data dengan spesifikas tertentu dengan query. Namun pada kenyataanya, kadang kita membutuhkan informasi dari data-data yang bersifat ambigus. Apabila ini terjadi, maka kita bisa menggunakan fuzzy query database. Salah satu fuzzy query database adalah model Tahani. Fuzzy query database model Tahani masih menggunakan relasi standar, hanya saja model ini menggunakan teori himpunan fuzzy untuk mendapatkan informasi query-nya. 3. Perancangan Sistem Penelitian ini menggunakan metode fuzzy logic untuk memproses kriteria-kriteria untuk pencarian LBB terpilih. Hasil dari pencarian tersebut kemudian divisualisaikan pada peta berupa titik acuan (rumah user), LBB terpilih, dan jalur yang dapat ditempuh oleh user. Gambar 3.1 Blok diagram sistem 3.1 Data Data yang digunakan merupakan data-data LBB yang ada di Surabaya (GO, IPIEMS, Neutron, Nurul Fikri, Primagama, SSC). Berikut adalah daftar tabel-tabel yang dibuat untuk menampung data-data tersebut : Tabel 3.1 Daftar tabel yang dibuat No Nama Tabel Keterangan 1. Tabel LBB_sby Point 2. Tabel jalur Polyline 3. Tabel titik_acuan Point 4. Tabel fasilitas Text 5. Tabel fas_lbb Text 6. Tabel tingkat Text 7. Tabel jadwal Text 8. Tabel jd_hari Text 9. Tabel admin Text 10. Tabel tmp_jalur 11. Tabel tmp_biaya 12. Tabel tmp_kapasita 13. Tabel tmp_temu 14. Tabel tmp_jam 15. Tabel tmp_hasil 16. Tabel tmp_final 3.2 Rancangan Metode Aplikasi ini menggunakan metode fuzzy jenis fuzzy query tahani. Metode ini digunakan untuk memproses kriteria-kriteria yang telah ditentukan yaitu jarak, biaya, kapasitas per kelas, jumlah pertemuan per minggu, dan pertemuan. Berikut adalah diagram fuzzy yang digunakan pada aplikasi ini : 2

1. Kriteria Jarak Pada kriteria jarak, jarak di bagi menjadi tiga kategori yaitu dekat, sedang, dan jauh. sore dan malam Gambar 3.6 Himpunan fuzzy pertemuan berdasarkan jam Gambar 3.2 Himpunan fuzzy jarak 2. Kriteria biaya Pada kriteria biaya, biaya digolongkan menjadi tiga kategori yaitu murah, sedang, dan mahal. Berdasarkan diagram diatas, selanjutkan akan dilakukan defuzzyfikasi berdasarkan letak titik pada diagram tersebut (termasuk kategori apa). 3.3 Rancangan user interface (GUI) Aplikasi dari hasil penelitian ini menggunakan framework yang disediakan oleh mapserver yaitu pmapper maka User interface yang digunakan adalah user interface dari pmapper yang telah dimodifikasi. Gambar 3.3 Himpunan fuzzy biaya 3. Kriteria kapasitas per kelas Pada kriteria ini, kapasitas dibagi menjadi tiga kategori yaitu sedikit, sedang, dan banyak. Gambar 3.7 Tampilan utama web Gambar 3.4 Himpunan fuzzy kapasitas per kelas 4. Kriteria jumlah pertemuan per minggu Pada kriteria ini, pertemuan per minggu dibagi menjadi tiga kategori yaitu sedikit, sedang, dan banyak. Gambar 3.5 Himpunan fuzzy jumlah pertemuan per minggu 4. Proses Pembuatan Sistem Pada pembuatan aplikasi terdapat prosesproses sebagai berikut : 1) Digitasi Untuk melakukan digitasi peta diperlukan software software sebagai berikut : Google Earth, digunakan sebagai sarana digitasi peta. Global mapper, digunakan sebagai sarana konversi extensi data dari data digitasi di google earth yang menghasilkan data dengan extensi.kml menjadi data dengan extensi.shp. Quantum GIS, digunakan untuk menampilkan hasil digitasi dan mengolah data peta. Secara garis besar proses-proses digitasi hingga menghasilkan file.shp dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut : 5. Kriteria jam pertemuan Pada kriteria ini jam pertemuan dibagi menjadi empat kategori yaitu pagi, siang, 3

2) Halaman utama admin Seorang admin hanya dapat melakukan pencarian LBB yang kemudian dari hasil pencarian LBB tersebut dapat dilakukan edit data program yang dimiliki LBB tersebut. Gambar 4.1 Proses Digitasi 2) Pembuatan Database Pembuatan database menggunakan aplikasi PostgreSQL 8.2. Tabel-tabel yang dibuat pada database berasal dari data shapefile yang telah dibuat dan data LBB yang berasal dari brosur. 3) Pembuatan sistem pengambilan keputusan Sistem pengambilan keputusan yang dimaksud adalah untuk mencari LBB terpilih berdasarkan kriteria-kriteria yang diinputkan. Pada proses ini diterapkan rancangan metode fuzzy quey tahani. 4) Menampilkan hasil pada peta Penampilan hasil pada peta menggunakan ms4w dan framework yang telah disediakan yaitu pmapper. Dalam menampilkan peta pada pemapper ada sedikitnya 4 file yang harus dikonvigurasi yaitu map.phtml, pmapper_dbd.map, config_default.ini, dan php_config.php. Secara garis besar proses-proses yang terjadi di dalam proses pembuatan sistem adalah sebagai berikut : Gambar 5.2 halaman login admin 3) Halaman edit program (admin) Halaman ini dapat diakse admin jika admin telah melakukan pencarian LBB dan memilih link edit yang sudah tersedia. Gambar 5.3 halaman edit program LBB Gambar 4.2 Proses untuk Menampilkan Aplikasi dalam Web Base 5. Hasil Dan Pembahasan Beberapa hasil dari penelitian ini yang telah selesai dikerjakan adalah : 4) Halaman form pencarian LBB Halaman ini digunakan untuk mencari LBB terpilih dengan cara mengisikan kriteriakriteria sesuai keinginan user. 1) Proses login admin Halaman login admin disediakan untuk administrator agar dapat mengakses halaman admin. Gambar 5.1 halaman login admin 4

Gambar 5.6 Program terpilih Dari output diatas dapat dilihat visualisasinya dalam peta dengan mengklik button view map. Gambar 5.7 Visualisai pada peta Gambar 5.4 halaman form pencarian Jika user mengisikan kriteria-kriteria pada form diatas maka menghasilkan output sebagai berikut : 5) Proses pencarian lokasi LBB Untuk mencari lokasi LBB user dapat mengakses tab search kemudian memasukkan nama LBB yang dicari. Gambar 5.8 Hasil pencarian lokasi LBB Gambar 5.5 output berupa Lbb terpilih Jika user mengklik nama LBB tersebut maka ditampilkan program terpilih yang disarankan untuk diikuti oleh user. 6) Proses reset peta Reset peta digunakan untuk menghapus jalur yang ditampilkan pada peta dari proses pencarian yang dilakukan user sebelumnya. 6. Analisa Sistem pengambilam keputusan pencarian LBB memiliki pengertian sebagai alat bantuan untuk mencari lokasi lembaga bimbingan belajar (LBB) yang sesuai dengan keinginan user. Pada aplikasi ini diberikan hasil berupa LBB terpilih beserta program yang disarankan untuk diikuti oleh user. Selain itu, aplikasi ini juga 5

menunjukkan jalur yang dapat ditempuh user untuk sampai ke LBB tersebut. Pada saat melakukan pencarian LBB menggunakan form pencarian, user tidah harus mengisikan seluruh kiteria yang ada. Namun hal tersebut akan berpengaruh pada output yang dihasilkan. Contohnya adalah sebagai berikut : User tidak memasukkan alamat pada form pencarian. Pada saat data diproses akan tetap menghasilkan LBB terpilih beserta progam yang terpilih. Namun pada saat user melakukan view map, maka peta yang dihasilkan hanya menampilkan LBB terpilih saja, tanpa titik acuan (alamat) dan jalur yang dapat ditempuh. User tidak memasukkan kriteria fuzzy (kriteria yang memiliki nilai batasan). Kriteria ini merupakan kriteria yang diolah untuk mendapatkan bobot nilainya sebelum dilakukan query untuk menentukan LBB terpilih. Jika kriteria tersebut tidak diisi maka akan langsung menghasilkan nilai bobot 0. Misalnya adalah percobaan berikut yang kriteria biaya untuk mengikuti LBB tidak diisi. 7. Kesimpulan Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa kesimpulan: Aplikasi ini menggunakan metode fuzzy query jenis tahani dengan tujuan user tidak harus memasukkan nilai eksak untuk tiap kriteria yang diolah, namun user perlu memasukkan nilai batasan dari tiap kriteria. User harus mengisikan alamat (titik acuan) agar mendapatkan jalur yang dapat ditempuh. Dalam melakukan pencarian LBB, jika user tidak mengisikan seluruh kriteria maka nilai hasil fuzzy dari kriteria yang tidak diisi datanya adalah 0. Output yang ditampilkan berupa LBB terpilih dan tabel hasil fuzzy query yang dapat digunakan untuk mengetahui LBB pembanding. User dapat mengetahui program apa yang disarankan untuk diikuti pada LBB terpilih dengan cara meng-klik nama LBB terpilih. User dapat lebih mengetahui informasi output dengan lebih jelas karena adanya visualisasi peta berupa titik acuan (diinisialisasikan dengan gambar persegi), LBB terpilih (diinisialisasikan dengan gambar lingkaran), dan jalur (diinisialisasikan dengan gambar garis yang menghubungkan titik acuan dan LBB terpilih) yang ditampilkan diatas peta dasar kota Surabaya. Dalam pembuatan aplikasi GIS ini, user tidak dapat memasukkan alamat selain titik acuan yang disediakan (jemursari, kertajaya, dan tandes) karena penggambaran garis jalur masih dilakukan secara manual pada peta. Administrator tidak dapat melakukan proses penambahan ataupun penghapusan data LBB karena data LBB terkait dengan jalur yang panjang tiap jalurnya diukur secara otomatis menggunakan fasilitas yang ada pada quantum GIS. Daftar Pustaka [1] As-syakur, Abd.Rahman. 2007. sisteminformasi-geografi-sig. http://mbojo.wordpress.com/2007/04/08 [1 Juni 2011] [2] Kungkang. 2010. Komponen SIG. http://www.kungkang.com/2010/01/10/kompone n-sig.html [1 Juni 2011] [3] Bappenas. Modul ArcGIS.http://p3b.bappenas.go.id/handbook [1 Juni 2011] [4] Infodbms.2009. pengertian postgresql. http://infodbms.blogspot.com [1 Juni 2011] [5] Kusumadewi, Sri; Purnomo, Hari. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Graha Ilmu. Yogyakarta. [6] Husniah, Lailatul. 2008. Visualisasi Sistem Informasi Kebakaran Hutan Mengguna-kan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web. Surabaya : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. 6