(Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari Januari 2008)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

SAHAM SKRIPSII. Gelar. Disusun Oleh NIM

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

Dari investasi tersebut, investor mengharapkan adanya suatu tingkat

BAB I PENDAHULUAN. aktiva keuangan, biasanya yang mempunyai sifat jangka panjang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

DEWI WULAN HANDAYANTI B

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh tingkat pengembalian (return) berupa deviden dan capital gain. Investor

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal pada dasarnya merupakan lembaga diluar perbankkan yang

ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG OPTIMAL PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEK SKRIPSI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan bagaimana mengalokasikan penanaman modal agar dapat. Markowitz (Sukarno,2007), mengemukakan analisis mean variance

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Alokasi investasi (asset allocation) 2. Seleksi sekuritas ( securities selection)

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa resiko berinvestasi dalam obligasi relatif kecil. Apabila investor

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang bersumber dari investor ke berbagai pilihan sektor investasi yang tersedia

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemberi dana (lender) yang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIM AL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari 2005 -Januari 2008) SK RIPSI Diajukan Untuk M emenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna M emperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas M uhamm adyah Surakarta Disusun oleh: ADITYA BOWO SAPUTRO B 200 040 179 FAKULTAS EKONOM I UNIVERSITAS M UHAM M ADYAH SURAKARTA 2008 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai wahana sektor keuangan di luar perbankan diharapkan menjadi sarana untuk memperoleh dana secara tepat dan murah dari investor maupun kreditor. Investor maupun kreditor dapat melakukan investasi berupa aktiva finansial atau sekuritas seperti pembelian saham, obligasi, waran, opsi dan sertifikat danareksa. Hal ini disebabkan investasi tersebut mempunyai daya tarik likuiditas yaitu sekuritas dapat diperjualbelikan dengan segera dan investor dapat melakukan reposisi investasinya setiap saat. Misalnya, investor melakukan investasi sekuritas dalam bidang perbankan hari ini, dan menggantinya dengan investasi sekuritas dalam bidang industri food and beverage pada keesokan harinya, lusa atau minggu depannya. Dengan pasar modal ini, berarti semakin terbukanya kesempatan bagi investor untuk melakukan diversifikasi pada investasi yang di anggap paling layak. Investor memiliki preferensi yang berbeda berdasarkan subyektivitas rate of return maupun risk. Ada investor yang lebih menyukai deviden, ada juga yang lebih menyukai capital gain, ada investor yang menyukai keduanya yaitu deviden dan capital gain, dan ada investor yang lebih menyenangi pada kewenangan yang dimiliki investor sebagai akibat pemilikan sekuritas. 1

2 Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin mengacu pada era globalisasi dan berorientasi pada pengembangan bisnis baik di bidang moneter maupun non moneter, maka setiap perusahaan atau individu akan berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan atau meningkatkan modalnya secara optimal dengan cara berinvestasi pada sektor keuangan atau non keuangan. Untuk berinvestasi di sektor keuangan dapat di lakukan dengan membeli saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Orang tertarik untuk berinvestasi di bursa karena adanya keterbukaan informasi. Salah satu jenis sekuritas yang di perdagangkan di Bursa adalah saham. Investor yang berinvestasi tentu mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada investasi awalnya. Mereka juga tidak menginginkan emiten (penerbit sekuritas) tidak mampu melaksanakan kewajibannya ketika saham tersebut jatuh tempo. Dalam berinvestasi seorang investor harus berfikir apakah menanamkan seluruh modalnya ke satu jenis saham saja, karena dianggap saham tersebut memberikan tingkat keuntungan yang tinggi atau lebih. Sikap itu tidaklah bijaksana, karena bila tingkat keuntungan tinggi maka resiko investasi juga dengan sendirinya menjadi tinggi. Hal yang lebih bijaksana dalam berinvestasi adalah melakukan diversifikasi pada investasi. Pemikiran tersebut muncul karena bila investasi pada satu lahan gagal, maka masih ada lahan lain yang dapat diharapkan keuntungannya sehingga bias dikatakan resiko investasi menjadi lebih rendah.

3 Menanamkan modal pada lebih dari satu lahan inilah yang disebut dengan membentuk portofolio. Sasaran manajemen portofolio adalah membangun berbagai sekuritas dan asset-asset lainnya sehingga membentuk suatu portofolio dalam rangka meminimumkan resiko pada tingkat keuntungan tertentu. Alternatif pemilihan dan penentuan portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat analisis, salah satunya dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Model tersebut banyak digunakan sebagai alat analisis untuk mendapatkan portofolio yang efisien, selain modelnya sederhana juga mudah untuk di operasikan. Gruber (1995) dalam analisis portofolionya menggunakan Model Indeks Tunggal dengan membandingkan antara Excess Return to Beta (ERB) yang merupakan kelebihan pengembalian atas tingkat keuntungan bebas resiko pada aset lain dan Cut off Rate (C i ) yang merupakan perbandingan antara varian dan return market dengan sensitivitas return saham individu terhadap variance error saham. Saham-saham yang memiliki ERB lebih besar dari C i dijadikan kandidat portofolio, sebaliknya bila nilai ERB lebih kecil dari C i maka saham tersebut tidak diikutkan dalam portofolio. Pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal yang dilakukannya didasari oleh pendahulunya Markowitz yang dimulai dari data historis atas saham individual yang di jadikan input, dan dianalisis untuk menghasilkan sejumlah keluaran yang menggambarkan kinerja dari setiap portofolio, apakah tergolong portofolio yang optimal atau sebaliknya.

4 Kesalahan dalam penentuan pemilihan saham akan berpengaruh terhadap return, sehingga return yang diperoleh dari portofolio tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk memperoleh portofolio yang diinginkan, maka seorang investor harus melakukan analisis yang memberikan return maksimum. Alternatif pemilihan saham dan penentuan portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat analisis, salah satunya adalah dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Model Indeks Tunggal banyak dipergunakan sebagai alat analisis untuk mendapatkan portofolio yang efisien, selain modelnya sederhana juga mudah untuk dioperasiakan. Investor harus bersikap rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Namun demikian investor sering kali hanya mengikuti keinginan individu, ikut-ikutan atau gambling dalam mendapatkan portofolio, hal ini lebih dikenal dengan penentuan portofolio secara random atau acak (tanpa memperhatikan karakteristik investasi secara relevan). Di dalam membentuk suatu portofolio akan timbul suatu masalah. Permasalahannya adalah terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva beresiko yang tersedia dipasar. Kombinasi ini dapat mencapai jumlah yang tidak terbatas. Kombinasi ini juga memasukkan aktiva bebas resiko di dalam pembentukan portofolio. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yang akan di pilih oleh investor. Jika investor rasional, maka akan memilih portofolio yang optimal.

5 Portofolio optimal dapat di tentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model-model ini, yang pertama kali di butuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk model-model ini, semua portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien. Karena tiap-tiap investor mempunyai kurva berbeda yang tidak sama, portofolio optimal akan berbeda untuk masing-masing investor. Investor yang lebih memilih resiko akan memilih portofolio dengan return yang tinggi dengan membayar resiko yang juga lebih tinggi di bandingkan dengan investor yang kurang menyukai resiko. Jika aktiva tidak beresiko dipertimbangkan, aktiva ini dapat merubah portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih oleh investor. Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis (thin market), yaitu pasar yang sebagian besar sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan. Indeks Harga Saham Gabungan yang mencakup semua saham tercatat (yang sebagian kurang aktif diperdagangkan) dianggap kurang tepat sebagai indikator kegiatan pasar modal Salah satu dari Indeks Harga Saham (IHS) ad alah Index Liquidity Quantity-45 (I ndeks LQ45). Indeks LQ-45 dibentuk dari 45 saham-saham yang aktif diperdagangkan berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan kapitalisasi pasar saham yang disesuaikan setiap enam bulan (setiap bulan Februari dan Agustus) Didasari oleh uraian dan sebab diatas maka penelitian ini berjudul ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM

6 OPTIMAL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Penggunaan Model Indeks Tunggal Pada Saham-Saham Indeks LQ-45 Periode Febuari 2005- Januari 2008). B. Perumusan Masalah Sesuai dengan Latar Belakang sebagaimana dinyatakan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan Models Indeks Tunggal pada saham-saham yang masuk dalam Indeks LQ-45 dapat memberikan return yang optimal? C. Pembatasan Masalah Agar obyek yang diteliti dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat dikaji dengan jelas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah pada dasarnya dapat memudahkan pembahasan, selain itu juga mengingat keterbatasan kemampuan, biaya, waktu, maupun pengetahuan penulis, maka penelitian ini dibatasi ruang lingkupnya yaitu menjadi obyek penelitian adalah saham-saham yang masuk dalam Indeks LQ- 45 periode Februari 2005-Januari 2008 D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang di harapkan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis penentuan portofolio optimal menggunakan Model Indeks Tunggal.

7 2. Untuk mengetahui saham perusahaan-perusahaan go public yang konsisten masuk dalam Indeks LQ-45? E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademisi Sebagai bahan perbandingan dengan penelitian lain yang masih berhubungan dengan penelitian ini dan diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya dan diharapkan penelitianpenelitian berikutnya mampu menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian ini. 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi investor jika ingin melakukan investasi di Bursa Efek Indonesia agar melakukan analisis pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal untuk mendapatkan return yang maksimal dengan tingkat resiko tertentu. F. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran singkat dari skripsi ini maka dalam bagian ini penulis mengemukakan sistimatika penulisan yang terdiri dari lima bab. Dimana intisari dalam setiap bab akan di uraikan sebagai berikut ini.

8 BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, masalah penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memuat teori konseptual yang terkait dengan topik penelitian, dan penelitian terdahulu. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini meliputi ruang lingkup penelitian : jenis penelitian, jenis data, sumber data, obyek penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan gambaran umum obyek penelitian, analisis data, hasil analisis data dan pembahasannya. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. Selain itu, dikemukakan pula keterbatasan dalam penelitian dan pemberian saran yang berguna bagi penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA