METODE PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berfikir, latihan atau praktek dan sebagainya.?atan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

BAB II KAJIAN TEORETIS. pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, diperlukan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antara individual dan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa kurang berkembang akan berdampak pada sikap mahasiswa yang apatis,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian Teori Model Pembelajaran Kooperatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran model kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hamalik,1995:57) dalam ( memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Anita Windarini SMP Negeri 1 Sanggau anitanajori@rocketmail.com

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2002: 57) dalam

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-NEGARA TETANGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams. model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).

Model Pembelajaran STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

matematika dikarenakan terlalu banyak deretan rumus-rumus yang abstrak dan membosankan. Sebagian besar peserta didik di sekolah menganggap bahwa mata

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

Kelompok Materi : Materi Pokok

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Hazal Fitri 1. Abstrak. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad, Hasil Belajar, Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2

BAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

Transkripsi:

METODE PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Pembelajaran Dosen Pengampu :, M.Pd HALAMAN JUDUL Disusun: 1. Rahardhika Adhi Negara (14144600170) 2. Widya Susila (14144600190) 3. Dian Pertiwi (14144600100) 4. Azizatul Mar ati (14144600200) PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2015 i

KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, karena atas berkat rahmat dan karunianya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Pembelajaran dengan judul Metode Pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division). Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, Oktober 2015 Penyusun ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PEMBAHASAN...1 A. Pengertian Metode Pembelajaran STAD... 1 B. Komponen Utama pembelajaran Tipe STAD... 2 C. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Tipe STAD... 3 D. Keuntungan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD... 5 E. Tipe-Tipe dari Pembelajaran Kooperatif... 6 F. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 7 BAB II PENUTUP... 12 A. Kesimpulan... 12 DAFTAR PUSTAKA iii

BAB I PEMBAHASAN A. Pengertian Metode Pembelajaran STAD Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan (Arindawati, 2004: 83-84). Tipe STAD yang dikembangka oleh Slavin ini merupakan salah satu tipe koperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajara guna mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni, 2009: 51) Menurut Slavin (2009:143), tipe STAD merpakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan mode pembelajaran yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Disamping itu metode ini juga sangat mudah diadaptsi telah-digunakan dalam matematika, sains, ilmu pengetahuan sosial, bahasa inggris, teknik, dan banyak subyek lainnya (Sharan, 2009: 5). Dalam model pembelajaran ini, masing-masing kelompok beranggotakan 4 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana. 1

B. Komponen Utama pembelajaran Tipe STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu : 1. Penyajian kelas atau presentasi kelas Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing. Guru memulai dengan menyampaikan indicator yang harus dicapai hari itu dan motivasi rasa ingin tahu siswa tentang mateeri yang akan dpelajari. Dilanjutakan dengan memberikana persepsi dengan tujuan mengingatkan siswa terhadapa materi prasyarat yang telah dipelajari, agar siwa dapat menghinungkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan yangtelah dimiliki. 2. Kegiatan kelompok Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan pelajaran dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Tim yang terdiri dari empat atau lima siswa mewakili seluruh bagian dari kela dalam halkinerja akademis, jenis kelamin, ras etnisitas. Pada tahap ini setiap siswa di beri lembar tugas yang akan di pelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas. Guru sebagai fasilator dan motivator. Hasil kerja ini dikumpulkan. 3. Kuis (Quizzes) Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok. 4. Skor kemajuan (perkembangan ) individu 2

Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu. 5. Penghargaan kelompok Penghargaan keompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masingmasing kelompok sehingga diperoleh skor rata-rata kelompok. C. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Tipe STAD Tabel Langkah-langkah proses pembelajaran model kooperatif tipe STAD No Tahap Tingkah Laku Guru 1. Tahap pendahuluan a. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari, tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi agar siswa tertarik pada materi. b. Guru membentuk siswa kedalam kelompok yang sudah direncanakan. c. Mensosialiasakan kepada siswa tentang modell pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa mengenal dan memahamimya. d. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan 3

dipelajari. 2. Tahap pengembangan a. Guru mendemonstrasikan konsep atau keterampilan secara aktif dengan menggunakan alat bantu atau manipulatif lain. b. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi kepada masing-masing kelompok. c. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan LKS bersama kelompoknya. d. Guru memantau kerja dari tiap kelompok dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. 3 Tahap penerapan a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dengan waktu yang ditentukan, siswa diharapkan bekerja secara individu tetapi tidak menutup kemungkinan mereka saling bertukar pikiran dengan anggota yang lainnya. b. Setelah siswa selesai mengerjakan soal lembar jawaban, kemudian dikumpulkan untuk dinilai. 4

D. Keuntungan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan kebutuhan belajarnya. Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif dalam diskusi. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain. 2. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum. 5

Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama. E. Tipe-Tipe dari Pembelajaran Kooperatif Berikut ini adalah beberapa tipe dari model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru menggunakan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima tahapan utama sebagai berikut: 1. Presentasi kelas. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya. 2. Kerja kelompok. Kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran. 3. Tes. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. 4. Peningkatan skor individu. Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok. 6

5. Penghargaan kolompok. Kelompok yang mencapai rata-rata skor tertinggi, diberikan penghargaan. F. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Jenjang : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas : Sekolah Dasar Kelas 6 Standar Kompetensi : Memahami ciri khusus hewan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi ciri khusus hewan Indikator : Menjelaskan ciri khusus hewan Memberikan contoh hewan dengan ciri khususnya dan fungsinya. Alokasi Waktu : 1 X 50 menit ( 1 x pertemuan ) Model Pembelajra : Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) Metode Pembelajran : Pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) Media Pembelajaran : Gambar dan tulisan A. Langkah-langkah Pembelajran Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Guru memberikan salam kepada 3 menit siswa dan berdoa sebelum proses pembelajran dimulai 2. Guru menanyakan kehadiran siswa 3. Guru dan siswa menyiapkan alatalat yang diperlukan dalam pembelajaran 7

4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan yang akan dicapai Inti Apreseasi 1. Guru menanyakan tentang : penjajakan kesiapaan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Misal dengan mengawali pertanyaan tentang ciri umum makhluk hidu. Kemudian dilanjutkan pertanyaan yang merujuk materi yang akan dipelajari tentang ciri khusus makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) disini materi yang akan disampaikan adalah ciri khusus hewan. Kegiatan Inti (20 menit) Tahap 2 Explore a) Untuk membahas materi yang akan dipelajari guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 peserta didik. Pembagian kelompok-kelompok kecil ini diatur sedemikian rupa antara 8 20 menit

berbagai tipe dan kemampuan peserta didik untuk menjadikan kelompok yang maksimal. b) Guru membagikan lembar kerja kelompok yang berbentuk suatu pembelajaran dengan media kreatif yang dinamakan menebak ciri khusus hewan dengan berburu kepada setiap kelompok sebagai sarana peserta didik dalam mengidentifikasi ciri khusus hewan c) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan kegiatan pada lembar kegiatan kelompok, yaitu untuk mengetahui materi dengan bantuan lembar kegiatan kelompok sebagai petunjuk kerja. (mengeksplorasi) d) Guru membimbing pesertadidik yang mengalami kesulitan. Tahap 3 Explain a) Guru terlebih dahulu menjelaskan sepintas terkait ciri-ciri pada hewan gambar-gambar hewan diacak diatas papan dengan posisi tebalik. b) Kartu atau gambar dibagikan 9

kepada setiap kelompok. c) Kartu ciri-ciri hewan disandingkan bersama gambar hewan yang sudah dipilih. Tahap 4 Elaborate/ Extend a) Pesertadidik kembali berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan latihan pada lembar kegiatan kelompok. b) Guru berperan sebagai fasilitator, dan akan membimbing pesertadidik yang mengalami kesulitan. c) Guru memberikan penjelasan apabila diperlukan. d) Setelah selesai setiap kelompok diperintahkan untuk mempelajari materi dari hasil berburu. Tahap 5 Evaluate a) Guru memberikan soal pada peserta didik. b) Pesertadidik mengerjakan soal kuis secara individu namun masih pada kelompok masing masing karena setiap peserta didik yang menjawab kuis akan memberikan skor untuk kelompok. c) Setelah waktu yang diberikan selesai, guru mengumumkan 10

Penutup kelompok yang mendapatkan skor paling banyak dan memberikan penghargaan dan membacakan hasil diskusi kelompok mereka dan menyimpulkannya. 1. Guru membimbing siswa untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran 2. Guru menyimpulkan materi pembelajaran 3. Guru memimpin doa dan mengucapakan salam 10 menit 11

BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Komponen Utama pembelajaran Tipe STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu : Penyajian kelas atau presentasi kelas, Kegiatan kelompok, Kuis (Quizzes), Skor kemajuan (perkembangan ) individu, Penghargaan kelompok 12

DAFTAR PUSTAKA Arindawati, 42004. Model Pembelajaran Alternatif Kooperatif Tipe STAD. Jakarta: Rineka Cipta. Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Sharan. S. 2009. Handbook Of Cooperative Learning Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran untuk Memacu Keberhasilan Siswa di Kelas (Alih Bahasa Sigit Prawoto), Yogyakarta: Imperium. Slavin. R., E., 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek, (Penerjemah Nurlita), Bandung: Nusa Media. Taniredja, dkk. 2014. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta. 13