KEEFEKTIFAN STRATEGI JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
By: Arif Tri Kuncoro, Yogyakarta State University,

E-JURNAL. oleh Septi Haryani

KEEFEKTIFAN STRATEGI PLAN (PREDICT, LOCATE, ADD, NOTE) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Keefektifan Model Concept Sentence Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Muntilan

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

KEEFEKTIFAN STRATEGI REVIEWING A FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI QUESTION-ANSWER RELATIONSHIP

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION INTO PARAGRAPH (QUIP) BERBANTUAN MEDIA FLOW CHART

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN.../NURI HANDIYANI 230

E-JURNAL. oleh Adinda Dwiji Sagusman NIM

KEEFEKTIFAN STRATEGI ANTICIPATION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI PERTANYAAN MENUJU PARAGRAF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIF. oleh Eriana Ristiani NIM

RESTI AGISTIASARI NIM

KEEFEKTIFAN METODE PENCOCOKAN KARTU INDEKS DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMIGALUH KULONPROGO YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE ENTRY JOURNALS (DEJ) 605

KEEFEKTIFAN STRATEGI GENERATIVE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PALIYAN GUNUNGKIDUL

KEEFEKTIFAN STRATEGI WEBBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE-AUDIENCE- FORMAT-TOPIC

KEEFEKTIFAN STRATEGI K-W-L-A (KNOW-WANT-LEARN-AFFECT) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TEMPEL

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

ARTIKEL E-JOURNAL. oleh Laelatul Azizah NIM

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh Yayan Antono

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

KEEFEKTIFAN MODEL PIKIR-CAKAP-TULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA N 3 BOYOLALI JAWA TENGAH ARTIKEL E-JOURNAL

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

KEEFEKTIFAN MEDIA BERITA KEMANUSIAAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII MTS MIFTAHUSSALAM 1 DEMAK ARTIKEL E-JOURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN AREND PADA PEMBELAJARAN DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENDEK PAPERMOON PUPPET THEATRE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X MAN 2 YOGYAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

KEEFEKTIFAN METODE BERBASIS PENGALAMAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM YMI WONOPRINGGO

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

ARTIKEL JURNAL. Oleh Anisa Agustina NIM

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

KEEFEKTIFAN MEDIA LAPTOP SI UNYIL DALAM PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA ARTIKEL E-JURNAL

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

KEEFEKTIFAN TEKNIK COLLABORATIVE WRITING...(Ardi Susila) 1034

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS GRUP INVESTIGATION DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR

KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE ENTRY JOURNALS BERBANTUAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DEPOK

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Dewi Septeryana Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PERBEDAAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DAN QUESTION STUDENT HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GAMPING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

TEKNIK PAIRED STORYTELLING

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes, Building Construction

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Oleh: Dwi Wahyu Puspita Sari dan Suripno/Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING DAN CONCEPT MAPPING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK SMA

KEEFEKTIFAN STRATEGI BERPIKIR BERBICARA MENULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA KELAS VII SMPN 14 YOGYAKARTA KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Transkripsi:

KEEFEKTIFAN STRATEGI JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Rizki Ariviana NIM 12201241004 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

KEEFEKTIFAN STRATEGI JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SLEMAN Oleh Rizki Ariviana NIM 12201241004 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi Jigsaw II dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran tanpa menggunakan strategi Jigsaw II pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman, (2) mengetahui keefektifan strategi Jigsaw II dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah pratest-posttest control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Penyampelan menggunakan teknik random sampling dengan hasil kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan dengan prates dan pascates yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dilakukan oleh expert judgement. Validitas konstruk dilakukan dengan bantuan program iteman. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan alpha pada program iteman dan diperoleh nilai sebesar 0,800. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian persyaratan analisis menunjukkan bahwa skor prates dan pascates berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara kelas yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi Jigsaw II dengan kelas yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan strategi Jigsaw II pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil perhitungan uji-t pascates kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh thitung 5,154 dengan df=62 dan p sebesar 0,000. Kedua, strategi Jigsaw II terbukti efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil perhitungan uji-t skor prates dan pascates kelas eksperimen diperoleh thitung 17,509 dengan df=31 dan p sebesar 0,000. Gain Score kelas eksperimen sebesar 3,25 dan kelas kontrol 1,12. Kata kunci: keefektifan, strategi Jigsaw II, membaca pemahaman iii

THE EFECTIVENESS OF JIGSAW II STRATEGY TOWARDS READING COMPREHENSION ABILITY ON VIII GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 5 SLEMAN By Rizki Ariviana NIM 12201241004 ABSTRACT The research aims to (1) determine the significant differences reading comprehension ability between students who had reading comprehension learning by using Jigsaw II strategy and students who had learning without using Jigsaw II strategy of VII grade SMP Negeri 5 Sleman students, (2) determine the effectiveness of the jigsaw II strategy in reading comprehension strategy on VIII grade SMP Negeri 5 Sleman students. This research was an experimental research. The study design that is used is pretest-posttest control group. The population in this study were students of VIII grade SMP Negeri 5 Sleman. The sampling uses random sampling technique with the result that class VIII A as the experimental class and class VIII B as the control class. The data were collected by pretest and posttest which were given to the experimental class and control class. Validity that is used was content validity and construct validity. Content validity is done by expert judgment. Construct validity is done with the help of iteman program. Instrument reliability test is done by using alpha on iteman program and obtained a value of 0,800. Data analysis technique that is used is the t-test with a significance level of 5%. The results of the requirements analysis testing showed that the pretest and posttest scores distributed normally and homogeny. The result of research can be concluded as following, first, there is a significant difference in reading comprehension ability between the class that had reading comprehension learning by using Jigsaw II strategy and the class that had reading comprehension learning without using Jigsaw II strategy on VIII grade SMP Negeri 5 Sleman students. It can be proved by the t-test calculation of posttest on control class and experimental class obtained t 5,154 with df = 62 and p = 0,000. Second, Jigsaw II strategy is proved to be effective in reading comprehension learning in VIII grade SMP Negeri 5 Sleman students. It can be proved by the t-test calculation of pretest and posttest scores on control class and experimental class that is obtained t 17.509 with df = 31 and p = 0,000. Gain Score of experimental class is 3.25 and control class is 1.12. Keywords: effectiveness, Jigsaw II strategy, reading comprehension iv

A. PENDAHULUAN Pada dasarnya tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah adalah agar siswa terampil mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Seorang siswa yang belum memiliki keterampilan berbahasa yang baik akan menemukan kesulitan-kesulitan dalam berkomunikasi karena apa yang dipikirkan dan dirasakannya tidak dapat diungkapkan kepada orang lain dengan jelas. Disadari atau tidak untuk memperoleh keterampilan berbahasa yang tepat, penguasaan kosakata sangat menentukan penguasaan berbahasa. Penguasaan kosa kata merupakan komponen terkuat dalam membaca pemahaman (Harvey, 2013: 4). Siswa yang mempunyai kemampuan lebih dalam penguasaan kosa kata akan mendapatkan nilai yang lebih bagus. Penguasaan kosakata berfungsi untuk memperluas keterampilan dasar membaca. Proses penguasan kosakata pada siswa dimulai dari pengenalan bahasa ibu. Sejalan dengan berkembangnya usia, kosakata diperoleh pada pendidikan formal melalui proses pengajaran dan pembelajaran. Penguasaan kosakata yang baik membuat seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain secara lisan maupun tulis tanpa mengalami hambatan. Dalam dunia pendidikan aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar (Nurgiyantoro, 2013: 368). Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang kurang diminati oleh siswa. Hingga saat ini, siswa masih menganggap bahwa membaca merupakan suatu beban bagi mereka. Penggunaan strategi dan prosedur yang kurang sesuai dalam pembelajaran membaca dikhawatirkan akan membuat siswa semakin enggan untuk membaca. Penelitian yang dilakukan oleh PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) pada tahun 2011 menempatkan siswa kelas IV Indonesia di urutan ke-42 dari 45 negara dengan nilai rata-rata 428 (www.kompas.com). Rendahnya kemampuan siswa-siswa Indonesia di bidang matematika, sains, dan membaca juga tercermin dalam PISA (Program of Internatinal Student Assessment) pada tahun 2012, dimana Indonesia menduduki peringkat ke-2 dari bawah di antara 65 peserta (www.kompas.com). PISA mengukur kecakapan anak- 1

anak berusia 15 tahun dalam mengimplementasikan pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Sejalan dengan hasil penelitian PIRLS, Suryaman (2015: 176) mengemukakan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam memecahkan soal membaca masih tergolong rendah. Suryaman (2015: 176-178) mengelompokkan soal dalam dua kategori, yaitu soal sastra dan soal nonsastra. Pada kemampuan memecahkan soal sastra level rendah, level sedang dan level tinggi siswa Indonesia masih di bawah rata-rata internasional. Hasil penelitian kemampuan siswa Indonesia dalam memecahkan soal nonsastra juga menunjukkan bahwa Indonesia masih di bawah rata-rata internasional. Pembelajaran membaca di sekolah bertujuan untuk membina dan meningkatkan kemampuan baca serta melatih siswa agar menguasai aspek-aspek kemampuan membaca. Selanjutnya pembelajaran membaca pemahaman menuntut pengetahuan dan keterampilan guru untuk merumuskannya. Berlandaskan kurikulum yang digunakan, guru dapat menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Akan tetapi, penggunaan pendekatan, metode, teknik, dan media membaca yang tidak tepat diasumsikan sebagai salah satu faktor penentu kurang maksimalnya pencapaian tujuan membaca di sekolah. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam pembelajaran membaca di sekolah agar dapat mencapai tujuan membaca yang diharapkan. Salah satu strategi yang dapat membantu pemahaman membaca siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah strategi Jigsaw II. Strategi Jigsaw II merupakan modifikasi dari strategi Jigsaw. Ada perbedaan pembelajaran pada strategi Jigsaw dan Jigsaw II. Pada strategi Jigsaw, siswa hanya mempelajari materi yang ia peroleh saja. Sistem penilainan antara strategi Jigsaw dan strategi Jigsaw II juga berbeda. Penilaian pada strategi Jigsaw berpusat pada skor individu sedangkan penilaian pada strategi Jigsaw II berpusat pada skor kelas (Slavin, 1980: 320-321). Shaaban (2006: 379) mengatakan bahwa strategi Jigsaw II termasuk dalam pembelajaran kooperatif karena Jigsaw II mengajarkan membaca 2

pemahaman dengan sebuah materi narasi atau ekspositoris. Strategi Jigsaw II termasuk strategi pembelajaran kooperatif yang memudahkan siswa untuk menerima informasi dari temannya sendiri. Agar pembelajaran strategi Jigsaw II berjalan lancar maka guru harus bekerjasama dengan siswa untuk memecahkan masalah dan mencapai kesepakatan bersama. Strategi ini akan diuji keefektifannya oleh peneliti terhadap pembelajaran membaca pemahaman. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan strategi Jigsaw II terhadap kemampuan membaca pemahaman. Maka dari itu, penelitian ini diberi judul Keefektifan Strategi Jigsaw II Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Berikut ini desain penelitian pretest posttest control group yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 1: Desain Penelitian Eksperimen Kelas Prates Variabel bebas Pascates Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4 Keterangan: O1: Prates kelas eksperimen O2: Pascates kelas eksperimen O3: Prates kelas kontrol O4: Pascates kelas kontrol X : Strategi Jigsaw II Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi Jigsaw II. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman 3

siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Tahap Praeksperimen Sebelum eksperimen, dilaksanakan prates berupa tes kemampuan membaca pemahaman baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Prates dilakukan untuk menyamakan kondisi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Tahap Eksperimen Tahap eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakuan Strategi Jigsaw II pada kelas eksperimen. Tahapan pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut. 1) Siswa membentuk kelas yang terdiri dari empat anggota setiap kelasnya. 2) Guru membagi peran siswa dalam kelas sesuai dengan pertanyaan yang ada. 3) Siswa membentuk kelas ahli dari pertanyaan sesuai perannya masing-masing. 4) Siswa menemukan informasi yang ada pada bacaan. 5) Siswa kembali ke kelas asal untuk memberikan informasi yang didapat dari diskusi kelas ahli. 6) Guru memberikan tes kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dalam memahami suatu materi dengan menggunakan strategi Jigsaw II. 7) Guru menghitung skor setiap individu untuk digabungkan menjadi skor kelas. 3. Tahap Pascaeksperimen Tahap ini merupakan tahap pengukuran terhadap keberhasilan perlakuan yang diberikan. Kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen, diberikan pascates dengan materi yang sama pada saat prates. Pascates bertujuan untuk mengetahui pencapaian sesudah pemberian perlakuan. Dari hasil pascates tersebut akan diketahui perbedaan skor sebelum diberi prates dengan skor sesudah diberi pascates, apakah perbandingan skornya mengalami peningkatan, sama, atau penurunan. 4

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini meliputi data prates dan pascates pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbandingan data stratistik prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut. Tabel 2: Perbandingan Data Statistik Skor Prates dan Pascates Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa SMP Negeri 5 Sleman Prates Pascates Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen N 32 32 32 32 Skor terendah 26 28 26 31 Skor tertinggi 34 33 35 36 Skor rata-rata 30.31 31.53 31.43 33.71 Median 30 30.5 31.5 34 Modus 30 30 31 34 Simpangan Baku 1.856 1.480 2.031 1.464 Hasil perbandingan skor prates dan pascates antara kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal ini juga dapat dilihat dari data skor rata-rata prates yang menunjukkan tidak adanya perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberi pembelajaran. Hal tersebut berbeda dengan skor pascates yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberi pembelajaran. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varians. Pengujian normalitas sebaran menggunakan teknik uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai p yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,05). Berikut 5

ini rangkuman hasil uji normalitas sebaran data prates dan pascates kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tabel 3: Hasil Uji Normalitas Sebaran Skor Prates dan Pascates Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Data Kolmogorov-Smirnov Keterangan Prates KK 0,188 p > 0,05 = Normal Pascates KK 0,200 p > 0,05 = Normal Prates KE 0,112 p > 0,05 = Normal Pascates KE 0,097 p > 0,05 = Normal Berdasarkan data hasil uji normalitas sebaran pada Tabel 3, diketahui bahwa distribusi data skor prates dan pascates kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan tes statistik Kolmogorov Smirnov adalah normal. Kesimpulan tersebut dapat ditarik dengan melihat perolehan nilai p yang lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0.05) pada skor prates dan pascates kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah dilakukan uji normalitas sebaran, dilaksanakan uji homogenitas varian. Suatu data dikatakan homogen apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari derajat signifikansi yang ditetapkan yaitu 5% (0.05). Tabel 4: Hasil Uji Homogenitas Varian Skor Prates dan Pascates Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen No Jenis tes Levene Statistic df1 df2 Sig Ket 1 Prates 1.146 1 62 0.289 Homogen 2 Pascates 2.895 1 62 0.094 Homogen Berdasarkan hasil uji homogenitas varian data prates dan pascates yang disajikan pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa hasil signifikansi data prates dan pascates lebih besar dari derajat signifikansi yang ditetapkan yaitu 5% (0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini memiliki varian yang homogen atau tidak memiliki perbedaan varian. 6

2. Pembahasan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Sleman dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan Kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Pemilihan sampel dari populasi yang ada dalam penelitian ini dilakukan secara acak dengan mengundi semua kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi Jigsaw II dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran tanpa menggunakan strategi Jigsaw II pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman, (2) mengetahui keefektifan strategi Jigsaw II dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Kondisi awal kedua kelas dalam penelitian ini diketahui dengan melakukan prates kemampuan membaca pemahaman. Prates dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan membaca pemahaman antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum keduanya mengikuti pembelajaran sesuai strategi yang telah dirancang. Prates dilaksanakan menggunakan instrumen penelitian berupa tes dengan empat pilihan jawaban sebanyak 40 butir soal. Skor tertinggi yang dicapai pada kelas kontrol sebesar 34 dan skor terendah sebesar 26. Skor rata-rata sebesar 30,31; modus sebesar 30; skor tengah sebesar 30; dan standar deviasi sebesar 1,856. Adapun skor tertinggi pada kelas eksperimen adalah 33 dan skor terendah adalah 28. Skor rata-rata sebesar 31,53; modus sebesar 30; skor tengah sebesar 30,5; dan standar deviasi sebesar 1,480. Hasil penghitungan hasil uji-t prates kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh t hitung sebesar 0,521 dengan df = 62 pada taraf signifikasi 5%, selain itu diperoleh nilai p sebesar 0,604. Nilai p lebih besar dari taraf signifikasni 5% (0,05). Hasil uji-t prates menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dikenai 7

pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman awal kedua kelas setara. Setelah diketahui bahwa kedua kelas penelitian memiliki kemampuan membaca pemahaman yang setara, kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan pembelajaran membaca pemahaman. Kelas kontrol mengikuti pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan strategi Jigsaw II, sedangkan kelas eksperimen menggunakan strategi Jigsaw II. Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan, terdapat perbedaan aktivitas antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan sebanyak empat kali. Dalam proses pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi Jigsaw II siswa lebih aktif dibandingkan pembelajaran membaca tanpa menggunakan strategi Jigsaw II. Melalui strategi yang dikembangkan oleh Slavin pada tahun 1986 ini, siswa diajak untuk menemukan informasi pada suatu bacaan secara berkelas. Kemudian, siswa membentuk kelas ahli sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka dapat. Siswa harus saling mengerjakan untuk mendapatkan garis besar dan mempelajari semua informasi karena akan dites secara individu. Hasil pemikiran siswa ini kemudian dicocokkan dengan isi teks melalui kegiatan membaca pemahaman. Setelah kelas kontrol diberi pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan strategi Jigsaw II dan kelas eksperimen diberi pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi Jigsaw II, dilakukan pascates pada kedua kelas. Pengambilan data pascates ini bertujuan untuk pengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan membaca pemahaman antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah tahap eksperimen. Pascates dilaksanakan menggunakan tes dengan empat pilihan jawaban sebanyak 40 butir soal. Data pascates yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji-t menggunakan bantuan komputer program SPSS 16. Hasil uji-t skor pascates kemampuan membaca pemahaman kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan t hitung sebesar 5,154 dengan df = 62 pada taraf 8

signifikasi 5%, selain itu diperoleh nilai p sebesar 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,000 < 0,05). Selain itu juga terdapat perbedaan perolehan skor rata-rata pascates kemampuan membaca pemahaman antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu pascates KK = 31,4 dan pascates KE = 33,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi Jigsaw II dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan strategi Jigsaw II. Keefektifan penggunaan strategi Jigsaw II dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman dapat dilihat setelah kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran menggunakan strategi tersebut. Berdasarkan hasil uji-t data prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman kelas kontrol, diperoleh t hitung sebesar 6,524 dengan df = 31 pada taraf signifikansi 5%, selain itu diperoleh nilai p sebesar 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikasni 5% (0,000 < 0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman kelas kontrol. Selanjutnya hasil analisis uji-t data prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman kelas eksperimen, diperoleh t hitung sebesar 17,509 dengan df = 31 pada taraf signifikasi 5%, selain itu diperoleh nilai p sebesar 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikasni 5% (0,000 < 0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman pada kelas eksperimen. Kedua kelas memiliki nilai p yang sama sehingga strategi yang digunakan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama efektif. Karena nilai p kedua kelas sama maka dibutuhkan penghitungan gain score untuk mengetahui keefektifan penggunaan srategi dalam pembelajaran membaca pemahaman. Hasil gain score diperoleh dari rata-rata skor pascates dikurangi rata-rata skor prates. Selisih rata-rata skor prates-pascates pada kelas eksperimen sebesar 3,25 sedangkan perubahan rata-rata skor prates-pascates pada kelas kontrol sebesar 1,12. Selisih rata-rata skor prates-pascates pada kelas eksperimen diketahui lebih besar dari pada kelas kontrol (3,25 > 1,12). Selisih 9

rata-rata skor prates-pascates kelas eksperimen sebesar 3,25 diperoleh dari ratarata skor pascates dikurangi dengan rata-rata skor prates (33,781-30,531). Selisih rata-rata skor prates-pascates pada kelas kontrol hanya mengalami perubahan sebesar 1,12, yaitu dari rata-rata pascates dikurangi prates (31,4375-30,3125). Perbedaan kenaikan skor rata-rata kelas eksperimen yang lebih besar dari skor rata-rata kelas kontrol, menunjukkan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan strategi Jigsaw II lebih efektif daripada pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan strategi Jigsaw II. Berdasarkan hasil analisis uji-t data prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman dan perbedaan kenaikan skor rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol, menunjukkan bahwa strategi Jigsaw II terbukti efekif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi Jigsaw II memiliki motivasi dan antusias yang tinggi ketika proses pembelajaran berlangsung. Kondisi tersebut mempengaruhi tingkat pencapaian pemahaman siswa terhadap bacaan. Pembelajaran dengan strategi Jigsaw II membuat siswa melakukan interaksi aktif dengan pikiran dan keseluruhan isi bacaan. Oleh karena itu, siswa dapat mencapai tujuan membaca, yakni dapat memahami isi bacaan. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran membaca pemahaman diperlukan strategi yang dapat menumbuhkan minat, motivasi, dan antusias siswa untuk berpikir kreatif dan kritis. Dengan demikian, siswa akan memiliki konsep pemahaman yang baik tentang isi bacaan. Strategi Jigsaw II dalam pembelajaran membaca pemahaman merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi kejenuhan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi Jigsaw II memungkinkan siswa untuk lebih mudah memahami isi teks bacaan, selain itu, straegi Jigsaw II terbukti efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman. 10

D. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi Jigsaw II dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan strategi Jigsaw II. Perbedaan tersebut terbukti dari uji-t yang dilakukan pada skor pascates antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari hasil uji-t dapat diperoleh t hitung 5,154 dengan df = 62, dan nilai p = 0,000 pada taraf signifikansi 5% (0,05). Nilai p tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan. 2. Strategi Jigsaw II terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Hal tersebut terbukti berdasarkan perbedaan hasil analisis uji-t data prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol diperoleh t hitung 6,524 dengan df = 31, dan nilai p = 0,000. Selanjutnya hasil analisis uji-t data prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman pada kelas eksperimen diperoleh t hitung 17,509 dengan df = 31, dan nilai p = 0,000. Kedua kelas memiliki nilai p lebih kecil dari 0,050 yang artinya strategi yang digunakan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama efektif. Perbedaan keefektifan strategi yang digunakan dalam kelas kontrol dan kelas ekpserimen dapat dilihat berdasarkan kenaikan rata-rata skor prates dan pascates kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil rata-rata skor prates dan pascates kemampuan membaca pemahaman kelas kontrol sebesar 1,12, sedangkan kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 3,25. Kenaikkan rata-rata skor prates-pascates kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi Jigsaw II lebih efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman. 11

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, dapat diuraikan beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca pemahaman sebagai berikut: (1) Strategi Jigsaw II perlu digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman, (2) Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui manfaat strategi Jigsaw II dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan populasi yang lebih luas. E. DAFTAR PUSTAKA Harvey, Michele. 2013. Reading Comprehensin: Strategies for Elementary and Secondary School Students. Lynchburg College Journal of Special Education, Vol. 8, hlm. 2-15. Diunduh pada tanggal 9 November 2015. Hidayat, Andy Riza. 2012. Indonesia Paling Bahagia. Diakses dari www.kompas.com pada tanggal 15 Desember 2015. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPEE Yogyakarta. Shaaban, Kassim. 2006. An Initial Study Of The Effects Of Cooperative Learning On Reading Comprehension, Vocabulary Acquisition, And Motivation To Read. Reading Psychology, Vol. 27, hlm. 377-403. Diunduh pada tanggal 8 Desember 2015. Slavin, Robert E., 1980. Cooperative Learning. Review Educational Research, Vol. 50, No. 2, hlm. 315-342. Diunduh pada tanggal 8 Desember 2015.. Suryaman, Maman. 2015. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Literasi Membaca Melalui Studi Internasional (PIRLS) 2011. Litera, Vol. 14, No. 1, hlm.170-186. Diunduh pada tanggal 5 Agustus 2016. 12