BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Terdapat hubungan yang erat signifikan antara kinerja guru dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mendukung masa depan. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan

KURIKULUM SMK EDISI 2004

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. pembahasannya, maka penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis yang dilakukan pada SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. secara kompetitif dalam mengembangkan pembangunan suatu negara. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk

LOGO. Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan Pelatihan

Efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

Indonesia KURIKULUM SMK. Sekolah Menengah Kejuruan. Dadang Hidayat M LOGO

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

Pengaruh Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Terhadap Kemampuan Praktek Making Bed dalam Pembelajaran Room Section di SMK Akomodasi Perhotelan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Kurikulum Berbasis TIK

BAB I PENDAHULUAN. semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan

BABY KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Oleh: Amin Kiswoyowati

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. produksi dari laboring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan terbuka lebar. oleh karena itu kreativitas dan komitmen guru dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB. V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. mengajar guru dan fasilitas pendidikan serta kontribusinya terhadap efektifitas pembelajaran

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1) Pengaruh Motivasi Guru terhadap Sikap Kerja Guru Kejuruan di Sekolah

2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

PENGARUH KINERJA GURU DAN SARANA PRAKTIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM PRAKTIK TUNE UP MOTOR BENSIN KELAS XI DI SMK JAKARTA 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

2015 SOFT SKILL PADA PEMBELAJARAN DI KAMPUS DAN PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Taman Vokasi Vol. 1. No

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 dikemukakan :

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak terlepas dari peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami. (William Arthur Ward)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didalam pendidikan, tentu adanya sebuah interaksi edukatif yakni

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan manusia di muka bumi ini, namun belum terlembaga sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Alamiah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

Transkripsi:

139 BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Terdapat hubungan yang erat signifikan antara kinerja guru dengan kompetensi/hasil belajar. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif kinerja guru akan diiringi dengan meningkatnya kompetensi/hasil belajar. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif kinerja guru, akan diiringi dengan menurunnya kompetensi/hasil belajar. Terdapat hubungan yang erat antara kinerja guru dengan kompetensi hasil belajar dapat diterima. 2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi dengan kompetensi/hasil belajar Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin tinggi motivasi, akan diiringi dengan meningkatnya kompetensi/hasil belajar. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif motivasi, akan diiringi dengan menurunnya kompetensi/hasil belajar yang telah teruji linear dan signifikan. Kekuatan hubungan antara variabel X 2 dan Y ditunjukkan oleh koefisien korelasi r 2 sebesar 0,721 dan koefisien determinasi KD = r 2 x 100 % = 0,5198 x y sehingga kontribusi variabel X 2 terhadap Y sebesar 51,98 %. Hal ini berarti 51,98 % variasi nilai kompetensi/hasil belajar ditentukan oleh motivasi. Oleh

140 karena itu hipótesis yang menyatakan Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kompetensi/hasil belajar dapat diterima. 3. Terdapat hubungan positif yang signifikan secara bersama-sama antara pembelajaran berbasis kerja dan motivasi dengan kompetensi/hasil belajar. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif baik pembelajaran berbasis verja dan motivasi, maka semakin tinggi pula kompetensi/hasil belajar. Sebaliknya semakin negatif kinerja guru dan motivasi, maka semakin rendah pula kompetensi/hasil belajarnya. Hubungan variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan oleh persamaan regresi Y = 58,802 + 0,129 X 1 + 0,143 X 2. Berdasarkan uji linearitas dan signifikansi persamaan tersebut telah teruji linear dan signifikan. Kekuatan hubungan ditunjukkan oleh koefisien korelasi multiple sebesar Rx x 2 y 1 sebesar 0,752 sehingga koefisien determinannya 0.5655. Hal ini menunjukkan 56,55 % variasi yang terjadi pada kompetensi/hasil belajar ditentukan secara bersama-sama oleh kinerja guru dan motivasi. Walaupun diakui bahwa ada hubungan yang positif dari kedua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat (kompetensi/hasil belajar), namun kompetensi/hasil belajar tidak semata-mata dipengaruhi oleh kedua variabel tersebut, tetapi masih ada lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhinya namun tidak menjadi fokus dalam penelitian ini.

141 5.2. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan positif antara kinerja guru, serta motivasi secara bersama-sama terhadap hasil belajar. Hal ini menegaskan bahwa sebagai komponen utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah adalah kesiapan dan motivasi guru. Kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran terkait profesi keguruannya. Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum. Dengan kata lain sebuah profesi rnemerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu. Oleh karena itu guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru secara maksimal. Dengan kata lain guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka guru-guru perlu melakukan persiapan mengajar yang lebih baik lagi, Guru sebagai tenaga pendidikan secara substantif memegang peranan tidak hanya melakukan pengajaran atau transfer ilmu pengetahuan (kognitif), tetapi juga dituntut untuk mampu memberikan bimbingan dan pelatihan. Hal ini hanya bisa dilakukan apabila guru tersebut

142 mempunyai pengalaman yang baik. Dalam kaitan ini, guru akan membawa dan mengembangkan berbagai upaya pendidikan di sekolah ke dalam kehidupan di masyarakat, dan juga membawa kehidupan di masyarakat ke sekolah. Selanjutnya sebagai pendidik masyarakat, bersama unsur masyarakat lainnya guru berperan mengembangkan berbagai upaya pendidikan yang dapat menunjang pencapaian hasil pendidikan yang bermutu. Dengan kata lain, guru yang berpengalaman harus mampu memecahkan problema pengajaran dan pendidikan untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa dengan dkungan fasilitas yang memadai. Kerja guru harus berorientasi pada capaian kompetensi dan hasil belajar, seperti yang diisyaratkan dalam kurikulum SMK adisi 2004 KTSP, bahwa pendekatan pemelajaran berbasis kompetensi menganut prinsip pemelajaran tuntas (mastery learning), untuk dapat menguasai sikap (attitude), ilmu pengetahuan, (knowledge), dan ketrampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya seperti yang dituntut oleh suatu kompetensi. Agar dapat belajar secara tuntas, maka siswa perlu diberikan pembelajaran dalam bentuk : 1. Learning by doing, yaitu belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata yang memberikan pengalaman bermakna dan dikembangkan menjadi pemelajaran berbasis produksi 2. Individualized learning, pemelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap individu yang dilaksanakan dengan sistim modular.

143 Untuk tercapaianya ketuntasan belajar, seorang guru harus memiliki : 1. Kompetensi Pribadi 2. Kompetensi Profesional 3. Kompetensi Sosial Kemasyarakatan 4. Kompetensi Pedagogik Bagi guru SMK, peran guru dalam proses pembelajaran sebagai fasilitator, pengelola, demonstrator dan evaluator teraktualisasai dalam kegiatan pembelajaran dari mulai memantau kegiatan dan kemajuan belajar siswa, melakukan bimbingan guna membantu kelancaran dan keberhasilan belajar serta menentapkan penyelesaian suatu tahap pemelajaran sebagai dasar untuk memutuskan kelanjutan pemelajaran tahap berikutnya dan mewujudkan hasil belajar yang berorientasi pada produk hasil belajar, yang mempunyai implikasi terhadap pengakuan hasil belajar kompetensi siswa melalui verifikasi, hasil belajar, unjuk kerja dan pencapaian kompetensi. 5.3. Saran Berdasarkan kesimpulan seperti diuraikan di atas, di bawah ini diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Peningkatan kesiapan guru dapat dilakukan dengan peningkatan penguasaan kompetensi Profesional dan kompetensi personal/pribadi berdasarkan Undang Undang Sisdiknas atau dapat pula dilakukan melalui peningkatan kompetensi pedagogik dalam bentuk penguasaan mengajar, mengelola kelas,

144 menyelenggarakan pendidikan dan menindaklanjuti hasil yang telah dicapai sehingga tercapai peningkatan kualitas pengajaran yang berdampak pada meningkatnya pencapaian hasil relajar siswa. 2. Kemampuan personal guru perlu ditingkatkan dan menjadi bekal penting untuk percaya diri dan memiliki motivasi tinggi untuk memberikan pengajaran terbaik pada siswa sesuai tujuan dan sasaran pembelajaran yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan positif antara kinerja guru, motivasi guru secara bersama-sama terhadap pencapaian kompetensi siswa dalam bentuk hasil belajar. Hal ini menegaskan bahwa sebagai komponen utama untuk meningkatkan keberhasilan siswa, guru memiliki peranan besar terhadap tinggi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa. 3. Kompetensi siswa selain dipengaruhi motivasi, juga kompetensi guru, dimana kinerja guru harus ditingkatkan melalui pembiasaan melatih ketrampilan, karena pencapaian kompetensi mengajar dan mendidik hanya berdasarkan untuk memenuhi tuntutan kurikulum belumlah lengkap bila tidak dilengkapi dengan pembiasaan kerja yang berorientasi produk dan iklim kerja yang sebenarnnya. Di lingkungan sekolah, guru memegang peranan penting dalam proses pembentukan dan perkembangan akhlak peserta didik. Sebagai pendidik guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan mata pelajaran tertentu saja, tetapi juga dituntut untuk dapat membimbing, mengarahkan dan memberikan teladan yang

145 terpuji sehingga dapat membantu menumbuhkan perilaku yang baik serta akhlak mulia pada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Guru pada idealnya harus dijadikan idola dan dihormati oleh peserta didik, maka guru harus mampu memanfaatkan setiap kesempatan untuk menunjukkan perilaku yang baik, berdisiplin dan menanamkan nilai-nilai moral yang sangat penting bagi perkembangan kejiwaan siswanya. Perilaku guru akan memberikan warna dan corak tersendiri terhadap watak peserta didik di kemudian hari. Oleh karena itu sikap disiplin perlu ditumbuhkan melalui ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan, norma atau etika yang berlaku. Banyak komponen yang mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, antara lain kompetensi guru, sarana dan prasarana yang memadahi, pembiayaan yang cukup, administrasi dan manajemen yang baik. Dari sekian banyak komponen, guru merupakan komponen yang paling penting dalam mencapai suatu keberhasilan, bagaimanapun baiknya komponen yang ada di sekolah, jika guru kurang memiliki kompetensi yang cukup memadai, maka hasil belajar yang diperoleh kurang baik. Pendidikan pada SMK kelompok Teknologi dan Industri banyak menekankan pada pelajaran praktik, maka keberadaan fasilitas yang berupa sarana dan prasarana praktik sangat memegang peranan penting. Sarana yang berupa gedung dan prasarana yang berupa alat-alat praktik atau mesin-mesin adalah merupakan identitas dari suatu Sekolah Kejuruan yang memiliki investasi

146 yang sangat mahal. Oleh karena itu, maka kompetensi guru teknik dalam mengelola sarana dan prasarana praktik sangat diperlukan. Dengan terujinya hubungan signifikan antara variable bebas dan variable terikat, maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan jalan meningkatkan kesiapan guru dalam pembelajaran, meningkatkan kemampuan personal dan profesional guru sebagai motivasi untuk meningkatkan upaya megajar dan menyelanggarakan pendidikan yang sesuai tujuan dan sasaran hasil relajar.. Peningkatan kesiapan guru dapat dilakukan melalui tiga hal yaitu dengan meningkatkan conceptual skills, human skill dan technical skill dari kepala sekolah. (1). Peningkatan technical skill yaitu melalui usaha peningkatan kecakapan spesifik tentang proses, prosedur atau teknik-teknik atau merupakan kecakapan khusus dalam menganalisis hal-hal khusus dan penggunaan fasilitas, peralatan serta teknik pengetahuan yang spesifik. (2). Peningkatan human skill, yaitu melalui usaha peningkatan kecakapan untuk bekerja sama secara efektif sebagai anggota kelompok dan untuk menciptakan usaha kerjasama dilingkungan kelompok (3). Peningkatan social skills, yaitu melalui usaha peningkatan kemampuan seorang guru berinteraksi social dengan siswa dan melihat organisasi kelas sebagai suatu keseluruhan, dimana seorang guru harus mengetahui bagaimana fungsi organisasi kelas dan mampu mengkordinasikan seluruh aktivitas pembelajaran.

147 Peningkatan kesiapan guru dalam pembelajaran PBL dapat dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut : Meningkatkan keterampilan akademik Memahami tujuan, bentuk dan karaktristik seta mekanisme pembelajaran kompetensi. Meningkatkan pemahaman persiapan mengajar sesuai tujuan dan sasaran pembelajaran kompetensi. Sedangkan dari aspek motivasi, kesiapan guru dalam pembelajaran kompetensi dapat ditingkatkan manakala tujuan pemberian motivasi telah dipahami dan dilakukan sesuai tujuan kurikuler dan tuntutan industri, diantaranya adalah : Meningkatkan moral dan kepuasan kerja Meningkatkan produktifitas kerja Mempertahankan kestabilan organisasi kerja Meningkatkan kedisiplinan Mengefektifkan jumlah personil kerja Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi Meningkatkan tingkat dan jabatan kerja Mempertinggi rasa tangguing jawab terhadap tugas praktik kerja Meningkatkan efisiensi penggunaan peralatan dan bahan praktik.