DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, 2009.Manajemen penelitian.jakarta : PT Rineka Cipta. (2002).Survei Kesehatan Nasional Laporan Data Susenas

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. 4. Kementerian Kesehatan RI, Buletin Jendela Epidemiologi: Pneumonia Balita, Volume 3 September 2010.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

BAB 1 PENDAHULUAN. terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. 2 ISPA sering berada dalam daftar

BAB 1 PENDAHULUAN. gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan. parenkim paru. Pengertian akut adalah infeksi yang berlangsung

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Umar Fahmi. (2008). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

SUMMARY GAMBARAN PELAKSANAAN KLINIK SANITASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA

DAFTAR PUSTAKA. Almatsier, Sunita Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

DAFTAR PUSTAKA. Anggraeni, D.S., Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor: Bogor Publishing House.

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

Oleh : Tintin Purnamasari ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

PERBEDAAN FAKTOR PERILAKU PADA KELUARGA BALITA PNEUMONIA DAN NON PNEUMONIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MUNJUL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB I. PENDAHULUAN. lima hal, atau kombinasi dari beberapa macam penyakit, diantaranya : ISPA

BAB I PENDAHULUAN. komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan dapat. berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Depkes, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis (radang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

Ernawati 1 dan Achmad Farich 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. disebut infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

PENDAHULUAN. hidung sampai alveoli. ISPA terdiri dari bukan pneumonia, pneumonia, dan

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A., Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang

DAFTAR PUSTAKA. 2. Srikardjati, Alisyahbana, Kusin JA. Aspek Kesehatan dan Gizi Balita: Yayasan OBOR Indonesia; 1985.

BAB I PENDAHULUAN. Nigeria masing-masing 6 juta episode (Kemenkes RI, 2011). (15%-30%). Berdasarkan hasil penelitian Khin, dkk tahun 2003 di Myanmar

Abdi Setia Putra 1 Dan Maisyarah 2

Populasi Penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita di desa Kembang Sari Kec. Jatibanteng Kab. Situbondo sebanyak 159 orang.

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang menandatangani Millenium

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

DAFTAR PUSTAKA. Kampung (HIK) di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakarta. UMS. Anonim. Domain perilaku. April Februari 2011.

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Millenium Development Goal Indicators merupakan upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ISPA khususnya pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebab

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. di paru-paru yang sering terjadi pada masa bayi dan anak-anak (Bindler dan

DAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University


Jurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN. pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan

Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN SIKUMANA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta

Kata kunci : Peran Keluarga Prasejahtera, Upaya Pencegahan ISPA pada Balita

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN ISPA PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANTORO I SKRIPSI

Purnama Sinaga 1, Zulhaida Lubis 2, Mhd Arifin Siregar 3

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal FAKTOR RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA POTUGU KECAMATAN MOMUNU KABUPATEN BUOL ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, U.F., (2008). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: UI Press.

BAB I PENDAHULUAN. tingginya angka kematian dan kesakitan karena ISPA. Penyakit infeksi saluran

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2006

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingginya angka kesakitan dan angka kematian karena ISPA khususnya pneumonia,

BAB 1 : PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas hidup yang lebih baik pada

DAFTAR PUSTAKA. Adningsih. (2003). Tidak merokok adalah investasi. Jakarta: Interaksi Media Promosi Kesehatan Indonesia Nomor XIV.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : MIRANTI OCTARINA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S 1 Kesehatan Masyarakat. Oleh: TRI NUR IDDAYAT J

DAFTAR PUSTAKA. Anggraeni, D.S. (2011). Stop tuberkulosis. Bogor Publishing House: Bogor. Hal 6 25 Januari 2009

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Penta Hidayatussidiqah Ardin

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. Wilayah Kerja Puskesmas Pakis pada tanggal 30 Juni Juli. pengetahuan responden tidak signifikan.

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN DIARE DENGAN DEHIDRASI RINGAN/SEDANG Di Puskesmas Ciptomulyo Malang Tahun 2015 KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%

Transkripsi:

76 DAFTAR PUSTAKA Adelina,2014.Hubungan Status Imunisasi Dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 Tahun) Di Puskesmas Teladan Medan.Skripsi.Sumatera Utara. Achmadi UF.,2008.Menajemen Penyakit Berbasis Wilayah.Universitas Indonesia,Jakarta. Alsagaff, H dan Mukty, A., 2006. Dasar-Dasar IlmuPenyakit Paru. Surabaya: Airlangga University Press. Arikunto, 2009.Manajemen penelitian.jakarta : PT Rineka Cipta. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2002).Survei Kesehatan Nasional 2001. Laporan Data Susenas 2001: Status Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan. Badan Pusat Statistik,2014. Upah Minimum Regional/Provinsi Seluruh Indonesia. Chandra B., 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC.Jakarta. Corwin, E. J., 2009. Buku Saku Patofisiolog edisi 3. Jakarta: EGC. Depkes RI,2002.Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut,Ditjen PPM Dan PLP,http:/www.depkes.go.id(diakses tanggal 24 Februari 2016),2005.Rencana Kerja jangka Menengah Nasional Dalam Penanggulangan Pneumonia Balita Tahun 2005-2009. Jakarta.,2008.Program Pengendalian ISPA.Jakarta.,2010.Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. Desi,2015.Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pasca Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tiganderket Karo Sumatera Utara.Skripsi..

77 Dewi,2012.Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah Dan Prilaku Keluarga Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Kedung mundu Kota Semarang.Tesis.Universitas Diponegoro.Semarang. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2002.Modul Pelatihan ISPA untuk Petugas. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Gertrudis, 2010.Hubungan Antara Kadar Partikulat (PM10) Udara Rumah Tinggal Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Sekitar Pabril Semen PT Indocement Citeurep Tahun 2010.Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.Depok. Grifford H.,2008. Bagaimana Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak Anda.Prestasi Pustaka Raya.Jakarta. Gulo,2008. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias.Skripsi.. Halim, D., 2000.Ilmu Penyakit Paru.Jakarta: Hipokrates. Harahap, Okto M.F., 2010. Riwayat ASI Eksklusif pada Balita ISPA di Puskesmas Sering.Untuk Karya Tulis Ilmiah. Medan: Universitas Sumatera Utara. Hartono, R dan Rahmawati, D., 2012. Gangguan Pernafasan Pada Anak.Nuha Medika.Yogyakarta. Hidayat A., 2005. Studi Retrospektif Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tongkuno Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna.Skripsi STIK Avicenna yang tidak dipublikasikan.kendari. Hidayat N.,2009. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Ispa Pada Balita Di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Indriani, 2012.Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Dengan Prilaku Pencegahan Pada Balita Di wilayah Kerja Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan. KasjonoY.,2009. Teknik Sampling Untuk Penelitian Kesehatan.Yogyakarta:Graham Ilmu.

78 Kepmenkes,1999.Keputusan Menteri Kesehata No.829/Menkes/SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Rumah Sehat.Jakarta.www.docfoc.com (diakses 16 Maret 2016),2011.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/PER/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia:Jakarta. Kholisah N, Azharry., 2009. Infeksi Saluran Napas Akut Pada Balita Di Daerah Urban Jakarta. Lemeshow,1997.Perhitugan Besar Sampel Dibuat Berdasarkan Rumus Case Control Study,Http://www.sribd.com/Perhitungan Besar Sampel Dibuat Berdasarkan Rumus Case Control (diakses 10 Maret 2016) Marimis., Paramitha A.,2013.Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Dengan Kemampuan Ibu Merawat Balita Ispa Pada Balita Di Puskesmas Bahu Kota Manado. Ejournal Keperawatan VOl :Nomor 1 Agustus 2013. Marianta, 2015.Hubugan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pasca Bancana Erupsi Guung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tigan derket Karo Sumatera Utara. Skripsi.. Maryani R.,2012.Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Rumah Dan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang.Skripsi.Universitas Negeri Semarang. Mirsha V.,Smith.,Kirk R.,Retherford R.,2005.Effect Of Cookig Smoke And Environment Tobacco On Acut Resporitory Infectio In Young Indian Children Population. Misnadiarly,2008.Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia. Jakarta:Pustaka Populer Obor. Mubarak W.,ChayatinN.,2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat Teoeri Dan Aplikasi.Jakarta:Salemba Medika. Mokoginta D., Arsin.,& Sidik D., 2013.Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Kota Makassar.

79 Namira S., 2013. Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian ISPA Pada Anak Di Kampong Pemulung Tangerang Selatan.Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Notoatmodjo S.,2007. Pendidikan Prilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta. Notoatmodjo S., 2010. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prasetya B.,2005. Mendesain Rumah Tropis.Semarang: PT.Trubus Agriwidya. Profil Kesehatan Simalungun, 2007. Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun. Profil Kesehatan Sumatera Utara,2012. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara., 2013.Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Raja N.,2014.Hubungan Karakteristik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Dalam Keluarga Perokok Di Kelurahan GundalingI. Skripsi.. Riskesdas,2007.Laporan Hasil Riskesdas Sumatera Utara Tahun 2007. Jakarta.,2013.Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta. Roesli U., 2001.Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Tubulus Agriwidya. Rahayu Y.,2011. Kejadian ISPA Pada Bakitaditinjau Dari Pengetahuan Ibu, Karakteristik Balita, Sumber Pencemaran Dalam Ruang Dan Lingkungan Fisik Rumah Di Wilayah Kerja Puskesmas DPT Cibeber Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 2011.Skripsi.FKM UI Depok. Rusca, P. et al,2011. Pengaruh PemberianASI Eksklusif terhadap Insidensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi Usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kotamadya Malang. Rusdawati, 2012.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggal Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2012.Skripsi. UI FKM. Sartika.,Mas Henny D.,Onny S.,Nur E.,2012.Faktor Lingkungan Dan Praktik Hidup Orang Tua Yang Berhubungan Dengan Kejadian

80 Pneumonia Pada Anak Balita Di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2011, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia,Vol 11 No 2,Hlm.153-159. Sarwono, Jonathan, 2008. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta Sastra & Marlina., 2006.Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.Cetakan I.Yogyakarta:Graha Ilmu. Sinaga, Epi R., 2012. Kualitas Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Warakas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara 2011.Skripsi FKM UI.Depok. Slamet J.,2009.Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta:Gajah Mada. Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Administrasi. Alfa Beta, Bandung. Suhandayani, 2007.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Puskesmas Pati Kabupaten Pati Tahun 2007.Skripsi. Universitas Semarang. Triska, S., 2005.Hubungan Sanitasi Rumah dengan Kejadian Infeksi saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita.JurnalKesehatan Lingkungan. Wahiddudin,Noer N, Layuk R.,2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Lembang Batu Sura.Universitas Hasanudin Makassar. Wattimena C., 2004. Faktor Lingkungan Rumah Yang Mempengaruhi Hubungan Kadar PM 10 Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang Tahun 2004.Tesis.FKM UI.Depok. Widoyono, 2008.Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya.Erlangga, Jakarta. WHO, 2003.Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang.Pedoman Untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior.Alih Bahasa: C. Anton Widjaja. Penerbit Buku Kedoteran EGC. Jakarta. WHO, 2007.Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.http://www.who.com (diakses 7 maret 2016).

81 Yuliarti N.,2008. Racun Di Sekitar Kita.CV.Andi Offset.Yogyakarta