05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Unsur-unsur dalam Karya Sastra. Kholid A.Harras

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

HUT PAROKI KE-25th ST. YAKOBUS. Sub Bidang LITURGI & ROHANI ANEKA LOMBA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

PETUALANGAN FANTASTIK DALAM NOVEL SUPERNOVA EPISODE GELOMBANG KARYA DEWI LESTARI

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema dan Karya Alasan Pemilihan Tema

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB III METODE PERANCANGAN

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

Alfarisi Salman. Horror Short Stories. Kamar. Nomor7. Kumpulan cerita pendek yang mengganggu tidurmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

KRITERIA PENILAIAN Faslitasi Pembuatan Film Pendek dan Dokumenter 2012

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMPN 1 UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

APPENDIX 1. I Silanglah jawaban di bawah ini yang paling sesuai dengan pendapat anda!

BAB IV PERANCANGAN VISUAL. A. Evan Hamlet (Tokoh Utama)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

PENULISAN KARANGAN FIKSI * Oleh: ASHADI SIREGAR

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

MENULIS ITU BERCERITA!

2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan dihadapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

BAB I PENDAHULUAN. drama dapat digolongkan menjadi dua, yaitu part text, artinya yang ditulis dalam teks

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan

Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri

Bagian 1 AGUS PRIBADI 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan di SMA Negeri 8 Bandar lampung kelas XI IPS 4 yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

II. LANDASAN TEORI. Salah bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan bentuk karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

pendek ini. dengan total 7 pertanyaan dengan 6 pilihan dan 1 essay Berikut hasil survey :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA. Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

Transkripsi:

05. MEMBUAT CERITA KOMIK KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 2 Komik = Cerita + Gambar PENDAHULUAN Komik Intrinsik Ekstrinsik Jiwa Komik Tema Cerita Plot Penokohan Latar Sudut pandang Raga Komik Ilustrasi Tipografi Bahasa Komik: balon, panel, efek suara, dll Biografi Sikap Keyakinan Pandangan hidup Psikologi komikus Psikologi pembaca Aplikasi psikologi dalam komik Lingkungan komikus Pandangan hidup bangsa Berbagai karya seni lainnya dsb

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 3 PENDAHULUAN Meskipun relatif jarang diperhatikan, cerita sebuah komik merupakan bagian integral dari komik itu sendiri. Sebagus apapun visualisasi dari sebuah komik, jika tidak ada cerita yang disampaikannya, maka tidak lengkaplah komik tersebut sebagai media komunikasi.

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 4 PENDAHULUAN Cerita komik sendiri berperan sebagai pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Pada kenyataannya, banyak orang ingin membeli komik karena gambarnya, bukan karena ceritanya; dan hal ini tentunya sah-sah saja

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 5 Apa yang ingin kita sampaikan kepada pembaca? - membayangkan / mengkhayal - mencari hal-hal yang bisa jadi kisah mengasyikkan - mencatat - menyatukan IDE / KONSEP Komikus harus sadar: dirinya bercerita untuk orang lain. Jangan sampai hanya komikus yang suka pada cerita tersebut

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 6 TEMA Tema: Masalah utama yang ingin diceritakan kepada pembaca Kategori: - kisah hidup - keadaan / situasi - kejadian - dll

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 7 Gaya penceritaan / gaya penyampaian (genre): kesan yang ingin ditonjolkan secara garis besar dari kisah tersebut GAYA CERITA Genre: - drama - komedi - laga - horor - fantasi - dll

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 8 PLOT / ALUR & STRUKTUR Alur: maju / campuran Struktur: awal, tengah, akhir Konstruksi dramatik: - awal - pendalaman - klimaks - akhir

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 9 PLOT: FOKUS Fokus / titik perhatian: jangkauan dalam cerita, sejauh mana apa yang ingin diceritakan Sebaiknya tidak menceritakan terlalu banyak kejadian yang tidak saling berhubungan Pilih sebuah kemelut penting / sekumpulan kejadian pendek yang saling berhubungan

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 10 Kisah yang kita buat harus mengalir dengan logis. Kejadian yang muncul harus merupakan akibat dari kejadian sebelumnya. PLOT: SEBAB - AKIBAT Terlalu banyak kebetulan / kejadian tidak berhubungan tanpa alasan jelas membuat komik menjadi kurang enak dinikmati Usahakan untuk selalu menciptakan kejadian yang dihubungkan secara jelas

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 11 Kejutan Sebagian komponen cerita yang kita rahasiakan dari pembaca, hingga saatnya muncul PLOT: KEJUTAN Selalu usahakan untuk menampilkan kejutan bagi pembaca Bagaimana bisa membuat pembaca penasaran? Hindari hukum kebetulan terlalu banyak

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 12 PLOT: PERSETERUAN / KONFLIK Pada dasarnya konflik muncul dan terjadi antara dua belah pihak yang memiliki perbedaan kepentingan sehingga mereka menghalangi satu sama lain Konflik bisa terjadi secara sengaja / tidak Harus terdapat hubungan sebab akibat dari konflik tersebut

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 13 STRUKTUR: AWAL CERITA Memperkenalkan tokoh dan masalah utama Kejadian untuk menarik perhatian pembaca Membuat pembaca penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 14 STRUKTUR: PENDALAMAN CERITA Cerita menjadi semakin dalam dan rumit Konflik

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 15 STRUKTUR: KLIMAKS CERITA Klimaks cerita Cerita mengalami perubahan besar (turning point) Apakah keinginan tokoh utama tercapai?

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 16 STRUKTUR: AKHIR CERITA Apakah konsekwensi / akibat dari klimaks? Sebaiknya tidak membuat akhir yang biasa

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 17 LATAR & SUDUT PANDANG Latar - tempat - waktu Sudut pandang - subyektif: tokoh komik sebagai narator - obyektif: pembaca sebagai pengamat

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 18 Usahakan terdapat unsur unik dalam cerita. CERITA MENARIK = MENGHIBUR Hal ini menjadi daya tarik bagi pembaca, karena bisa jadi hal-hal tersebut ditemui / tidak ditemui dalam kehidupan nyata. Unsur unik: kemampuan tokoh, keadaan alam dunia sekitar tokoh, situasi, dll

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 19 Usahakan agar jalan cerita tetap masuk akal CERITA MENARIK = MENGHIBUR Walau banyak terdapat keunikan dalam cerita, jalan cerita harus tetap logis, bisa diterima dengan akal sehat, dan tidak gampangan Sebagai proses identifikasi diri, pembaca menyukai cerita yang bisa disambungkan dengan jalan pikirannya

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 20 Usahakan membuat jalinan cerita yang rapi dan jelas CERITA MENARIK = MENGHIBUR Susunan waktu kejadian jangan terlalu melompat-lompat, dan masih bisa diterima dengan logis Berikan waktu bagi pembaca untuk menikmati apa yang terjadi Berikan jawaban yang memuaskan bagi setiap masalah

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 21 CERITA MENARIK = MENGHIBUR Hindari plot membingungkan Jika plot / sub plot terlalu banyak, kisah bisa jadi simpang siur Selain menyusahkan pembaca menikmati kisah, juga akan membingungkan penulis cerita

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 22 CERITA MENARIK = MENGHIBUR Tampilkan tokoh berkepribadian nyata Tokoh komik kita punya perasaan dan pemikiran yang sama dengan orang lain pada kehidupan sebenarnya Tokoh komik kita bertingkah laku sesuai dengan peran yang kita berikan

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 23 CERITA MENARIK = MENGHIBUR Sediakan cukup banyak kejutan Bila terdapat banyak kejadian yang muncul tiba-tiba dan tidak diduga oleh pembaca sebelumnya, hal ini membuat mereka jadi lebih tertarik pada apa yang ingin kita ceritakan Tempatkan unsur kejutan pada saat yang tepat. Jika tidak, bisa-bisa situasinya tertebak / spoiler

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 24 CERITA MENARIK = MENGHIBUR Buat pembaca penasaran Selalu siapkan satu dua misteri yang bisa membuat pembaca penasaran Misteri yang terlalu berat / dipanjangpanjangkan, tidak nyambung, bisa membuat pembaca pusing / kesal Solusi yang disediakan juga sebaiknya bukan solusi biasa

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 25 CERITA MENARIK = MENGHIBUR Mainkan perasaan para pembaca Buat pembaca komik kita merasa takut, senang, terharu, dll. Masukkan pembaca sebisanya ke dalam situasi perasaan / suasana yang dialami oleh tokoh-tokoh kita.

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 26 CATATAN PENTING Hadapilah kenyataan bahwa artis komik (terutama penciller) bisa jadi / biasanya akan lebih ngetop dan lebih dicari orang ketimbang penulis cerita komik. Jangan tulis lagi apa yang sudah divisualisasikan lewat gambar. Para penulis pemula biasanya membuat kesalahan ini.

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 27 Tulis apa yang harus ditulis. Biar bagaimanapun inginnya kita menulls adegan yang kita anggap keren dan romantis, kalo itu tidak menunjang jalannya cerita, lewatkan saja. CATATAN PENTING Jangan langsung membuat cerita yang membabi buta. Buatlah cerita-cerita yang sifatnya personal dan berhubungan dengan karakter cerita kita.

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 28 Usahakan mendekatkan dan mengakrabkan tokoh cerita kita kepada pembaca. Hal ini bisa dilakukan dengan menggali asal-usul tokoh tersebut, latar belakang, tokoh pembantu, dan setting. CATATAN PENTING Biasakanlah konsultasi dengan artis yang akan menggambar cerita kita. Beri tahu dia apa rnau kita, dan kita dengar juga apa rnaunya sebagai input visualisasi cerita komik yang kita buat.

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 29 CATATAN PENTING Cobalah bikin jreng di halaman pertama dan halaman terakhir. Jreng di halaman pertama fungsinya untuk menarik pernbaca agar membaca komik kita hingga selesai, sedangkan jreng di halaman terakhir fungsinya untuk membuat pembaca bersabar sambil berharap edisi berikutnya segera muncul.

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 30 CATATAN PENTING Perkenalkanlah karakter kepada pembaca. Jangan sampai karakter sang tokoh jadi asing untuk pernbaca. Hal ini berfungsi untuk mempertahankan pembaca yang lama dan menarik perhatian pembaca yang baru. Tentunya cara memperkenalkannya pun harus variatif, tidak membosankan

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 31 Berlatih membuat dialog yang bagus. CATATAN PENTING Tidak mungkin ada dua tokoh yang sedang berkelahi menggunakan gaya ngomong dan intonasinya sama. Logat Jawa beda dengan logat Batak. Bahasa ABG beda dengan bahasa orang tua, Bahasa ilmiah juga tidak sama ama bahasa gaul, dst. Hadapilah kenyataan bahwa kita tinggal dalam masyarakat majemuk.

KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 32 Cari gaya penulisan sendiri yang membuat kita berbeda dan punya nilai plus jika dibandingkan dengan penulis komik lain. Tidak mudah, dan perlu waktu. Mulailah dengan menulis hal-hal yang menurut kita menyenangkan untuk ditulis. CATATAN PENTING Biasakan menulis sinopsis maksimal 1 halaman A4, 2 spasi. Isi sinopsis: awal, tengah, akhir (jelas!), tokoh dan karakterisasinya, juga setting.