Wina Purnamasari, Hernawan

dokumen-dokumen yang mirip
Resha Fitriani, Hernawan. Keywords: Teaching practice based on the environment, learning outcomes, IPA.

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE MODEL OF JIGSAW II AT INDERA SYSTEM CONCEPT OF HUMAN BEING AT

Ai Sri, Hernawan. Keywords: Cooperative learning model example non-example type, media power point, study result, and Natural Science.

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

Harri Kurnia, Hernawan. Abstract

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA TORSO PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Keywords : teacher, learning process, numbered head together, study result

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

(Studi Eksperimen di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya)

Rita Nurhidayah, Hernawan

Galih Wangi, Hernawan. Abstract

Iim Halimatul, Hernawan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER

Leni Nuraini, Hernawan. Key Word:The power of two, Power point, Learning outcomes

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

THE IMPLEMENTATION TEST OF ACTIVE LEARNING MODEL TYPE QUIZ TEAM ON DIVERSITY OF LIVING THINGS CONCEPT IN CLASS VII MTs TANJUNG KAWALU KOTA TASIKMALAYA

Eulis Siti Fatimah, Rakatika. Abstrack

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Abstract. Keyword : Cooperative learning model, picture and picture, charta media, powerpoint media, human digest

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

THE EXPERIMENT TEST OF IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL GUIDED TEACHING

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

THE RESULT FOR DIFFERENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THE LEARNING CELL AND TEAM GAMES TOURNAMENT ON SUB KONSEP THE HUMAN BREAT RESEACH

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Naffa Ulyfah, Rakatika

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Key words : talking stick, flip chart, system excretion in human

Ripal Sobandi, Edi Hernawan ABSTRACT

Neng Tine, Hernawan. Keyword: think pair and share, classification of living things, learning outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

Nesya Istiana, Hernawan

APPLICATION TESTING COOPERATIVE LEARNING MODEL QUESTION STUDENT HAVE TYPE ADJUSTMENT OF BEINGS VARIETY CONCEPT IN CLASS VII MTS

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Ellyit Gayatri, Rakatika. Abstract

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Wiji Winarni, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

JURNAL. BUDI RACHMAT KURNIAWAN, HERNAWAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

SKRIPSI RANI APRIYANI

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

Miftahul Jannah Karya Ilmiah 8 Desember 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

Kata kunci: learning cycle 5E, powerpoint, hasil belajar, sistem ekskresi manusia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

*Keperluan korespondensi, telp: ,

UJI COBA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Euis Siti Fatimah, Rakatika ABSTRACK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Elin Ismayati, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Difference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP HASIL BELAJAR

Raisa Rahmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN

Fauziah Pratiwi, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

Transkripsi:

The Application of Flash Card as Intructional Medium on The Human Digestive System Concept at the 4 th Class of SD Negeri 3 Cilangkap in Tasikmalaya Regency Wina Purnamasari, Hernawan Abstract Natural Science is one of subjects that covers all aspects of living beings and the universe. Natural Science learned since students study in elementary school. However, Natural Science in elementary scholl was considered difficult by most of the students because includes many consepts that must be remembered and understood. So that, the study results of this subject is not satisfactory. Therefore, the proper intructional media is indispensable in the learning process of Natural Science. One of the intructional media is flash card. Flash card suitable for learning process of Natural Science concept and increase the value of study result because it presents pictures that suits the learning material and present the concept in a nutshell. So that, the students are easy to understand and remember the concept of Natural Science Keywords : Flash card, study result, Natural Science 1

Uji Coba Penerapan Media Pembelajaran Flash Card pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia di Kelas IV SD Negeri 3 Cilangkap Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013 Wina Purnamasari, Hernawan Abstrak IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang yang mencakup segala aspek mengenai makhluk hidup dan alam semesta. IPA dipelajari sejak peserta didik duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Akan tetapi, pembelajaran IPA di SD masih dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik karena memuat banyak konsep yang harus diingat dan dipahami sehingga hasil belajar peserta didik masih belum memuaskan. Oleh karena itu, diperlukan suatu media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran IPA, salah satunya adalah media pembelajaran flash card. Media pembelajaran flash card cocok diterapkan pada proses pembelajaran IPA dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena menyajikan gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran dan juga menyajikan konsep secara ringkas sehingga peserta didik mudah memahami dan menghafal materi dari konsep IPA. Kata kunci : Media pembelajaran flash card, hasil belajar, IPA Pendahuluan A. Latar Belakang Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di tingkat Sekolah Dasar (SD) adalah mata pelajaran IPA yang mencakup segala aspek mengenai makhluk hidup dan alam semesta. Salah satu konsep yang ada pada mata pelajaran IPA adalah Sistem Pencernaan pada Manusia. Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertera pada silabus, Sistem Pencernaan pada Manusia dipelajari agar peserta didik mengenal, mengetahui, dan memahami organ-organ pencernaan pada tubuh manusia beserta fungsinya. Selain itu, peserta didik dapat mengetahui dan memahami urutan proses pencernaan pada manusia dan mengetahui cara untuk menjaga kesehatan organ-organ pencernaan sehingga dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, diperlukan media pembelajaran yang tepat saat kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran tersebut mampu membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan berupa materi pembelajaran agar peserta didik mampu mengenal, mengetahui, dan memahami materi tersebut baik melalui kegiatan mengamati, menganalisis, atau berdiskusi sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Salah satu 2

media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media pembelajaran flash card. Arsyad, Azhar (2011:119) menyatakan, Flash card merupakan kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu, flash card biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Dengan demikian, media flash card dapat menghadirkan berbagai objek yang tidak dapat dihadirkan secara langsung saat proses belajar mengajar melalui gambar-gambar yang tertera pada flash card dan gambar-gambar tersebut serupa dengan objek aslinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 3 Cilangkap Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 22 November 2012, diperoleh informasi bahwa dalam memahami pelajaran konsep-konsep IPA khususnya mengenai Sistem Organ pada Manusia masih mendapatkan kendala untuk mencapai ketuntasan hasil belajar. Guru yang merupakan lulusan dari Pendidikan Agama Islam ini berpendapat bahwa konsep ini sulit untuk diajarkan karena menjelaskan struktur dan proses yang abstrak yang tidak bisa dilihat secara nyata dan langsung, selain itu proses pembelajarannya masih menggunakan metode ceramah dan hanya menggunakan media papan tulis yang sulit memberikan gambaran nyata mengenai konsep tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembelajaran yang menuntut suatu usaha nyata untuk mempermudah pembelajaran yang bersifat abstrak agar lebih kongkrit atau nyata. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah media pembelajaran flash card cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia di kelas IV SD Negeri 3 Cilangkap Kabupaten Tasikmalaya?. C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini untuk mengetahui kecocokan media pembelajaran flash card jika diterapkan pada proses pembelajaran konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia di kelas IV SD Negeri 3 Cilangkap Kabupaten Tasikmalaya. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoretis Hasil penelitian ini secara umum diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mata pelajaran IPA dan dapat memberikan masukan terhadap dunia pendidikan dalam memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran yang efektif bagi peserta didik. 2. Kegunaan Praktis a. Dapat menambah pengalaman dan wawasan dalam mengelola kelas mengenai penyusunan rancangan pembelajaran yang meliputi 3

pemilihan media pembelajaran sehingga tercipta proses pembelajaran yang efektif bagi peserta didik. b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dan memberikan gambaran mengenai penggunaan media pembelajaran flash card. c. Diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar IPA dan menemukan cara belajar yang lebih efektif dalam memahami konsep IPA dan menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar IPA secara aktif, serta merangsang dan melatih peserta didik untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar. Pembahasan 1. Penerapan Media Pembelajaran Pada pelaksanaannya, pendidikan tidak terlepas dari kegiatan mengajar dan belajar. Meskipun keduanya memiliki arti yang berbeda, tetapi keduanya saling berhubungan dan menunjang satu sama lain, yaitu mengajar mencakup segala upaya yang dilakukan agar seseorang dapat belajar sedangkan belajar mencakup kegiatan penerimaan informasi dari kegiatan mengajar. Dalam proses belajar mengajar, terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan baik oleh guru kepada peserta didik maupun oleh peserta didik ke peserta didik lainnya melalui suatu media pembelajaran. Schram (Ruswandi, Uus, 2008:11) menyatakan, Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu Briggs (Susilana, Rudi, 2007:6) mengutarakan, Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya. Berdasarkan uraian definisi tersebut, maka media pembelajaran perlu diterapkan pada proses pembelajaran agar memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran dan mampu membuat peserta didik untuk berani dalam mengemukakan pendapat dan kooperatif baik dengan guru maupun peserta didik lainnya sehingga terjadi kegiatan belajar yang efektif dan efisien. 2. Kecocokan Media Pembelajaran Flash Card Dalam penelitian ini, proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran flash card. Flash card diartikan Arsyad, Azhar (2011:119) sebagai berikut: Flash card merupakan kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Flash card biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Media pembelajaran flash card memiliki keunggulan seperti yang diutarakan Susilana, Rudi dan Cecep Riyana (2008:94) sebagai berikut: a. mudah dibawa-bawa; b. praktis; 4

Rata-rata c. gampang diingat; dan d. menyenangkan. Langkah-langkah pembuatan flash card sangat mudah. Banyak ahli yang menjelaskan cara-cara pembuatan flash card. Berdasarkan pendapatpendapat tersebut, penulis merangkum langkah-langkah pembuatan flash card sebagai berikut: a. menyiapkan kardus yang berfungsi untuk tempat menempelnya gambargambar dan teks yang sesuai dengan tujuan pembelajaran; b. memberi tanda pada kardus tersebut dengan spidol dan menggunakan penggaris untuk menentukan ukuran 8 cm x 12 cm; c. memotong-motong kardus tersebut sesuai ukuran yang dibuat; d. menyiapkan gambar-gambar yang diunduh dari internet dan menyesuaikan ukurannya dengan ukuran kardus; e. menempelkan gambar-gambar tersebut pada kardus; dan f. memberi keterangan pada kartu-kartu tersebut. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menguji kecocokan penerapan media pembelajaran flash card diperoleh data hasil tes belajar berupa hasil pretest dan posttest. Data-data tersebut di uji normalitasnya dengan uji liliefors dan di uji homogenitasnya dengan uji F maksimum. Kedua uji itu menunjukan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua variannya homogen. Kemudian, hasil penelitian di uji statistika dengan uji t komparatif dan uji t deskriptif. Uji t komparatif dilakukan untuk untuk membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan media pembelajaran flash card (pretest) dan sesudah menggunakan media pembelajaran flash card (posttest). Hasil perhitungan menunjukan hasil belajar peserta didik pada proses belajar mengajar yang menggunakan media pembelajaran flash card pada konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia (posttest) berbeda dengan sebelum menggunakan media pembelajaran flash card (pretest). Hal ini dapat ditunjukan melalui peningkatan rata-rata yang sangat signifikan antara pretest dengan posttest, seperti yang digambarkan oleh diagram sebagai berikut: 30 20 10 0 9,9 23,95 Jenis Tes Pretest Posttest Gambar 1 Diagram Rata-Rata Pretest dan Posttest Berdasarkan diagram tersebut, hasil posttest peserta didik memperoleh rata-rata lebih kecil daripada hasil pretest. Peningkatan ini disebabkan karena media flash card yang digunakan pada proses pembelajaran mampu 5

memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. Selain itu, uji t deskriptif dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar posttest telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum. Hasil perhitungan menunjukan hasil belajar posttest peserta didik telah mencapai KKM, dan menunjukan bahwa konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia yang dijelaskan melalui media flash card dapat dipahami oleh peserta didik sehingga media ini cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. Kecocokan media flash card dapat pula dilihat dari hasil pengamatan observer I dan II yang melakukan pengamatan selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan observer I menerangkan bahwa media flash card cukup menarik peserta didik sehingga menciptakan perhatian peserta didik dalam pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan media ini mampu menghadirkan gambar yang jelas mengenai konsep Sistem Pencernaan yang diberikan kepada peserta didik. Selain itu, media ini memudahkan peserta didik untuk mengingat nama dan fungsi alat pencernaan karena memuat teks yang merupakan inti dari konsep tersebut. Sedangkan hasil pengamatan observer II menerangkan bahwa media flash card mempermudah peserta didik dalam mengidentifikasi masalah mengenai konsep pembelajaran yang diberikan karena media ini dapat dibuat menjadi suatu media yang menampilkan masalah yang cukup jelas. Selain itu, bentuk media flash card yang memuat inti dari materi pembelajaran dapat memudahkan peserta didik dalam meringkas materi pembelajaran yang diberikan, sehingga peserta didik tidak merasa kesulitan untuk mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah diberikan. Disamping itu juga, data observer menunjukan bahwa media ini meningkatkan motivasi dan ketertarikan peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya peserta didik yang mengacungkan tangan baik untuk mengemukakan pendapat dan pertanyaan saat diskusi kelas maupun untuk menjawab pertanyaan yang sajikan melalui flash card di setiap akhir pertemuan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan observer I dan observer II didapat kelebihan dan kekurangan penggunaan media flash card seperti pada tabel berikut ini: Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan Media Flash Card No. Kelebihan Kekurangan 1. Praktis dan menarik bagi peserta didik. Tidak mampu menjelaskan konsep dalam jumlah yang banyak secara mendalam dalam satu pertemuan Kegiatan Belajar 2. Memotivasi peserta didik untuk memberikan perhatian selama KBM. Mengajar (KBM). Flash card yang tidak disertai gambar sulit memberikan pemahaman materi yang disajikan. 6

No. Kelebihan Kekurangan 3. Memudahkan peserta didik dalam mengingat dan meringkas materi pembelajaran. Flash card yang menyajikan materi yang cukup kompleks dapat membuat jenuh jika tidak diselipi games. Selain kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan, media flash card juga memiliki kendala dalam penggunaannya. Kendala-kendala penggunaan media flash card yang dapat ditemukan peneliti selama penelitian di lapangan adalah sebagai berikut: 1. daya tangkap peserta didik yang bervariasi yaitu sebagian kecil memiliki daya tangkap yang baik dan sebagian besar memiliki daya tangkap yang kurang baik sehingga memakan waktu yang cukup lama dalam menjelaskan alur KBM yang menggunakan media flash card; dan 2. kebiasaan peserta didik yang selalu gaduh saat KBM menciptakan suasana kelas yang kurang kondusif untuk penggunaan media flash card. Adanya kekurangan dan kendala tersebut, maka observer memberikan solusi yang juga menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dan berbagai pihak untuk menentukan strategi yang tepat dalam penggunaan media flash card agar lebih menarik. Saran-saran tersebut digeneralisasikan sebagai berikut: 1. penggunaan media flash card pada konsep yang memuat penjelasan gambar yang banyak perlu pembagian waktu yang tepat agar tidak menimbulkan kejenuhan pada akhirnya; 2. penggunaan media flash card perlu diselipi games agar menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik dan kompetitif; dan 3. flash card yang digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang memuat hal-hal yang abstrak seperti konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia sangat perlu disertai gambar agar peserta didik lebih mudah mengenal dan memahami konsep tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dalam penggunaan media pembelajaran tidak hanya memahami kelebihannya saja melainkan juga sangat perlu memahami kekurangan dan kendala yang mungkin terjadi di lapangan agar pada akhirnya penggunaan media pembelajaran memberikan efek positif bagi proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa media pembelajaran flash card cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia di Kelas IV SD Negeri 3 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Saran 1. guru disarankan untuk menggunakan media flash card dalam menjelaskan konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia, karena berdasarkan hasil 7

penelitian media ini cocok diterapkan pada konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia; 2. sekolah sebaiknya dapat melengkapi fasilitas sekolah dengan menyediakan gambar-gambar yang berkenaan dengan materi biologi sehingga gambar tersebut dapat digunakan sebagai penunjang pembuatan dan penerapan media pembelajaran flash card; 3. setelah dapat melihat media pembelajaran yang cocok, guru juga harus terampil dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat dengan media yang digunakan; 4. diperlukan persiapan yang matang dalam melaksanakan pembelajaran, khususnya dengan menggunakan media pembelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya guru dan peserta didik dapat memaksimalkan langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan; 5. guru harus pintar mengefektifkan waktu dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran pada RPP; 6. untuk peneliti selanjutnya sebaiknya dapat mengkolaborasikan media pembelajaran flash card dengan model pembelajaran yang tepat; dan 7. sehubungan penelitian ini hanya terbatas pada konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia, maka penelitian yang selanjutnya diharapkan peneliti untuk dapat mencoba menerapakan media pembelajaran flash card pada konsep-konsep yang berbeda, untuk acuan yang lebih baik. Daftar Pustaka Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistik Parametrik untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: Tidak Dipublikasikan. Ruswandi, Uus dan Badrudin. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: CV Insan Mandiri. Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Riwayat Penulis Wina Purnamasari Darmawan adalah mahasiswa angkatan 2009 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2013). 8