BAB III METODELOGI PENELITIAN. yang berlangsung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini menjabarkan tentang metodelogi yang digunakan oleh peneliti selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Cikancana I

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Kelas atau PTK. Kemmis (Atmadja, 2008:12) menjelaskan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang dimaksud adalah cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam proses

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam upaya mencari solusi dari masalah yang diangkat dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan acuan agar proses penelitian belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau (Classroom Action Research).Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didiknya. Dimana tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

32 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Proses pembelajaran yang efektif dan bermakna akan berlangsung bila proses pembelajaran dapat memberikan kepuasan bagi siswa maupun guru. Hal tersebut bisa berlangsung karena adanya kesadaran guru bahwa adanya masalahmasalah yang berlangsung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus pintar berintrosfeksi diri sehingga proses pembelajaran efektif dan menjadi guru yang professional. Untuk mengetahui akar masalah dan perbaikan dalam proses pembelajaran tersebut, guru harus melakukan penelitian. Dimana dengan penelitian ini dapat menentukan objek yang akan diteliti dengan aturan tertentu dan memperoleh informasi yang bermanfaat. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (selanjutnya ditulis PTK) istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR) merupakan penelitian yang dilakukan guru didalam kelas dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya agar pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan Action Research selalu bermula dari masalah yang terjadi dalam suatu aktivitas tertentu. Mc. Niff (Suharsimi Arikunto, 2008: 102) memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar dan pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya. Hal itu menandakan bahwa PTK guru dapat meneliti sendiri pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya di kelas. Melalui penelitian

33 tindakan kelas guru dapat mencoba menerapkan teori, pendekatan metode, teknik dan strategi yang ada. Dengan demikian guru dapat memperbaiki pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Perbaikan tersebut dilakukan secara berkesinambungan sehingga pembelajaran lebih efektif dan tercapainya tujuan pembelajaran. B. Model Penelitian Setelah penulis mengulas metode penelitian yang akan digunakan, penulis akan memaparkan model yang akan digunakan dalam penelitiannya. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart yang mana melalui beberapa siklus tindakan. Peneliti melakukan tiga siklus yang satu siklusnya terdiri dari satu tindakan. Dalam setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun siklus yang digunakan yaitu mengacu pada Kemmis dan Mc. Taggart yaitu sebagai berikut :

34 SIKLUS I Perencanaan Pelaksasnaan Tindakan Refleksi Pengamatan Observasi SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan Pengamatan Observasi Perencanaan Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan Tindakan Pengamatan Observasi Perencanaan Refleksi Dan Seterusnya Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan PTK Model Spiral Kemmis dan Mc. Tagart (Arikunto, et al, 2008 : 16) C. Subjek Penelitian Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sanagt strategis, karena subjek penelitian merupakan data tentang variabel yang akan diamati oleh peneliti. Subjek penelitian menurut Amirin (1986) merupakan seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan, sedangkan menurut Suharsimi arikunto (1989) member batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan.

35 Dari kedua batasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain untuk menyebutkan subjek penelitian adalah responden. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Laboratorium percontohan UPI. Kelas II terdiri dari 29 siswa (13 laki-laki, 16 perempuan). Mereka rata-rata berusia 7-8 tahun. Adapun tempat penelitian akan dilaksanalan di SD Laboratorium percontohan UPI Bandung. Sekolah ini berada di lingkungan UPI Bumi Siliwangi. Penulis mengambil sekolah Labschool sebagai tempat penelitian dikarenakan alasan sebagai berikut: 1. Penulis mengemban amanat sebagai pendidik di sekolah tersebut sehingga memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitiannya. 2. Adanya kemudahan dalam perizinan sehingga dapat mempercepat penelitian. 3. Mendapat tanggapan positif dan dorongan dari pihak sekolah terutama Kepala Sekolah dan staf pengajar yang ada di lingkungan SD Laboratorium- Percontohan UPI. D. Prosedur Penelitian Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas. Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, diantaranya: 1. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran (Kasihani Kasbolah, 1998).

36 2. Penelitian Tindakan Kelas tidak membuat guru meninggalkan tugasnya. Artinya guru tetap melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasa, namun pada saat bersamaan secara integrasi guru melaksanakan penelitian (Kasihani Kasbolah, 1998). Adapun langkah-langkah penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah Hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siswa kelas II yaitu dengan melakukan observasi awal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa kelas II terutama pada proses pembelajaran mata pelajaran IPS. Setelah melakukan observasi awal, maka diperoleh masalah penting yang harus segera dipecahkan yaitu metode pembelajaran yang kurang bervariasi, siswa kurang dilibatkan dalam keadaan yang sebenarnya dan juga masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa khususnya dalam mata pelajaran IPS. Maka diperlukan model yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Perumusan Masalah Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPS mengenai pokok bahasan dokumen diri dan keluarga. 3. Penyusunan Rencana Tindakan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan yaitu dengan melakukan studi pustaka tentang dokumen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kegiatan ini dilakukan untuk memperjelas permasalahan yang akan dibahas.

37 Dari hasil observasi awal, maka ditentukan bahan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS di kelas II adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam materi dokumen diri dan keluarga. Untuk itu disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan digunakan untuk beberapa siklus. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari tiga siklus. Tiap siklusnya dilaksanakan sesuai degan perbaikan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yaitu hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas II. Dalam upaya untuk melihat tingkat keberhasilan dalam setiap siklus, pedoman observasi atau pengamatan dan evaluasi dilakukan dalam setiap siklus. Dalam tahap ini, peneliti mempersiapkan materi yang akan dibahas dan menyusun RPP dengan melihat materi bahasan berdasarkan KTSP dengan buku paket dan media pembelajaran. 4. Pelaksanaan Tindakan Dengan mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah disepakati observer, peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas tanpa memberi tahu kepada siswa agar tidak berkesan dibuat-buat. Untuk membantu observer dalam mengamati pelaksanaan tindakan kelas, peneliti membuat lembar observasi sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data. Setiap temuan yang diperoleh pada tahap pelaksanaan tindakan dicatat sesuai dengan alat atau media yang telah dipersiapkan. Adapun rancangan setiap siklus penelitian sebagai berikut: a. Siklus 1 1) Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

38 a) Menelaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. b) Menelaah materi. c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran d) Menyusun soal, lembar kerja dan lembar observasi 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan a) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. b) Guru memberikan petunjuk tata cara melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, akan tetapi tidak dikenalkan istilah tersebut kepada siswa. Guru juga tidak lupa memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. c) Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk melaksanakan tugas kelompok sesuai dengan arahan guru. d) Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok. e) Siswa diberikan latihan soal perorangan untuk lebih memahami materi pelajaran. f) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok atau individu yang meraih hasil belajar yang baik. g) Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan dari guru. 3) Tahap Observasi a) Pada saat siswa melakukan setiap kegiatan belajar, maka dilakukan beberapa pengamatan. b) Melakukan evaluasi hasil belajar siswa dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa dan hasil belajar siswa.

39 4) Tahap Refleksi Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan serta melakukan analisis data yang tercatat ketika melakukan Siklus I sebagai bahan untuk merancang dan mempersiapkan Siklus II. b. Siklus II 1) Tahap Penyusunan Rencana Tindakan Menyusun RPP yang disusun dalam Siklus II ini merupakan RPP dalam upaya memperbaiki apa yang kurang pada Siklus I. RPP ini disusun berdasarkan refleksi dari Siklus I. 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan a) Setiap siswa berkumpul dengan kelompoknya, sama seperti pada saat Siklus I. b) Setiap kelompok diberikan LKS yang isinya untuk mengelompokan dokumen dan cara merawat dokumen. c) Setiap kelompok mengidentifikasi dan menjelaskan dokumen yang sudah disediakan oleh guru, sehingga tergolong pada jenis dokumen yang sesuai. d) Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok. e) Siswa diberikan latihan soal perorangan untuk lebih memahami materi pelajaran. f) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok atau individu yang meraih hasil belajar yang baik.

40 g) Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan dari guru. 3) Tahap Observasi Pada saat siswa melakukan kegiatan belajar, maka dilakukan beberapa pengamatan. 4) Tahap Refleksi Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah merefleksi semua informasi yang diperoleh selama Siklus II ini telah sesuai dengan harapan dan apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai atau belum untuk mendapatkan kejelasan dalam merancang dan mempersiapkan tindakan selanjutnya. c. Siklus III 1) Tahap Persiapan Pembelajaran Mempersiapkan kembali RPP. RPP ini disusun berdasarkan dari apa yang diperoleh pada refleksi Siklus kedua. 2) Tahap Kegiatan Pembelajaran a) Setiap siswa berkumpul dengan kelompoknya, sama seperti pada saat Siklus I dan II. b) Setiap kelompok diberikan tebak-tebakan tentang ciri-ciri dokumen secara bergiliran. c) Setiap kelompok mengidentifikasi dan menjelaskan manfaat dan cara memelihara dokumen yang sudah disediakan oleh guru. d) Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok. e) Siswa diberikan latihan soal perorangan untuk lebih memahami materi pelajaran.

41 f) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok atau individu yang meraih hasil belajar yang baik. g) Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan dari guru. 3) Tahap Observasi a) Pada saat siswa melakukan kegiatan belajar, maka dilakukan pengamatan b) Melakukan evaluasi hasil belajar siswa dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa dan hasil belajar siswa. 4) Tahap Refleksi Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah merefleksi sema kegiatan yang dilaksanakan selama Siklus III berlangsung. Hasil yang diperoleh dari Refleksi pada Siklus III merupakan cerminan berhasil atau tidaknya penelitian tindakan kelas yang dilakukan. 5. Observasi Observasi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: a. Observasi Awal Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SD Laboratorium-Percontohan UPI terutama keadaan kelas II dalam proses pembelajaran IPS. b. Observasi pada saat pelaksanaan PTK Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui proses ketika dilaksanakan PTK. Apakah PTK benar-benar dilaksanakan dan apakah sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

42 c. Observasi Akhir Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang guru melaksanakan PTK terhadap hasil belajar siswa. 6. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan analisis sintesis, interpretasi dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh (Kasihani Kasbolah, 1998:100). Dengan demikian, data yang berhasil dikumpulkan melalui alat pengumpul data yang berhasil dicatat oleh penulis akan dikonfirmasikan dan dianalisis serta dievaluasi untuk diberikan makna agar dapat diketahui pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan tersebut telah dapat tercapai atau belum, supaya peneliti mendapatkan kejelasan tindakan baru yang akan dilakukan kemudian. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk melihat hasil belajar siswa selama pembelajaran mengenai dokumen diri dan keluarga dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan suatu alat atau instrumen berupa: 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun nonpartisipatif. Pengamatan terlibat maksudnya pengamatan yang melibatkan peneliti sebagai subjek yang diamati. Hal tersebut boleh dilakukan selama tidak menutupi dirinya selaku peneliti.

43 Menurut Uyu Wahyudin dkk (2006:25) bahwa: Observasi sebagai alat penilaian, baik yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dalam penelitian ini digunakan dua bentuk lembar observasi yaitu untuk mengungkap aktifitas guru dan untuk mengungkap proses belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Penilaian dan pengisian lembar observasi berdasarkan pada aspek-aspek penilaian yang diharapkan muncul dan dikembangkan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Data penilaian lembar observasi yang mengungkap aktifita guru dijadikan sebagai bahan refleksi untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. 2. Tes Hasil Belajar Alat evaluasi yang berupa serangkaian soal yang harus dijawab oleh siswa secara individu yang ditunjukan untuk mengukur apakah tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam standar kompetensi yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah tercapai oleh siswa atau belum. Adapun alat evaluasi tersebut ada yang berbentuk kelompok dan ada yang untuk individu sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. F. Pengelohan dan Analisis Data Analisis data merupakan tahap yang penting dalam setiap siklusnya karena berdasarkan analisis data inilah dilakukan refleksi sebagai landasan bagi pelaksanaan pada tahapan berikutya.

44 1) Observasi Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan implementasi pembelajaran kooperatif yang dilakukan oleh peneliti. Dengan menggunakan lembar format observasi bisa diketahui aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil dari observasi ini berupa deskriptif kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 2) Tes hasil belajar (post test). Tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal isian dalam pokok bahasan dokumen diri dan keluarga. Tes yang digunakan butir soal isian yang akan mengetahui kemampuan siswa. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus: N X n Keterangan: N = Total nilai yang diperoleh siswa n = Jumlah siswa X = Nilai rata-rata kelas