PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

p-issn : e-issn :

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

Kata Kunci: active learning, alat peraga, motivasi, dan hasil belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 009 TANJUNG PENYEMBAL KOTA DUMAI

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCARI KATA DAN ISTILAH. Daryuni

e-issn Vol.5. No.1 (2017) p-issn

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS VII A DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Hasil dan Pembahasan

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 4 SMP NEGERI 17 PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Aydha Vadillah Kurniawati et al., Implementasi Kooperatif Learning NHT... Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INKUIRI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

Journal of Elementary Education

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

Transkripsi:

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR Mustopa *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan, Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Pembelajaran yang baik dan berkualitas adalah pembelajaran yang menggunakan metode dengan tepat dan mampu berinteraksi disaat pembelajaran berlangsung. Salah satu pembelajaran dimaksud adalah pembelajaran dengan penerapan metode Inkuiri. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Inkuiri pada pembelajaran materi pokok bangun datar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII semester 1 SMP Negeri 11 Rambah Hilir tahun pelajaran 21/215. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi belajar siswa yang mana dari 2 siswa, yang mendapatkan nilai sebanyak 19 orang siswa. Kata Kunci: Penerapan, Metode, Inkuiri, PTK, dan Hasil belajar ABSTRACT Good Learning and Quality is the learning that uses right methods and able to interact while Teaching and Learning process. One of the intended learning is using inquiry method. From the result of analysis data it can be concluded that the application of inquiry method in learning subject of Bangun Datar to improve students outcome in mathematics learning at class VII Semester 1 SMP 11 Rambah Hilir on Academic Year 21/215. This is seen from the results of the students evaluation from 2 students, who score are 19 students. Keyword: Method, Applications, Inquiry, Class Action and Result learns PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 21:79). Dalam Sisdiknas disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Hamalik, 21:82). Dalam pembelajaran matematika di kelas VII SMPN 11 Rambah Hilir, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang diajarkan. Hal ini berdasarkan dari pengalaman saya mengajar matematika kelas VII. Sebagian besar siswa yang masih takut bertanya pada guru saat proses belajar berlangsung. Permasalahan yang lain adalah guru masih menerapkan metode ceramah kepada siswa. Permasalahan di atas diduga merupakan penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa. Adapun fenomena permasalahan yang terjadi di kelas VII SMPN 11 Rambah Hilir sebagai berikut: 1. Kurangnya guru dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa sehingga siswa kurang semangat dalam belajar. 2. Metode pengajaran yang digunakan masih metode ceramah. Dimana pembelajaran berpusat kepada guru, sedangkan siswa hanya sebagai pendengar tanpa bisa memberikan pendapat dan pertanyaan. 3. Kelompok belajar saat diskusi belum bersifat heterogen, sehingga siswa yang berkemampuan tinggi hanya berkomunikasi dengan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah cendrung diam.. Saat mengerjakan soal latihan, siswa lebih cendrung menunggu hasil dari temannya dari pada berusaha mencari jawaban sendiri. Dari kondisi di atas peneliti mencoba mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan percobaan menggunakan metode inkuiri. Menurut Mulyani Sumantri dalam Heleni (28:2) Metode Inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode

mengajar merupakan salah satu cara yang digunakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Untuk itu seorang guru dituntut untuk dapat memilih, menetapkan, serta mampu menggunakan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dimana terjadinya kegiatan belajar mengajar. Semakin cepat, lancar, dan efektif pengajaran yang disiplin, semakin efektif pula pencapaian tujuan pengajaran (Risnawati 28:35). Langkah yang bisa diambil oleh guru salah satunya adalah dengan menerapkan metode Inkuiri. Dimana metode inkuiri ini bisa dilakukan dengan cara diskusi dan pemberian tugas. Diskusi untuk memecahkan masalah dilakukan oleh sekelompok kecil siswa antara - orang dengan arahan dan bimbingan guru. Kelompok ini bersifat heterogen, dimana setiap kelompok ada yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat tatap muka atau pada saat kegiatan terjadwal. Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri model komunikasi yang digunakan bukan komunikasi satu arah (Risnawati, 22:35) TINJAUAN PUSTAKA Menurut Risnawati (28:5) pembelajaran matematika adalah proses memperoleh pengetahuan yang dibangun oleh siswa itu sendiri dan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika. Dari definisi dan ciri-ciri matematika di atas dapat dijadikan landasan dalam memahami definisi pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika adalah proses memperoleh pengetahuan yang diciptakan atau dilakukan oleh siswa sendiri melalui transformasi pengalaman individu siswa, serta pembelajaran matematika harus lebih dibangun oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Pembelajaran matematika lebih efektif bila guru membantu siswa menemukan dan memecahkan masalah dengan menerapkan pembelajaran bermakna. Pembelajaran matematika harus dikaitkan dengan realitas kehidupan, dekat dengan alam pikiran siswa dan relevan dengan masyarakat agar mempunyai nilai manusiawi. Menurut Hamalik (21:219), metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana kelompok siswa dibawa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas. Sedangkan Risnawati (22:19), metode inkuiri merupakan pengajaran dimana guru selain sebagai pembimbing, juga sebagai sumber informasi data yang diperlukan siswa dalam menunjang keberhasilan siswa. Sanjaya (21:19) menyatakan bahwa dengan metode inkuiri, siswa dihadapkan kepada situasi untuk menyelidiki secara bebas dan menarik kesimpulan. Guru bertindak sebagai penunjuk jalan membantu siswa agar menggunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas siswa dan membantu mereka dalam menemukan pengetahuan yang baru tersebut. Pengetahuan yang baru akan melekat lebih lama apabila siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pemahaman dan mengkonstruksi sendiri konsep atau pengetahuan tersebut. Menurut Sanjaya (21:21), penggunaan inkuiri harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual (pengembangan kemampuan berfikir), prinsip interaksi (interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan lingkungan), prinsip bertanya (guru sebagai penanya), prinsip belajar untuk berfikir (learning how to think), prinsip keterbukaan (menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Rambah Hilir kelas VII. Penelitian dilakukan pada materi pokok Bangun Datar semester 1 tahun pelajaran 21/215. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 11 Rambah Hilir tahun pelajaran 21/215 dengan jumlah siswa 2 orang siswa dengan kemampuan akademis heterogen. Prosedur dan Rencana Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif (classroom action research). Menurut Arikunto (2:98) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru (peneliti) di dalam kelas melalui refleksi diri dengan fokus penelitian adalah kegiatan belajar yang berupa perilaku guru dan kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Perbaikan diadakan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal dengan adanya siklus pelaksanaan pola: perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan revisi (perencanaan ulang), pada siklus selanjutnya sampai mecapai hasil yang diinginkan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan empat tahapan yang akan dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini untuk tiap-tiap siklus adalah sebagai berikut:

Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang ada yaitu penerapan metode inkuiri pada siswa kelas VII SMP Negeri 11 Rambah Hilir. Untuk pelaksanaan tindakan, pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaan (RPP) sebanyak 3 kali pertemuan (pertemuan 1, pertemuan 2, pertemuan 3), Lembar Kerja Siswa (LKS) sebanyak 3 kali pertemuan (pertemuan 1, pertemuan 2, pertemuan 3), mempersiapkan lembar pengamatan, kisi-kisi ulangan harian I, dan soal ulangan harian I, serta alternatif jawaban UH I. 2. Pelaksanaan Tindakan Tahapan pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun. 3. Observasi Kegiatan observasi dilakukan setiap proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi dimana pada tahap ini kegiatan peneliti dan aktivitas belajar siswa diobservasi oleh peneliti dan Widiyanti, S.Pd (observer) yang tampak pada proses pembelajaran.. Refleksi Hasil yang diperoleh dari observasi dan hasil evaluasi belajar siswa dikumpulkan serta dianalisis, sehingga dari hasil tersebut peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi yaitu: identifikasi kekurangan, analisis sebab kekurangan sehingga dapat menentukan perbaikan pada siklus berikutnya. Siklus II Siklus II merupakan lanjutan siklus I. langkahlangkah yang dilakukan pada prinsipnya sama dengan pada siklus I yaitu; 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang ada yaitu penerapan metode inkuiri pada siswa kelas VII SMP Negeri 11 Rambah Hilir. Untuk pelaksanaan tindakan, pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaan (RPP) sebanyak 3 kali pertemuan (pertemuan, pertemuan 5, dan pertemuan ), Lembar Kerja Siswa (LKS) sebanyak 3 kali pertemuan (pertemuan, pertemuan 5, dan pertemuan ), mempersiapkan lembar pengamatan, kisi-kisi ulangan harian II, dan soal ulangan harian II, serta alternatif jawaban UH II. 2. Pelaksanaan Tindakan Tahapan pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun. 3. Observasi Kegiatan observasi dilakukan setiap proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi dimana pada tahap ini kegiatan peneliti dan aktivitas belajar siswa diobservasi oleh peneliti dan observer yang tampak pada proses pembelajaran.. Refleksi Hasil yang diperoleh dari observasi dan hasil evaluasi belajar siswa dikumpulkan serta dianalisis, sehingga dari hasil tersebut peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi yaitu: identifikasi kekurangan, analisis sebab kekurangan pada siklus II. Untuk siklus kedua dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dan satu kali ulangan harian. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan tes. Untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru digunakan teknik observasi. Observasi dilakukan setiap pertemuan selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan observer. Lembar pengamatan aktivitas siswa diisi sesuai dengan indikator dan aspek yang diamati. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, peneliti merevisi hasil pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran. Pengisisan lembar pengamatan harus sesuai dengan kenyataan yang terlihat selama proses pembelajaran, sehingga dapat diperbaiki pada tindakan berikutnya. Untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa digunakan teknik tes. Tes hasil belajar yang berupa ulangan harian dilakukan dua kali yaitu setelah pertemuan terakhir dalam masing-masing siklus. Pada saat ulangan harian I dan ulangan harian II siswa diawasi oleh satu orang pengawas yaitu peneliti sendiri dan tempat duduk siswa diberi jarak satu sama lainnya agar siswa tidak bekerja sama pada saat mengerjakan soal ulangan harian I dan ulangan harian II. Data yang diperoleh melalui lembar pengamatan dan tes hasil belajar kemudian dianalisis. Analisis data tentang aktivitas siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan berguna untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran, kelemahan-kelemahan tersebut akan diperbaiki pada pertemuan atau siklus berikutnya. Analisis hasil data hasil belajar siswa berguna untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif deskriptif. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif),

pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat ditulis secara kualitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini didasari oleh hasil belajar siswa yang dikatakan meningkat apabila tiap siklus terjadi peningkatan nilai ketuntasan minimal pada UH 1 dan UH 2 yang dilaksanakan. Analisi KKM pada UH 1 dan UH 2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Skor = x 1 Dimana: SP = Skor yang diperoleh SM = Skor maksimal HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan tahap pra penelitian. Pada pra penelitian ini peneliti menyajikan nilaii dari hasil pretest yang dilakukan sebelum menggunakan tindakan dengan inkuiri. Pretest tersebut dilaksanakan pada tanggal agustus 21 dengan materi yang disajikan adalah bangun datar. Dengan nilai dasar yang diperoleh setiap siswa sebagai berikut: Tabel 1. Nilai Pretest Siswa kelas VII SMP Negeri 11 Rambah Hilir No Kode Siswa Skor 1 SS 1 35 2 SS 2 25 3 SS 3 5 SS 5 SS 5 2 SS 25 7 SS 7 7 8 SS 8 2 9 SS 9 5 1 SS 1 17 11 SS 11 53 12 SS 12 83 13 SS 13 5 1 SS 1 15 SS 15 5 1 SS 1 5 17 SS 17 33 18 SS 18 25 19 SS 19 17 2 SS 2 85 21 SS 21 22 SS 22 23 SS 23 2 SS 2 Dari tabel skor dasar di atas terlihat bahwa dari 2 orang siswa yang ada pada kelas VII SMP Negeri 11 Rambah Hilir, hanya 7 orang siswa yang mencapai KKM dengan persentase kelulusan 29,17%. Dari tabel skor dasar di atas juga bisa dilihat dengan grafik sebagai berikut: Grafik 1. Skor Dasar Siswa Pada Saat Pretest 2 2 5 2 2 Skor dasar siswa pada siklus I diperoleh dari nilai pretest pada materi bangun datar. Skor dasar ini digunakan untuk menyusun kelompok inkuiri. Siswa dikelompokkan dengan anggota enam orang sehingga diperoleh empat kelompok. Kelompok yang dibentuk bersifat heterogen secara akademik. Tabel 3. Nilai Hasil Ulangan Harian I Siklus I No Kode Siswa UH I 1 SS 1 2 SS 2 3 SS 3 SS 5 SS 5 SS 7 SS 7 8 SS 8 9 SS 9 1 SS 1 11 SS 11 12 SS 12 13 SS 13 1 SS 1 15 SS 15 1 SS 1 17 SS 17 18 SS 18 2 Skor Dasar Siswa 25 5 8 53 1 1 58 55 8 8 17 27 82 27 55 35 72 87 73 8 3 5 58 3

19 SS 19 2 11 SS 11 87 2 SS 2 92 12 SS 12 92 21 SS 21 3 13 SS 13 73 22 SS 22 88 1 SS 1 5 23 SS 23 87 15 SS 15 8 2 SS 2 77 1 SS 1 5 % siswa yang mencapai KKM Berdasarkan tabel Nilai Ulangan Harian I di atas, terlihat bahwa terjadi peningkatan terhadap jumlah siswa yang mencapai KKM. Apa bila kita bandingkan antara nilai skor dasar pada saat pretest sebelum menggunakan metode inkuiri, persentase siswa yang mencapai KKM hanyaa 29,17%. Sedangkan setelah menggunakan metode inkuiri pada siklus I terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dengan persentase nya 5,,8%. Hal ini membuktikan adanya pengaruh metode inkuiri ini terhadap hasil belajar siswa. Dari tabel nilai UH I di atas dapat dilihat juga dengan grafik sebagai berikut: Grafik 2. Nilai Ulangan Harian I Siklus I 3 3 3 3 3 2 2 1 1 1 Dari grafik batang di atas terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai rentang antara 1-19 masih ada 1 orang, siswa yang mendapatkan nilai 2-29 ada 2 orang, siswa yang mendapatkan nilai 3-39 ada 3 orang, siswa yang mendapatkan nilai -9 ada 3 orang, dan siswa yang mendapatkan nilai 5-59 ada orang. Ini membuktikan bahwa siswa yang tidak mencapai KKM masih bnyak yaitu adaa 13 orang siswa, maka perlu diadakan refleksi sebelum melanjutkan ke siklus yang ke II. Tabel. Nilai Hasil Ulangan Harian II Siklus II No Kode Siswa 1 SS 1 2 SS 2 3 SS 3 SS 5 SS 5 SS 7 SS 7 8 SS 8 9 SS 9 1 SS 1 Nilai UH I 5,8 UH II 3 72 7 3 5 87 7 82 73 17 SS 17 18 SS 18 19 SS 19 2 SS 2 21 SS 21 22 SS 22 23 SS 23 2 SS 2 % siswa yang mencapai KKM Dari tabel nilai UH II di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan terhadap jumlah siswa yang mencapai KKM. Apa bila kita bandingkan antara nilai UH I sebelumnya, persentase siswa yang mencapai KKM baru mencapai 5,8%. Sedangkan pada siklus II ini terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dengan persentase nya adalah 79,1%. Hal ini membuktikan adanya pengaruh metode inkuiri ini terhadap hasil belajar siswa. Dari tabel nilai UH II di atas dapat dilihat juga dengan grafik sebagai berikut: Grafik 3. Nilai Ulangan Harian II Siklus II 5 5 5 3 3 2 2 2 1 1 Dari grafik batang di atas terlihat bahwa sudah tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai rentang antara 1-19, dan nilai rentang antara 2-29. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai antara 9-1 semakin bertambah yaitu adaa 5 orang siswa. Jadi pada grafik di atas juga terlihat hanya 5 orang siswa saja yang tidak mencapai KKM. Tabel 8. Perbandingan Nilai Skor Dasar, Nilai UH I, dan Nilai UH II No Kode Siswa Skor Dasar UH I UH II 1 SS 1 35 2 SS 2 25 3 SS 3 5 Nilai UH II 72 55 8 1 35 1 1 1 79,1 58 55 3 8 72

SS 8 7 5 SS 5 2 17 3 SS 25 27 5 7 SS 7 7 82 87 8 SS 8 2 27 7 9 SS 9 5 55 82 1 SS 1 17 35 73 11 SS 11 53 72 87 12 SS 12 83 87 92 13 SS 13 5 73 73 1 SS 1 8 5 15 SS 15 5 3 8 1 SS 1 5 5 5 17 SS 17 33 58 72 18 SS 18 25 3 55 19 SS 19 17 2 8 2 SS 2 85 92 1 21 SS 21 25 3 35 22 SS 22 5 88 1 23 SS 23 8 87 1 2 SS 2 53 77 1 % siswa yang mencapai KKM 29,17 5,8 79,1 Dari tabel di atas terlihat bahwaa persentase ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari skor dasar ke ulangan harian I mengalami peningkatan yaitu dari 29,17% ke 5,8%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada penelitian ini memberikan pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Dari tabel di atas dapat dilihat juga perubahan nilai hasil belajar siswa dari ulangan harian I ke ulangan harian II juga mengalami peningkatan yaitu dari 5,8% ke 79,1%. Artinya, pelaksanaan tindakan pada siklus II semakin memberikan peningkatan hasil belajar matematika siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan berhasil atau dengan kata lain penerapan metode pembelajaran inkuiri meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 11 Rambah Hilir. Dari tabel perbandingan nilai hasil belajar di atas juga bisa dilihat dengan grafik sebagai berikut: Grafik 7. Perbandingan skor dasar, UH I, dan UH II 5 3 2 1 5 5 5 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 Skor Dasar UH I Dari grafik di atas terlihat bahwa perbandingan nilai untuk skor dasar, UH I, dan UH II pada rentang nilai antara 1-19 mengalami penurunan dari skor dasar yang jumlah siswa yang mendapatkan nilai antara 1-19 berjumlah 2 orang siswa, dan pada UH I jumlah siswa yang mendapatkann nilai antara 1-19 menurun menjadi 1 orang siswa, sedangkan pada UH II, sudah tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai antara 1-19. Dari grafik di atas juga bisa dilihat pada nilai antara 9-1 terjadi kenaikan dari skor dasar ke UH I sampai ke UH II. Pada skor dasar belum ada satu pun siswa yang memperoleh nilai antara 9-1. Pada UH I siswa yang mendapatkan nilai antara 9-1 ada 1 orang siswa, sedangkan pada UH II siswa yang memperoleh nilai antara 9-1 sudah mencapai 5 orang siswa. Siswa yang mencapai KKM dari skor dasar ke UH I dan dari UH I ke UH II juga mengalami peningkatan, dimana pada skor dasar siswa yang mencapi KKM hanya 7 orang siswa, pada UH I siswa yang mencapai KKM sudah mengalami peningkatan yaitu ada 11 orang siswa, dan pada UH II sudah hampir seluruh siswa yang mencapai KKM, yaitu dari 2 siswa ada 19 orang siswa yang sudah mencapai KKM dan hanya 5 orang siswa saja yang belum mencapai KKM. KESIMPULAN UH II Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan metode Inkuiri pada pembelajaran materi Bangun Datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Rambah Hilir. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi belajar siswa, yang manaa dari 2 orang siswa yang ikut hanya ada 5 orang saja yang belum tuntas SARAN Dari hasil yang diperoleh pada penelitian ini maka saran-saran yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa diharapkan membiasakan diri untuk menanyakan materi yang dianggap sulit dan belum

dimengerti serta tanpa ragu menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari guru maupun temantemannya. 2. Diharapkan kepada guru agar memperhatikan karakteristik anak didiknya dan memperlakukan sesuai karakteristiknya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 3. Bagi peneliti untuk kedepannya diharapkan dapat lebih profesional dalam menerapkan metode inkuiri dan mencoba menerapkannya pada materi pokok yang lain dengan cakupan yang lebih luas.

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR Karya ilmiah ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Stidisarjana (S-1) di Universitas Pasir Pengaraian Ditetapkan dan disahkan di Pasir Pengaraian Pada tanggal 9 Februari Tahun 215 Oleh: Hardianto, M.Pd Pembimbing I Suwandi, S.Pd Pembimbing II Lusi Eka Afri, M.Si Ketua Program Studi Pend. Matematika