Pembiayaan Kesehatan (Health Financing) Universitas Esa Unggul Jakarta 6 Januari 2016 Sesi-13 Ekonomi Kesehatan Kelas 13

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN BPJS DAN UNIVERSAL COVERAGE DENGAN SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN. Yulita Hendrartini

Bank Soal Ekonomi Kesehatan Jilid II Materi Quiz ke-2 Kuliah Ekonomi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sistem Jaminan Sosial, Peluang dan Tantangan

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional

OPSI ALTERNATIF: PERCEPATAN CAKUPAN SEMESTA ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DI INDONESIA*

Oleh. Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) 3/15/2014 1

Sistem Kontrak dan Kewirausahaan dalam Kesehatan Masyarakat. Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

MANAGED CARE. (Sistem Pelayanan Kesehatan Terkendali) DIDIK SUNARYADI,SKM, MKes

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

efektivitas-efisiensi. efisiensi.

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh warga Negara termasuk fakir miskin dan orang tidak mampu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

Indonesia National Health Accounts Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT MENUJU PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DALAM RANGKA UNIVERSAL COVERAGE DI KOTA BANDUNG

Anggaran Publik untuk BPJS Kesehatan: Analisis Finansial dan Efektivitas Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peranan yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semua aspek

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

ASURANSI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. setelah krisis ekonomi melanda Indonesi tahun 1997/1998. Sebagian besar

DALAM SISTEM. Yulita Hendrartini

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas hidup manusia sangat penting yang tertuang dalam 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sistem Pembayaran Provider

BAB 1 PENDAHULUAN. Inggris pada tahun 1911 (ILO, 2007) yang didasarkan pada mekanisme asuransi

Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan era JKN menuju Universal Health Coverage

PERAN PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PEMBIAYAAN KESEHATAN. Diah Ayu Puspandari

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2015). Sedangkan kesehatan menurut Undang Undang No. 36 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SISTEM PEMBIAYAAN KES/ ASURANSI KESEHATAN

HEALTH FINANCING : revenue collection, pooling and purchasing

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Jaminan Kesehatan Nasional

Oleh : Misnaniarti FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBIAYAAN KENAIKAN KELAS PERAWATAN BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2017 SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

KEKHAWATIRAN DAN HARAPAN RUMAH SAKIT PRIVAT TERHADAP PELAKSANAAN UU. SJSN/BPJS. Oleh: Mus Aida (Ketua ARSSI)

PELAKSANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PUSKESMAS : Suprijanto Rijadi dr PhD. Center for Health Policy and Administration UI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

AGENDA. PERAN MAHASISWA pada PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL- KARTU INDONESIA SEHAT 1/4/2018. Dr. Bimantoro R, AAK Kepala Cabang Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pengembangan sistem sosial di masyarakat (WHO, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 7 EKONOMI KESEHATAN

PROSES PENENTUAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN KESEHATAN

Peran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS

PROVINCIAL HEALTH ACCOUNT (PHA) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembiayaan kesehatan melalui pengenalan asuransi kesehatan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

UNIVERSAL HEALTH COVERAGE BAGI SEKTOR INFORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara

Subsidi Kesehatan (bukan) untuk Orang Miskin. Lola Amelia

Kasus-kasus Perselisihan antara Hak Pasien dan Standar Biaya

(dalam) layanan primer

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM)

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan nafkah, yang berada di luar kekuasaannya (Kemenkes RI, 2012).

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia pada undang-undang Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Anggaran Belanja Sektor Kesehatan Perkapita Kabupaten/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan,

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan. Oleh: Novijan Janis. Kepala Subbidang Analisis Risiko Ekonomi, Keuangan, dan Sosial

PERAN DPR DALAM INOVASI PROGRAM DAN ANGGARAN UNTUK UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATERI DJSN PELAKSANAAN PROGRAM JKN PROPINSI KALSEL Tahun

Transkripsi:

Pembiayaan Kesehatan (Health Financing) ade.heryana24@gmail.com Universitas Esa Unggul Jakarta 6 Januari 2016 Sesi-13 Ekonomi Kesehatan Kelas 13

The Questions are... Dari mana pembiayaan kesehatan berasal? Bagaimana menggunakan dana kesehatan tersebut?

Prinsip Pembiayaan Kesehatan Revenue Collection Mengumpulkan dana kesehatan yang cukup dan berkesinambungan Untuk membiayai pelayanan kesehatan dasar dan perlindungan risiko sakit/kecelakaan yang bisa membuat kebangkrutan (Katastropik) Pooling Mengelola dana kesehatan dalam pool (kumpulan) risiko kesehatan yang efisien dan merata Purchasing & Payment Menjamin pembelian dan pembayaran pelayanan kesehatan yang efisien secara teknis dan alokatif

REVENUE COLLECTION Melalui pemerintah atau lembaga asuransi Dari Masyarakat 1. Pajak langsung/tdk langsung 2. Pendapatan non pajak 3. Iuran asuransi wajib & pot. gaji 1. Dari kantong pasien perorangan 2. Yayasan-yayasan kemanusiaan 4. Pembayaran premi ke pemerintah 5. Grant/donor dan pinjaman LN

POOLING Pooling = pengumpulan dana dibagikan kepada anggota yang mempunyai risiko kesehatan, di antara anggota/pengumpul dana (World Bank, 2014) Dana yang dikumpulkan akan dibayarkan kepada provider kesehatan Tempat penampungan (pooling) dana: Anggaran pemerintah pusat/daerah (APBN atau APBD) Asuransi kesehatan publik atau swasta Asuransi berbasis kesehatan masyarakat

PURCHASING Mekanisme pembayaran ke fasilitas kesehatan dan provider layanan kesehatan Komponen purchasing: Alokasi sumberdaya Paket manfaat Mekanisme pembayaran provider

Wonderling et al (2005) Aliran Dana Pelayanan Kesehatan Rumah Tangga (Pasien) Pembayaran Out of Pocket (OOP) Perantara keuangan (Asuransi, pemerintah) (Third-party payment) Provider Yankes (RS, Klinik, dsb)

Out-of-Pocket Payment Transaksi pembayaran paling sederhana dan cepat antara pasien dengan provider kesehatan Akses terhadap pelayanan tergantung pada Ability to Pay (ATP) Ability to Pay = kemampuan individu/organisasi untuk membayar produk/jasa kesehatan (Slater, 1999)

Diskusi-1 Berikan contoh OOP pada pelayanan kesehatan di Indonesia: Di RS swasta Di Puskesmas Di RS pemerintah Kesimpulan apa yang Anda dapat?

Varian dari OOP Co-payment/user fees = pembayaran ditanggung bersama Biasanya digunakan pada: pembayaran obat resep, pelayanan RS, pelayanan rawat jalan, dan pelayanan emerjensi. Unofficial fees = biaya kesehatan tidak resmi Biasanya banyak terjadi pada pelayanan kesehatan tenaga kerja, sebagai layanan tambahan Service not covered by insurance = pelayanan yang tidak ditanggung asuransi Cth: biaya transportasi, pengobatan alternatif, bedah plastik dsb

Third-party Payment Pembayaran oleh pihak ketiga (perantara keuangan) Disebabkan oleh Ketidakpastian akan kebutuhan pelayanan kesehatan Biaya pelayanan kesehatan yang sangat besar Menyebabkan Katastropik Katastropik = kondisi pasien yang mengalami kemiskinan akibat membayar biaya pelayanan kesehatan Pihak ketiga pemerintah atau perusahaan asuransi Pihak ketiga terlibat dalam transaksi pembayaran antara pasien dengan provider Contoh perusahaan asuransi? Contoh pemerintah?

Diskusi-2 Berikan contoh kasus third-party payment pada pelayanan kesehatan di Indonesia: Melalui swasta Melalui pemerintah Kesimpulan apa yang Anda dapatkan?

Sejarah Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan oleh pemerintah dan bantuan (charity) Di Arab, China, India, sebagian Eropa Asuransi swasta atau asuransi sukarela Di Eropa pada awal abad-19 yang menyebar ke Amerika Utara dan Selatan Asuransi sosial atau asuransi wajib Pertama kali di Jerman bagi pekerja industri tahun 1883

Universal Health Coverage (UHC) UHC = satu kondisi dimana masyarakat menerima pelayanan kesehatan secara menyeluruh, atau negara telah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh warganya Model pelayanan kesehatan supaya UHC: Bismarck model Beveridge model

Bismarck Model Mengikuti prinsip asuransi sosial atau wajib Diperkenalkan oleh Otto von Bismarck (1815-1898) Bismarck mempelopori asuransi kesehatan sosial dengan mewajibkan pekerja mengumpulkan dana kesakitan (sickness fund) Sickness fund untuk melindungi pekerja dari risiko sakit, kecelakaan, dan kecacatan.

Beveridge Model Menggunakan pelayanan kesehatan yang dibiayai pajak Dipelopori oleh William Beveridge (1879-1963) Beveridge mempelopori pelayanan kesehatan berbasis pajak, untuk meng-cover seluruh layanan preventif dan kuratif bagi warga Inggris Model ini melahirkan organisasi NHS (National Health Service) tahun 1948, sehingga sering disebut NHS Model.

Pembayaran ke Provider Kesehatan Menurut status/kedudukan dokter: Pembayaran dokter/nakes sebagai karyawan Pembayaran dokter/nakes sebagai mitra kerja (kontrak) Menurut pelayanan yang dilakukan dokter/nakes: Berdasarkan penghasilan (on salary) Berdasarkan jumlah pasien yang dilayani (kapitasi) Berdasarkan jumlah pelayanannya (fee for service) Berdasarkan kualitas pelayanan yang diberikan Kombinasi semuanya Menurut prosesnya: Pasien membayar kepada provider yankes, kemudian reimburts ke pemerintah atau perusahaan asuransi Penanggung biaya (mis: asuransi) membayar langsung ke provider yankes

Faktor yang mempengaruhi Anggaran Pembiayaan Kesehatan Faktor Demografi Perlu dibedakan antara Pertumbuhan penduduk secara absolut; dengan Pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan khusus thd kesehatan (mis: Orang tua, anakanak, dsb) Faktor Ekonomi Efek positif: pertumbuhan ekonomi Efek negatif: resesi ekonomi Perlu diperhatikan: kemiskinan, pengangguran, inflasi, faktor supply (jumlah dokter, nakes dsb) Kemajuan teknologi kesehatan Misal: perkembangan antibiotik, teknologi operasi jantung, Cuci darah Pola penyakit Perkembangan penyakit baru (HIV/Aids pada tahun 1987) Peningkatan penyakit kronis/ptm dan jangka panjang Faktor politik Anggaran kesehatan (APBN) sangat ditentukan oleh faktor politik di parlemen/dpr Korupsi, Kolusi, Nepotisme Keadilan dalam pelayanan kesehatan Pemilihan umum/pilkada

Public vs Private Health Care PUBLIC HEALTH CARE Dikelola oleh pemerintah atau badan publik yang diberi kewenangan (mis: BPJS Kesehatan) PRIVATE HEALTH CARE Terdiri dari organisasi profit dan not for profit Organisasi Profit sebagian atau seluruh keuntungan dikembalikan kepada organisasi atau pemegang saham. Contoh: industri farmasi, rumah sakit swasta, atau klinik Organisasi not for profit sebagian atau seluruh keuntungan diinvetasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan sumberdaya manusia.

Finance Rendah (Tingkat investasi RENDAH) Finance Tinggi (Tingkat investasi TINGGI) Public-Private Mix in Health Care Financing and Provision Provision Tinggi (Tingkat kompleksitas layanan TINGGI) (1) Finance = Public Provision = Public Contoh: RSUD, Puskesmas, program P2M, surveilans (2) Finance = Public Provision = Private Contoh: Sosialiasi HIV/Aids, kerjasama BPJS dgn klinik (3) Finance = Private Provision = Public Contoh: Kerjasama asuransi swasta dengan RS pemerintah (4) Finance = Private Provision = Private Contoh: Kerjasama asuransi swasta dengan RS Swasta Provision Rendah (Tingkat kompleksitas layanan RENDAH)

Sumber Pembiayaan Kesehatan di Indonesia Pemerintah APBN (bersumber dari pajak dan non-pajak) 5% (menurut UU Kesehatan) APBD (bersumber dari Pendapatan Asli Daerah) 10% (menurut UU Kesehatan) BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) Dana Iuran Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) Non-PBI Perusahaan/swasta Perusahaan asuransi swasta Dana kesehatan di perusahaan swasta (self-insurance) Rumah Tangga Out of Pocket Lembaga/Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Donor Kesehatan (mis: Global Fund, AusAid)

SUMBER PEMBIAYAAN APBN APBD Iuran Non-PBI BPJS Kes. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Perusahaan asuransi swasta Dana kesehatan perusahaan/ Dana Yakes Rumah Tangga (OOP) Lembaga Donor PENGGUNAAN Anggaran Kemenkes Pelayanan Primer Anggaran Kesehatan kementerian lain Anggaran Kesehatan Daerah (Pemda) Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Anggaran Kesehatan Daerah Pelayanan primer Jaminan Kesehatan Daerah Membayar pelayanan primer Membayar pelayanan rujukan Membiayai program kesehatan unggulan di Puskesmas Membayar pelayanan kesehatan (primer dan rujukan) Membiayai pemeliharaan kesehatan pekerja Membayar pelayanan kesehatan (primer dan rujukan) Membiayai program kesehatan masyarakat

THANKS