BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di berbagai bidang usaha saat ini semakin tajam, hal ini tampak

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri Rokok Kelas Mild

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste),

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan produk dalam industri di Indonesia akibat munculya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran memiliki berbagai jenis merek beserta dengan keunggulan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

ANALISIS PENGARUH IKLAN TV ROKOK A MILD TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UMSU MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

Daftar Pertanyaan. Mengenai Aktivitas Penjualan. No Daftar Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari semakin banyaknya perusahaan baru dan jenis atau

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengembangan merek perusahaan yang kuat. Namun semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern menuntut lebih dari sekedar membuat produk yang

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

Bab 1. Pendahuluan. Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

I. PENDAHULUAN. sudah menjadi kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, sehingga meskipun telah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Berawal dari kebutuhan manusia yang beraneka ragam, perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industri rokok di Indonesia telah berkembang dari sebuah industri

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan

BABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia pemasaran jasa yang semakin maju, mendorong para pelaku yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi demikian kompleks dan kompetitif. Perkembangan yang serta merta

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

ANALISIS EKUITAS MEREK BERBASIS PELANGGAN YAMAHA MIO DI SEMARANG

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sejak rokok mild diperkenalkan oleh PT HM Sampoerna dengan merek dagang Sampoerna A Mild pada tahun 1989, pangsa pasar rokok jenis ini berkembang dengan sangat pesat hingga mencapai 157,2 miliar batang per tahun pada tahun 2007 atau 18,7% dari seluruh produksi rokok di Indonesia menurut data dari majalah SWA Oktober 2008. PT Djarum ialah salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia yang berpusat di kota Kudus, Jawa Tengah. Produk PT Djarum di sektor rokok mild ialah LA Lights dan Djarum Mezzo. LA Lights diluncurkan pada tahun 1997 untuk menandingi Sampoerna Mild yang menjadi handalan PT HM Sampoerna. Sampai dengan saat ini, tingkat penjualan LA Lights masih berada di bawah penjualan Sampoerna A Mild. Menurut data majalah SWA pada tahun 2007 pangsa pasar terbesar rokok mild ialah Sampoerna A Mild dari PT. HM Sampoerna, disusul oleh Clas Mild dari PT NTI (Nojorono Tobacco Industries). Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh LA Lights dari PT Djarum dan terakhir X Mild dari PT BP (Bentoel Prima). Dalam upaya untuk mendongkrak penjualan di sektor rokok mild PT Djarum pada tahun 2007 telah mengeluarkan dana promosi sebesar 67,07 miliar rupiah, yang tertinggal cukup jauh dari dana promosi Sampoerna A Mild yang mencapai 164,16 miliar rupiah. Daerah pemasaran Jawa Barat merupakan daerah pertama yang menjadi fokus pemasaran LA Lights mengingat jumlah penduduk yang merokok menempati posisi pertama di seluruh Indonesia jika dibandingkan dengan daerah pemasaran lainnya. Meskipun demikian produk PT Djarum yang unggul di daerah pemasaran Jawa Barat hanyalah Djarum Coklat. Sementara itu jika di level nasional LA Lights berada di posisi ketiga, maka di Jawa Barat LA Lights menempati posisi ke 4 setelah X Mild yang merupakan produk dari PT BP. Penelitian ini dilakukan untuk 1-1

1-2 membantu PT Djarum wilayah pemasaran Bandung untuk mencari cara meningkatkan posisi daya saing LA Lights dalam menghadapi pesaing-pesaingnya 1.2 Identifikasi Masalah Dalam kaitannya dengan posisi LA Lights di wilayah Bandung, pada tahap awal peneliti menduga bahwa masalah ini disebabkan oleh kalahnya ekuitas merk LA Lights dibandingkan dengan rokok mild merek lainnya. Untuk itu peneliti melakukan penyebaran kuesioner pendahuluan ekuitas merek dan brand loyalty yang ditujukan pada 30 responden pengguna rokok mild saat promosi LA Lights di kafe Atmosphere, Stonecafe, dan Cabe Rawit Bandung pada bulan Agustus 2009. Berdasarkan hasil survei pendahuluan terhadap produk LA Lights ditemui beberapa masalah yang dihadapi LA Lights sebagai berikut: 1) Produk LA Lights kurang disukai karena dianggap relatif lebih berat oleh para responden (Tabel 1.1). Hanya 5 dari 30 responden yang menjawab menyukai rasa LA Lights saat kuesioner dibagikan. Mayoritas responden lebih menyukai rasa Sampoerna A Mild yang biasa mereka hisap. Untuk mengalihkan minat pengguna Sampoerna A Mild untuk menggunakan LA Lights, dibutuhkan upaya untuk membiasakan para pengguna rokok mild dalam beberapa kurun waktu yang tidak sebentar. 2) Brand awareness konsumen rokok mild atas produk LA Lights masih lebih rendah dari Sampurna A Mild, X Mild dan Class Mild, sebagaimana dapat dilihat di Tabel 1.2 (Top of Mind rokok mild), serta Tabel 1.3 (Brand Recall rokok mild). Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek para responden tentang produk LA Lights lebih rendah dari pesaing-pesaingnya. Sementara itu, PT Djarum jauh lebih sering mempromosikan merk lainnya seperti Djarum Super atau Djarum Coklat di media massa. 3) Terkait dengan lemahnya brand equity, LA Lights merupakan produk yang kurang dipilih oleh para responden sebagaimana terlihat di Tabel 1.4. Rokok Mild yang paling dipilh responden adalah Sampoerna A Mild. 4) Berdasarkan hasil pengumpulan data dari kuesioner pendahuluan, sebagian kecil konsumen untuk waktu yang akan datang besar kemungkinan akan

1-3 berpindah merek ke produk lain (Tabel 1.5). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya LA Lights masih bisa merebut pasar rokok mild merek lain. Tabel 1.1 Persepsi Konsumen Terhadap Rasa LA Lights Sangat Tidak Suka 0 0.00 Tidak Suka 17 56.67 Biasa Saja 8 26.67 Suka 5 16.67 Sangat Suka 0 0.00 Total 30 100.00 Sumber: Kuesioner, 2009 Tabel 1.2 Top of Mind Rokok Mild LA Lights 2 6.67 Sampoerna A Mild 16 53.33 X Mild 5 16.67 Class Mild 7 23.33 Total 30 100.00 Sumber: Kuesioner, 2009 Tabel 1.3 Brand Recall Rokok Mild LA Lights 2 6.67 Sampoerna A Mild 18 60.00 X Mild 4 13.33 Class Mild 6 20.00 Total 30 100 Sumber: Kuesioner, 2009

1-4 Tabel 1.4 Merk Rokok Mild yang Dipilih oleh Para Responden LA Lights 1 3.33 Sampoerna A Mild 15 50.00 X mild 6 20.00 Class mild 8 26.67 Total 30 100 Sumber: Kuesioner, 2009 Tabel 1.5 Costumer Loyalty Rokok Mild Tidak akan berpindah 24 80.00 Akan berpindah 6 20.00 Total 30 100.00 Sumber: Kuesioner, 2009 5) Penulis juga mengamati bahwa LA Lights memiliki harga yang relatif lebih mahal dibanding dengan para pesaingnya kecuali Sampoerna A Mild yang menjadi pemimpin pasar rokok mild. Agar dapat lebih bersaing dengan para pesaingnya, faktor harga memegang peran sangat penting. Tetapi pihak pemasar LA Lights di wilayah Bandung tidak memiliki kewenangan untuk menurunkan harga bandrol rokok. Penetapan harga jual rokok pada dasarnya merupakan kewenangan bagian pemasaran PT Djarum pusat. Tabel 1.6 Harga Merk Berbagai Rokok Mild Isi 16 Merk Rokok Mild Harga Jual LA Lights Rp 9.000,00 Sampurna mild Rp 10.000,00 X mild Rp 8.500,00 Class mild Rp 9.000,00 Sumber: Survei Peneliti di Circle K Mart, 2009

1-5 Hasil penelitian pendahuluan di atas menunjukkan bahwa LA Lights memiliki brand equity yang lemah di pasar Bandung menurut pendapat konsumen rokok mild, walau masih terbuka peluang untuk merebut pasar pengguna rokok mild lain sebesar 20 %. 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan lebih jelas dan terarah, maka dibutuhkan pembatasan masalah. Pembatasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengukur persaingan rokok Mild di wilayah Bandung untuk membantu PT Djarum Wilayah Pemasaran Bandung mempromosikan LA Lights. 1.4 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hal-hal apa saja yang menjadi harapan pelanggan terhadap Rokok Mild? 2. Bagaimana penilaian konsumen atas kinerja LA Lights dalam memenuhi harapan mereka? 3. Bagaimana penilaian konsumen atas kinerja LA Lights dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya? 4. Usaha apa yang dapat dilakukan PT Djarum wilayah pemasaran Bandung untuk meningkatkan kinerja LA Lights di mata konsumen rokok mild? 1.5 Tujuan Penelitian Sebagaimana disebut di subbab 1.4, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui hal-hal yang menjadi harapan pelanggan terhadap Rokok Mild. 2. Mengetahui penilaian konsumen atas kinerja LA Lights dalam memenuhi harapan konsumen. 3. Mengetahui penilaian konsumen mengenai kinerja LA Lights dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.

1-6 4. Memberikan usulan bagi PT Djarum wilayah pemasaran Bandung untuk meningkatkan kinerja LA Lights di mata konsumen rokok mild. 1.6 Sistematika Penulisan Setelah bab ini yang membahas Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, serta Tujuan Penelitian, maka bab-bab selanjutnya dibagi ke dalam sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori tersebut digunakan guna untuk memecahkan dan menganalisis masalah yang terjadi dalam penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memaparkan kerangka pemikiran dan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam penelitian. Langkah-langkah tersebut digambarkan dalam bentuk flow chart dan untuk masing-masing langkah diberi penjelasan yang lebih mendalam. BAB 4 PENGUMPULAN DATA Bab ini membahas mengenai data umum perusahaan dan data-data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini. Data-data tersebut diantaranya adalah sejarah singkat perusahaan dan pengumpulan data yang diperlukan untuk melakukan pengolahan data. BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS Bab ini membahas mengenai analisis seluruh hasil pengolahan data yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang ada, serta pengembangan usulan-usulan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. BAB 6 PENUTUP Bab ini membahas kesimpulan analisis serta saran untuk perusahaan guna memecahkan masalah yang dihadapi.