BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Kembali Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Untuk memudahkan dan mengarahkan spesifikasi perancangan bangunan

BAB VI HASIL PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. keislaman. Dalam obyek perancangan Gumul Techno Park, bangunan ini

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep Combined Metaphore Reyog dan wawasan keislaman akan menghasilkan

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

Structure As Aesthetics of sport

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB VI HASIL RANCANGAN.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Jenis musik biasanya didasarkan pada karakter dominan pada sebuah karya

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

Auditorium dan Pusat Pengembangan Musik Surabaya.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

AB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

Bab 6. Hasil Perancangan. bertemakan historicism ini mengambil dari nilai kandungan dalam surat Yunus

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

Transkripsi:

BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek teknologi kekinian atau modernisasi. konsep Representasi Citra High Tech Architecture itu sendiri adalah suatu gambaran, kemiripan, atau imitasi yang ditujukan untuk memaknai/menandai dari suatu objek perancangan. Dalam penerapannya, konsep perancangan ini dapat digambar seperti halya dunia hiperrealitas yakni sebuah kemampuan teknologi dalam menciptakan realitas virtual dan cyberspace (Perkembangan teknologi digital yang dapat membawa fantasi pengguna menembus batas, menciptakan ruang-ruang tiga dimensi berikut obyek-obyek di dalamnya, sampai pada tahap di mana realitas visual telah dilampaui dengan manipulasi pencitraan visual, sehingga seolah manusia melangkah dari dunia nyata menuju dunia fantasi, dunia maya yang tampak nyata). konsep Representasi Citra ini menjadi payung besar dari pengaplikasian tema dalam rancangan yaitu High Tech Architecture dengan berbagai macam sistem, karakter maupun prinsip-prinsipnya. Adapun hasil perancangannya adalah sebagai berikut: 6.1 Desain Kawasan Konsep desain kawasan menggunakan konsep Representasi Citra, dengan artian dalam sebuah penggambaran dari hiperrealitas dapat dibuat menjadi bentuk yang menarik serta menciptakan imaginasi yang erat kaitannya dengan realitas 289

290 virtual dan cyberspace, namun tetap didukung dengan karakter, sistem dan prinsip High Tech Architecture. Gambar 6.1 Desain Kawasan Sumber: Hasil Rancangan 2013 6.1.2 Spesifikasi Desain Kawasan Seperti yang telah diutarakan pada pembahasan sebelumnya bahwa desain kawasan ini menggunakan konsep Representasi citra yaitu dengan mengaplikasikan pada seluruh bangunan dengan bentukan dan tampilan yang seragam antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk menampilkan karakter High Tech Architecture baik itu struktur maupun prinsipnya. Pada hasil rancangan tersebut, pengaplikasian konsep mengalami beberapa perubahan dengan pertimbangan untuk mewujudkan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna fungsi bangunan. Hasil rancangan yang terlihat pada layout plan dan Site plan berikut ini:

291 Gedung Riset & Penelitian Pameran & Peragaan Museum & Galeri Halaman dipertahankan difungsikan sebagai Area Penghijauan (RTH) Gambar 6.2 Desain Site Plan, Lay Out & Perspektif Kawasan

292 Gambar 6.3 Tampak Depan Sumber: Hasil Rancangan 2013 Gambar 6.4 Tampak Depan Kawasan Sumber: Hasil Rancangan 2013

293 Gambar 6.5 Tampak Samping Kawasan Sumber: Hasil Rancangan 2013 Tampilan pada bangunan satu dengan yang lainnya merupakan keseragaman diantaranya, yang menggunakan konsep yang diambil yaitu Representasi Citra High Tech Architecture, terkesan menyatu dan bangunan tersebut memiliki karakter tersendiri. Pada tampilan bangunan ini menggunakan struktur baja ruang (Space Frame). Sedangkan pada bagian atap bangunan sebagian menggunakan dinding kaca dan dibuat transparant sebagai pencahayaan alami, hal tersebut didesain untuk memberikan Point of View tersendiri bagi bangunan tersebut. 6.2 Desain Bangunan 6.2.1 Tata Massa Bangunan Pola tata massa pada Perancangan Gumul Techno Park ini ada beberapa bagian yaitu Publik, Semi Publik, Semi Privat yang sesuai dengan konsep, yaitu gedung Museum dan Gallery sebagai Area Publik, Pameran dan Peragaan sebagai Semi Publik, dan Gedung Riset dan Penelitian sebagai Semi Privat.

294 Museum & Galeri Publik Gedung Riset & Penelitian Semi Privat Pameran & Peragaan Semi Publik 6.2.2. Sirkulasi 6.6 Tata Massa Bangunan Salah satu aspek terpenting dalam perancangan yaitu sirkulasi tapak dan ruang. Pada Perancangan Gumul Techno Park ini sirkulasi pada tapak terdapat dua bagian jalur sirkulasi yakni pengunjung berkendara dan Pedestrian Ways. hal tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pengguna. Sedangkan untuk sirkulasi kendaraan menggunakan sistem sirkulasi linier atau secara menerus dan sirkulasi kendaraan tersebut langsung diarahkan ke area parkir. Sedangkan untuk sirkulasi Pedestrian Ways pada mulanya tidak ada pembeda, namun pada hasil rancangan Pedestrian Ways dan jalur berkendara di bedakan dengan meninggikan bagian untuk Pedestrian Ways. Parkir Pengunjung Parkir Pengunjung & Pengelola

295 Entrance Parkir Bus Pintu keluar Parkir Mobil User Parkir Motor Parkir Mobil & Motor User Parkir Pengelola Entrance Parkir Pengelola Parkir Bus Parkir Motor Parkir Mobil User Gambar 6.7 Sirkulasi Pada Tapak Kawasan Sumber: Hasil Rancangan 2013

296 Pada konsep sebelumnya sirkulasi pejalan kaki hanya satu alternatif yakni ditempatkan pada space bangunan, namun pada hasil perancangannya untuk sirkulasi pejalan kaki mengikuti pola dinamis dari pola jalan pada kawasan tapak. Perubahan ini merupakan salah satu penyesuaian bebrapa masalah pada tapak yaitu pemberian kemudahan akses bagi pengunjung itu sendiri. Sirkulasi tapak secara linier merupakan pengaplikasian dari sirkulasi yang ada, hal tersebut guna untuk memudahkan pengguna dan tidak mengganggu kegiatan yang ada pada kawasan tersebut. Sirkulasi Pejalan Kaki di luar bangunan Gambar 6.8 Spesifikasi sirkulasi Kawasan Sumber: Hasil Rancangan 2013

297 Pola sirkulasi dalam ruang yang dipakai pada perancangan Gumul Techno Park secara umum menggunakan pola radial yaitu bisa dicapai dari satu arah namun bisa menjangkau ke semua arah. Sesuai dengan konsep awal yang menggunakan pola radial untuk menciptakan ruang-ruang yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Sirkulasi pada ruang juga merupakan pengaplikasian dari sirkulasi dalam ruang sesuai den gan k o n sep Representasi citra High T ec h A r ch i t ec t u r e. Gambar 6.9 Sirkulasi Ruang Sumber: Hasil Rancangan 2013 6.2.3 Sistem Sirkulasi Udara, Cahaya dan Kebisingan Dalam perancangan yang perlu diperhatikan adalah pencahayaan dan sirkulasi udara serta kebisingan yang ditimbulkan dari luar kawasan terbangun. Pada Perancangan Gumul Techno Park ini menggunakan beberapa alternatif

298 sebagai solusi arsitektural pada masalah pencahayaan, sirkulasi udara dan filter kebisingan salah satunya adalah sebagai berikut. Permainan bentuk Shading dapat menimbulkan efek estetika cahaya yan g m en arik dalam ruan gan Penggunaan Shading sebagai filter cahaya yang datang secara langsun g pada ruangan yang tidak membutuhkan cahaya matahari secara lan gsung. Pemberian Ventilasi yang cuk up untuk sirkulasi udara pada tiap ruan g ruan gan, (men gantisipasi kelem bap an dan p en gap dalam r u a n g a n ) Bahan material kaca pada bagian atap bangunan dapat memberikan cahaya alam i ke dalan ruan gan Gambar 6.10 Sistem Pencahayaan pada Bangunan Sumber: Hasil Rancangan 2013

299 Efek cahaya matahari yang ditimbulkan kurang baik bagi bangunan, namun efek yang merugikan tersebut bisa menjadi hal yang positif manakala mampu dimanfaatkan sebagai cahaya alami. Seperti bangunan ini mayoritas menggunakan cahaya matahari sebagai cahaya alami. Pemberian Vegetasi sebagai peredam kebisingan dan sebagai filter udara kotor yang di timbulkan dari luar Pembatas dinding peredam kebisingan Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013 Salah satu alat sebagai filter kebisingan yang digunakan dalam perancangan ini adalah pemberian vegetasi pada sisi bagian yang berdekatan dengan jalan raya, serta pemberian pembatas atau kisi-kisi pada bagian ruangan yang relatif membutuhkan ketenangan tinggi. Selain berfungsi sebagai filter dan peredam kebisingan, vegetasi juga dapat difungsikan sebagai space antara jalan raya dan dengan bangunan serta sebagai pengarah jalan. Vegetasi yang digunakan pada perancangan Gumul Techno Park ini yaitu pohon mahoni digunakan sebagai peneduh pada sisi-sisi jalan maupun area parkir, sedangkan pohon palem sebagai pengarah.

300 6.3 Ruang Ruang merupakan inti dari keseluruhan kebutuhan bangunan baik itu fungsi maupun aktifitas di dalam bangunan. Ruang dalam bangunan dibuat dengan mengikuti bentuk denah masing-masing dari tiap fungsi bangunan. Area bersifat publik maupun semipublik diletakkan pada lantai satu, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pencapaian ke area yang diinginkan. Pada lantai dua juga demikian, meskipun ruangnya hampir sama dengan lantai satu namun tidak menutup kemungkinan volume pengunjungnya sedikit bisa jadi akan lebih banyak. R. Peragaan Sains R.Galeri sosial R.Galeri Sains R.Galeri Tehnik Lobby R.Pamer Sains R.Galeri IT G. Peralatan Musholla Foodcourt Toilet Dapur Foodcourt R.Pamer IT Gambar 6.12 Denah Gedung Galeri & Peragaan

301 Museum Teknik Modern R. informasi Museum Teknik Kuno Museum Sains Modern Museum Sains Kuno Perpustakaan Museum IT Kuno Toilet Museum IT Modern Gambar 6.13 Denah Gedung Museum & Perpustakaan Galeri Pamer SCTC Tehnik SCTC Sains R. Internet Auditorium R. Pelatihan Toilet R. Riset & Penelitian R. Laboratorium Gambar 6.14 Denah Gedung Riset & Penelitian

302 6.4 Bentuk dan Tampilan Bentuk dan tampilan bangunan menggunakan konsep yang diambil yaitu konsep Representasi Citra High Tech Architecture dengan bentukan yang dinamis serta penguat pada bagian strukturnya. Hal itu terlihat pada fasad bangunan. Pada setiap tampilan bangunan diberikan pembeda entrance untuk mempermudah pengguna dan pengunjung dalam beraktifitas Gambar 6.15 Tampilan Bangunan Gumul Techno Park

303 6.5 Utilitas Sistem utilitas yang digunakan pada Perancangan Gumul Techno Park ini yaitu: 1. Untuk sistem pembuangan (Drainase) menggunakan beberapa sistem secara bertahap, karena bangunan ini merupakan bangunan yang memiliki fungsi dengan tingkat kepadatan yang relatif tinggi. Maka cara penanganan pembuangan (Drainase) ini dilakukan dengan penyediaan bak kontrol yang terdiri dari empat tahap yaitu pembuangan tahap satu, dua, dan melalui septictank, kemudian diarahkan ke bak resapan. 2. Untuk distribusi air bersih berasal dari PDAM dan sumur yang disalurkan ke dalam Tandon air kemudian dipompa menuju tandon atas dan disalurkan titiktitik bagian lubang distribusi air bersih ke seluruh bangunan. 3. Untuk instalasi listrik, dan penanggulangan kebakaran, bersumber dari pusat PLN yang kemudian disalurkan ke rumah ME (Panel kontrol) selanjutnya dialirkan pada panel utama yang didistribusikan langsung keseluruh bangunan dan ruangan. Sedangkan untuk penanggulangan kebakaran yaitu dengan pemberian Hydrant yang ditempatkan pada area yang mudah dijangkau yaitu baik itu berada didalam maupun bagian luar pada tiap bangunan. Dan juga terdapat sprinkler dan fire detector yang ditempatkan pada plafond disepanjang koridor ruangan. Sprinkler ini akan bekerja secara otomatis apabila detector panas (heat detector) menangkap adanya sinyal kebakaran. Sedangkan untuk antisipasi terjadinya pemadaman listrik maka diberikan fasilitas cadangan yaitu dengan menggunakan Generator listrik atau Genset.

304 4. Bangunan ini juga menggunakan Air Condition (AC) yang ditempatkan baik itu didalam ruangan maupun dikoridor ruangan. Tujuannya untuk mendinginkan suhu dalam ruangan ketika suhu dalam ruangan mengalami panas yang berlebihan. Gambar 6.16 Utilitas Plumbing Kawasan

305 Gambar 6.17 Utilitas Kelistrikan Kawasan Gambar 6.18 Utilitas Kebakaran Kawasan

306 Gambar 6.19 Utilitas Air Condition (AC) Kawasan 6.6 Sistem Struktur Sistem struktur yang digunakan pada rancangan ini yaitu dengan penggunaan struktur pondasi Strouss Pile, penggunaan struktur pondasi tersebut dilakukan karena bangunan merupakan sistem bangunan berlantai tinggi, serta menggunakan struktur baja ruang, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

307 Struktur pelengkung dari baja sebagai struktur utama Menggunakan gabungan sistem struktur balok pelengkung dan struktur rangka baja profil O. Struktur baja ini yang akan sangat ditonjolkan dan diekspos Untuk pondasi bangunan ini menggunakan struktur pondasi Strouss Pile Struktur pendukung pada dinding bangunan terbuat dari baja lengkung atau bulat. Gambar 6.20 Potongan Kawasan

308 6.7 Detail Arsitektur Untuk detail arsitektur pada hasil perancangan ini terdapat pada Amphitheater dengan dikombinasi Fountain (air mancur) yang ditempatkan bagian sudut tapak tepatnya pada dekat titik persimpangan jalan. Tujuannya menciptakan vocal point pada persimpangan jalan tersebut. Gambar 6.21 Detail Arsitektur