BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Komunikasi internal yang dilakukan dalam bentuk komunikasi ke

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Visi Pembangunan Kesehatan yaitu Masyarakat sehat yang mandiri dan. masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pemimpin bukan hanya menduduki jabatan saja, tapi harus dapat

PENDAHULUAN. Karyawan sebagai sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula organisasi-organisasi baik yang bersifat sosial maupun formal di. akan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. seringkali menjadi isu yang sangat penting. Beberapa organisasi berani

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada budaya organisasi. Salah satu perubahan yang terjadi secara konstan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Gambaran Umum Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. selain faktor SDM tersebut banyak pula faktor-faktor lainnya yang harus

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi pemerintah merupakan organisasi yang dibentuk untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah. Efektivitas kerja merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kerja agar mampu mandiri dan bersaing. Diantara salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan perkembangan bak regional, nasional maupun global. dimiliki perusahaan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya disamping sangat

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. komunitas wanita dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Hal inilah. untuk mengelola portal website khusus untuk wanita.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informal,membutuhan seorang pemimpin yang dapat memberikan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam organisasi, para manajer menghabiskan hampir 80 persen

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN, KEBUTUHAN PRESTASI, KEBUTUHAN AFILIASI, DAN KEBUTUHAN KEKUASAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata obyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang diamanatkan dalam

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

PENDAHULUAN. lain, biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di

PERATURAN BUPATI CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut azas. desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi perusahaan baik di bidang jasa maupun

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dengan melihat hasil analisis dan pembahasan di bab sebelumnya mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam. kreatifitas dan dorongan. Tujuan merupakan arah yang hendak dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. di bawah naungan pemerintah dalam menghadapi tekanan- tekanan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Penelitian Salah satu aspek yang berkenaan dengan sumber daya manusia yang harus diperhatikan oleh organisasi adalah motivasi kerja para pegawainya yaitu kesediaan pegawai untuk mengerahkan segenap daya dan upayanya untuk perusahaan. Tinggi rendahnya motivasi kerja pegawai akan mempengaruhi pada kinerja organisasi tersebut. Menurut Siagian (2012: 6), Motivasi merupakan daya dorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Faktor motivasi kerja harus diketahui oleh para pemimpin karena penting artinya bagi keberhasilan suatu organisasi. Dikatakan penting bagi keberhasilan organisasi karena motivasi kerja dapat mempengaruhi pada pekerjaan yang dilakukannya, produktivitas dan potensi kerja karyawan. Motivasi kerja yang optimal harus didukung dengan penghargaan dari pimpinan organisasi tersebut. Komunikasi internal sebagai suatu bentuk untuk meningkatkan motivasi karyawan. Komunikasi internal yang dilakukan dalam bentuk komunikasi ke bawah sangat penting untuk memberikan dorongan, arahan dan penghargaan dari pimpinan ke pada bawahannya sehingga kebutuhan pegawai dalam bentuk pengakuan dan penghargaan terpenuhi dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi pegawai. Komunikasi internal sebagai suatu bentuk untuk meningkatkan motivasi karyawan. Komunikasi internal yang dilakukan dalam bentuk komunikasi ke bawah sangat penting untuk memberikan dorongan, arahan dan penghargaan dari pimpinan ke pada bawahannya sehingga kebutuhan pegawai dalam bentuk pegakuan dan penghargaan terpenuhi dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi pegawai. 1

Menurut Masmuh (2010:79) missi organisasi haruslah dikomunikasikan kepada para anggota agar mereka dapat mengenal sasaran-sasaran organisasi. Sebagai kelanjutan dari rasinale pekerjaan, informasi ideology ini memungkinkan anggota organisasi dapat memahami gambaran besar organisasi sehingga dapat bekerja lebih efektif. Setiap pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organiasi tidak terlepas dari komunikasi dari pimpinan dan bawahannya yang biasa disebut dengan komunikasi vertikal. Dalam komunikasi tersebut terdapat aliran informasi dari atasan kepada bawahan ataupun sebaliknya. Aliran informasi ke bawah yang biasa dikomunikasikan oleh atasan ke bawahan adalah Informasi mengenai bagaimana melakukan hasil pekerjaan, informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, informasi mengenai kinerja pegawai dan informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas. Adapun aliran informasi ke atas yakni komunikasi dari bawahan ke atasan meliputi memberitahukan apa yang dilakukan bawahan yakni pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan dan rencana-rencana untuk masa yang akan datang, menjelaskan persoalan-persoalan kerja yang belum terpecahkan bawahan yang masih memerlukan beberapa macam bantuan, memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan dan mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi. Menurut Muhammad (2007:90) pertambahan arus pesan atau keterbukaan dari komunikasi mungkin mempunyai pengaruh yang negatif terhadap beberapa organisasi karena kelebihan beban atau bertambahnya harapan. Pimpinan sebagai orang yang bertanggung jawab dalam organisasi dapat memberikan kontribusi dalam membangkitkan iklim komunikasi yang baik dalam organisasinya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa adanya komunikasi dari seorang pimpinan akan mempengaruhi kepada beban kerja yang dapat mempengaruhi pada motivasi pengawai dalam melaksanakan pekerjaan atau bertambahnya harapan pada pegawai. 2

Komunikasi dalam bentuk pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pimpinan dan dari pihak karyawan tidak mengajukan suatu pertanyaan dalam melaksanakan tugasnya dan tidak ada pula masalah yang dipecahkannya maka pembicaraan antara pegawai sambil bekerja tidaklah menyangkut hal-hal formal lagi, tetapi sudah beralih kepada pembicaraan yang tidak relevan dengan tugas-tugasnnya (Muhammad, 2007: 124). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apabila suatu komunikasi tidak dijalankan antara bawahan dan atasan maka antar pegawai kurang termotivasi dalam melakukan komunikasi tentang suatu perkerjaan dan mengarah kepada hal-hal yang lain di luar pekerjaan. Motivasi yang tinggi dari pegawai diperlukan untuk mencapai tujuan di bidang kesehatan. Visi Kementerian Kesehatan yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan dengan misi diantaranya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan dan meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu (Kemenkes, 2014). Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya sebagai perangkat pemerintahan daerah yang diberi kepercayaan dan tanggung jawab dalam bidang kesehatan, dengan mengacu pada visi dan misi nasional dan daerah yang telah menetapkan Tercapainya Masyarakat Tasikmalaya yang mandiri untuk hidup sehat sebagai Visi Dinas Kesehatan. Visi tersebut mengandung pengertian sikap dan kondisi dimana masyarakat Kabupaten Tasikmalaya mau dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga bebas dari gangguan kesehatan akibat penyakit, bencana, lingkungan, dan perilaku yang buruk serta mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih meningkatkan kesehatannya dengan mengandalkan kemampuan dan kekuaatan sendiri. Pencapaian visi dari dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya diperlukan suatu dorongan atau motivasi dari para pegawainya untuk mencapai visi tersebut. Berdasarkan absensi kedatangan pegawai ke tempat kerja masih ada yang 3

terlambat sehingga pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan waktu pelayanan dan pegawai yang pulang tidak sesuai dengan jam kepulangan pegawai Berdasarkan wawancara dengan dr.h. Oki Zulkifli, M.Epid selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya tanggal 11 November tahun 2013 jam 10.00 WIB mengatakan bahwa motivasi pegawai masih kurang, bila membuat laporan untuk rapat dengan dewan atau bupati masih terlambat dari waktu yang ditetapkan. Hal lain adalah bila menyelesaikan masalah solusinya masih menggunakan cara-cara yang lama tanpa membuat inovasi-inovasi baru untuk menyelesaikan masalahnya. Selain itu ada keluhan-keluhan dari para pegawai di daerah terhadap para pegawai di Dinas Kehatan Kabupaten Tasikmalaya atas pelayanan yang diberikan kepada pegawai-pegawai di daerah. Menurut Masmuh (2010:231) dalam teori motivasi Clayton P. Alderfer, adanya dorongan motivasi seseorang dalam suatu organisasi karena adanya komunikasi antar anggota dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang terbuka dan dapat bertukar pikiran antar anggota dalam suatu organisasi dapat memenuhi kebutuhan anggota suatu organisasi. Hambatan yang terjadi pada komunikasi internal yaitu adanya motivasi yang membangkitkan distorsi pesan karena adanya komunikasi yang cenderung memproduksi perubahan pesan yang menghasilkan kurang tepat sikap sesuai pesan yang disampaikan (Masmuh,2010:90). Proses komunikasi internal dalam suatu organisasi akan mempengaruhi terhadap motivasi dalam melakukan pekerjaan. Komunikasi pimpinan ke bawahan harus dilakukan dengan baik karena akan menimbulkan suatu harapan yang berlebihan atau menimbulkan persepsi yang membuat pekerjaanya bertambah beban. Adanya komunikasi internal yang baik akan memenuhi kebutuhan pegawai dalam melakukan pekerjaannya sehingga menimbulan motivasi dari pegawai tersebut. Oleh sebab itu motivasi pegawai sebagai pendorong untuk mau mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi serta mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih meningkatkan kesehatannya dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri dipengaruhi oleh komunikasi 4

internal di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya sendiri. Berkaitan dengan komunikasi internal terhadap motivasi kerja pegawai membuat peneliti merasa tertarik melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA. 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah motivasi yang dimiliki oleh pegawai masih kurang yang terlihat dari menyelesaian pekerjaan yang harus dilakukakan tidak sesuai target yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan ataupun bawahan terhadap pimpinan serta komunikasi antar pegawai dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai tersebut. Berikut rumusan masalahnya: 1. Bagaimana komunikasi internal di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya? 2. Bagaimana motivasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya? 3. Sejauhmana pengaruh komunikasi internal terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya? 1.3 Batasan Penelitian Pada penelitian ini dibatasi pada masalah komunikasi tentang masalah pekerjaan baik komunikasi dengan atasan, bawahan dan antar anggota organisasi. Motivasi kerja dibatasasi pada masalah motivasi dalam melakukan pekerjaan. Berikut ini uraian indentifikasi batasan penelitiannya: 1. Batasan korespondennya adalah pegawai negeri sipil di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. 2. Batasan objeknya adalah masalah komunikasi internal dan motivasi pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya 3. Batasan Teori yang digunakan adalah mengenai komunikasi internal dan teori motivasi Glayton P Aldelfer 5

1.4 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui pengaruh komunikasi internal terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. 1.4.2 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui komunikasi internal di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya 2. Mengetahui motivasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. 3. Megetahui pengaruh komunikasi internal terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Dari hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran dan gagasan keilmuan mengenai sumber daya manusia dan pengaruh komunikasi yang berhubungan dengan Ilmu Komunikasi dengan motivasi pegawai. 1.5.2 Kegunaan Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran akan pengaruh komunikasi internal terhadap motivasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dengan deskripsi sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi literatur yang digunakan, teori-teori yang mendukung penelitian, dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini merupakan uraian mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses penyusunan skripsi. Bagian tersebut meliputi paradigma penelitian, metode penelitian, objek penelitian, definisi konsep, unit analisis, teknik pengumpulan informan, teknik pengumpulan data, teknik keabsahan data dan teknik analisis data. BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV menjelaskan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik koresponden dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian berikut saran-saran. 7