PERSYARATAN KARANTINA TUMBUHAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PERSYARATAN TAMBAHAN KARANTINA TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 09/Permentan/OT.140/2/2009

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 43/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 42/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 18/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Media. Organisme. Area.

NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 358/Kpts/OT.140/9/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.18/MEN/2003 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/5/2006 TENTANG PELAKSANAAN TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN DI LUAR TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 12/Permentan/OT.140/2/2009 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENGAKUAN AREA BEBAS OPTK TERTENTU DI NEGARA ASAL BADAN KARANTINA PERTANIAN, 2012 BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

TEKNIK PENGENDALIAN HAMA MELALUI PERATURAN KARANTINA KARANTINA?

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Pestisida. Metil. Bromida. Karantina. Tumbuhan. Penggunaan.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Organisme Pengganggu. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2006 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN DALAM HAL TRANSIT

STANDAR PELAYANAN KARANTINA TUMBUHAN. Tumbuhan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan

ASPEK KARANTINA TUMBUHAN

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

PERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG

NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN PEMASUKAN DAN DISTRIBUSI IKAN IMPOR KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/2012 TENTANG KEWAJIBAN TAMBAHAN KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 203/PMK.04/2017 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR

PERSYARATAN DAN PROSEDUR IMPOR

KATALOG STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA TUMBUHAN (SERVICE LEVEL AGREEMENT) (REVISI)

RENCANA KINERJA TAHUNAN

MENTERI PERTANIAN. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 41/Permentan/OT.140/3/2013 TENTANG

TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN OLEH PIHAK KETIGA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMENTAN/KR.120/5/2017 TENTANG DOKUMEN KARANTINA HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5015); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahu

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 5

SISTEM SERTIFIKASI EKSPOR KARANTINA TUMBUHAN PETUNJUK OPERASIONAL PELAKSANAAN IN LINE INSPECTION

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.15/33/DPM Jakarta, 27 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2008 TENTANG PERSYARATAN PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA BERUPA IKAN HIDUP

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG

MEMUTUSKAN: KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KERAMIK

15/12/2015 PENGENDALIAN HAMA DENGAN PERATURAN / PERUNDANG-UNDANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139/PMK.04/2007 TENTANG PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG IMPOR MENTERI KEUANGAN,

Rencana Kinerja Tahunan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: PER. 04/MEN/2005 TENTANG BENTUK DAN JENIS SERTA TATA CARA PENERBITAN DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA IKAN

2015, No Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan dinilai su

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. SERTIFIKAT KESEHATAN TUMBUHAN DARI NEGARA ASAL DAN NEGARA TRANSIT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

Format Laporan Evaluasi Hasil Penilaian Instalasi Karantina Ikan KOP SURAT UPT

LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN 2017

2017, No Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Perubahan atas Peratur

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1799/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG INDUSTRI FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Praktek Pengisian Dokumen Ekspor. Pertemuan ke-7

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 85/Kpts-II/2001 Tentang : Perbenihan Tanaman Hutan

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 1017/Kpts/TP.120/12/98 TENTANG

2017, No Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina di Tempat Pemeriksaan Karantina; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/Permentan/PD.410/5/2014 TENTANG

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

pada elemen lain yang terkandung pada benda lain seperti vektor, tanah, media tumbuh lainnya.

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Permentan/PP.340/12/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG IMPOR SEMENTARA ATAU EKSPOR SEMENTARA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI POS LINTAS BATAS NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tamb

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG PENINDAKAN DI BIDANG KEPABEANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Seri Perlakuan Karantina Tumbuhan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

PROFIL BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No. 231 Tahun 1997 Tentang : Prosedur Impor Limbah

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 73/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG

PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN 1972 TENTANG BONDED WEREHOUSE Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PERSYARATAN KARANTINA TUMBUHAN 1. IMPOR SetiapMedia Pembawa yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia harus memenuhi Persyaratan Wajib dan : Persyaratan Wajib : Dilengkapi Sertifikat Karantina Tumbuhan ( Phytosanitary Certifikate ) dari Negara asal dan Negara transit bagi tumbuhan dan bagian-bagiannya. Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas Karantina Tumbuhan di tempat-tempat pemasukan untuk keperluan tindakan karantina tumbuhan. Setiap media pembawa yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia selain memenuhi persyaratan wajin, dapat dikenakan persyaratan tambahan ; Analisa risiko organisme pengganggu tumbuhan terhadap pemasukan media pembawa kedalam wilayah Negara Republik Indonesia dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian Cq. Pusat Karantina Tumbuhan. Dalam pelaksanaan analisa risiko OPT, Badan Karantina Pertanian Cq. Pusat Karantina Tumbuhan dapat melibatkan para ahli dan atau instansi terkait. Berdasarkan hasil analisa risiko OPT ditentukan manajemen risiko untuk mencegah masuknya OPTK dan atau OPTP kedalam wilayah RI. Untuk memastikan media pembawa yang akan dimasukkan ke dalam wilayah RI bebas dari OPTK dan atau OPTP, dapat dilakukan verifikasi di Negara asal Pelaksanaan verifikasi dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian Cq. Pusat Karantina Tumbuhan dan dapat melibatkan para ahli dan atau instansi terkait. Terhadap media pembawa yang pemasukannya dkenakan tindakan pengasingan dan pengamatan, laporan pemasukan oleh pemilik paling lambat 5 (lima) hari sebelum media pembawa tersebut tiba di tempat pemasukan. Terhadap media pembawa yang tidak dikenakan pengasingan dan pengamatan atau barang bawaan, laporan pemasukan dan penyerahan media pembawa oleh pemilik pada saat tiba di tempat pemasukan. Untuk kiriman pos, penyerahan media pembawa tersebut dilakukan oleh petugas pos kepada petugas karantina tumbuhan pada saat media pembawa tersebut tiba di tempat pemasukan, sedangkan laporan oleh pemilik paling lambat 3 (tiga) hari setelah ybs menerima pemberitahuan dari petugas pos.

Terdiri Dari : Persyaratan Teknis Yang Meliputi : Media pembawa harus berasal dari area produksi di Negara asal yang bebas dari investasi OPT tertentu, yang dinyatakan dalam kolom keterangan tambahan ( additional declaration ) pada sertifikat kesehatan tumbuhan ( Phytosanitary Certifikate ) yang menyertai kiriman. Media pembawa yang berasal dari area produksi di Negara asal yang tidak bebas dari investasi OPTK harus diberi perlakuan tertentu di Negara asal sebelum dikirim atau dimasukkan kedalam wilayah Negara RI, yang dinyatakan dalam kolom perlakuan ( Treatment ) pada Sertifikat Kesehatan Tumbuhan ( Phytosanitary Cesrtifikate ) yang menyertai kiriman. Media pembawa harus dikenakan tindakan karantina tumbuhan di Negara ketiga, yang dinyatakan dengan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan ( Phytosanitary Certifikate ) untuk Re-ekspor. Media embawa harus dikemas dengan menggunakan jenis kemasan tertentu, yang dinyatakan antara lain dengan marka/label. Media pembawa harus dikenakan pengemasan ulang di Negara ketiga, yang dinyatakan dengan sertifikat kesehatan tumbuhan untuk Re-ekspor; Media pembawa harus diangkut dengan menggunakan enis dan rute alat angkut tertentu, yang dapat dibuktikan melalui dokumen perjalanan alat angkut. Media pembawa dilarang turun dari atas alat angkut di Negara tertentu apabila alat angkut yang membawanya transit di Negara tersebut, yang dinyatakan dalam kolom keterangan tambahan ( additional declaration ) pada sertifikat kesehatan tumbuhan ( Phytosanitary Certifikate ) yang menyertai kiriman. Persyaratan Dokumen Surat Ijin Pemasukan Benih Tumbuhan ( Phytosanitary Certifikate ) dari Negara asal Surat Keterangan Negara asal Rencana kedatangan alat angkut Passenger declaration

2. EKSPOR Setiap Media Pembawa yang akan dikeluarkan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia, apabila disyaratkan oleh Negara tujuan wajib ; Dilengkapi Sertifikat Kesehatan Tumbuhan ( Phytosanitary Certifikate ) dari tempat pengeluaran bagi tumbuhan dan bagian-bagiannya, kecuali media pembawa yang tergolong benda lain. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina tumbuhan di tempattempat pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina. Setiap media pembawa yang akan dikeluarkan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia selain memenuhi persyaratan wajib, dapat dikenakan persyaratan tambahan ; Analisa risiko organisme pengganggu tumbuhan terhadap media pembawa yang dinilai memiliki potensi yang besar, untuk mengakibatkan terjadinya penyebaran organisme pengganggu tumbuhan yang akan dikeluarkan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia dilakukan oleh instansi yang berwenang di Negara tujuan. Berdasarkan hasil analisa risiko organisme pengganggu tumbuhan dilaksanakan manajemen resiko untuk mencegah keluarnya organisme pengganggu tumbuhan tertentu dari dalam wilayah Negara RI; Untuk memastikan media pembawa yang akan dikeluarkan dari dalam wilayah Negara RI bebas dari organisme pengganggu tumbuhan tertentu, dapat dilakukan verifikasi dan atau tindakan karantina tumbuhan di area asal; Pelaksanaan verifikasi di area asal dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian cq. Pusat Karantina Tumbuhan dan dapat melibatkan para ahli dan atau instansi terkait. Terdiri Dari : Persyaratan Teknis Meliputi : Media pembawa harus berasal dari area asal di dalam wilayah negara RI yang bebas dari infestasi organisme pengganggu tumbuha tertentu, yang dinyatakan dalam kolom keterangan tambahan ( Additional declaration ) pada sertifika kesehatan tumbuhan yang menyertai kiriman. Media pembawa yang berasal dari area produksi di dalam wilayah Negara RI yang tidak bebas dari infestasi organisme pengganggu tumbuhan tertentu, harus diberi perlakuan tertentu sebelum dikeluarkan dari dalam wilayah Negara RI, yang dinyatakan dalam kolom perlakuan ( Treatment ) pada sertifikat kesehatan tumbuhan yang menyertai kiriman.

Persyaratan Dokumen Surat Ijin Pengeluaran Benih Tumbuhan Dokumen LC ( Letter of credit ) / Kontrak dari instansi berwenang di dalam wilayah negara RI; Surat Keterangan area asal / negara asal Rencana kedatangan / keberangkatan alat angkut 3. ANTAR AREA Wajib dilengkapi Sertifikat Kesehatan Tumbuhan dari Area asal bagi tumbuhan dan bagian-bagiannya Melalui tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina tumbuhan di tempattempat pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina. Kewajiban dilengkapinya Sertifikat Kesehatan Tumbuhan dari Area asal bagi tumbuhan dan bagian-bagiannya, terhadap media pembawa atau dikirim dari suatu area yang tidak bebas ke area lain yang bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina. Area bebas ditetapkan oleh Menteri berdasarkan hasil survey dan pemantauan daerah sebar dengan mempertimbangkan hasil analisa resiko OPT Karantina. Setiap media pembawa yang dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia selain memenuhi persyaratan wajib, dapat dikenakan persyaratan tambahan ; Analisa risiko organisme pengganggu tumbuhan terhadap media pembawa yang dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian Cq. Pusat Karantina Tumbuhan. Dalam pelaksanaan analisa risiko OPT, Badan Karantina Pertanian Cq. Pusat Karantina Tumbuhan dapat melibatkan para ahli dan atau instansi terkait. Berdasarkan hasil analisa risiko OPT ditentukan manajemen risiko untuk mencegah terbawanya atau terkirimnya OPTK dan atau OPTP dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara RI. Untuk memastikan media pembawa yang akan dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia bebas dari OPTK dan atau OPTP, dapat dilakukan verifikasi di Area Asal

Pelaksanaan verifikasi dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian Cq. Pusat Karantina Tumbuhan dan dapat melibatkan para ahli dan atau instansi terkait. Terdiri Dari : Persyaratan Teknis Yang Meliputi : Media pembawa harus berasal dari area asal di dalam wilayah Negara RI yang bebas dari infestasi OPTK dan atau OPTP, yang dinyatakan dalam kolom keteangan tambahan (Additional declaration ) pada sertifikat kesehatan tumbuhan yang menyertai kiriman. Media pembawa yang berasal dari area produksi di daerah asal yang tidak bebas dari infestasi OPTK dan atau OPTP harus diberi perlakuan tertentu sebelum dibawa atau dikirim dari dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara RI, yang dinyatakan dalam kolom perlakuan ( Treatment ) pada sertifikat Kesehaan Tumbuhan yang menyertai kiriman. Media pembawa harus dikemas dengan menggunakan jenis kemasan tertentu, yang dinyatakan antara lain dengan marka/label; Media pembawa harus diangkut dengan menggunakan jenis dan rute alat angkut tertentu, yang dapat dibuktikan melalui dokumen perjalanan alat angkut. Persyaratan Dokumen antar area dari area asal Surat Keterangan area asal Rencana kedatangan alat angkut