PEMBUATAN BAKSO SINTETIS GLUTEN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

PEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI. Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM :

KAJIAN PENAMBAHAN NaCl DAN TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MUJAIR SKRIPSI

PENGARUH PROPORSI LABU KUNING : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI LABU KUNING SKRIPSI

KAJIAN KUALITAS TAHU DARI KACANG TUNGGAK DAN KEDELAI SKRIPSI. Oleh : QOMARIAH HARDIYANTI NPM

PEMANFAATAN KEONG SAWAH DALAM PEMBUATAN KECAP SECARA ENZIMATIS (KAJIAN PENAMBAHAN HANCURAN BONGGOL NANAS DAN LAMA FERMENTASI) SKRIPSI

PEMBUATAN SAUS KUPANG MERAH (Musculita senhausia) DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

PEMBUATAN BAKSO VEGETARIAN YANG MENYEHATKAN. (The making healthy vegetarian meatballs)

PENGOLAHAN ES KRIM KAYA ANTIOKSIDAN DARI SARI BUAH MERAH ( Pandanus Conoideus Lamk )

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

PEMBUATAN ROTI TAWAR DENGAN PROPORSI TEPUNG BERAS HITAM : TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN NaHCO 3 PADA PEMBUATAN TORTILLA SUBTITUSI AMPAS TAHU SKRIPSI. Oleh : Eka Bagus Setiawan NPM

PEMBUATAN MIE KERING DENGAN SUBTITUSI TEPUNG DAUN MANGGA (Kajian Penambahan Telur Terhadap Kualitas Mie Kering) SKRIPSI

PEMBUATAN TAUWA KACANG HIJAU DENGAN PENGGUMPAL GLUCONO DELTA LACTONE (GDL)

PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK SKRIPSI

PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus) DENGAN KAJIAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN NaCl SKRIPSI

PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

PENGARUH PROPORSI TALAS : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NaHCO 3 TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI TALAS SKRIPSI

PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP KUALITAS DAN DAYA AWET WINGKO JAGUNG SKRIPSI

FORMULASI EMULSIFIER KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG DAN KUNING TELUR PADA PEMBUATAN ROTI MANIS SKRIPSI. Oleh: TUTIK WINARTI NPM.

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAP LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI

PERAN TEPUNG SINGKONG PADA KUALITAS MIE SAYUR SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI SUWEG (Amorphophallus C) SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KUNING TELUR SKRIPSI

PEMANFAATAN AMPAS DARI BERBAGAI JENIS KACANG - KACANGAN PADA PEMBUATAN TEMPE GEMBUS SKRIPSI. Disusun Oleh : SISWANTI BINTARATIH NPM.

PEMANFAATAN KULIT BUAH PEPAYA ( Carica Papaya L )SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KUNING TELUR SKRIPSI

PEMANFAATAN TEMPE DALAM PEMBUATAN DAGING TIRUAN (MEAT ANALAOG) SEBAGAI PENGGANTI DAGING UNTUK VEGETARIAN PENULISAN DAN SEMINAR ILMIAH

PEMBUATAN TEMPE PROPORSI BIJI KEDELAI:LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN PENAMBAHAN ANGKAK SKRIPSI. Oleh : FENNY COSTANTIA NPM :

PEMBUATAN SOYGHURT KAYA ANTIOKSIDAN dengan SUBSTITUSI EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota) SKRIPSI

PEMANFAATAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) UNTUK MINUMAN SINBIOTIK SKRIPSI

PENDAHULUAN. ekonomi yang masih lemah tersebut tidak terlalu memikirkan akan kebutuhan

I PENDAHULUAN. berlebihan dapat disinyalir menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Menurut

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PRODUK MINUMAN INSTAN DAGING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostina L.) SKRIPSI

PEMBUATAN COOKIES DARI TEPUNG KOMPOSIT (BERAS MERAH, KACANG MERAH, TERIGU) SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

Oleh : Pramitta Eka Kurniawati NPM

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

KAJIAN PEN AM BAHAN KARAGI NAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAGING SINTETlS OIAHAN SKRIPSI OLEH : Wijono Sukaputra Agussalim

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

PEMBUATAN MELLORINE DARI MENGKUDU DAN ROSELLA (Kajian Konsentrasi Na-CMC dan Susu Skim) SKRIPSI. Oleh : Dewi Octaviany

KARAKTERISTIK YOGHURT SINBIOTIK FILTRAT UWI UNGU (Dioscorea alata) DENGAN TAMBAHAN KULTUR Bifidobacteria breve DAN Lactobacillus casei SKRIPSI

PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS MANGROVE (Sonneratia caseolaris) DALAM PEMBUATAN COOKIES BERSERAT TINGGI SKRIPSI. Oleh : YUDDA ARIEF WIBOWO NPM :

III. METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: LIEA DWI RAHAYU NPM

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. lemak dan kolesterol tinggi (Astiti dkk., 2008). Bahan pangan hewani sebagai

VIII. ANALISIS FINANSIAL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

PEMANFAATAN UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

PEMBUATAN PATTY BURGER IKAN PARI ( Dasyatidae ) (KAJIAN KONSENTRASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA DAN LAMA PENGERINGAN) SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai Latar Belakang (1.1.), Identifikasi

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

DAFTAR ISI. ABSTRAK...ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR TABEL...x. DAFTAR GAMBAR...xii. 1.1 Latar belakang masalah...

PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan Tempat dan Waktu Penelitian. Kg/Kap/Thn, sampai tahun 2013 mencapai angka 35 kg/kap/thn.

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

VIII. ANALISIS FINANSIAL

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

PENGOLAHAN DAGING BAKSO. Materi 3b TATAP MUKA ke 3 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh manusia dan termasuk salah satu bahan pangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 21,97% (db) (Kramlich,1973). Daging dikenal mengandung kolesterol (50

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat (Chasanah dkk., 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

PEMBUATAN MAKANAN RINGAN PRODUK EKSTRUSI DARI SUBGRADE UBI JALAR GORENG BEKU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SERTA ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

II. KERANGKA PEMIKIRAN

VII. RENCANA KEUANGAN

EVALUASI DAMPAK PENGUKUSAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM LEMAK JENUH DAN TAK JENUH SOSIS JAMUR TIRAM SKRIPSI

PENGARUH PROPORSI SUSU SAPI DENGAN SUSU TEMPE SERTAKONSENTRASI ENZIM MIKROBIAL RENNET TERHADAP KUALITAS KEJU SKRIPSI. Okky Oktavia Syafitri

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar dari daging dan tepung. Pada umumnya bakso disajikan berdampingan

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

KARAKTERISASI DAGING SINTETIS DARI PERLAKUAN KONSENTRAT KEDELAI, TEPUNG TERIGU DAN METODE PEMASAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk bundar yang terbuat dari daging sapi atau sering kita sebut Bakso.

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

Transkripsi:

PEMBUATAN BAKSO SINTETIS GLUTEN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN SKRIPSI Oleh : APRIANTI RAHMADANI NPM. 0733010021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2011

PEMBUATAN BAKSO SINTETIS GLUTEN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN SKRIPSI Oleh : APRIANTI RAHMADANI NPM. 0733010021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2011

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii BAB I. PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Tujuan penelitian.. 2 C. Manfaat penelitian. 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Bakso. 4 B. Bakso Sintetis... 4 C. Tepung Kedelai. 14 D. Emulsi.. 17 E. Minyak Wijen 17 F. Air 19 G. Tepung Tapioka. 19 H. Bahan Tambahan 20 I. Analisa Keputusan. 21 J. Analisa Kelayakan Finansial. 22 1. Break Even Point (BEP). 22 2. Net Present Value 23 3. Payback Period (PP). 24 4. Internal Rate of Return.. 24 5. Gross Benefit Cross Ratio.. 25 K. Landasan Teori. 25 L. Hipotesa 28 iii

BAB III. BAHAN dan METODE..... 29 A. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian 29 B. Bahan. 29 C. Alat 29 D. Metode Penelitian. 30 E. Parameter.. 33 F. Prosedur Penelitian.. 34 BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. 38 A. Hasil Analisa Bahan Baku 38 B. Hasil Analisa Bakso Sintetis... 38 1. Kadar Air.. 38 2. Kadar Protein 41 3. Kadar Lemak 42 4. Kadar Pati. 44 5. Water Holding Capacity 46 6. Rendemen.. 48 7. Tekstur... 50 8. Uji Organoleptik 52 a. Uji hedonik rasa 52 b. Uji hedonik warna 54 c. Uji hedonik tekstur.. 55 C. Analisa Keputusan 56 D. Analisis Finansial 59 1. Kapasitas produksi. 59 2. Biaya produksi... 59 3. Harga pokok produksi 60 4. Harga jual produksi 60 5. Break event point... 60 6. Net present value 61 7. Payback periode. 61 8. Gross Benefit (Gross B/C).. 62 iv

9. Internal rate of return 62 BAB V. KESIMPULAN dan SARAN.. 64 A. Kesimpulan.. 64 B. Saran 65 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Daftar Komposisi Gluten. 6 Tabel 2.2 Daftar Komposisi Asam amino Gluten 6 Tabel 2.3 Komposisi kimia Tepung Kedelai. 15 Tabel 2.3 Sifat fungsional protein kedelai dalam produk daging sintetis. 15 Tabel 2.4 Komposisi Asam Lemak Minyak Wijen 18 Tabel 2.5 Sifat Fisiko Kimia Minyak Wijen. 18 Tabel 2.6. Komposisi Kimia Tepung Tapioka... 20 Tabel 4.1. Hasil Analisa bahan baku Tepung Kedelai. 38 Tabel 4.2. Rerata kadar air bakso sintetis proporsi gluten:tepung kedelai dan penambahan minyak wijen. 39 Tabel 4.3. Rerata kadar protein bakso sintetis hasil pengaruh proporsi gluten : tepung kedelai 41 Tabel 4.4. Rerata kadar protein bakso sintetis hasil pengaruh penambahan minyak wijen.. 42 Tabel 4.5. Rerata kadar lemak bakso sintetis proporsi gluten:tepung kedelai dan penambahan minyak wijen.. 43 Tabel 4.6. Rerata kadar pati bakso sintetis hasil perlakuan proporsi gluten : tepung kedelai. 45 Tabel 4.7. Rerata kadar pati bakso sintetis hasil pengaruh penambahan minyak wijen. 45 Tabel 4.8. Rerata WHC bakso sintetis proporsi gluten:tepung kedelai dan penambahan minyak wijen.. 46 Tabel 4.9. Nilai rata rata rendemen bakso sintetis proporsi gluten:tepung kedelai dan penambahan minyak wijen.. 48 Tabel 4.10. Rerata tekstur bakso sintetis proporsi gluten:tepung kedelai dan penambahan minyak wijen 50 Tabel 4.11. Nilai rata-rata uji kesukaan rasa bakso. 53 Tabel 4.12. Nilai rata-rata uji kesukaan warna bakso. 54 Tabel 4.13. Nilai rata-rata uji kesukaan tekstur bakso 56 Tabel 4.14. Tabel Analisis keputusan Bakso Sintetis... 58 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pembentukan ikatan penghubung gluten.. 7 Gambar 2. Scanning electron micrograph gluten.. 7 Gambar 3. Diagram alir pembuatan bakso sintetis 14 Gambar 4. Diagram alir pembuatan tepung kedelai. 16 Gambar 5. Diagram alir pembuatan tepung kedelai (Koswara, 1992) 35 Gambar 6. Diagram alir pembuatan bakso sintetis gluten kedelai.. 37 Gambar 7. Hubungan antara penambahan tepung kedelai dan minyak wijen terhadap kadar air bakso sintetis.. 40 Gambar 8. Hubungan antara penambahan tepung kedelai dan minyak wijen terhadap kadar protein bakso sintetis... 43 Gambar 9. Hubungan antara penambahan tepung kedelai dan minyak wijen terhadap WHC bakso sintetis... 47 Gambar 10. Hubungan antara penambahan tepung kedelai dan minyak wijen terhadap rendemen protein bakso sintetis 49 Gambar 11. Hubungan antara penambahan tepung kedelai dan minyak wijen terhadap tektur bakso sintetis. 51 vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisa Lampiran 2. Lembar Kuisioner. Lampiran 3. Perincian Hasil Analisa Kadar Air Lampiran 4. Perincian Hasil Analisa Kadar Protein Lampiran 5. Perincian Hasil Analisa Kadar Lemak Lampiran 6. Perincian Hasil Analisa Kadar Pati Lampiran 7. Perincian Hasil Analisa Kekenyalan Lampiran 8. Perincian Hasil Analisa Kadar Rendemen Lampiran 9. Hasil analisa tekstur (mm/gr.dtk) Lampiran 10. Uji Organoleptik Rasa Lampiran 11. Uji Organoleptik Warna Lampiran 12. Uji Organoleptik Tekstur Lampiran 13. Perincian Data kapasitas Bakso Sintetis Lampiran 14. Penghitungan Modal Perusahaan Lampiran 15. Perkiraan Biaya Produksi Perusahaan Tiap Tahun Lampiran 16. Perhitungan Keuntungan Produksi Bakso Sintetis Lampiran 17. Perhitungan Payback Period dan Break Event Point Produksi Bakso Lampiran 18. Laju Pengembalian Modal Lampiran 19. Net Present Value dan Gross B/C Lampiran 20. Laporan Rugi Laba Selama Umur Ekonomis Proyek (5 tahun) viii

PEMBUATAN BAKSO SINTETIS DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN APRIANTI RAHMADANI NPM : 0733010021 INTISARI Bakso daging sintetis merupakan salah satu produk yang dibuat dengan menggunakan bahan bahan protein nabati, dalam hal ini adalah gluten yang ditambahkan dengan bahan lain untuk meningkatkan nilai gizinya. Pada pembuatan bakso sintetis ini, dilakukan penambahan tepung kedelai dan minyak wijen. Penggunaan kedua bahan inni bertujuan untuk menciptakan suatu produk bakso yang memiliki kadar protein tinggi, cita rasa dan tekstur yang disukai konsumen. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor dan dua kali ulangan. Faktor pertama proporsi gluten : tepung kedelai (80:20,70:30 dan 60:40) dan faktor kedua : penambahan minyak wijen ( 5%, 10%, 15%). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan proporsi gluten : tepung kedelai 70:30 dan penambahan minyak wijen 15% menghasilkan bakso yang dapat diterima konsumen. Perlakuan tersebut menghasilkan kadar air 52,053%, kadar protein 20,024%, kadar lemak 9,556%, kadar pati 34,498%, WHC 53,410%, kekenyalan 14,03 mm/gr.dtk, rendemen 272,23%, warna (suka) 70, rasa (suka) 120,5 dan tekstur (suka) 116. Analisa finansial dari perlakuan terbaik adalah sebagai berikut : kapasitas produksi 4680 kg/tahun, nilai BEP 23,19% dari total produksi, harga pokok Rp. 3.050,-/bungkus; nilai Payback Periode (PP) 2,9 tahun; nilai NPV Rp. 27.771.493-.; nilai Gross B/C 1,0337 dan nilai IRR 22,45%.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakso merupakan jenis makanan yang sangat popular di Indonesia, ditemui di restoran sampai pedagang keliling. Di negara lain produk sejenis bakso dikenal dengan nama meatball. Beberapa istilah yang diberikan menurut Fulton,1983 antara lain: party meatballs, polpette (Italian meatballs), Morrocan meatballs, Konigsberger klopse (meatball in Lemon and Caper Sauce), Curried koptas (Indian meatball), Porcupines, Smoked Chinese meatballs, Swedish meatball (Hamilton,1977) dan Ninh Hoa Grilled meatballs (Doung dan Kiesel,1981). Bakso biasanya terbuat dari bahan utama daging yang dilumatkan, dicampur dengan bahan bahan lainnya, dibentuk bulatan bulatan, dan selanjutnya direbus. Daging yang digunakan biasanya berupa daging sapi ataupun ayam, akan tetapi saat ini mulai terjadi pergeseran gaya hidup masyarakat dimana masyarakat mulai sadar untuk memperhatikan pola makan mereka. Banyak orang yang sekarang mulai mengurangi mengkonsumsi daging untuk menghindari kolesterol yang dapat menyebabkan penyakit jantung maupun darah tinggi sehingga sekarang orang beralih ke makanan yang berasal dari nabati (vegetarian). Di Indonesia sendiri masih jarang ditemukan adanya penjual bakso maupun restoran yang menjual bakso dari bahan utama bukan daging. Oleh karena itu adanya bakso yang berbahan utama daging sintetis diharapkan dapat 1

2 memberikan variasi pengolahan bakso sekaligus memenuhi pola makan bagi para vegetarian. Daging sintetis sebagai bahan baku bakso sintetis, sebagian besar terbuat dari protein kedelai, konsentrat atau isolat protein kedelai, yang diproses menjadi protein pekar (Texturized Vegetable Protein) atau protein pintal dengan penambahan bahan pengikat, flavour, pewarna, stabillizer, dan suplementasi zat gizi (Wolf dan Cowan,1971 dalam Koswara 1995) dan produk produknya dapat berupa bacon sintetis, daging asap sintetis, ham sintetis, dll (Koswara,1995). Pembuatan daging sintetis dari protein kedelai memerlukan proses yang rumit dan sampai saat ini produk produk daging sintetis dari protein kedelai harga jualnya cukup tinggi. Oleh karena itu, diupayakan pembuatan daging sintetis dari bahan yang sama tetapi dengan metode yang lebih sederhana. Pembuatan bakso sintetis sebelumnya pernah dibuat dengan menggunakan gluten dan tepung tempe (Kurniawati,2009). Namun pembuatan bakso sintetis yang akan dipergunakan pada penelitian ini yaitu pembuatan bakso sintetis dari proporsi antara tepung kedelai : gluten dan minyak wijen. Penggunaan gluten dan tepung kedelai dimaksudkan untuk meningkatkan nilai gizi bakso yang dihasilkan sedangkan penggunaan minyak wijen ini untuk memperbaiki citarasa, tekstur, dan menambah nilai gizi bakso sintetis. B. Tujuan Penelitian Mempelajari pengaruh proporsi tepung kedelai : gluten dengan minyak wijen terhadap kualitas bakso sintetis.

3 Mendapatkan perlakuan terbaik dari penambahan tepung kedelai dan minyak wijen untuk menghasilkan bakso sintetis yang bermutu baik, disukai konsumen dan memiliki kadar protein yang tinggi C. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk diversifikasi pangan bagi orang yang menghindari konsumsi daging (vegetarian) maupun alergi terhadap daging hewan.