2015 DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT SEGIEMPAT UNTUK MENCAPAI LEVEL BERPIKIR GEOMETRI PENGELOMPOKKAN PADA SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya akan selalu berkembang ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu,

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kritis, berkualitas dan mampu bersaing dalam era teknologi. Dewasa ini. membantu proses pembangunan disemua aspek kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESAIN DIDAKTIS BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP

BAB II KAJIAN TEORI A.

BAB I PENDAHULUAN. Adakalanya seorang siswa mengalami kesulitan walaupun dia telah

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Geometri dan Pengukuran dalam Kurikulum Matematika

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Panji Wiraldy, 2013

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Putri Dewi Wulandari, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Resgiana, 2015

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Pendahuluan. Mika Wahyuning Utami et al., Tingkat Berpikir Siswa...

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari seperti mengenal garis, bangun datar dan bangun ruang. Geometri

BAB I PENDAHULUAN. (Bartle dan Sherbert, 1999:9). Misalnya diberikan fungsi f dan g dari R ke R,

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dhias Mei Artanti, 2013

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Intan Cahyaningrum, 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB I PENDAHULUAN. trigonometri, kalkulus, statistika, dan peluang. dengan yang lain (Bariyah, 2010). Jarak pada bangun ruang adalah salah satu

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI SISWA KELAS VII SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI SEGITIGA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN DIDAKTIS KONSEP LUAS DAERAH TRAPESIUM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

2015 D ESAIN D IDAKTIS UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI SISWA TERHAD AP KONSEP SUD UT PAD A BANGUN RUANG BERD ASARKAN LEARNING TRAJECTORY

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP BANGUN DATAR SEGIEMPAT BERDASARKAN TINGKAT BERFIKIR VAN HIELE DI KELAS VII SMPN 3 PADANG

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

BELAJAR VAN HIELE. Oleh: Andi Ika Prasasti Abrar Prodi Pendidikan Matematika Jurusan Tarbiyah STAIN Papopo

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Didaktis Bahan Ajar Matematika SMP Berbasis Learning Obstacle dan Learning Trajectory

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

SD kelas 5 - MATEMATIKA BAB 6. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal 6.2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan. Pendidikan dapat diperoleh secara formal melalui sekolah atau

BAB III METODE PENELITIAN

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI POKOK SEGIEMPAT MENURUT TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI GENDER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah et.al open ended

DESAIN DIDAKTIS BAHAN AJAR KONEKSI MATEMATIKA PADA KONSEP LUAS DAERAH TRAPESIUM. Ihsan Ariatna Dindin Abdul Muiz Lidinillah Hj.

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

Desain Disaktis Persamaan Garis Lurus pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang berkaitan dengan aljabar banyak ditemukan dalam

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT BERBASIS TEORI VAN HIELE

SKRIPSI. Oleh : SITI NURAINI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP van Hiele) dimensi tiga. : 6.1. Menentukan kedudukan titik, garis dan bidang dalam. ruang dimensi tiga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

KAJIAN SEGIEMPAT TALI BUSUR DAN SEGIEMPAT GARIS SINGGUNG PADA SATU LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak Sumber Daya Manusia

Oktavia et al., Analisis Penyajian Pembelajaran...

Kata Kunci: Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Model Pengembangan, Teori Van Hiele, Pendidikan Karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Permendikbud nomor 58 tahun 2014 matematika merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari hasil penelitian ini diantaranya adalah : siswa dan terkait variasi informasi yang ada pada soal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional dilaksanakan melalui tiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Aprianti Fauzia, 2015

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM BELAJAR GEOMETRI BERDASARKAN TEORI BELAJAR VAN HIELE

MASALAH KETIDAKTEPATAN ISTILAH DAN SIMBUL DALAM GEOMETRI SLTP KELAS 1 Oleh: Endang Mulyana

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN-BANGUN SEGIEMPAT MELALUI PENGGUNAAN JARINGAN KONSEP. Sri Tresnaningsih 1) Dosen Universitas Terbuka-UPBJJ Surabaya

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini sudah sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain didaktis yang berdasarkan pada hambatan pada proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi dengan cepat, melimpah dan mudah. Siswa sebagai

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui :

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang sangat pesat. Para ahli psikologi pendidikan. yang telah melalui bermacam penelitiannya. Para ahli pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pemberian pengalaman

Transkripsi:

BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Suherman dkk (2001, 8), belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Tidak dapat dipungkiri semua orang akan melibatkan suatu proses yang disebut dengan belajar, salah satunya belajar matematika. Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang memiliki peranan penting bagi disiplin ilmu yang lain dan memajukan daya pikir manusia. Mengapa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan sangat penting dan memajukan daya pikir manusia? Karena selaras dengan pernyataan Sembiring (2010, 3) mengatakan bahwa Dengan belajar matematika keterampilan berpikir siswa akan meningkat karena pola berpikir yang dikembangkan matematika membutuhkan dan melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis dan kreatif. James dan James (Suherman, et all, 2001) yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Namun dalam prakteknya, dalam mengikuti pelajaran matematika khususnya pada bidang geometri sering ditemukan banyak kesulitan-kesulitan, baik dari siswa maupun dari guru itu sendiri. Kesulitan-kesulitan tersebut menjadi hambatan dalam pembelajaran yang disebut learning obstacle. Menurut Suryadi (2010) learning obstacle muncul dikarenakan tiga faktor, yaitu : ontogeni, epistemologi, dan hambatan dedaktis. Hambatan yang sering terjadi di Indonesia yaitu bukan hanya hambatan dari siswanya sendiri, namun sering juga guru dalam penyampaian konsep yang sudah benar, disaat pengilustrasian terhadap gambar tersebut salah atau guru yang pola pemikirannya sudah benar, namun dalam penyampaiannya salah. Hambatan yang seperti itu termasuk kedalam hambatan didaktis.

2 Dikarenakan kondisi seperti yang dijelaskan di atas, maka perlu adanya upaya dalam proses pembelajaran matematika itu sendiri, salah satunya dengan mengembangkan bahan pembelajaran. Dengan menggunakan sumber belajar yang merupakan sarana dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sumber belajar dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan aktivitas atau kegiatan siswa, serta efektivitas dan efisiensi. Secara khusus sumber belajar dapat dirancang dan dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar, serta untuk keperluan pembelajaran, seperti buku teks atau bahan ajar, multi media, dan lainlain. Terdapat bermacam-macam sumber belajar, seperti: Buku Teks, Lembar Kerja Siswa (LKS), Ensiklopedia, Buku Referensi Lain, Majalah, Alat Peraga, Sumber Elektronik, dan Laboratorium Matematika. Salah satu materi geometri pada jenjang SMP yaitu segiempat. segiempat ABCD adalah gabungan dari AB, BC, CD dan DA. yang membatasi daerah dalam (interior) dan daerah luar (eksterior), (Mulyana, 2010). Sifat sifat segiempat merupakan hal yang penting dalam mempelajari segirmpat, namun pada kenyataannya siswa kurang paham mengenai sifat sifat segiempat tersebut, dikarenakan pada pembelajaran di sekolah biasanya siswa hanya diberitahu apa saja sifat sifat segiempat tersebut tanpa mencari sendiri dari mana sebenarnya sifat sifat segiempat tersebut berawal. Hal ini akan berpengaruh besar pada pengelompokan segiempat, yang seharusnya menurut teori van hiele untuk tingkatan SMP seharusnya siswa sudah memasuki level 2, yaitu Tahap Pengurutan (deduksi Informal). Pada tahap ini siswa dapat membangun keterkaitan sifat dari gambar geometri yang diberikan dan mampu mengurutkan (mengelompokkan). Misalnya, dalam sebuah persegi, sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan ukuran setiap sudut sama dengan 90 0 atau siku-siku. Dengan demikian Siswa dapat menarik kesimpulan bahwa persegi adalah persegi panjang, karena sifat-sifat persegi panjang merupakan sifat-sifat persegi. Namun, pada tahap ini siswa belum mampu menarik kesimpulan secara menyeluruh (deduksi formal) dan memahami peranan aksioma.

3 Salah satu contoh hambatan siswa dalam sifat sifat segiempat ini diduga ketika siswa dihadapkan dengan soal seperti berikut. Gambar 1.1 Dari kedelapan gambar segiempat di atas, nomor manakah yang merupakan jajargenjang? Kebanyakan siswa akan menjawab nomor 3 yaitu jajargenjang, namun jawaban yang benar adalah nomor 1, 2, 3 dan 6. Karena persegi panjang, belahketupat dan persegi juga merupakan jajargenjang. Mengapa siswa hanya menjawab no 3? Hal ini dikarenakan siswa belum mencapai level berpikir geometri pengelompokkan (level 2), yaitu belum mampu membangun keterkaitan sifat dari gambar geometri yang diberikan sehingga belum mampu mengurutkan (mengelompokkan). Selain permasalahan di atas, setelah menganalisis beberapa buku teks dan buku paket yang ada di sekolah dan umumnya di gunakan oleh guru SMP, ternyata semua buku yang penulis analisis di dalamnya terdapat suatu konsep mengenai trapesium yang keliru. Dalam buku-buku tersebut terdapat pengertian trapesium yaitu segiempat yang memiliki tepat satu pasang sisi sejajar. Namun hal itu

4 dibantah dengan buku Edwin E Moise (1990) A quadrilateral is a trapezoid if at least one pair of opposite sides are parallel. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk membuat rancangan dengan memprediksi respon siswa yang muncul pada saat pembelajaran dan memprediksi repon siswa dengan jawaban diluar perkiraan yang diharapkan. Dengan demikian, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan membuat suatu pengembangan bahan ajar, sehingga dapat dijadikan sebagai langkah untuk meminimalisir kesalahan dan untuk meningkatkan level berpikir siswa dalammateri segiempat dengan judul penelitian Desain Didaktis Sifat-sifat Segiempat untuk Mencapai Level Berpikir Geometri Pengelompokkan pada Siswa SMP. B. Rumusan Masalah Dari permasalahan yang melatar belakangi peneliti dalam melakukan penelitian ini, adapun batasan/rumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana bahan ajar yang disusun berdasarkan tahapan level berpikir geometri tentang sifat-sifat segiempat? 2. Bagaimana efektivitas desain didaktis ini dalam mencapai level berpikir geometri pengelompokkan? C. Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan di atas dalam hal-hal berikut: 1. Pokok bahasan yang dipilih dalam penelitian ini adalah konsep-konsep dalam materi sifat-sifat segiempat. 2. Pengukuran keberhasilan implementasi desain didaktis didasarkan pada proses berpikir siswa dan adanya peningkatan level berpikir geometri siswa.

5 3. Perkembangan kemampuan berpikir geometri pada penelitian ini sesuai dengan level berpikir geometri van Hiele, yaitu level 0 ( pengenalan), level 1 (analisis), dan level 2 (deduktif informal / pengelompokan). D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengembangan bahan ajar yang disusun berdasarkan tahapan level berpikir geometri tentang sifat-sifat segiempat. 2. Mengetahui hasil efektivitas desain didaktis ini dalam mencapai level berpikir geometri pengelompokkan. E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dari penulisan pegkajian materi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peserta didik, diharapkan dapat lebih memahami dan menguasai sifatsifat segiempat dalam pembelajaran matematika serta dapat meningkatkan level berpikir geometri siswa. 2. Hasil penelitian desain didaktis yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu aternatif pengembangan bahan ajar untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa SMP. 3. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi sesama peneliti jika ingin melakukan penelitian dikemudian hari.