DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK DAN TATA TERTIB PELAKSANAAN ASISTENSI LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN SEMESTER GANJIL 2016 / 2017

PANDUAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN OLEH I GEDE SUDIRGAYASA

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan

PENDAHULUAN KONTRAK KULIAH BIOLOGI. Jadwal Kuliah. Dosen Pengajar Klas G. di Fapet UB Gedung I Lt. 2 R.5. Setiap Senin jam

TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN 2015

LAPORAN ALAT PERAGA MODEL GAMETOGENESIS PADA MANUSIA. Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah BIOLOGI TERAPAN 3

Malang, 23 Februari BRIEFING PRAKTIKUM Manajemen Reproduksi & Inseminasi Buatan

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

Malang, 11 Februari BRIEFING PRAKTIKUM Manajemen Reproduksi & Inseminasi Buatan

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak 2015 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB

Dosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan. Pak Kikin

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum. Parasitologi Veteriner

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

Manual Prosedur. Praktikum Mikrobiologi Veteriner

Spermatogenesis dan sperma ternak

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT SMEAR SEL SPERMA

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

TUJUAN FUNGSI DEFINISI RUANG LINGKUP URAIAN PROSEDUR I. Tata Tertib Laboratorium Tidak Boleh Mengikuti Praktikum

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jantan) yang terjadi hanya di tubuli seminiferi yang terletak di testes (Susilawati,

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK 2015

L/O/G/O. Selamat Datang Di Briefing Praktikum BIOKIMIA. Tim Asisten BIOKIMIA

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM MESIN ELEKTRIK

Folikulogenesis dan ovum ternak

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

3. METODE PENELITIAN

PEP Ilmu Reproduksi Ternak (3 sks) Semester 4

P E N G U M U M A N Nomor : 800/ 3200 /II.09/2014

Ketentuan Umum 09/09/2015

PELANGGARAN DAN SANKSI LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI

5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM MESIN ELETRIK

PRAKTIKUM TERINTEGRASI 1 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. setiap tahunnya, namun permintaan konsumsi daging sapi tersebut sulit dipenuhi.

Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak Tahun 2017 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB

Briefing Praktikum MANAJEMEN PRODUKSI TERNAK NON RUMINANSIA KOMODITI ULAT SUTERA Semester Ganjil 2016/2017

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM

BAB III MATERI DAN METODE

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Minggu Topik Sub Topik Metode Pembelajaran

PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMPUTASI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GENAP 2014/2015

BRIEFING PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Laboratorium Produksi Ternak Potong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS)

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

TATA TERTIB PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PRAKTIKUM HISTOLOGI

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PRAKTIKUM MANUFAKTUR TERINTEGRASI I

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM PENGENDALIAN MUTU SEMESTER GANJIL 2016

DAYA HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMA ENTOK (Cairina moschata) YANG DITAMPUNG 3 DAN 6 HARI SEKALI DALAM PENGENCER YANG BERBEDA SKRIPSI.

PENDAHULUAN A. Kegiatan Praktikum

4/18/2015 FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME

MATERI 6 TRANSPORTASI SEL GAMET DAN FERTILISASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Balai Inseminasi Buatan Daerah

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN LANJUT

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Perancangan Teknik Industri 3

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Pendahuluan A. Kegiatan Praktikum

TUGAS AKHIR - SB Oleh: ARSETYO RAHARDHIANTO NRP DOSEN PEMBIMBING : Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Ir. Ninis Trisyani, MP.

Perancangan Teknik Industri 2

ASISTENSI PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI. Endah Puspitasari

Standard Operating Procedure Praktikum

I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN PRAKTIKAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur Praktikum

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM PEDOLOGI & SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN

PROSES PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KODE : MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari

1. Praktikan wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai. 2. Bagi praktikan yang terlambat lebih dari 10 menit setelah praktikum dimulai, tidak

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci

TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor,

PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

Praktikum Elektronika Daya. Laboratorium Konversi Energi Listrik 2017

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal April 2014 di Laboratoium Unit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING

Transkripsi:

DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN Tim Penyusun: Dr. Agung Pramana W.M., MS. Dr. Sri Rahayu, M.Kes. Dr. Ir. Sri Wahyuningsih, MS. Drs. Aris Soewondo, MS. drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN PENUNTUN PRAKTIKUM Tim Penyusun: Dr. Agung Pramana W.M., MS. Dr. Sri Rahayu, M.Kes. Dr. Ir. Sri Wahyuningsih, MS. Drs. Aris Soewondo, MS. drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 1

TATA TERTIB PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN 2013/2014 A. Sebelum Praktikum: 1. Mahasiswa harus datang 10 menit SEBELUM acara praktikum dimulai. 2. Toleransi keterlambatan 10 menit (>10 menit tutup pintu dari luar), jika telah dilaksanakan pre/post-test maka hanya bisa mengerjakan soal yang sedang dibacakan. 3. Diwajibkan membawa: Jas lab, buku panduan praktikum, lembar pengamatan, tiket masuk, alat tulis, barang yang wajib dibawa saat praktikum (sesuai materi praktikum) 4. Mahasiswa sudah harus paham baik tentang teori maupun apa yang harus dilakukan selama praktikum. 5. Tiket masuk berisi cover, abstrak (sampai metode), Bab I, Bab II, Bab III, daftar pustaka min 3, mulai praktikum ke 2, ditambah mengumpulkan abstrak bahasa inggris per kelompok, nilai maksimal tiket masuk 10. B. Selama dan sesudah Praktikum: 1. Pengamatan selama praktikum dicatat pada lembar pengamatan (lembar ACC-an) dan bila perlu didokumentasikan. 2. Hasil pengamatan praktikum harus mendapatkan persetujuan (acc) dari asisten yang bertugas. 3. Lembar ACC-an mendapat nilai maksimum 5 dan dikumpulkan lagi bersama laporan praktikum. 4. Seluruh mahasiswa diwajibkan: menjaga kebersihan laboratorium, membersihkan alat-alat yang digunakan selama praktikum setelah acara praktikum selesai, menciptakan suasana tenang dan kondusif saat praktikum. 5. Khusus untuk Pre-test, Mid-test, Post-test tidak diberlakukan ulangan (untuk mahasiswa yang mendapat nilai dibawah 2

minimal dan yang tidak mengikuti). Nilai minimal adalah 60, mendapat nilai dibawah 60 sebanyak 2 kali berturut-turut akan mendapat tugas tambahan. 6. Menonaktifkan nada (silent) alat komunikasi saat praktikum berjalan. C. Tidak dapat mengikuti Praktikum: 1. Mahasiswa yang terpaksa tidak dapat mengikuti praktikum harus dapat memberikan alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Tidak diadakan in-hole praktikum 3. Ijin tidak mengikuti praktum pada jadwal yang ditentukan namun tidak mengganti pada jadwal yang lain dengan topic serupa. 4. Kehadiram praktikum wajib 100 persen, jika kurang maka dianggap gugur praktikumnya dan wajib mengulang pada semester berikutnya. D. Ujian Akhir Praktikum (UAP): 1. Datang 10 menit sebelum UAP. 2. Toleransi keterlambatan 10 menit (>10 menit tutup pintu dari luar), jika telah dilaksanakan UAP maka hanya bisa mengerjakan soal yang sedang dibacakan. 3. Membawa ktm, memakai jas lab. 4. Dilarang menggunakan pensil atau bolpoin berwarna merah untuk mengerjakan soal ujian. 5. Dilarang melakukan kecurangan sekecil apapun, bila ketahuan melakukan kecurangan maka nilai akan dikurangi. Bila kecurangan dinilai sudah melampaui batas, asdos berhak mengeluarkan peserta ujian dari ruangan. E. Mahasiswa Dilarang: 1. Membawa buku laporan praktikum mahasiswa/i angkatan sebelumnya. 3

2. Merokok, makan dan minum di dalam lab selama praktikum. 3. Menggunakan kaos oblong, celana jeans (laki-laki) dan celana dalam bentuk apapun (perempuan). 4. Menggunakan sepatu dengan ujung terbuka. 5. Menggunakan fasilitas laboratorium bila tidak berhubungan dengan praktikum yang sedang dilaksanakan. F. Laporan Praktikum: Laporan bersifat individu. 1. Laporan ditulis tangan dikertas A4, margin 3; 2,5; 2,5; 2,5. 2. Komponen-komponen Laporan: - COVER - Lembar Pernyataan - BAB I PENDAHULUAN - BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BAB III METODE PRAKTIKUM - BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (nilai: 65) - 4.1 Analisis Prosedur (25), ditunjang literatur - 4.2 Analisis Hasil (40), ditunjang literatur - BAB V PENUTUP (nilai: 5) - 5.1 Kesimpulan - 5.2 Saran - DAFTAR PUSTAKA (nilai: 5) - Indonesia (1) - Inggris (3) - Jurnal Ilmiah (1) - LAMPIRAN (10) - Tiket masuk (10), lembar pengamatan yang telah di-acc. 3. Laporan dikumpulkan 1 minggu setelah praktikum dilaksanakan (sebagai tiket masuk). 4. Keterlambatan pengumpulan laporan, nilai laporan dikurangi 10 per jam, terlambat 1 hari dikurangi dari nilai laporan paling rendah. 4

5. Tidak menerima pengumpulan laporan di tempat kost asisten praktikum. 6. Bila diketahui terjadi copy-paste nilai laporan langsung dianggap nol (yang mengcopy maupun yang dicopy). 5

7. Contoh Cover : 8. Lembar Pernyataan: (ditulis tangan) LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan yang berjudul ini adalah hasil kerja saya sendiri dan tidak mengandung unsur plagiarism. Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan Malang,. ttd Pemberi pernyataan (NIM) 6

G. Penilaian: NAP = rata-rata pre/post/mid-test/soft skill+rata-rata laporan+2uap 4 catatan : Hal-hal yang belum tercantum akan ditentukan kemudian Malang, 29 September 2013 Ttd. Tim Pengampu Praktikum 7

DAFTAR ACARA PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2013-2014 No Tanggal Acara Praktikum 1 21-25 Oktober 2013 Briefing 2 11-15 November 2013 Pengamatan gamet jantan dan betina 3 18-22 November 2013 Sistem reproduksi hewan betina 25-29 November 2013 Sistem reproduksi hewan jantan 4 2-6 Desember 2013 Embriogenesis pada ayam 5 9-13 Desember 2013 Fertilisasi pada ikan 6 16-20 Desember 2013 Ujian Akhir Praktikum 8

TOPIK I PENGAMATAN GAMET JANTAN DAN BETINA I. DASAR TEORI Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan terjadi sejak dalam kandungan sampai menjadi dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan meliputi dua fase yaitu fase embrionik dan pascaembrionik. Sebelum masuk fase embrionik, terjadi penyatuan gamet jantan dan betina yang dikenal dengan sebutan fertilisasi. Supaya sel gamet mampu melakukan fertilisasi, sel gamet mengalami suatu perkembangan yang disebut dengan gametogenesis (pembentukan gamet). Pembentukan gamet pada hewan jantan disebut dengan spermatogenesis. Proses ini berlangsung di dalam tubulus seminiferus. Proses spermatogenesis terdiri dari empat tahap, yaitu 1) proliferasi: sejak pra lahir sampai beberapa waktu sesudah fetus dilahirkan); 2) tumbuh: spermatogonium aktif membagi diri secara mitosis sebanyak empat kali, sehingga dari sebuah spermatogonium akan menghasilkan 16 buah dan tumbuh menjadi spermatosit primer; 3) masak: pembelahan meiosis sehingga spermatosit primer berubah menjadi spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya hanya setengah dari spermatosit primer, dilanjutkan dengan pembelahan spermatosit sekunder secara meiosis menjadi spermatid; dan 4) transformasi (metamorfosa): spermatid berubah menjadi spermatozoa. Hasil akhir dari spermatogenesis adalah spermatozoa yang memiliki empat bagian yaitu : 1.) Kepala, terdiri dari nukleus yang mengandung informasi genetik; 2) Akrosom, berisi enzim di ujung kepala yang digunakan untuk menembus ovum; 3) bagian tengah (leher), merupakan bagian spermatozoa yang banyak mengandung mitokondria; 4) ekor spermatozoa. Pembentukan gamet pada hewan betina disebut oogenesis, proses ini bersamaan dengan proses pembentukan folikel (foliculogenesis). Oogenesis terjadi di dalam gonad betina (ovarium) pada bagian 9

kortek. Tahapan perkembangan gamet pada hewan betina diantaranya dimulai dari perkembangan oogonium menjadi oosit primer, oosit sekunder, oosit tersier dan sel telur. Sel telur (oosit) tersusun atas: 1) inti sel; 2) membran sel; dan 3) zona pelusida. Gambar 1.1 Ovum Gambar 1.2 Spermatozoa II. TUJUAN Mempelajari Perbedaan morfologi gamet jantan dan betina III. ALAT DAN BAHAN 3.1.1 Alat 10

Syringe 5 ml, obyek dan cover glass, tissue, kertas saring, pipet tetes, Cawan petri kecil, Microtube 1,5 ml, mikroskop binokuler dan kamera digital. 3.1.2 Bahan Semen Sapi, Ovarium sapi, Phosphat Buffer Saline (PBS), kuning telur, NaCl Fisiologis. IV. METODE PRAKTIKUM Pengamatan dilakukan dengan metode pengamatan langsung dengan mata telanjang. Prosedur yang dilakukan yaitu: 4.1 Pengamatan sel gamet jantan (spermatozoa) 1) Campur satu tetes semen sapi dengan satu tetes PBS (A) atau NaCl fisiologis (B) masukkan ke dalam microtube, pipeting secara perlahan-lahan. 2) Teteskan pada obyek glass, kemudian tutup dengan cover glass. 3) Amati dengan menggunakan mikroskop (diamati motilitas dan pergerakannya) setiap 10, 20, 30 menit. 4) Catat dan Gambar morfologi dan pergerakan sel spermatozoa. 4.2 Pengamatan sel gamet betina (sel telur) 1) Bersihkan ovarium sapi dari jaringan-jaringan yang ada di sekitarnya 2) Isi Syringe dengan PBS atau NaCl fisiologis sebanyak 2 ml 3) Aspirasi sel-sel ovarium sapi dengan menggunakan syringe tersebut di atas 4) Masukkan cairan yang sudah didapatkan ke dalam cawan petri 5) Amati di bawah Mikroskop 6) Catat dan gambarlah sel-sel yang didapatkan V. Latihan Soal 1) Sebutkan tahapan pembentukan sel gamet jantan! 2) Sebutkan tahapan pembentukan sel gamet betina! 3) Jelaskan proses terjadinya fertilisasi! 11