Algoritma Bellman-Ford Sebagai Solusi Pencarian Akses Tercepat dalam Jaringan Komputer

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA, BELLMAN-FORD DAN FLOYD-WARSHALL DALAM MENANGANI MASALAH LINTASAN TERPENDEK DALAM GRAF

ALGORITMA DJIKSTRA, BELLMAN-FORD, DAN FLOYD-WARSHALL UNTUK MENCARI RUTE TERPENDEK DARI SUATU GRAF

ALGORITMA ROUTING DI LINGKUNGAN JARINGAN GRID MENGGUNAKAN TEORI GRAF

Implementasi Graf dalam Penentuan Rute Terpendek pada Moving Object

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

STUDI DAN IMPLEMENTASI PERSOALAN LINTASAN TERPENDEK SUATU GRAF DENGAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN ALGORITMA BELLMAN-FORD

ALGORITMA BELLMAN-FORD DALAM DISTANCE VECTOR ROUTING PROTOCOL

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA DIJKSTRA, BELLMAN-FORD DAN JOHNSON PADA SDN (SOFTWARE-DEFINED NETWORKING)

Algoritma Penentuan Graf Bipartit

BAB II STUDI LITERATUR

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Algoritma Bellman-Ford dalam Distance Vector Routing Protocol

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Algoritma Dijkstra dan Bellman-Ford dalam Pencarian Jalur Terpendek

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

METODE BRANCH AND BOUND UNTUK MENEMUKAN SHORTEST PATH

APLIKASI TEORI PRIM DALAM MENENTUKAN JALUR MUDIK

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

ALGORITMA RUTE FUZZY TERPENDEK UNTUK KONEKSI SALURAN TELEPON

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

ALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum

Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur

Pembahasan Pencarian Lintasan Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra dan A*

Pencarian Jalur Terpendek Pada Sistem Jaringan Komputer Menggunakan Algoritma Program Dinamis

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path)

APLIKASI GRAF DALAM BISNIS TRAVEL BANDUNG-BOGOR

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer

PENERAPAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK UNTUK PERJALANAN ANTARKOTA DI JAWA BARAT

Representasi Graf Berarah dalam Mencari Solusi Jalur Optimum Menggunakan Algoritma A*

Pengelompokan Organisme Dengan Menggunakan Algoritma Kruskal

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

ALGORITMA MENCARI LINTASAN TERPENDEK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Graf pada PageRank

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google

Algoritma Branch & Bound untuk Optimasi Pengiriman Surat antar Himpunan di ITB

PERBANDINGAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN ALGORITMA BELLMAN-FORD PADA JARINGAN GRID

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

Penerapan TSP pada Penentuan Rute Wahana dalam Taman Rekreasi

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

OPTIMASI ALGORITMA POHON MERENTANG MINIMUM KRUSKAL

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Penggunaan Metode Branch And Bound With Search Tree

Menghitung Ketinggian Rata-Rata Pohon Terurut

Menentukan Titik Evakuasi Selanjutnya bagi Sekelompok Regu Tim SAR dengan Algoritma Branch and Bound

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Penggunaan Algoritma RSA untuk Enkripsi Gambar dalam Aplikasi Social Messaging

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

BAB II LANDASAN TEORI

Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort

Analisis Penerapan Algoritma Kruskal dalam Pembuatan Jaringan Distribusi Listrik

Program Dinamis Sebagai Algoritma Dalam Link State Routing Protocol

Penerapan Teori Graf dalam Game Bertipe Real Time Strategy (RTS)

Penggunaan Senarai Sirkuler dan Permutasi Inversi untuk Pengurutan pada Josephus Problem

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

Penggunaan Algoritma Dynamic Programming pada Aplikasi GPS Car Navigation System

Strategi Routing dalam Jaringan Komputer

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Pergerakan Musuh pada Permainan Pac-Man

PENGELOMPOKAN DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIG (DOCUMENT INDEX GRAPH)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah.

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pencarian Rantai Penjumlahan Terpendek

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN OTHELLO

Penerapan Teori Graf dan Graf Cut pada Teknik Pemisahan Objek Citra Digital

Penerapan Algoritma BFS dan DFS dalam Mencari Solusi Permainan Rolling Block

Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek

Pemanfaatan Metode Pembangkitan Parameter RSA untuk Modifikasi SHA-1

Penerapan Algoritma Branch and Bound untuk Penentuan Jalur Wisata

PENGGUNAAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN PENCARIAN JALAN (PATH-FINDING)

Implementasi Graf pada Metode Crawling dan Indexing di dalam Mesin Pencari Web

Penerapan Graf Berupa Senarai Berkait serta Algoritma Dijkstra dalam Pemrosesan Data Struktur Bangunan

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Penentuan Rute Terpendek Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dengan Algoritma Floyd-warshall

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERANCANGAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Transkripsi:

Algoritma Bellman-Ford Sebagai Solusi Pencarian Akses Tercepat dalam Jaringan Komputer Sri Handika Utami- NIM 13508006 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha nomor 10, Bandung e-mail: if18006@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Pada saat ini, jaringan komputer merupakan salah satu bagian vital dalam kehidupan manusia. Jaringan ini mempermudah manusia untuk menyelasaikan pekerjaannya dan saling berbagi informasi tanpa perlu melakukan kontak langsung. Beberapa contoh akses tersebut adalah pengunduhan (Download) dan Pemuatan (Upload). Untuk melakukan berbagai akses tersebut tentunya terdapat batasan terhadap jumlah pengaksesan dan kecepatan akses pada tiap hubungan atau yang biasa dikenal dengan bandwith. Tentunya agar pengaksesan memiliki kecepatan yang maksimal dan efektif, dibutuhkan suatu kecerdasan jaringan untuk memilih dan mengarahkan pengguna melalui suatu jalur tertentu agar didapatkan kecepatan akses yang maksimal. Oleh karena itu, pada makalah ini, penulis akan menjabarkan tentang salah satu algoritma yang dapat membantu masalah tersebut. Algoritma yang penulis tawarkan yakni biasa disebut dengan algoritma Bellman-Ford. Kata kunci: Jaringan Komputer, Akses, Bandwith, Kecepatan Akses, Algoritma Bellman-Ford. 1. PENDAHULUAN Saat ini, kecepatan merupakan prioritas setiap elemen profesi. Waktu menjadi faktor yang sangat diperhitungkan dalam melakukan berbagai hal. Oleh karena itu, jaringan computer menjadi salah satu solusi dalam kecepatan ini. Penggunaan jaringan computer ini pun memiliki berbagai tingkatan, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Penggunaan jaringan komputer yang paling sederhana dapat dilihat pada sharing perangkat keras seperti yang biasa dilakukan dalam home networking. Sedangkan contoh yang cukup kompleks dapat dilihat pada penggunaan LAN dan wireless yang cukup populer akhirakhir ini. Berikut beberapa contoh ilustrasi dari topologi jaringan komputer. Gambar 1. Contoh topologi jaringan peer to peer 2. TOPOLOGI JARINGAN DAN GRAF Pada jaringan komputer, suatu komputer dengan computer lainnya dihubungkan dengan suatu kabel jaringan. Kabel inilah yang memungkinkan akses antar komputer di dalam suatu jaringan. Pada aplikasinya kabel ini bisa berupa kabel jaringan yang sebenarnya, dapat pula berupa kabel semu. Keterhubungan yang seperti itu biasanya ditemui pada jaringan Nirkabel atau yang lebih populer dengan sebutan wireless. Apabila digambarkan maka kita akan mendapatkan sebuah graf yang tentunya memiliki simpul dan sisi. Berikut dijelaskan tentang perumpamaan topologi jaringan ke dalam graf. 2.1 Simpul Dalam topologi jaringan, simpul direalisasikan sebagai client ataupun server yang terlibat dalam jaringan tersebut. Karena di dalam makalah ini akan sering melibatkan istilah client dan server, maka penulis terlebih dahulu akan menjelaskan mengenai pengertian dari istilah tersebut. Server merupakan computer yang dirancang untuk memroses permintaan dari client dan mengantarkan data MAKALAH IF2091 STRATEGI ALGORITMIK TAHUN 2009

ke komputer lainnya. Sedangkan client merupakan komputer yang dirancang untuk melakukan permintaan file dari client lainnya ataupun dari suatu server dalam suatu jaringan. Namun, client hanya meiliki hak akses terbatas di dalam jaringan ini. Dalam hal ini, client, server, ataupun client-server akan menjadi simpul dalam graf yang menggambarkan topologi jaringan ini. 2.2 Sisi Sisi merupakan rute atau suatu jalur yang melambangkan hubungan saling keterkaitan antara dua simpul. Biasanya terdapat sisi berbobot, sisi berarah dan sisi sederhana, yakni sisi yang tidak berbobot dan tidak berarah. Di dalam topologi jaringan, sisi direalisasikan sebagai bandwith yang menggambarkan kapasitas akses dan kecepatan akses antara dua computer yang berbeda. Terkadang bandwith juga dibedakan atas jalur upload ataupun jalur download. 3. ALGORITMA BELLMAN-FORD Bellman-Ford merupakan salah satu algoritma yang menangani kasus pencarian lintasan dengan bobot terkecil. Algoritma ini memungknkan apabila di dalam system yang dibangun terdapat pencilan. Seperti yang sudah dicobakan sebelumnya, apabila simpul yang dituju ataupun simpul asal merupakan sebuah pencilan maka hasil yang didapatkan adalah infinity. Tidak hanya itu bahkan apabila ternyata tidak ada lintasan yang menghubungkan antara simpul awal dan simpul tujuan, maka bobot yang dihasilkan juga berupa infinity. Keunggulan lain yang membuat algoritma ini lebih baik dari algoritma lainnya yaitu algoritma ini memungkinkan bobot pada sisi yang menghubungkan antara dua simpul berupa bilangan negatif. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh contoh di bawah ini. Dalam algoritma Bellman-Fort, apabila ingin dicari lintasan dengan bobot paling sedikit dari satu ke dua, maka lintasannya adalah 1-4-3-2, sehingga bobot yang didapat adalah 7-3 -2 = 2. Sebenarnya landasan berpikir dari algoritma ini cukup sederhana. Berikut penulis akan menerangkan langkahlangkah pada algoritma ini. Untuk menjelaskan langkah ini kita akan tetap menggunakan contoh dari graf yang telah terdapat di gambar 2. Sebelum penulis menjelaskan tentang langkah kerja algoritma Bellman-Ford, berikut akan disajikanalgoroitma umum dari Bellman-Ford dalam notasi matematika. D i h+1 = min[d(i,j)+d j h ] i 1 j N(i) Pada persamaan ini berlaku D i 0 = dan D 1 h =0 Sebelum memulai perhitungan dan penganalisisan, terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah menamai setiap simpul dan memberikan bobot dari tiap sisi. Hal yang perlu diingat apabila anda berniat untuk menggunakan algoritma yang akan saya berikan nanti, yang dkenal sebagai algoritma standar Bellman-Fort tanpa melakukan modifikasi terlebih dahulu, maka untuk sisi pada graf tak berarah anda harus mendefinisikannya sebanyak 2 kali, yakni dari titik pertam ke titik ke dua dan sebaliknya dengan nilai yang sama. Namun, apabila yang akan anda implementasikan adalah suatu graf yang berarah maka anda cukup mendefinisikannya sebanyak satu kali sesuai dengan arah graf. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis graf menggunakan algoritma Bellman-Ford adalah menentukan titik asal. Setelah menetapkan titik asal dari lintasan, lakukanlah penandaan simpul (marking). Dalam hal ini, semua titik yang bukan titik asal harus ditandai dengan infinity ( ). Titik asal sendiri, sebagai titik pangkal dari lintasan yang akan dibentuk, ditandai dengan nol (0). Gambar 3. Melakukan penandaan simpul Gambar 2. Salah satu contoh graf dengan sisi bernilai negatif Selanjutnya kita harus melakukan relaxing pada simpul yang terdapat pada graf. Simpul yang di relaxing adalah

simpul selain simpul asal. Berikut akan ditunjukkan gambar yang menjelaskan salah satu dari proses relaxing dari graf di atas. berasal dari simpul 4 yang nilainya adalah 4 (hasil penjumlahan 7-3). Simpul 5 berinilai 2 karena bobot hubunngan terkecil yang dimilikinya adalah keterhubungan dengan simpul 2 yakni 2 (hasil penjumlahan 6 4). Gambar 4. Relaxing tahap 1 Penulis akan menjelaskan mengenai pengertian relaxing yang mungkin dari tadi telah membuat anda bingung. Relaxing di sini berarti membandingkan bobot suatu titik, dalam hal ini telah ditandai dengan infinity, dengan titik lain yang berada di sekitarnya yangmenghubungkannya dengan titik asal. Dalam relaxing tahap 1 yang ditunjukkan pada gambar di atas ditunjukkan bahwa simpul 2 langsung diberikan bobot 6. Hal ini terjadi Karena 6, besar bobot sisi yang menghubungkan antara simpul asal dengan simpul 2, lebih kecil daripada nilai sebelumnya, yakni infinity. Begitu pun yang terjadi pada simpul 4. Simpul 4 diberikan bobot 7 karena bobot sisi yang menghubungkan simpul 4 dengan simpul asal adalah 7 yang dalam hal ini lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai sebelumnya (infinity). Proses relaxing ini dilakukan sebanyak n-1 kali, sehingga dapat disimpulkan bahwa kompleksitas algoritma ini adalah O(n) jika dilabangkan dengan notasi big-oh. Selanjutnya penulis akan menjelaskan mengenai relaxing yang terjadi berikutnya dari relaxing tahap 2 hingga relaxing tahap akhir, yang dalam kasus yang terdapat dalam contoh kita merupakan relaxing tahap 4. Gambar 6. Relaxing tahap 3 dan 4 Gambar 6. Relaxing tahap 3 dan 4 Algoritma yang telah dijelaskan di atas apabila dirumuskan di dalam bahasa algoritmik akan menjadi sebagai berikut. Gambar 5. Relaxing tahap 2 Dari gambar di atas, simpul 3 bernilai 4 karena bobot simpul yang berhubungan dengan simpul 3 ditambah bobot sisi yang menghubungkannya yang paling kecil // Definisi tipe data dalam graf record titik { list sisi2 real jarak titik sebelum } record sisi { titik dari titik ke real bobot

} function BellmanFord(list semuatitik, list semuasisi, titik dari) // Argumennya ialah graf, dengan bentuk daftar titik // and sisi. Algoritma ini mengubah titik -titik dalam // semuatitik sehingga atribut jarak dan sebelum // menyimpan jarak terpendek. // Persiapan for each titik v in semuatitik: if v is dari then v.jarak = 0 else v.jarak := tak-hingga v.sebelum := null // Perulangan relaksasi sisi for i from 1 to size(semuatitik): for each sisi uv in semuasisi: u := uv.dari v := uv.ke // uv adalah sisi dari u ke v if v.jarak > u.jarak + uv.bobot v.jarak := u.jarak + uv.bobot v.sebelum := u // Cari sirkuit berbobot(jarak) negatif for each sisi uv in semuasisi: u := uv.dari v := uv.ke if v.jarak > u.jarak + uv.bobot then error output("graph mengandung siklus berbobot total negatif") Telah banyak hal yang penulis paparkan mengenai kelebihan algoritma yang dirumuskan oleh Richard Bellman dan Lester Ford Jr ini. Namun, meskipun algoritma ini merupakan algoritma yang bagus untuk masalah lintasan terpendek pada graf, tentu saja ia juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain, Algoritma ini apabila dibandigkan dengan Djikstra memiliki waktu eksekusi yang lebih lama. Selain itu, kesulitan yang juga mungkin dihadapi pengguna untuk algoritma ini adalah dalam modifikasinya apabila anda ingin menampilkan simpul yang dilalui oleh lintasan yang didapatkan.hal ini terjadi karena algoritma ini tidak mengetahui simpul mana yang merupakan simpul terakhirnya sehingga algoritma ini harus memunculkan simpul baru untuk membentuk sebuah sirkuit dan melakukan trace back lagi. 4. ALGORITMA BELLMAN-FORD DALAM JARINGAN KOMPUTER Data merupakan bagian yang terpenting dari jaringan komputer. Data memiliki ukuran dan perilaku yang beragam. Di dalam computer setiap site atau simpul melakukan sharing file. Tentunya di dalam melakukan kegiatan ini terdapat banyak keterbatasan dan aturan yang membatasinya. Hal utama yang membatasi proses sharing file ini adalah masalah bandwith. Bandwith menunjukkan ukuran file yang dapat diproses tiap satuan waktu. Apabila pengaksesan pada suatu waktu hanya dilakukan oleh satu site, maka perhitungan kecepatan akses data akan lebih mudah. Namun, apabila pengaksesan dilakukan oleh lebih dari satu simpul, maka kecepatan pengaksesan data akan tidak konsisten dan cenderung lama. Untuk pengaplikasian algoritma Bellman-Ford di dalam jaringan ini, perlu pengubahan nilai bobot sisi setiap terjadi penambahan jumlah akses pada suatu sisi. Hal ini tentu saja akan membantu algoritma Bellman-Ford untuk memutuskan jalur mana yang akan dipilih dan agar algoritma tidak melakukan kesalahan dalam perhitungan. Pengaplikasian ini tentunya membutuhkan interpretasi dalam perancangannya. Dalam hal ini penulis menyarankan untuk menggunakan interpretasi matriks ketanggaan untuk mengolah data ini. Karena akan lebih mudah untuk memahami dan melakukan pengubahan pada matriks ketetanggaan dibandingkan jika kita memilih untuk menggunakan interpretasi lainnya. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah masalah bandwith. Pada algoritma yang diberikan penulis sebelumnya, algoritma Bellman-Ford mencari lintasan dengan bobot terkecil. Sedangkan apabila dipahami lebih lanjut, pada topologi jaringan kita justru mencari lintasa dengan bandwith yang terbesar. Oleh karena itu ada dua solusi yang ditawarkan oleh penulis. Solusi yang pertama, untuk mendapatkan hasil yang diinginkan maka bandwith perlu diubah menjadi bentuk inversnya yakni nilai sisi menjadi 1 dibagi dengan nilai bandwith yang sebelumnya. Apabila anda memilih langkah ini, maka anda tidak perlu melakukan perubahan pada algoritma awal yang diberikan tadi. Sehingga kita tetap mencari lintasan dengan bobot terkecil. Langkah kedua yang diberikan penulis adalah dengan melakukan pengubahan algoritma. Dalam hal ini, yang perlu dirubah adalah perbandingan saja. Namun, ada satu hal lagi yang harus diperhatikan. Apabila sebelumnya anda menetapkan infinity sebagai batas atas dari bobot simpul, maka apabila kita menerapkan cara ini kita harus mengubah definisi nilai infinity dari batas atas menjadi batas bawah. Tentunya dalam setiap pilihan terdapat kekurangan dan kelebihan. Kelebihan algoritma ini dalam system jaringan adalah jalur yang didapatkan sebagai hasil dari

operasi ini memang benar-benar lintasan (path) yang terpendekj. Selain itu, algoritma Bellman-Ford juga memperhitungkan masalah buffer dan delay. 5. KESIMPULAN Graf memiliki banyak realisasi dalam kehidupan seharihari. Jaringan adalah salah satu aplikasi dari graf tersebut. Karena jaringan dapat digambarkan sebagai sebuah graf, maka penyelesaian lintasan tersingkat juga dapat ditemukan dengan menggunakan algoritma-algoritma yang umum dalam graf. Bellman-Fort merupakan salah satu algoritma dalam menyelesaikan masalah ini. Namun, seperti algoritma lainnya, agoritma ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Modifikasi merupakan salah satu solusi penyelesaian dalam massalah ini.. REFERENSI [1] Cormein, Leiserson dan Rivest, Introduction to Algorithm, McGraw-Hill,1990. [2] Madhusudhan N, Bellman-Ford s Algorithm, http://www.laynetworks.com/bellman%20ford%20a lgorithm.htm, Tanggal akses: 17 Desmber 2009, pukul 10.00 WIB [3] Munir, Rinaldi. Diktat Kuliah IF2153 Metemaika Diskrit Edisi Keempat. Program studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik elektro dan Informatika, Institut Teknolosi Bandung.2006. [4] Weisstein, Eric W. Bellman-Ford Algorithm, http://mathworld.wolfram.com/bellman- FordAlgorithm.html, Tanggal Akses: 19 Desember 2009, pukul 20.00 [1] Vasudev,C, Graph Theory with Applications, New Age Internasional Publishers