PEMBASAHAN Proses pembasahan (wetting) adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar air di dalam poripori suatu massa tanah.
Skema siklus pembasahan dan pengeringan PENGERINGAN PEMBASAHAN 1 X PENGERINGAN 2 X PEMBASAHAN 3 X PENGERINGAN 4 X PEMBASAHAN 5 X PENGERINGAN 6 X
Proses PeNGERINGAN
Proses Pembasahan
MEKANISME / KARAKTERISTIK TANAH DAN LONGSORAN 1. Tahap sebelum runtuh(prefailure stage) 2. Tahap kritis(onset of failure) 3. Tahap sesudah runtuh(post failure stage) 4. Tahaplongsoraktifkembali(reactivation stage)
KONSEP ANGKA KEAMANAN Umumnya angka keamanan didefinisikan sebagai : FS = KEKUATAN GESER YANG TERSEDIA KEKUATAN YANG MENDORONG
ENERGI KINETIK AKIBAT HUJAN Ukuran butir hujan berhubungan dengan kecepatan jatuh dan oleh karena itu berhubungan juga dengan energy kinetic. Energi kinetic, EK,D ( dalam Joule) dari ukuran butir hujan merupakan hasil dari masa, m D (dalam kg) dan kuadrat dari kecepatan jatuh butiran hujan V D (dalam m/detik).maka didapatkan persamaan sebagai berikut. E K,D = 1 mdvd 2 2
PEMPROGRAMAN PLAXIS Parameter Input Data Program Plaxis Perhitungan dengan Program Plaxis
Contoh Program PLAXIS
BAB III METODOLOGI DIAGRAM PENGERINGAN Mulai Persiapan Penelitian: 1.Studi literatur 2.Tinjauan Ulang Penelitian Terdahulu 3. Data Sekunder Penelitian Lapangan (pengambilan sample tanah permukaan) Lokasi Penelitian : Desa Kemuning Jember 1. Tanah permukaan 0,5 m 2. Sampel Undisturbed Penelitian Laboratorium: Identifikasi prop indeks (Kadar air dan konsistensi, Volumetri-gravimetri, Pembagian butir); prop kuat geser (kohesi dan sudut geser tanah ). Proses Pengeringan
Proses Pengeringan w = wi w = wi - 25%(wi) w = wi - 50% (wi) w = wi - 75% (wi) w = wi - 100% (wi) Siklus Pengeringan - 1 x siklus - 2 x siklus - 4 x siklus - 6 x siklus Pengujian Prop. Indeks Pengujian Prop. Kuat Geser Pengukuran Kertas Filter Kadar air, derajat kejenuhan, berat volume, angka pori Kohesi dan sudut geser dalam Tegangan air pori negatif Input data kedalam program Plaxis dengan parameter berupa γt,γsat,e,e,µ,c,φ,dan energi hujan Kurva Hubungan Antara Kadar Air, Angka Pori,suction, Kohesi, Sudut Geser. Perhitungan gaya gaya dalam Analisis : 1.Perilaku Tanah Permukaan 2.Penyusunan Laporan KESIMPULAN SELESAI
DIAGRAM PEMBASAHAN Mulai Persiapan Penelitian: 1.Studi literatur 2.Tinjauan Ulang Penelitian Terdahulu 3. Data Sekunder Penelitian Lapangan (pengambilan sample tanah permukaan) Lokasi Penelitian : Desa Kemuning Jember 1. Tanah permukaan 0,5 m 2. Sampel Undisturbed Penelitian Laboratorium: Identifikasi prop indeks (Kadar air dan konsistensi, Volumetri-gravimetri, Pembagian butir); prop kuat geser (kohesi dan sudut geser tanah ). Proses Pembasahan
Proses Pembasahan w = wi w = wi + 25%(wsat wi) w = wi + 50% (wsat - wi) w = wi + 75% (wsat - wi) w = wi + 100% (wsat - wi) Siklus Pembasahan - 1 x siklus - 3 x siklus - 5 x siklus -- Pengujian Prop. Indeks Pengujian Prop. Kuat Geser Pengukuran Kertas Filter Kadar air, derajat kejenuhan, berat volume, angka pori Kohesi dan sudut geser dalam Tegangan air pori negatif Input data kedalam program Plaxis dengan parameter berupa γt,γsat,e,e,µ,c,φ,dan energi hujan Kurva Hubungan Antara Kadar Air, Angka Pori,suction, Kohesi, Sudut Geser. Perhitungan gaya gaya dalam Analisis : 1.Perilaku Tanah Permukaan 2.Penyusunan Laporan KESIMPULAN SELESAI
BAB IV HASIL PENELITIAN LABORATORIUM HASIL PROSES PENGERINGAN HASIL PROSES PEMBASAHAN
BAB V PEMBAHASAN PEMBAHASAN PROSES PENGERINGAN PEMBAHASAN PROSES PEMBASAHAN
GRAFIK HUBUNGAN ( berat volume tanah basah dengan kadar air) Pada proses pengeringan γt 1,600 1,550 1,500 1,450 1,400 1,350 1,300 1,250 1,200 1,150 1,100 1,050 1,000 Grafik γt VS Wc 0 10 20 30 40 50 60 Wc ( % ) Siklus 1 Siklus 2 Siklus 4 Siklus 6
GRAFIK HUBUNGAN ( berat volume tanah kering dengan kadar air) Pada proses pengeringan 1,200 Grafik γd VS Wc 1,150 γd 1,100 1,050 1,000 0,950 0 10 20 30 40 50 60 Wc ( % ) Siklus 1 Siklus 2 Siklus 4 Siklus 6
GRAFIK HUBUNGAN ( derajat kejenuhan dengan kadar air) Pada proses pengeringan 95 Grafik Sr VS Wc 80 65 Sr 50 35 20 5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Wc ( % ) Siklus 1 Siklus 2 Siklus 4 Siklus 6
GRAFIK HUBUNGAN ( berat spesifik butiran padat dengan kadar air) Pada proses pengeringan 2,760 2,680 2,600 2,520 Grafik GS VS Wc GS 2,440 2,360 2,280 2,200 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 WC (%) siklus 1 siklus 2 siklus 4 siklus 6
GRAFIK HUBUNGAN ( porositas dengan kadar air) Pada proses pengeringan 0,610 Grafik n VS Wc n 0,600 0,590 0,580 0,570 0,560 0,550 0,540 0,530 0 10 20 30 40 50 60 Wc ( % ) Siklus 1 Siklus 2 Siklus 4 Siklus 6