III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

METODE PENELITIAN. pemecahannya. Apabila digunakan suatu metode untuk menyelesaikannya.

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

Dalam melakukan kegiatan ilmiah terdapat suatu metode yang harus dipakai oleh. penulis, metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kea rah

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

III.METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

III. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis dan mendeskripsikan data

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

III. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini merupakan analisis yaitu berupa data-data yang dikumpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari aplikasinya dilapangan, jenis penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam metoda penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menyangkut masalah cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam buku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

Transkripsi:

76 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik. Seperti yang dilakukan pada penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang, peranan organisasi, gerakan sosial atau hubungan timbal balik. Bodgan dan Taylor (1975:5) yang dikutip oleh Basrowi dan Suwand, mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Bogdan, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. (Basrowi dan Suwandi, 2008: 201) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan materi pelajaran sejarah yang bermuatan nilai kecakapan sosial. Teori-teori yang digunakan sebagai petunjuk arah dalam menganalisis data yang ditemukan, kemudian dikategorisasi dan ditafsirkan dengan menggunakan sudut pandang sejarah.

77 Beberapa pengertian penelitian kualitatif menurut para ahli: Metode penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden dan melakuakn studi pada situasi yang dialami. (Cresswelll, 1990: 15) Sejalan dengan pendapat Creswell, penelitian ini akan membuat gambaran atau deskripsi mengenai nilai kecakapan sosial dalam kisah sejarah pertempuran Surabaya secara utuh berdasarkan hasil penelitian. Data yang diteliti berupa dokumen atau kata-kata yang menggambarkan atau mendeskripsikan terjadinya pertempuran Surabaya tahun 1945 yang ditulis oleh sejarawan. 3.2 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuanya penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yang termasuk jenis analisis dokumenter atau sering disebut dengan analisis isi (content analisys). Karena berusaha mendeskripsikan kesimpulan dari hasil analisis dokumen yang menjadi obyek penelitian. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan;

78 Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. (http://ardhana12. Wordpress.com /2008/02/27/penelitian-deskriptif). Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat Menurut Nurul Zuriah, M.Si. penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala dan fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. (Nurul Zuriah, 2005: 47) Menurut Sumadi penelitian deskriptif adalah : Secara harfiah penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian. dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal tersebut dapat mencakup juga metode metode deskriptif.(sumadi Suryabrata, 1983: 76) Berdasarkan pendapat di atas, penelitian deskriptif yang akan dilakukan adalah membuat deskripsi berupa narasi hasil analisis data yang berasal dari kisah sejarah pertmpuran Surabaya, sehingga diperoleh deskripsi data dan fakta tentang nilai kecakapan sosial yang terkandung dalam kisah sejarah perang Surabaya tahun 1945, yang dapat dipakai sebagai bahan rujukan mengajar sejarah yang berorientasi nilai kecakapan sosial kepada peserta didik di tingkat SMA.

79 Sedangkan analisis isi, menurut Hadari Nawawi analisis isi adalah tehnik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan sahih dari data atas dasar konteksnya. Analisis isi dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis dokumen pertempuran Surabaya dan diambil kesimpulannya untuk dideskripsikan sebagai laporan hasil penelitian. Supaya hasil penelitian lebih valid maka akan dilakukan juga tehnik triangulasi dengan memberikan lembaran angket kepada guru-guru yang mengajar sejarah dari sekolah lain yang tergabung dalam MGMP Sejarah Lampung Tengah dan dari ahli sejarah yaitu Bapak Drs. Maskun M.H. dan Bapak M. Basri M.Pd. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data yang diperlukan menjadi sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan.teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.3.1 Teknik Studi Kepustakaan Pengumpulan data dengan menggunakan tehnik studi pustaka yaitu mengumpulkan dan membaca literatur, yang berupa buku-buku sejarah, majalah, surat kabar yang relevan dengan judul penelitian. Penelitian ini menggunakan riset kepustakaan atau studi pustaka, maka teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data melalui kegiatan pencatatan.

80 Dalam melakukan pencatatan, peneliti mengumpulkan buku-buku dan literatur lainya yang sesuai dengan tema penelitian ini. Semua catatan dari buku-buku dan literatur tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu. ( Koentjaraningrat, 1983: 113) Ada empat keuntungan dari penggunaan studi pustaka ini yaitu: (1) memperdalam kerangka teoritis yang dipergunakan sebagai landasan pemikiran, (2) memperdalam pengetahuan akan masalah yang diteliti, (3)mempertajam konsep yang digunakan sehingga mempermudah dalam perumusan, dan (4) menghindari terjadinya pengulangan suatu penelitian. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini, digunakan teknik kepustakaan atau studi pustaka yaitu melakukan pengumpulan data tertulis dengan membaca buku-buku literatur, dokumen-dokumen dan arsip-arsip di perpustakaan Universitas Lampung. Kegiatan yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dengan tekhnik kepustakaan adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang fokus penelitian untuk memahami sistem yang digunakan agar mudah ditemukan bukubuku yang dapat menunjang dan berkaitan erat dengan topik penelitian yang sedang dibahas, sehingga diperoleh data yang mempertajam orientasi dan dasar teoritis tentang masalah pada penelitian ini. (Nurul Zuriah, 2005: 33).

81 Manfaat dari penggunaan tekhnik kepustakaan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah topik penelitian telah diteliti oleh orang lain sebelumnya, sehingga penelitian bukan hasil duplikasi. 2. Untuk mengetahui hasil penelitian orang lain yang ada kaitannya dengan penelitian, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi tambahan. 3. Untuk memperoleh data yang mempertajam orientasi dan dasar teoritis tentang masalah dalam penelitian. 4. Untuk memperoleh informasi tentang tekhnik-tekhnik penelitian yang telah ditetapkan. (Muhammad Nazir, 1989: 97). Berdasarkan pendapat di atas tehnik kepustakaan pada penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pencarian mendapatkan data sebagai referensi untuk penelitian ini juga untuk mendapatkan data yang dapat mempertajam dasar teoritis tentang masalah penelitian ini. 3.3.2 Teknik Dokumentasi Menurut Nugroho Notosusanto, dokumentasi adalah proses pembuktian yang didasarkan atas jenis dari sumber apapun, baik berupa tulisan, lisan, gambar, atau arkeologi. (Nugroho Notosusanto, 1983:38). Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini dan memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dengan metode yang lain, yaitu untuk mencari data mengenai hal-halatau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda dan sebagainya. (Arikunto, 2006: 231)

82 Pendapat yang sama dikatakan juga oleh Soejono: Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam.(soejono, 2005: 49) Berdasarkan pendapat di atas penelitian ini memerlukan dokumen untuk menggali data tentang terjadinya sejarah perang Surabaya. Sebab dengan dukumen yang ada diharapkan terjadi suatu data pendukun dan pelengkap yang mengarah kebenaran. Penggunaan teknik dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip-arsip, buku-buku, tentang pendapat, teori, dalil, atau pun hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti tidak terbatas pada literatur-literatur ilmiah, tetapi juga merujuk pada sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 3.3.3 Teknik Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dengan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan. Teknik wawancara ini digunakan sebagai cara untuk mengetahui sumber yang lebih mendalam tentang data yang di inginkan. Menurut Lincoln dan Guba yang dikutip oleh Basrowi teknik wawancara antara lain mengkonstruksi perihal orang, kejadian, kegiatan dan lain-lain. Merekonstruksi kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan datang,

83 memverifikasi, mengubah dan memperluas imformasi dari orang lain (triangulasi). Tahapan-tahapan pelaksanaan wawancara: 1. Membuat dan mengajukan pertanyaan yang terbuka 2. Karena maksud utama adalah merekonstruksi peristiwa masa lalu, pewawancara hendaknya jangan menginterupsi 3. Ingat bahwa diam itu bermanfaat untuk member kesempatankepada yang diwawancarai untuk mengingat memorinya mengenai masa yang lalu 4. Menggunakan dokumen atau bahan bacaan yang berkenaan dengan peristiwa besar dengan maksud untuk memicu dan memberi keterangan pada cerita 5. Manfaatkan jaringan imformasi agar banyak yang dapat diambil dan digali dari imforman 6. Asumsikan bahwa semua yang dikemukakan penting dan kemudian akan dirumuskan dan ditata kembali. (Basrowi, 2008: 129). 3.4 Validasi Data Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Lexi J.. bahwa tehnik analisis data triangulasi yang paling banyak digunakan adalah menggunakan sumber lain diluar data. (Moloeng, 2004: 330).

84 Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara dengan guru sejarah dan wawancara dengan ahli sejarah, dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data, menurut Nasution selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data karena itu triangulasi bersifat reflektif. (Nasution, 2003: 115). Denzin dalam buku yang dikutif oleh Moleong membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini dari keempat macam triangulasi tersebut peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber. Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu imformasi yang diproleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. (Patton, 1987: 331) Adapun untuk mencapai kepercayaan itu maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membandingkan data hasil studi pustaka dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan imforman tentang situasi dan kondisi penelitian dengan apa yang didapat dari sumber studi pustaka/dokumentasi 3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan materi. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang berkedudukan tinggi.

85 3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Teknik analisis isi adalah analisis data yang mengutamakan ketajaman dalam melakukan interpretasi data sejarah, atau suatu analisis yang memiliki ketajaman dan kekuatan dalam menginterpretasikan data sejarah. Interpretasi dilakukan karena fakta sejarah tidak bisa berbicara sendiri. Kategori dari fakta-fakta sejarah mempunyai sifat yang sangat kompleks, sehingga suatu fakta tidak dapat dimengerti atau dilukiskan oleh fakta itu sendiri. Fakta merupakan bahan utama yang digunakan sejarawan dalam menyusun historiografi, dan fakta itu sendiri merupakan hasil pemikiran dari para sejarawan, sehingga fakta terkumpul mengandung kadar subyektifitas. Oleh karena itu Sartono Kartodirdjo berpendapat bahwa untuk menganalisis suatu karya sejarah diperlukan adanya kritik eksternal dan internal. (Sartono Kartodirdjo, 1992: 19). Pada penelitian ini analisis data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data. Dari data yang telah terkumpul kemudian dibandingkan antara sumber data yang satu dengan sumber data yang lain. Dari hasil perbandingan sumber data yang satu dengan sumber data yang lain akan menghasilkan fakta sejarah. Faktafakta sejarah tersebut kemudian diseleksi, diklasifikasikan dan kemudian ditafsirkan sehingga fakta tersebut dapat dijadikan bahan dalam penulisan penelitian sejarah ini.

86 Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis isi kualitatif kualitatif menurut Mohammad Ali sebagai berikut: 1. Penyusunan data Penyusunan data dimaksudkan untuk mempermudah dalam menilai apakah data yang telah dikumpulkan sudah memadai atau tidak. Data yang telah diperoleh baik dari hasil kepustakaan, dokumentasi maupun melalui buku-buku dan laporan yang berkaitan dengan jalanya perang Surabaya masih belum tersusun rapi sehingga akan mempersulit pencarian data yang ada hubunganya dengan penelitian. Kemudian penulis melakukan seleksi terlebih dahulu sehingga dapat diketahui data-data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. 2. Klasifikasi data Klasifikasi data yang dimaksudkan adalah usaha dalam menggolongkan data-data yang telah ada kemudian didasarkan pada kategori tertentu yang telah dibuat oleh peneliti. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengumpulan data yang berhubungan dengan nilai kecakapan sosial yang terkandung dalam kisah sejarah perang Surabaya. Data dikelompokkan dalam kategori-kategori yang berbeda yang menunjukkan adanya nilai kecakapan sosial yang bervariasi. 3. Pengolahan data Data yang diseleksi kemudian diolah dengan menggunakan analisis data kualitatif, dengan tujuan untuk menyederhanakan data, terutama data yang berkaitan dengan kisah sejarah pertempuran Surabaya.

87 Agar data tidak terlalu banyak sehingga akan memperpanjang waktu penelitian, maka data yang tidak mendukung meskipun berhubungan dengan kisah perang Surabaya akan diseleksi. Berdasarkan teknik pengecekan keabsahan data dan analisis data, maka analisis data penelitian dapat dikembangkan dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) mengumpulkan dokumen sebagai sumber data, (2) mengkategorikan antara subyek penelitian dan imforman penelitian, (3) menguji melakukan analisis (4) menentukan nilai yang terkandung didalam sejarah pertempuran Surabayai, dan (5) melakukan reduksi, Hal-hal yang direduksi meliputi data hasil pengamatan dan data hasil wawancara. 4. Penyimpulan data Setelah data dan informasi terkumpul sesuai dengan kategori berbeda, maka peneliti pada tahap selanjutnya adalah memberikan deskripsi dari analisis yang telah dilakukan, berupa narasi-narasi yang dapat menerangkan adanya kandungan nilai kecakapan sosial pada kisah perang Surabaya. Hasil dari pendeskripsian peneliti merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Karena pada penelitian ini jenisnya deskriptif analisis, maka tidak perlu melakukan pengujian hipotesis, hanya memberikan keterangan saja mengenai nilai kecakapan sosial dalam kisah sejarah pertempuran Surabaya.

88 Tabel. 3 Kolom Hasil Analisis yang Harus Dideskripsikan oleh Peneliti NO KISAH PERANG SURABAYA NILAI KECAKAPAN SOSIAL DALAM KURIKULUM KESIMPULAN

89 3.6 Prosedur Penelitian Agar suatu penelitian mendapatkan hasil yang optimal, maka diperlukan adanya prosedur yang harus dilalui. Prosedur itu berisikan langkah-langkah sistematis yang menggambarkan kegiatan penelitian dari awal sampai dengan membuat laporan hasil penelitian. Adapun prosedur penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan di berikut: BAGAN 1. Prosedur Penelitian 1.Memilih Masalah 2. merumuskan masalah 3. menentukan fokus penelitian 4. Menentukan metode 5.validasi data 5.b. Menentukan sumber data 6.Analisis data 7. Menarik kesimpulan 8. Menyusun laporan