MENGENAL VARIETAS UNGGULTEMBAKAUDI JAWA TIMUR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU BENIH Oleh : Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya

dokumen-dokumen yang mirip
Deskripsi Varietas Unggul Tembakau (Nicotiana tabacum)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/8/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 309/Kpts/SR.120/8/2005 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU TEMANGGUNG VARIETAS KEMLOKO 2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU VARIETAS KATSURI 2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU VARIETAS GROMPOL JATIM I SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2004 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU BURLEY NC 3 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

BUDIDAYA PEMBIBITAN TEMBAKAU DI WILAYAH JAWA TENGAH Oleh : Badrul Munir, S.TP, MP (PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

III. BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU VIRGINIA VARIETAS PVH 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB III. METODE PENELITIAN

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA. Bibit Sungkai (Peronema canescens) Sungkai (Peronema canescens) sering disebut sebagai jati sabrang, ki

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang. Menurut Haryanto (2007), tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

MENGENAL VARIETAS/KLON ANJURAN KOPI. DAN Cara perbanyakannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

TEKNIK BUDIDAYA TEMBAKAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

VARIETAS UNGGUL TEMBAKAU TEMANGGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan pembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

Universitas Sumatera Utara

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. divisi Spermatophyta dengan subdivisi Angiospermae dengan kelas

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Transkripsi:

MENGENAL VARIETAS UNGGULTEMBAKAUDI JAWA TIMUR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU BENIH Oleh : Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya A. PENDAHULUAN Kingdom Tembakau merupakan salah satu komoditi perkebunan utama di Jawa Timur yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi regional maupun nasional ( Disbun Prov Jatim, 2012). Komoditi ini dapat menciptakan lapangan kerja dan usaha serta menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat maupun Pemerintah. Areal tembakau di Jawa Timur rata-rata setiap tahunnya mencapai 130.824 hektar dengan produksi sebesar 114.816 Ton meliputi berbagai jenis tembakau.adapun Varietas-varietas unggulan tembakau yang sering ditanam di Jawa Timur adalah Grompol Jatim1, Kasturi, Kasturi 1, Kasturi 2, Cangkring 95, Coker 176, Sindoro 1, Kemloko 1, Kemloko 2, Kemloko 3, Prancak N-1, Prancak N-2, Prancak 95, Bligon 1, Virginia dan Bojonegoro 1.Varietas unggul tanaman diperoleh melalui serangkaian penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan varietas dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti potensi hasil tinggi, umur genjah, tahan terhadap tekanan biotik dan abiotik tertentu, sesuai dengan selera konsumen dan lain-lain. Pada dasarnya Jawa Timur memiliki lokasi pengembangan yang potensial seperti wilayah kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Bondowoso, Jember, Blitar dan lain-lain. Jenis-jenis tembakau yang ada sekarang biasanya diberi nama berdasarkan tempat asal tembakau terus menerus diusahakan. Telah disebutkan bahwa kualitas tanaman tembakau banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan terutama faktor iklim dan tanah. Walaupun secara genetika tanaman tembakau tidak mengalami perubahan, namun secara fenotip tergantung pada keadaan lingkungannya. Hal ini menyebabkan jenis tembakau yang dihasilkan berbeda karena keadaan lingkungan yang tidak sama. Sedangkan klasifikasi dan morfologi tembakau (Nicotiana tabacum L.) adalah sebagai berikut : Subkingdom : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Devisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Devisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) Sub Kelas :Asteridae Ordo :Solanales Famili :Solanaceae (suku terung terungan) Genus :Nicotiana Spesies :Nicotiana tabacum L. Secara morfologi Tembakau dicirikan dengan keadaan tanaman yang kokoh dan besar dengan ketinggian tanaman sedang, daunya tipis dan elastisitas,bentuk daun bulat lebar, bermahkota slinder dan daunya berwarna cerah (Listyanto,2010). Daun tembakau yang telah mengalami pengolahan berwarna coklat agak kelabu yang merupakan ciri khas daun tembakau yang siap dijadikan pembalut cerutu. Sedangkan Deskripsi Morfologi Tembakau sebagai berikut : Habitus:Semak, semusim, Tinggi kurang lebih 2 cm. Batang :Tanaman Tembakau memiliki bentuk batang agak bulat,agak lunak tetapi kuat, makin ke ujung makin kecil. Daun : Daun tanaman tembakau berbentuk bulat lonjong (oval) atau Bulat Bulat, tergantung pada varietasnya. Bunga :Majemuk, tumbuh diujung batang, kelopak berbulu, benang Sari lima, kepala sari abu2, kepala putik satu, mahkota berbentuk terompet berwarna merah muda. Buah :Kotak, bulat telur,masih muda hijau setelah tua coklat. Biji :Kecil, Coklat Akar :Tanaman tembakau merupakan tanaman berakar tunggang yang tumbuh tegak ke pusat bumi.

B.TUJUAN Untuk mengetahui varietas-varietas unggulan yang ditanam serta diminati petani di Jawa Timur, sehingga kita dapat mengetahui bahwa terdapat varietas-varietas tertentu yang mempunyai kualitas unggul dibandingkan dengan kualitas varietas lainnya. Dengan demikian sebelum menanam komoditi tembakau sebaiknya mengetahui varietas terlebih dahulu, hal ini bisa meningkatkan produksipanen tembakau. C.BEBERAPA DESKRIPSI VARIETAS UNGGULAN YANG SERING DI TANAM PETANI DIJAWA TIMUR Varietas-varietas unggulan yang sering ditanam petani di Jawa Timur adalah Grompol Jatim 1, Kasturi, Kasturi 1, Kasturi 2, Coker 176, Cangkring 45, Kemloko 1, Kemloko 2, Kemloko 3, Sindoro 1, Parancak N-1, Prancak N-2, Prancak 95, Bligon 1, Virginia dan Bojonegoro 1. Hal ini dapat diketahui dari permohonan sertifikasi dari produsen benih yang mengajukan permohonan sertifikasi kepada pemerintah yang berwenang dalam perkembangan 3 tahun terakhir ini. Adapun Deskripsi beberapa varietas unggulan adalah sebagai berikut : a. Grompol Jatim 1 : Habitus kerucut, tinggi tanaman 108 cm, panjang ruas 2,5 cm, warna batang hijau, bulu batang berbulu, daun jumlah 30-36 lembar, sudut tegak, panjang 43 cm, lebar kurang lebih 5,71 cm, indeks 0,65 cm, bentuk lonjong, ujung meruncing, tepi licin/rata, permukaan bergelombang, tebal, warna hijau tua b. Kasturi : Tembakau yang dikembangkan didaerah Kab. Jember dan Bondowoso. Saat ini luas areal penanaman tembakau kasturi pada dua daerah pengembangan mencapai 3.197 ha, dengan rata-rata produktifitas ditingkat petani mencapai 985 kg kerosok/ha. c. Kasturi 1 : Habitus kerucut,tinggi tanaman 72 75 cm, ruas batang rapat, warna batang hijau, bulu batang berbulu rapat, daun sudut tegak, ujung meruncing, warna hijau, warna mahkota bunga merah muda, warna kepala

sari krem, bentuk bulat telur, warna biji coklat, umur panen 87 hst, produksi rajangan kering 1,75 ton/ha d. Kasturi 2 : Habitus kerucut, tinggi tanaman 75 cm, ruas batang, warna batang hijau, bulu batang berbulu rapat,daun sudut tegak, ujung meruncing, tepi licin, permukaan rata dan tebal, warna hijau, tangkai duduk, sayap lebar licin, telinga lebar, warna mahkota bunga merah muda, warna kepala sari krem, bentuk buah bulat telur, warna biji coklat, umur panen 87 hst, produksi rajangan kering. e. Kemloko 1 : Habitus piramid, tinggi tanaman 145 174 cm, warna batang hijau, bulu batang hijau, sudut daun tegak, ujung daun runcing, tepi daun berombak, permukaan daun rata agak bergelombang, bentuk daun lonjong lebar meruncing, umur berbunga 81 hst, warna mahkota bunga merah muda sampai merah, warna kepala sari krem, bentuk buah bulat telur, warna coklat, ketahanan terhadap hama dan penyakit tahan terhadap hama Aphis sp, nematoda dan rentan terhadap penyakit layu bakteri. f. Sindoro 1 : Habitus silindris, tinggi tanaman 136 171 cm, warna batang hijau, bulu batang berbulu, sudut daun tegak,ujung daun runcing, tepi daun Licin, bentuk daun lonjong memanjang, warna mahkota bunga merah muda sampai merah, warna kepala sari krem, bentuk buah bulat telur, warna biji coklat, umur panen 95-120 hari. g. Prancak 95 : Habitus Piramid, tinggi tanaman 57 67 cm,panjang ruas sama panjang, agak rapat, warna batang hijau muda, berbulu dan mengkilap,jumlah daun 12-18 lembar, sudut daun lancip, sayap daun sedang, telinga pendek lebar tidak memeluk batang, bentuk daun bulat telur, panen 84 104 hari, warna mahkota bunga merah muda sampai merah, warna kepala sari krem, bentuk buah bulat telur, warna biji coklat, ketahanan terhadap hama dan penyakit tahan terhadap penyakit lanas. h. Cangkring 95 : Habitus Piramid, tinggi tanaman 60 65 cm, panjang ruas makin keatas makin rapat, warna batang hijau muda, berbulu dan mengkilap, sudut daun lancip, tangkai daun duduk tidak bertangkai, sayap daun sedang, telinga pendek,lebar tidak memeluk batang, bentuk daun

lonjong, umur panen 81-98 hari, warna mahkota bunga merah muda, warna kepala sari krem sampai merah, bentuk buah bulat telur, warna biji coklat, ketahanan terhadap hama dan penyakit : tahan terhadap penyakit lanas (Ditjen bun, 2002). D.GAMBAR TANAMAN TEMBAKAU VARIETAS KASTURI PADA SAAT SERTIFIKASI DI KAB BONDOWOSO

F.PEMBIBITAN TANAMAN TEMBAKAU Langkah pertama dalam pembibitan adalah mengadakan benih yang bermutu dari tvarietas unggul. Benih yang bermutu dan varietas unggul dapat menentukan hasil tembakau. Varietas unggul tembakau dapat diperoleh dari tetua-tetua yang memiliki sifat-sifat yang unggul. Dengan telah lamanya pengembangan tembakau di Indonesia (1860), maka diperkirakan Indonesia telah memiliki plasma nutfah yang besar sebagai sumber genetik untuk melakukan pemuliaan tanaman. Pada prinsipnya pembibitan tembakau dapat dilakukan secara bedengan dengan hasil bibit tembakau cabutan atau sistem polybag dengan hasil bibit dalam polybag. Kegiatan pembibitan tembakau terdiri dari persiapan benih, pemilihan tempat pembibitan, pembuatan bedengan, penaburan benih, pemeliharaan, seleksi dan pemindahan bibit. Benih merupakan sarana produksi yang menentukan hasil tembakau karena setiap benih memiliki sifat genetik dan morfologis yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman (Soedarmanto, 1982). Benih haruslah memiliki kemurnian yang tinggi tidak tercampur benih rusak, kotoran ataupun biji gulma, daya kecambah diatas 80 % dan bebas hama penyakit. Dengan demikian untuk pengadaan benih harus diseleksi dari pohon induk ataupun proses pemuliaan yang benar serta teknologi produksi benih yang memenuhi standar sehingga diperoleh benih unggul dan bermutu. Adapun langkah pertama pembibitan tanaman tembakau adalah pemilihan lahan untuk pembibitan dengan kriteria : dekat dengan areal pertanian, dekat dengan sumber air,tanahnya gembur subur dan mudah diolah, lahan terbuka terhadap sinar matahari, bebas dari tanaman famili Solanaseae pada pertanaman sebelumnya dan bebas dari gangguan hewan peliharaan (Suwarto,2010). Pengolahan tanah pesemaian bedengan dilakukan 30 35 hari sebelum penaburan benih. Pengolahan tanah ini harus sudah dilakukan 70 80 hari sebelum tanam agar bibit siap salur pada waktu tanam, karena umur bibit tembakau siap salur adalah 40 45 hari. Penaburan benih dilakukan setelah bedengan semai siap tanam. Sebelum penaburan benih dilakukan pemupukan dasar dengan dosis 0,5 1 kg pupuk NPK/m2, 3 4 hari sebelum sebar (Nursolehuddin, 2011). Benih tembakau dapat disebar dibedengan dengan perendaman atau tanpa rendaman sebelumnya. Perendaman benih dapat dilakukan selama 48 jam sebelum sebar.

Pembibitan perlu diberi naungan untuk melindungi benih dari cahaya matahari. Diatas benih perlu dihamparkan mulsa dari potongan jerami berukuran kurang lebih 25 cm. Mulsa tersebut berfungsi untuk mencegah benih berpindah pada saat penyiraman atau saat hujan, melindungi kecambah dari matahari dan mengurangi penguapan serta mencegah kerusakan permukaan bedengan. Pemeliharaan pembibitan meliputi penyiraman, pemupukan, pengaturan naungan, penjarangan mulsa, penyiangan, penjarangan tanaman, pengendalian hama dan penyakit dan seleksi bibit. H. PROSES PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN 1.Pembuatan Lubang Tanam Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat, sekitar 90 x 70 cm. Tembakau Madura ditanam dengan jarak tanam 60 x 50 cm. Yang penanamannya dilakukan dalam dua baris tanaman setiap gulud.jenis tembakau rakyat / rajangan umumnya ditanam dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan penanamannya dilakukan satu baris tanaman setiap gulud, dan jarak antar gulud 90 cm atau 120 x 50 cm. 2.Pemeliharaan Seperti pada umumnya tanaman, tembakau juga memerlukan perawatan agar dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan tembakau yang berkualitas. Pemeliharaan tanaman tembakau dimulai dari dari umur tanaman tembakau masih muda. Adapun pemeliharaan tembakau meliputi : pengairan dan penyiraman, penyulaman, pembumbunan, penyiangan, pemupukan, pemangkasan,dan pengendalian Hama Penyakit (Adisewojo, 1962).

I. PANEN DAN PASCA PANEN Pemanenan adalah suatu tahapan yang sangat penting diperhatikan dalam mendapatkan kualitas panenan yang tinggi. Adapun yang harus diperhatikan sebagai berikut : - Kematangan daun - Keseragaman daun dalam proses penanaman - Penanganan daun hasil panenan Sebagian besar dari varietas tembakau dipanen berdasarkan tingkat kematangan daunnya dilakukan mulai dari daun bawah sampai daun atas dengan pemetikan 2 sampai 3 daun pada setiap tanaman dengan interval satu minggu hingga daun tanaman habis (Warintek, 2011). J. KESIMPULAN Tembakau merupakan tanaman yang memiliki nilai jual hasil olahan yang cukup tinggimaka untuk meningkatkan produktifitas tembakau, petani dianjurkan melaksanakan teknik budidaya yang benar dan menanam varietas varietas unggulan yang dianjurkan oleh pemerintah. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas produksi tembakau adalah sebagai berikut : 1.Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kadar nikotin antara lain tipe tanah, ketinggian tempat, kerapatan populasi tanaman, dosis pupuk dan jenis lahan. 2.Struktur tanah, Tembakau yang ditanam pada tanah berat berkadar nikotin lebih rendah dibanding yang ditanam ditanah lempung,dankadar nikotintembakau cenderung meningkat bila ditanam di daerah yang lebih tinggi,disamping itu semakin banyak populasi tanaman per hektar kadar nikotinsemakin rendah,dan semakin tinggi dosis pemupukan nitrogen kadar nikotinsemakin tinggi. 3.Kadar nikotin tembakau yang ditanam dilahan sawah lebih rendah dibanding Kadar nikotin yang ditanam dilahan tegal.

Sumber : Abdullah, A dan Soedarmanto 1982. Budidaya Tembakau CV Yasaguna, Jakarta. Adisewojo, R.S. 1962. Bercocok Tanaman Tembakau. Sumur Bandung, Bandung Kumpulan deskripsi varietas bina tanaman perkebunan, ditjen bun tahun 2002 Listyanto, 2010. Budidaya Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Menggunakan pupuk hayati bio P 2000 Z. PT. Alam Lestari Maju Indonesia Mekanisasi pengolahan tanah dan pasca panen tembakau, Dinas Perkebunan ProvinsiJawa Timur tahun 2012 Nursolehuddin. 2011. Budidaya tanaman tembakau w.w.w. pupukorganiknasa.com Diakses tanggal 12 September 2013 Suwarto dan Y. Octavianty, 2010. Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan. Penerbit Swadaya, Jakarta Warintek. 2011. Budidaya tanaman tembakau penerbit seri pertanian modern