Mengapa Karya Tulis Ilmiah Ditolak?

dokumen-dokumen yang mirip
PENULISAN KARYA ILMIAH SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN PROFESI GURU. Oleh Kastam Syamsi

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

Bab 1. Angka kredit. dalam kegiatan pengembangan profesi guru. bab 1 1

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Urun pendapat tentang Karya Tulis Ilmiah (KTI) on Line

Untuk Kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Tk 1 Golongan Ruang IV b/ Guru Pembina Tk 1 sampai dengan Pembina Utama

Suhardjono2 Pengantar

Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi 1

GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH

Disampaikan pada Diklat Profesi Guru Sabtu, 29 Desember 2007 di TTUC Cimahi. Oleh: Dr. Johar Permana, MA

KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

Keterkaitan antara Karya Tulis Ilmiah PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

Tanya Jawab di sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru.

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

PUBLIKASI ILMIAH. Memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kontribusinya kepada perkembangan profesionalisme masyarakat profesinya.

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI 2009

GURU YANG MALAS MENULIS SUSAH NAIK PANGKAT??? (Menulis Artikel dapat membantu guru menambah Angka Kredit) Oleh: R.A.Mustika.H (Guru MIN 2 Palembang)

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

LATIHAN PUBLIKASI ILMIAH. 15 Maret 2018 Ditjen GTK Kemdikbud

KTI DAN PTK PERANANNYA DALAM INOVASI PEMBELAJARAN FRANSISCA SUDARGO T.

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

Karya Tulis Ilmiah Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN DAN GAGASAN ILMIAH. Oleh: Supartinah, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pada saat ini. Bukan karena adanya peningkatan melainkan

INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG

KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BAB I PENDAHULUAN Umum

LEMBAR KERJA PUBLIKASI ILMIAH

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN

Topik 1 Penelitian Tindakan Kelas. Pengembangan Profesi

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

KARYA TULIS ILMIAH, POSISINYA DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI

ARAH PEMIKIRAN FILOSOFI, DAN URGENSI KARYA TULIS ILMIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN. (Sutaryat Trisnamansyah, Prof., Dr.,M.A.)

Agenda Bimtek Calon Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru. Mata Sajian: Publikasi Ilmiah. Kendari, 9 10 Mei 2012 waktu sajian 12 JP

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

TELAAH KRITIS ATAS PENGATURAN ANGKA KREDIT PEMELIHARAAN BAGI WIDYAISWARA DAN KONSEKUENSINYA. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

KOMPILASI TAGIHAN INDIVIDU (WAJIB DAN PILIHAN)

X. GURU A. Dasar Hukum

PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU SMA NEGERI 1 KATAPANG MELALUI PARTISIPASI DALAM PUBLIKASI AKADEMIS DI MEDIA MASSA

HARAPAN, KENYATAAN DAN STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

TEKNIK PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI PRAMINTO ADI.S.IP KEPALA BAGIAN SDM APARATUR, HUKUM DAN ORGANISASI BADAN RISET DAN SDM KP

WORKSHOP PENULISAN KARYA ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK

TELAAH KRITIS ATAS PENGATURAN ANGKA KREDIT PEMELIHARAAN BAGI WIDYAISWARA DAN KONSEKUENSINYA. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/P/2004 TENTANG


BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

KARYA TULIS ILMIAH 1

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Sebagai pendidik, guru

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA BAGI PEGAWAI NEGERI SIP

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU PENDIDIKAN JASMANI SMA/SMK SE- KABUPATEN BANTUL

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ORASI ILMIAH WIDYAISWARA

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Pengawas Sekolah. Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Supartinah PGSD FIP UNY

Topik 4 Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk Makalah dan Artikel Jurnal

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

2016, No atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri Sip

RINCIAN KEGIATAN GURU DAN ANGKA KREDITNYA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

PENGANTAR PENGEMBANGAN PROFESI

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tugas dan Kompetensi Guru. 1. Pengertian Guru. Menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

XVIII. PENELITI A. DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Yulinda dan Ilma. Pendampingan Penyusunan Karya 16

TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 4 PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU PEMBELAJAR

Transkripsi:

Mengapa Karya Tulis Ilmiah Ditolak? Oleh : Tatang Sunendar, M.Si Widyaiswara LPMP Jawa Barat Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 84 tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit menyatakan bahwa bagi tenaga pendidik yang telah mempunyai pangkat IVa ke atas diwajibkan mengumpulkan angka kredit sebanyak 12 dari unsur pengembangan profesi. Di sisi lain berdasarkan data dari Pusat Data Pendidikan Indonesia Balitbang Depdiknas menunjukan jenjang kepangkatan tenaga pendidik menumpuk di golongan IVa, sangat sedikit yang mencapai pangkat di atas IVa antara lain: gol IV b sebanyak 2370 orang, IVc 68 orang dan golongan IVd 14 orang. Adapun berdasarkan Data dari Biro Kepegawaian Depdiknas, alasan utamanya sebagian besar tenaga pendidik merasa kesulitan dalam mengembangkan profesi terutama dalam hal penulisan KTI. Disamping itu pula berdasarkan data pada saat penilaian periode yahun 2006 dari jumlah berkas yang dinilai sebanyak 1700 berkas yang memenuhi angka kredit 12 hanya sekitar 40 berkas. Atas dasar pokok pikiran tersebut maka di bawah ini akan diuraikan arti pengembangan profesi, alasan penolakan penulisan karya ilmiah, dengan harapan menjadikan gambaran bagi tenaga pendidik sehingga mampu memenuhi perolehan angka kredit. Pengembangan Profesi Pengembangan profesi seperti yang dimaksud dalam petunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan. Unsur pengembangan profesi sifatnya wajib bagi guru yang telah menduduki pangkat/jabatan guru Pembina, hal ini dikarenakan pangkat jabatan guru Pembina diharapkan tumbuh daya analisis, kritis serta mampu memecahkan masalah dalam lingkup tugasnya Kegiatan guru yang termasuk pengembangan profesi Beberapa kegiatan guru yang termasuk pengembangan profesi adalah sebagai berikut : a. melaksanakan kegiatan KTI di bidang pendidikan b. menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan c. membuat alat peraga atau alat bimbingan d. menciptakan karya seni seperti lagu, lukisan e. mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum Tata cara pengajuan angka kredit (pengembangan profesi)

Dalam mengajukan angka kredit dalam pengembangan profesi dapat dilakukan prosedur sebagai berikut : 1. adanya peran critical friend, kritik dan saran dari teman sejawat yang satu profesi agar mendapat masukan mengenai penulisan KTI. 2. mintakan saran pada guru bahasa Indonesia untuk mengetahui pengunaan bahasa maupun sistimatika penulisan KTI yang benar 3. sertakan surat pengesahan dari Kepala Sekolah serta petugas perpustakaan jika penulisan sudah selesai 4. sertakan surat pengantar Kepala Sekolah dan dikirim ke Tim penilai Angka Kredit pengembangan profesi tingkat pusat yang sekretariatnya di LPMP. 5. untuk lebih lengkap, sertakan pula pengesahan dari Kepala Dinas pendidikan Tingkat Kab/kota Tata cara penilaian pengembangan profesi Hasil karya berupa karya tulis yang berupa hasil penelitian, tinjauan ilmiah, pembuatan alat peraga, teknologi, karya seni penilaianya dalam bentuk paparan /deskripsi sesuai kaidah penulisan karya ilmiah dengan langkah penilaian sebagai berikut : 1. Penilaian tidak mengenal nilai jenjang dalam setiap unsur dengan kata lain hanya mengenal diterima atau ditolak, contohnya setiap karya tulis mempunyai bobot nilai 4, maka penilaian jika diterima bernilai maksimal 4 jika ditolah mendapat nilai 0, tidak ada nilai 1, 2, 3. 2. Urutan penilaian di mulai dari judul, sistimatika penulisan, latar belakang penulisan kajian teori, cara pengolahan, kesimpulan rekomendasi, daftar pustaka, dengan menggunakan sistem gugur, jika seorang guru menulis karya ilmiah tetapi judulnya tidak menggambarkan latar belakang pendidikan serta kajiannya terlalu luas maka langsung digugurkan dengan nilai 0 tanpa dilihat unsur yang lainnya, begitu pula seterusnya. Adapun yang termasuk karya tulis ilmiah terdiri dari : KTI hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi karya tulis/makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri Tulisan ilmiah populer prasaran berupa tinjauan wawasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan pada pertemuan ilmiah buku pelajaran atau modul diktat pelajaran menerjermahkan karya ilmiah dari ketujuh kategori inilah guru bisa memilih sehingga tidak usah memaksakan diri membuat KTI yang tidak dikuasainya. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Karya tulis ilmiah yang ditulis guru hendaknya memenuhi syarat APIK (Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten ) artinya Asli (original ) karya tulis yang dihasilkan harus merupakan produk asli guru dan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan tempat bekerja Perlu/bermanfaat ( useful) karya tulis yang dihasilkan guru harus dirasakan manfaatnya secara langsung oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmiah ( scientific) karya tullis yang dihasilkan harus disusun secara ilmiah, sistimatis, runtut dan memenuhi persyaratan penulisan karya ilmiah Konsisten (concistency) KTI yang dihasilkan harus memperlihatkan keajegan dan konsistensi pemikiran yang utuh, baik secara keseluruhan maupun hubungan antar bab bagian karya tulis yang disajikan. Kriteria Pokok KTI Ada beberapa kriteria yang dilihat dalam penulisan KTI, diantaranya terdapat: masalah pokok yang dijadikan dasar penulisan dan masalah tersebut sesuai atau menyangkut kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru sehari hari kajian pustaka/teori yang mendukung pemecahan masalah metodologi yang dilakukan secara runtut dalam upaya pemecahan masalah tersebut data dan fakta yang mendukung pembahasan masalah tersebut alternatif pemecahan masalah yang dikemukakan atau dibahas untuk solusi atas masalah yang dihadapi kesimpulan maupun rekomendasi yang dikemukakan berdasarkan analisis data terhadap upaya pemecahan masalah tersebut. MENGAPA, KTI DITOLAK? Ada beberapa alasan mengapa karya tulis ilmiah guru dalam unsur pengembangan profesi guru ditolak berdasarkan hasil pengalaman tim penilaian angka kredit tingkat pusat diperoleh alasan-alasan itu antara lain : Umum berupa skripsi/thesis/desertasi (sudah diniali dalam unsur pendidikan) KTI diragukan keasliannya, bila salah satu bagian tulisan (atau hal lain) menunjukkan bahwa KTI itu merupakan skripsi, penelitian, atau karya orang lain, yang diubah dan digunakan sebagai karya ilmiahnya (seperti misalnya bentuk ketikan tidak sama, tempelan nama, dll) Terdapat petunjuk adanya lokasi dan subjek yang tidak konsisten Terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai Terdapat berbagai data yang tidak konsisten, tidak akurat

Terdapat kesamaan isi, format, gaya penulisan yang sangat mencolok dengan KTI yang lain Penyusunan KTI yang berbentuk penelitian, pengembangan dan evaluasi diselesaikan/dihasilkan lebih dari 2 judul dalam setahun KTI sudah kadaluarsa ( disusun sebelum PAK terakhir) Pengesahan : tidak ada pengesahan kepalasekolah/kepala madrasah guru yang bersangkutan bahwa KTI tersebut adalah benar karya tenaga pendidik yang bersangkutan Pengesahan ada, tetapi bukan dari pejabat yang berwenang KTI bukan dalam bidang pendidikan penulisan makalah tidak jelas apakah laporan penelitian atau tulisan ilmiah yang merupakan tinjauan/ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri. karya ilmiah yang disusun belum/tidak menggunakan format yang lazim dalam penulisan ilmiah tulisan yang diajukan tidak memenuhi syarat sesuai dengan Kepmendikbud No025/0/1995 Penelitian penyusunan karya ilmiah belum menggunakan proses berpikir keilmuan (ada masalah, kajian teori, metodologi, data, analisis, kesimpulan, saran dan rekomendasi.) masalah : Yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi penulis. Yang ditulis bukan kegiatan nyata penulis dalam peningkatan/pengembangan profesi Kajian teori : Tidak relevan dengan judul/permasalahan yang dikaji Terlalu luas, belum mengarah pada hal-hal yang dipermasalahkan Sangat sederhana, belum nampak wacana keilmuannya Metode penelitian belum sesuai dengan dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah (tujuan khusus, tempat dan waktu, ruang lingkup penelitian, populasi, sampel penelitian, teknik sampling, metode pengumpulan dan pengolahan data dan analisis data) Data yang disajikan kurang lengkap /tidak ada instrumen tidak dilampirkan/tidak lengkap/tidak sesuai Analisis data tidak sesuai dengan metode analisisi data yang dipilih dalam metode penelitian, atau permasalahan yang dirumuskan dalam latar belakang (pendahuluan) Isi tulisan ilmiah pada bab selanjutnya tidak konsisten/tidak ada kesesuaian/tidak seimbang

Kesimpulan dan saran tidak sesuai dengan alur berfikir pada bab-bab sebelumnya Rekomendasi belum menunjukan manfaat yang nyata bagi dunia pendidikan Tinjauan Penyusunan karya ilmiah belum menggunakan proses berfikir keilmuan (ada masalah, kajian teori, fakta, ulasan/ tinjauan secara ilmiah yang merupakan gagasan penulis dan kesimpulan) Masalah yang dikaji terlalui luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan profesi penulis Kajian teori : tidak relevan dengan judul/permasalan yang dikaji terlalu luas, belum mengarah pada hal hal yang dipermasalahkan sangat sedehana, belum nampak wacana keilmiuannya. Diktat kajian fakta tidak/belum relevan dengan permasalahan yang dikaji isi pembahasan karya ilmiah belum memuat gagasan penulis tulisan ilmiah tidak konsisten/tidak ada kesesuaian/tidak seimbang. kesimpulan tidak sesuai dengan alur pikir bab sebelumnya. 1. tidak sesuai dengan tugasnya 2. sistimatika penulisan tidak sesuai dengan pedoman penulisan yang berlaku Buku 1. belum mendapat pengesahan dari Disrjen Dikdasmen (taraf nasional) 2. belum mendapat pengesahan dari kepala dinas pendidikan di provinsi (taraf provinsi) Alat Peraga Pada latar belakang belum dikemukakan permasalahan, manfaat alat peraga, langkah-langkah pembuatan, langkah-langkah penggunan dan kesimpulan serta lampiran yang relevan ( foto/gambar dari alat peraga) Karya terjemahan 1. substansi di luar bidang pendidikan /tidak bermanfaat dalam pembelajaran/tidak utuh 2. belum ada keterangan dari kepala sekolah yang menjelaskan manfaat karya terjemahan tersebut 3. belum ada keterangan dari kepala sekolah yang menjelaskan karya tersebut adalah terjemahan guru yang bersangkutan PENUTUP Pengembangan profesi bagi tenaga pendidik merupakan suatu kewajiban, apabila tenaga

pendidik tersebut telah menduduki pangkat jabatan IVa, diperlukan suatu kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terpadu dan hal yang paling penting adalah menjiwai profesi yang digeluti selama ini. Daftar Pustaka Suharjono, Pengembangan Profesi Guru, Panduan Tehnik Penilaian KTI Guru, Depdiknas Kepmen, Penilaian Jabatan Fungsional Guru, Jakarta Suharsimi Arikunto, PTK, Rineka Cipta Yogyakarta (2006) Sumber: http://www.lpmpjabar.go.id/lpmp/index.php?option=com_content&task=view&id=55&itemid=55