BAB III METODE PENELITIAN. terikat. Yaitu Layanan Bimbingan Belajar dengan Motivasi Belajar. kelas VII Di SMP Pendowo Ngablak yang berjumlah 39 siswa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Azwar

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasi. Menurut. menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel lain berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data numerical atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2003), penelitian korelasioanal merupakan penelitian untuk mengetahui ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi, menurut Nazir (2005)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi karena akan membuktikan adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Yaitu Layanan Bimbingan Belajar dengan Motivasi Belajar. 3. Populasi Dan Sampel Sugiyono (1997) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau Subyek yang merupakan kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Di SMP Pendowo Ngablak yang berjumlah 39 siswa. Arikunto (1998) menyatakan sampel penelitian adalah wakil populasi yang diteliti. sampel dalam penelitian ini adalah siswa Di SMP Pendowo Ngablak kelas VII yang berjumlah 39 siswa. Sedangkan sampel dan teknik penetapannya ditentukan sesuai dengan Tuckman (197) yang menyatakan dalam penelitian diperlukan sampel sebesar mungkin, dengan sampel yang lebih besar memperkecil kesalahan sampling serta makin menjamin lebih stabilnya temuan penelitian. Telaah Rosenthal Rosnow (dalam Borg & Gall, 1979) menyatakan hampir seluruh riset kependidikan diselenggarakan pada subyek yang ditetapkan secara sukarela. Pada penelitian ini digunakan sampel dengan sampling total yaitu 0

tehnik pengumpulan sampel dengan pengambilan secara keseluruhan, sehingga jumlah sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah 39 siswa kelas VIII. Variabel Penelitian Menurut Suharsini (1997) variabel adalah gejala yang bervariasi dan menjadi obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu : a) Variabel Bebas Variabel bebas adalah unsur yang mengikat munculnya unsur yang lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas yang dilambangkan dengan huruf X adalah layanan bimbingan belajar. b) Variabel Terikat Variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain. Jadi variabel merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yang dilambangkan huruf Y adalah motivasi belajar. 1

3.3 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari variabel-variabel penelitian baik variabel bebas maupun variabel terikat digunakan angket. Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau informasi dari responden tentang pribadinya, atau hal-hal yang responden ketahui melalui sejumlah pertanyaan atau pertanyaan secara tertulis. Alasan menggunakan metode angket : 1. Mengikat kepraktisannya karena angket dapat dibuat standar, sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.. Dapat memperoleh data atau informasi secara cepat, karena angket dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini angket langsung tertutup, artinya ada beberapa pilihan alternatif jawaban yang telah diberikan. Metode angket ini digunakan untuk mengungkap mengenai bimbingan belajar dan motvasi belajar siswa kelas VIII SMP Pendowo Ngablak tahun ajaran 013/014 yang mengunakan skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuisioner, dan merupakan sekala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala. Skala Likert merupakan metode skala bipolar

yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negative terhadap suatu pernyataan. Butir-butir pertanyaan akan disajikan dalam skala likert yang dimodifikasi dengan alternative jawaban bernilai bertingkat yaitu untuk item option meliputi, Sepenuhnya Benar (SB), Amat Benar (AB), Benar (B), Amat Tidak Benar (ATB), dan Sepenuhnya Tidak Benar (STB). Instrumen yang dipergunakan dalam kuesioner dapat dijabarkan kedalam tabel di bawah ini. Angket yang akan digunakan sebagai alat untuk memperoleh data terdiri dari 40 butir pertanyaan untuk motivasi belajar. Bagian ini untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah yang menyangkut pemahaman diri dan potensi, pemahaman jenis-jenis pekerjaan dan pengembangan kemampuan. dan 0 butir untuk bimbingan belajar. Adapun selegkapnya dalam tabel kisi-kisi angket bimbingan belajar dan motivasi belajar. 3

Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Bimbingan Belajar Skala Likert No Indikator No. Butir Jumlah 1. 1.1.Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. 1..Menumbuhkan disiplin belajar maupun kelompok 1.3.Mengembangkan penguasaan materi program di SMP. 1.4.Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan dalam kegiatan belajar.1.orientasi belajar di pendidikan tinggi...pengembangan waktu belajar dan kegiatan ekstra kurikuler.3.mengembangkan motivasi belajar..4.cara belajar menghadapi ulangan / ujian..5.mengevaluasi kebiasaan belajar dan merencanakan perubahan bila diperlukan.6.menumbuh dan mengembangkan budi pekerti yang luhur 1,,3, 4,5 6,7,8 9,10 11,1 13,14 15,16 17,18 19,0 3 3 Jumlah 0 0 Tabel. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Skala Likert No Aspek motivasi belajar Butir Favorable Butir Unfavorable Total butir 1. Tuntutan Belajar 1,7,13 19,5,31,37 7. Sasaran terhadap prestasi belajar 0,6,3,8,14 6 3. Tingkat berpikir realistik untuk mencapai prestasi belajarnya 4. Ketahanan belajar dalam segala situasi 3,9,15,38 1,7,33 7 16,,8,34 4,10 6 4

5. Pemanfaatan terhadap setiap peluang untuk belajar 5,11,17,35,39 3,9 7 6. Keterlibatan dalam belajar 4,30,40 6,1,18,36 7 Jumlah 18 40 3.5. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, pengolahan data dianalisis dengan menggunakan program SPSS For Windows versi 16.0. Teknik analisanya memakai teknik korelasi pearson product moment, dimana teknik ini digunakan untuk menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bimbingan belajar dan variabel motivasi belajar. Teknik korelasi pearson product moment ini digunakan untuk menganalisa ada atau tidaknya hubungan antar dua variabel diatas, sehingga memperoleh kejelasan dan kepastian tentang ada atau tidaknya hubungan yang signifikan di antara variabel bimbingan belajar dan variabel motivasi belajar tersebut. 3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disyaratkan memenuhi syarat valid dan reliabel. Arikunto (1997) menjeleskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, Sugiyono (010). 5

Untuk mengukur validitas item instrumen menggunakan rumus statistic Corrected item total correlatiaon dengan bantuan SPSS 1.16 for windows. Untuk menentukan validitas item digunakan acuan menurut Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasi teruji dengan batas bawahnya sama dengan 0,0 (validitas rendah). Berikut ini adalah kreteria untuk menentukan validitas item menurut Ali, sebagai berikut: 0,00-0,0 : dianggap tidak ada validitas 0,0-0,40 : validitas rendah 0,40-0,60 : validitas sedang 0,60-0,80 : validitas tinggi 0,80-1,00 : validitas sempurna Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 006). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan dalam instrumen digunakan teknik Cronbach s Alpa dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kreteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut: α>0,9 0,8<α 0,9 0,7<α 0,7 = Istimewa = Baik = Dipertanyakan α< 0,6 = Tidak dapat diterima 6

Dalam penelitian ini uji coba validitas item dan reliabilitas instrumen kecerdasan emosisonal dengan motivasi belajar dilakukan pada siswa yang berjumlah 16 siswa pemilihan responden uji coba ini dilakukan di sekolah setempat yang akan diteliti akan tetapi di tempat dilakukannya uji instrumen ini menurut keterangan guru Kelas yang ada kelas ini terdiri dari berbagai kondisi siswa yang berbeda-beda dari berbagai latar belakang sehingga sangat baik apabila dibuat untuk uji instrumen. Uji coba instrumen dilakukan satu kali sekaligus dua Inventori kepada 16 siswa, didapat corrected item total correlation dan reliability coefficient, Dari tabel lampiran 6 terlihat bahwa dari 40 item indikator empirik motivasi belajar siswa memiliki koefisien correted item total terendah 0,18 sedangkan indikator empirik kecerdasan emosional siswa yang terdiri dari 35 item terendah 0,155 merujuk pada ketentuan menurut Ali (1987) maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item soal dinyatakan valid. Reliabilitas instrumen motivasi belajar diperoleh angka koefesien Alpha 0,885 sedangkan untuk instrumen kecerdasan emosional siswa diperoleh Alpha sebesar 0,93, sehingga instrumen ini bisa dikatakan baik merujuk ketentuan George dan Mallery (1995). 7