A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

PENGARUH MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI TERHADAP KARIES PADA ANAK SD NEGERI 15 JATI TANAH TINGGI ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Anak sekolah dasar memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies,

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. dibidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian (Depkes RI, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KARIES GIGI PADA ANAK SD KELAS V - VI DI KELURAHAN PEGUYANGAN KANGIN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

GAMBARAN TINGGINYA ANGKA KARIES GIGI PADA SD BINAAN PELAYANAN ASUHAN DI WILAYAH KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

TINGKAT KEPARAHAN KARIES PADA GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 6 DAN 12 TAHUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERTIWI, MAKASSAR

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti berbicara, makan, dan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar dari rasa sakit,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

HUBUNGAN TINGKAT KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-7 TAHUN DI SD INPRES KANITI KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK SDN KLECO II KELAS V DAN VI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA

PENELITIAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT. Desi Andriyani *

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN KARIES GIGI PADA MURID KELAS SATU SDN 74/IV DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUN HANDIL KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

HUBUNGAN WAKTU, TEKNIK MENGGOSOK GIGI DAN YANG DIKONSUMSI DENGAN KEJADIAN KARIES GIG SDN

BAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

PENGETAHUAN GURU PENJASKES DAN PERANANNYA DALAM PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

BAB VI PEMBAHASAN. dasar. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi upaya promotif yaitu dengan. memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan

STATUS KARIES PADA GIGI BERJEJAL DI SD NEGERI 12 TUMINTING

Peran Orang Tua, Teman, Guru, Petugas Kesehatan Terhadap Perilaku Menggosok Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Sumberejo

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. keseluruhan (Lossu dkk.,2015). Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak ahli mengatakan bahwa kesehatan rongga mulut merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor penting dalam perkembangan normal anak. 1 Penyakit gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak (Ramadhan, 2010). Contoh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai tahapannya

Irna Sufiawati, Tenny Setiani Dewi, Dudi Aripin Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Sekeloa Selatan 1, Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan

BAB I PENDAHULUAN. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada system pencernaan dalam

Determinan Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah Fakultas. Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan kejadian Karies Gigi Siswa Sekolah Dasar Sumbersari Dan Puger Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi. syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi. Oleh : THOMAS RIADI PURBA NIM:

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

BAB 1 PENDAHULUAN. anak itu sendiri. Fungsi gigi sangat diperlukan dalam masa kanak-kanak yaitu

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebersihan mulut merupakan hal yang sangatlah penting. Beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik. Penelitian yang di lakukan Nugroho bahwa dari 27,1% responden yang

BAB I PENDAHULUAN. makanan sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. Gigi dan mulut merupakan alat pencernaan mekanis manusia. Dalam

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Transkripsi:

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49 HUBUNGAN KEBIASAAN ANAK MENJAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN KARIES MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG (RELATION CHILD HABITUAL TO KEEP HEALTH AND DENTAL HYGIENE WITH THE FIRST MOLAR PERMANENT CARRIES ON STUDENT PRIMARY SCHOOL EAST PADANG DISTRICT PADANG CITY) Susi 1, Didin Kustantiningtyastuti 2, Yona Ladyventini 3 Abstrak Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukungnya yang banyak dijumpai pada anak Sekolah Dasar di Indonesia. Penyebab timbulnya masalah gigi dan mulut masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku anak terhadap kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang Padang pada Januari 2012. Sampel penelitian ini adalah murid kelas IV, V, VI berjumlah 80 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan pemeriksaan gigi dengan analisis chi-square. Kata Kunci : Karies Molar Pertama Permanen, Perilaku ARTIKEL PENELITIAN Abstract Dental caries and gum disease (gingivitis) is a disease which are often found in elementary school s student in Indonesia. One of the cause of the oral and dental problems is behavior factor or neglect of oral hygiene. This study aims to determine the relationship of children's behaviors to health and dental hygiene with caries incidence in permanent first molars in SDN 15 Eastern District of Padang. The design of this study is the Cross Sectional Study. The research was conducted at the Elementary School District 15 East Padang Padang Padang in January 2012. This study sample was a student of class IV, V, VI amounted to 80 people. The data was collected through questionnaires and dental examinations by chi-square analysis. Key Words : Permanent first molar caries, behavior 1 Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas 2 Dokter Gigi RS M. Djamil Padang 3 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas 49

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 50 PENDAHULUAN Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukungnya yang banyak dijumpai pada anak Sekolah Dasar di Indonesia. Keadaan ini cenderung meningkat setiap dasawarsa 1. Banyak usaha yang telah dilakukan untuk menurunkan prevalensi karies namun usaha tersebut belum memberikan hasil yang signifikan karena masih tingginya prevalensi karies pada anak sekolah dasar 2. Karies disebabkan oleh multi faktor, salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Anak sangat tergantung pada orang dewasa dalam menjaga kebersihan dan kesehatan giginya. Pengetahuan anak mengenai kesehatan gigi lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa 3. Murid sekolah dasar berada pada periode gigi bercampur, dimana di dalam mulutnya terdapat dua jenis gigi yaitu gigi sulung dan gigi permanen. Karies menyerang gigi sulung dan gigi permanen. Gigi permanen yang paling sering terkena karies adalah molar pertama permanen 4. Gigi Molar pertama permanen merupakan gigi yang penting pada susunan gigi geligi karena merupakan kunci oklusi. Gigi molar pertama permanen rahang erupsi pada umur 6 7 tahun dan pembentukan akar gigi lengkap pada umur 9 10 tahun 5. Gigi molar pertama permanen banyak terserang karies segera setelah erupsi. Hasil penelitian di Inggris menyatakan anak pada usia 10 tahun sebanyak 62% telah mengalami karies gigi molar pertama permanen 6. Hal ini disebabkan karena banyaknya pit dan fisur pada gigi molar permanen sehingga sisa makanan mudah menumpuk pada daerah ini sehingga memudahkan terjadinya karies pada gigi molar pertama permanen 7. Prevalensi hilangnya gigi molar pertama bawah cukup tinggi. Prevalensi hilangnya gigi molar pertama permanen karena karies adalah 70%. Gigi molar pertama permanen erupsi sebelum gigi geligi susu tanggal dan gigi ini merupakan gigi yang tidak menggantikan gigi susu. Sering terjadi orang tua menganggap gigi ini adalah gigi sulung sehingga kalau gigi ini karies tidak dirawat dan dicabut karena menganggap penggantinya akan erupsi 8. Provinsi Sumatera Barat memiliki indeks DMF-T 5,25 dan menduduki posisi ke 6 tertinggi diantara 32 provinsi di Indonesia 9. Prevalensi karies di Kota Padang adalah 58,4%. Puskesmas

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 51 Andalas Kota Padang adalah puskesmas dengan cakupan pelayanan karies tertinggi yaitu sebesar 13 % 10. Berdasarkan laporan screening yang dilakukan oleh Puskesmas Andalas, Sekolah Dasar dengan kejadian karies tertinggi adalah SDN 15 Kecamatan Padang Timur yaitu 24 murid terserang karies dari 26 murid yang diperiksa. Dari hasil observasi yang telah dilakukan ke SD tersebut, ditemukan 17 anak yang mengalami karies molar pertama permanen dari 30 anak yang diperiksa. Berdasarkan alasan alasan tersebut di atas penulis tertarik unuk meneliti suatu permasalahan yaitu hubungan perilaku anak terhadap kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang tahun 2012. MATERI DAN METODE Disain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional Study. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IV, V, VI Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Karena jumlah populas kecil dari 100 maka digunakan metode Total Sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 80 orang. Terdiri dari : a. Kelas IV: Jumlah siswa 25 orang. b. Kelas V : Jumlah siswa 28 orang c. Kelas VI : jumlah siswa 27 orang Data primer diperoleh dari responden dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang terdiri dari variabel independen (hubungan perilaku anak terhadap kesehatan dan kebersihan gigi) dan variabel dependen (kejadian karies molar pertama permanen). Kuesioner yang digunakan ada 3 bagian yaitu : 1. Bagian yang pertama tentang pengetahuan terdiri dari 13 item pertanyaan dimana jika jawaban benar diberi nilai (1) dan jawaban salah diberi nilai (0). 2. Bagian yang kedua tentang sikap terdiri dari 13 item pernyataan baik positif maupun negatif. 3. Bagian ketiga tentang kebiasaan terdiri dari 13 pertanyaan. Data untuk karies molar pertama permanen didapat melalui pemeriksaan oleh peneliti. Selain itu juga dibantu oleh mahasiswa FakultasKedokteran Gigi yang telah diberi arahan sehingga mempunyai persepsi yang sama dengan peneliti.

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 52 Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel independen (Hubungan perilaku anak terhadap kesehatan dan kebersihan gigi) dan variabel dependen (kejadian karies molar pertama permanen). Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dilakukan uji Chi - Square dengan tingkat kepercayaan 95% Tabel 4. Pengetahuan Responden HASIL Kejadian karies Molar Pertama Permanen Responden Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan kejadian karies gigi molar pertama permanen Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan sikap menjaga kesehatan dan kebersihan gigi Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan gigi Tabel 2. Molar Pertama Permanen Distribusi Jumlah karies Tabel.7. Hubungan tingkat pengetahuan terhadap kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen Tabel 3. Distribusi Molar Pertama permanen Yang Sering Terkena karies

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 53 Tabel 8. Hubungan sikap dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen Kejadian Karies gigi Jumlah Sikap Karies ( + ) Karies ( - ) n % n % n % Positif 21 65,6 11 34,4 32 100 Negatif 36 75 12 25 48 100 Jumlah 57 71,3 23 28,8 80 100 P=0,512 Tabel 9. Hubungan kebiasaan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen PEMBAHASAN Karies Molar Pertama Permanen Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa sebanyak 71,3 % murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur mengalami karies molar pertama permanen. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa gigi molar yang paling sering mengalami karies adalah gigi molar pertama permanen rahang bawah yaitu sebesar 67,5%. Gigi permanen yang pertama kali erupsi adalah gigi molar pertama rahang bawah. Gigi ini erupsi pada saat anak berusia 6 tahun dan gigi molar memiliki bentuk yang khas pada permukaan oklusalnya mempunyai pit dan fissure. Hal ini memudahkan perlekatan plak dan debris sehingga mudah terjadi karies. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Eddra Yunita yaitu 74,5 % murid SDN 13 Batu Manjulur mengalami karies gigi pada geraham besar pertama. Pengetahuan tentang Kesehatan dan Kebersihan Gigi Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebanyak 5 % murid SDN 15 kecamatan Padang Timur memiliki pengetahuan yang rendah tentang kesehatan dan kebersihan gigi. Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar murid memiliki pengetahuan sedang tentang kesehatan dan kebersihan gigi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh peran orang tua dan guru dalam meningkatkan pengetahuan anak seperti dengan memberikan penyuluhan tentang upaya kesehatan gigi di sekolah. Selain itu kegiatan UKGS yang dilakukan oleh pihak puskesmas juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan anak. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ady Saputra di Kecamatan Sungai Penuh yang memperoleh hasil hanya 32,4 % saja

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 54 murid SD yang mempunyai pengetahuan rendah. Sikap Anak Dalam Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Gigi Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 60 % murid SDN 15 kecamatan padang Timur mempunyai sikap negatif dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi. Mulut. Pada hasil penelitiam diketahui pengetahuan anak yang sedang terhadap pengetahuan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi adalah 75%. Hal ini dapat mempengaruhi sikap negatif anak. Sikap anak dipengaruhi oleh pengetahuannya mengenai kesehatan gigi dan kebersihan gigi dan mulut. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eddra Yunita di SDN 13 Batu Manjulur Kabupaten Sijunjung yang menemukan bahwa 57,4 % murid mempunyai sikap yang negatif. Kebiasaan Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Gigi Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 66,3 % murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur mempunyai kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan gigi yang tidak baik. Kebiasaan dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Kebiasaan anak juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eddra Yunita di SDN 13 Batu Manjulur Kabupaten Sijunjung yaitu sebanyak 53,2 % murid mempunyai kebiasaan menyikat gigi yang tidak baik. Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan dan Kebersihan gigi dengan Kejadian Karies Molar Pertama Permanen Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar 75% murid yang mempunyai pengetahuan sedang menderita karies molar pertama permanen, 75% murid yang memiliki pengetahuan rendah menderita karies molar pertama permanen dan 56,3 % murid berpengetahuan tinggi menderita karies molar pertama permanen. Secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna dari proporsi kejadian karies molar pertama permanen antara murid yang berpengetahuan tinggi dengan murid yang berpengetahuan rendah. Menurut analisa yang dilakukan, tingginya kejadian karies ini disebabkan karena pengetahuan tentang kesehatan dan kebersihan gigi yang baik baru didapat sekarang, sementara karies sudah dialami sebelumnya karena gigi molar pertama permanen sudah erupsi sejak umur 6 tahun. Selain itu juga ada

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 55 kemungkinan faktor lain seperti kandungan fluor pada air minum, pola makan dan pengalaman karies 7. Hubungan Sikap Dalam Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Gigi Dengan Kejadian Karies Molar Pertama Permanen Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan 65,6% murid yang mempunyai sikap positif menderita karies molar pertama permanen. Secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna dari proporsi kejadian karies molar pertama permanen antara murid yang bersikap positif dengan murid yang bersikap negatif. Hal ini bisa disebabkan karena sikap dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi baru terbentuk setelah mengalami karies molar pertama permanen, perilaku keluarga dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi, fluor pada air minum, pola makan, pengalaman karies 7, serta tingkat pendidikan orang tua 11. Hubungan Kebiasaan Dalam Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Gigi Dengan Kejadian Karies Molar pertama Permanen. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan sebanyak 74,1% murid yang mempunyai kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan gigi yang baik menderita karies molar pertama permanen. Secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna dari proporsi kejadian karies molar pertama permanen antara murid yang memiliki kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan gigi yang baik dengan murid yang memiliki kebiasaan yang tidak baik. Hal ini disebabkan karena peneliti tidak menanyakan secara spesifik mengenai teknik menyikat gigi. Selain waktu menyikat gigi, teknik menyikat gigi juga sangat berperan dalam menjaga kebersihan gigi. Walaupun waktu menyikat gigi sudah benar, tetapi tekniknya tidak benar tidak akan menjamin kebersihan gigi yang optimal. Penyebab lainnya yaitu karena kebiasaan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi baru terbentuk setelah mengalami karies molar pertama permanen, bentuk anatomi gigi molar satu yang memiliki pit dan fissure yang dalam sehingga sulit dibersihkan. KESIMPULAN 1. Sebagian besar responden yaitu 75% mempunyai pengetahuan sedang tentang kesehatan dan kebersihan gigi pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. 2. Sebagian besar responden yaitu 60% mempunyai sikap negatif dalam

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 56 menjaga kesehatan dan kebersihan gigi pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. 3. Sebagian besar responden yaitu 66,3% mempunyai kebiasaan yang tidak baik dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. 4. Sebagian besar responden yaitu 71,3% menderita karies molar pertama permanen pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. 5. Sebagian besar responden yaitu 35% menderita karies pada dua molar pertama permanen pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. 6. Sebagian besar responden yaitu 67,5% menderita karies pada molar pertama permanen rahang bawah pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. 7. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. 8. Tidak terdapat hubungan antara sikap dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. 9. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang. KEPUSTAKAAN 1. Dwiati, Laksmi.2004. Pengaruh Model Pencegahan karies Gigi Anak dan Gingivitis Terhadap Status kesehatan Gigi Anak Sekolah dan Efisiensi Sumber Daya program UKGS di Provinsi DKI Jakarta tahun 2002. Jakarta : Jurnal PDGI 2. Supartinah, S. 2001. Peranan Cariogram dalam Pencegahan Karies Baru pada Anak. Yogyakarta : UGM 3. World Health Organization. 2008. Cit fankari 4. Soemarsono, SH. 1991. Masalah karies gigi anak. Buku Naskah Ilmiah KPPIKG- IX. Jakarta 5. Paramitha, P. 2000. Memahami Pertumbuhan Kelainan Gigi Anak. Trubus : Agriwidya 6. Andlow, R. J. 1992. Perawatan Gigi Anak. Terjemahan Agus Djaya dari A Manual of Paedodontics (1987). Jakarta : Widya Medica 7. Pintauli, S dan Hamada, T. 2008. Karies Gigi. Medan : USU Press 8. Albadri S, Zaitoun H, McDonnell ST, Davidson L.E. 2007. Extracton of First Permanent Molar Teeth ; Result from Three Dental Hospitals. 9. Departemen Kesehatan RI.2007. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Departemen Kesehatan RI 10. Laporan Tahunan Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus. 2010. Dinas Kesehatan Kota Padang

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 57 11. Meli. 2005. Karies Gigi Molar Pertama Permanen pada Anak ; Permasalahan dan penanggulangannya. Medan : FKG USU