LESSON PLAN. 5. Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP)

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRAK PERKULIAHAN. Nama mata kuliah : Konservasi Sumberdaya Perairan Kode mata kuliah : : Sri Nuryatin Hamzah, S.Kel, M.

Kawasan Konservasi Perairan SRI NURYATIN HAMZAH

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT-

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan


BAB I PENDAHULUAN. semua makhluk baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Dari ketiga

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

perlindungan bagi ikan-ikan ekonomis penting untuk memijah dan berkembang biak dengan baik.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN BUPATI BULELENG NOMOR : 523/ 630/ HK / 2011

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.65/MEN/2009 TENTANG

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Instruksi Kerja MK. STUDIO PERENCANAAN WILAYAH LABORATORIUM PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH BIODIVERSITAS

Kawasan Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Panduan Penetapan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

Tantangan Ke Depan. 154 Tantangan Ke Depan

KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) KABUPATEN WAKATOBI MILAWATI ODE, S.KEL

RANCANGAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2018 TENTANG

Definisi dan Batasan Wilayah Pesisir

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.35/MEN/2011 TENTANG

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4504/ Analisis Kegiatan Pengembangan PAUD SKS : 2

Pedoman Teknis Penyiapan Kelembagaan Kawasan Konservasi Perairan di Daerah. Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional laut 2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumberdaya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

PENDANAAN BERKELANJUTAN BAGI KAWASAN KONSERVASI LAUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Kawasan Konservasi Perairan menurut IUCN (Supriharyono,

VIII. PENUTUP. 8.1 Kesimpulan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengelolaan Taman Nasional di Indonesia

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2009 TENTANG TATA CARA PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBBP)

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

1. ANALISIS KOMPETENSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/ MEN/2010 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN JENIS IKAN

Konservasi Biodiversitas Indonesia

PENGEMBANGAN MODEL GENERIK BERBASIS INTERVENSI TERHADAP PERILAKU MANUSIA UNTUK PENGELOLAAN PERIKANAN KARANG INDONESIA

DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Matriks Kegiatan MPKT-B: Problem Based Learning (PBL)

KEPUTUSAN NOMOR KEP.38/MEN/2009 TENTANG PENCADANGAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL LAUT SAWU DAN SEKITARNYA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR

PENDAHULUAN Latar Belakang

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KONSERVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 387 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.64/MEN/2009 TENTANG

NATIONAL PRIORITY WORKSHOP (NPW) CTI CFF INDONESIA, TAHUN , HOTEL GOLDEN FLOWER, BANDUNG, SEPTEMBER 2013

6 PERTIMBANGAN KAWASAN KARST DALAM PENYUSUNAN ZONASI TNMT

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : /KEPMEN-KP/2017 TENTANG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: KEWIRAUSAHAAN

TINJAUAN UMUM MATA KULIAH KONSERVASI SUMBERDAYA PERAIRAN. Konservasi sumberdaya perairan merupakan upaya perlindungan,

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

berbagai macam sumberdaya yang ada di wilayah pesisir tersebut. Dengan melakukan pengelompokan (zonasi) tipologi pesisir dari aspek fisik lahan

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.33/MEN/2002 TENTANG ZONASI WILAYAH PESISIR DAN LAUT UNTUK KEGIATAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT

I. PENDAHULUAN. negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN (X 1 ) sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( PRAKTEK DIPLOMASI, PROTOKOLER DAN KONSOLER) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2014/2015. Dosen Pengampu : INDRAWATI, M.

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OLEH : DIREKTUR KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN DITJEN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN JAKARTA, SEPTEMBER

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Pertemuan 1

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

TANTANGAN DAN STRATEGI KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN LAUT INDONESIA

KAJIAN PARAMETER BIOFISIK, SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI DALAM PENENTUAN CALON KAWASAN KONSERVASI LAUT (STUDI KASUS KABUPATEN BOMBANA, SULAWESI TENGGARA)

STRUKTUR ORGANISASI DAN RPJM II DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS -

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP)

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lomba Inovasi Penataan Ruang

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

Transkripsi:

LESSON PLAN A. INDENTITAS MATA KULIAH 1. Nama Mata Kuliah : Konservasi Sumberdaya Perairan 2. Kode Mata Kuliah : 633431373 3. SKS/Semester : 3/VII 4. Dosen Pengajar : Sri Nuryatin Hamzah 5. Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) 6. Jurusan/Fakultas : Teknologi Perikanan/Ilmu-Ilmu Pertanian 7. Syarat Mata Kuliah : - B. DESKRIPSI MATA KULIAH Konservasi sumberdaya perairan merupakan upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya perairan, termasuk ekosistem, jenis dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya. Konservasi saat ini telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan. Atas dasar tersebut, maka mata kuliah ini disajikan untuk mempelajari keanekaragaman hayati sumberdaya perairan, konservasi sumberdaya perairan, kriteria, zonasi dan pemanfaatan kawasan konservasi perairan, strategi konservasi sumberdaya perairan dan pengelolaan kawasan konservasi perairan. C. KOMPETENSI DASAR Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dengan tepat mengenai konservasi sumberdaya perairan serta mampu menetapkan kesesuaian suatu wilayah perairan sebagai kawasan konservasi laut berdasarkan kriteria yang telah ada.

D. RENCANA PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE POKOK BAHASAN METODE MEDIA SUMBER 5-7 Konservasi sumberdaya perairan: 1. Pengertian Konservasi 2. Pentingnya Konservasi bagi Kesinambungan Sumberdaya Perikanan 3. Kondisi Konservasi Sumberdaya Perairan 4. Isu dan Masalah Konservasi di Indonesia Discovery, Problem based learning Collaborative learning (pemaparan dan diskusi tugas mahasiswa dan praktek lapang) LCD Laptop/Notebook Spidol DKP. 2007. Informasi Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia. Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulaupulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Roberts, C. M. and J. P. Hawkins. 2000. Fully-protected marine reserves: A guide. WWF Endangered Seas Campaign, Washington D.C., and Environment Department, University of York, York, UK.

E. STRATEGI PEMBELAJARAN Strategi pembelajaran yang diterapkan pada pertemuan 5-7 menggunakan metode collaborative learning yaitu meliputi penjelasan materi (ceramah), pemberian tugas untuk kegiatan diskusi menggunakan materi diskusi tersebut sebagai dasar pelaksanaan praktek lapangan. Strategi pembelajaran tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1. Pertemuan 5 Pada awal pertemuan dengan pokok bahasan kawasan konservasi perairan, dosen memulai perkuliahan dengan mengingatkan mahasiswa tentang materi sebelumnya dan keterkaitannya dengan materi yang akan dipelajari saat ini. Selanjutnya menjelaskan materi atau teori dasar mengenai pengertian konservasi menurut para ahli dan pentingnya konservasi bagi kesinambungan sumberdaya perikanan. Pada akhir perkuliahan mahasiswa diberikan tugas mandiri untuk mencari/mengidentifikasi kawasan konservasi laut daerah (KKLD) di seluruh Indonesia beserta potensi yang dimilikinya (alasan wilayah perairan tersebut dijadikan sebagai KKLD) serta sejauhmana keberhasilan KKLD tersebut. 2. Pertemuan 6 Awal pertemuan dimulai dengan mengingatkan kembali materi yang telah dijelaskan sebelumnya dalam bentuk pertanyaan pada mahasiswa. Selanjutnya menjelaskan teori mengenai kondisi konservasi sumberdaya perairan di Indonesia dan isu serta masalah konservasi di Indonesia. Kemudian mengecek tugas mandiri yang diberikan kepada mahasiswa dan mendiskusikan permasalahan yang ditemukan oleh mahasiswa yang berkaitan dengan tugas mandiri (perkelompok). Pada akhir perkuliahan (pertemuan 6) dosen mengelompokkan mahasiswa (setiap kelompok terdiri dari 5 orang) kemudian memberikan tugas kelompok untuk mencari kriteria penetapan suatu wilayah perairan menjadi KKLD beserta studi kasus didalamnya. Tugas kelompok ini akan dipresentasikan pada minggu berikutnya (pertemuan 7) 3. Pertemuan 7 Pada pertemuan ini, dilakukan diskusi, dimana mahasiswa mempresentasikan tugas kelompok yang telah diberikan sebelumnya. Dosen pada pertemuan

bertindak sebagai fasilitator dan merangkum serta memperbaiki jawaban yang belum tepat. Pada akhir perkuliahan, dosen menanyakan sejauhmana pemahaman F. PENUGASAN mahasiswa terhadap materi dari awal sampai akhir perkuliahan Selanjutnya menutup perkuliahan, dimana sebelumnya dosen menyampaikan rencana pelaksanaan praktek lapangan dengan materi "Peninjauan kriteria penetapan Desa Olele sebagai KKLD" beserta panduan prakteknya. Tugas yang diberikan berkaitan dengan materi pertemuan ke 5-7 yaitu: Tugas mandiri yaitu mencari/mengidentifikasi kawasan konservasi laut daerah (KKLD) di seluruh Indonesia beserta potensi yang dimilikinya (alasan wilayah perairan tersebut dijadikan sebagai KKLD) serta sejauhmana keberhasilan KKLD tersebut. Tugas dalam bentuk makalah. Tugas kelompok yaitu mencari kriteria penetapan suatu wilayah perairan menjadi KKLD beserta studi kasus di suatu wilayah perairan. Tugas dalam bentuk makalah dan presentasi. G. ASSESMEN Penilaian terhadap materi untuk pokok bahasan kawasan konservasi perairan dalam bentuk tugas dan kegiatan praktikum.

FORMAT PENILAIAN TUGAS MANDIRI MATA KULIAH : KONSERVASI SUMBERDAYA PERAIRAN KODE MATA KULIAH : 633431373 MATERI : KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DOSEN : SRI NURYATIN HAMZAH NAMA MAHASISWA :... NO ASPEK YANG DINILAI 1 Ketepatan waktu 2. Gaya Bahasa Penulisan Ketepatan isi makalah : Pendahuluan 2 Latar belakang 3 Rumusan masalah 4 Tujuan Isi makalah 5 Hasil identifikasi KKLD 6 Potensi KKLD/alasan dijadikan KKLD 7 Keberhasilan (pengelolaan KKLD) 8 Penutup 9 Keterkaitan daftar pustaka NILAI 1 2 3 SKOR

FORMAT PENILAIAN KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN MATA KULIAH : KONSERVASI SUMBERDAYA PERAIRAN KODE MATA KULIAH : 633431373 MATERI : PENINJAUAN KRITERIA PENETAPAN DESA OLELE SEBAGAI KKLD DOSEN : SRI NURYATIN HAMZAH NAMA MAHASISWA :... NO I II III PENDAHULUAN ASPEK YANG DINILAI 1 Ketersediaan panduan 2 Kesiapan alat dan bahan PELAKSANAAN PRAKTEK 1 Kerjasama kelompok 2 Persen tutupan karang 3 Kecerahan 4 Pencemaran 5 Terdapat spesies langka/unik 6 Lokasi penangkapan/budidaya 7 Hasil wawancara dengan masyarakat terkait persetujuan mereka thd KKLD 7 Obyek rekreasi 8 Nilai estetika PELAPORAN PENDAHULUAN 9 Latar belakang 10 Rumusan masalah 11 Tujuan praktek TINJAUAN PUSTAKA 12 Kesesuaian dengan materi HASIL DAN PEMBAHASAN 13 Hasil/analisis data 14 Interpretasi data KESIMPULAN 15 Cara menyimpulkan 16 Saran DAFTAR PUSTAKA NILAI 1 2 3 SKOR SKOR MAKSIMUM 48

H. DAFTAR RUJUKAN DKP. 2007. Informasi Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia. Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Peraturan Menteri Nomor 30 tahun 2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan. Roberts, C. M. and J. P. Hawkins. 2000. Fully-protected marine reserves: A guide. WWF Endangered Seas Campaign, Washington D.C., and Environment Department, University of York, York, UK. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil. Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perikanan.