BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga menunjukan bahwa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Keberadaan program ini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Retsa Husaeni, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PAUD terintegrasi BKB adalah program layanan pendidikan bagi anak usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Umum Program Pembelajaran di TK kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sehingga perlu diberi pendidikan (Samino, 2011:19). membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dibidang peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan tertutama

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DwiMurtiningsih,2014

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN. yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

BAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. PAUD diberikan melalui kegiatan bermain seraya belajar. Pada saat bermain

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan masa paling awal dalam rentang. anak prasekolah dipusatkan untuk menjadi manusia sosial, belajar bergaul

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjalani hidupnya. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya yang mulai memasuki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

2.1 Perkembangan anak sekolah dasar. Perkembangan anak usia sekolah disebut juga perkembangan masa

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Kanatuddiiniyah Haris Purnomo, 2015

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Peran prasekolah paling penting adalah untuk memastikan pentingnya memelihara dan membesarkan anak,peran orangtua di dalamnya dan tidak menjadi pengganti untuk keluarga atau sumber lain.hasil dari penelitian ini dalam upaya melakukan perannya orang tua peserta didik program PAUD Az Zahra melakukan perannya dengan baik memelihara dan membesarkan anak dengan orangtua dapat bertindak sebagai bentuk dilarutkan dari keluarga besar dikarenakan banyak beberapa keluarga yang masih tinggal serumah dengan orang tuanya, Hal ini menawarkan dukungan orang tua dan menghindari isolasi membesarkan anak. Dukungan untuk keluarga sebagai keluarga besar mungkin hanya menjadi peran terbaru untuk lembaga pendidikan untuk menggabungkan semua komponen tersebut. Pentingnya pemeliharaan kesehatan sejak dini sangatlah penting. Setiap tahap perkembangan anak juga perlu dipantau agar anak tumbuh dan berkembang dengan sehat, cerdas, dan bermoral.seperti pemeriksaan rutin ke dokter gigi, melakukan penimbangan keposyandu dan uang melegakan hal inipun dari hasil wawancara yang peneliti lakukan bahwa orang tua peserta didik program PAUD di PKBM Az- Zahra sudah melaksanakan. Pada program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Az Zahra menggunakan rencana pembelajaran disusun dengan cara menjabarkan aspekaspek perkembangan dalam PerMen 58 tahun 2009.Rencana pembelajaran digunakan untuk memberi arahan dalam menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan bermain anak. Rencana pembelajaran yang tepat akan memberikan dukungan yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar dan tahap perkembangan anak. Karenanya rencana pembelajaran perlu dievaluasi untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Peran pendidik PAUD untuk 89

90 melaksanakan tugas-tugas profesi secara profesional. Salah satu komponen profesional yang menjadi tugas profesi pendidik PAUD adalah penguasaan ragam aspek perkembangan anak usia dini, kurikulum untuk PAUD, merencanakan dan mengelola pembelajaran pada anak usia dini. Penguasaan praksis yang tidak hanya berdasarkan pengalaman (comonsense) tetapi memiliki landasan konsep yang kuat secara teori akan terlihat dalam penyusunan dan perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan. DiPKBM Az- Zahra pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan memenuhi standart yang ditetapkan yang terdiri daripenyambutan, pembukaan (saat lingkaran), inti dan penutup yang berupa kegiatanpembelajaran yang ada hanya pembukaan, berupa do a pembuka dilanjutkan dengan bernyanyi dan permainan tepuk kemudian bacaan hafalan surat-surat pendek, do a-do a harian. Sedangkan kegiatan inti hanya satu kegiatan yaitu penugasan baik berupa kognitif, afektif, ataupun kreativitas. Dan untuk kegiatan penutup sebelum berdo a pulang, anak-anak diberikan kosa kata dalam bahasa Inggris seperti tentang warna, binatang, dan lain-lain hanya saja penggunaan APE masih kurang dimaksimalkan dikarenakan waktu pembelajaran yang terbatas. Berdasarkan observasi dan wawancara pendidik dalam melakukan penataan lingkungan bermain jarang dilakuka dikarenakan lebih focus pada bentuk stimulasi kognitif ini dapat merefleksikan berbagai pemahaman dan penguasaan aspek profesi lainnya dari pendidik PAUD, diantaranya adalah pemahaman perkembangan anak, penguasaan program dan/atau kurikulum PAUD, pemahaman sumber belajar dan media pembelajaran anak usia dini. Evaluasi atau penilaian kegiatan bermain merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pendidik untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak didik sebagai hasil kegiatan bermainnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak didik selama waktu tertentu. Cara mengevaluasi adalah dengan mengamati perkembangan moral, sosial emosional, kemampuan berbahasa, daya pikir, fisik dan motorik serta hasil karyanya.

91 Pencatatan kehadiran anak didik dan anekdot harus dilakukan agar dapat diketahui anak didik yang rajin dan selalu mengikuti kegiatan bermain. Dengan adanya pencatatan kehadiran anak didik dapat diketahui anak didik yang kadang-kadang atau sering tidak masuk, sehingga pengelola atau pendidik dapat memberikan pembinaan dengan terlebih dahulu mengetahui sebab-sebabnya. Misalnya, anak sakit atau pergi dengan orang tuanya. Ada juga anak yang tidak masuk karena ingin ditunggu oleh ibunya, malu atau takut dengan orang lain. Untuk memecahkan masalah tersebut, maka perlu dipikirkan bagaimana cara menciptakan lingkungan Kelompok Bermain yang menyenangkan bagi anak didik. Penilaian perkembangan anak tidak dilakukan secara terpisah dengan proses pembelajarannya. Hal ini dilaksanakan mengingat penilaian lebih menekankan pada menilai kegiatan dan perbuatan anak. Dengan demikian, proses pengawasan di program paud dilakukan setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan, pelaksanaan dan penialaian yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil di lembaga sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan. Supaya orang tua dan sekolah tidak salah dalam mendidik anak, oleh karena itu harus terjalin kerjasama yang baik di antara kedua belah pihak. Orang tua mendidik anaknya di rumah, dan di sekolah untuk mendidik anak diserahkan kepada pihak lembaga sekolah atau tutor, agar berjalan dengan baik kerja sama di antara orang tua dan lembaga sekolah maka harus ada dalam suatu rel yang sama supaya bisa seiring seirama dalam memperlakukan anak, baik di rumah ataupun di sekolah, sesuai dengan kesepahaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam memperlakukan anak. Kalau saja dalam mendidik anak berdasarkan kemauan salah satu pihak saja misalnya pihak keluarga saja taupun pihak sekolah saja yang mendidik anak, hal ini berdasarkan beberapa pengalaman tidak akan berjalan dengan baik atau dengan kata lain usaha yang dilakukan oleh orang tua atau sekolah

92 akan mentah lagi-mentah lagi karena ada dua rel yang harus dilalui oleh anak dan akibatnya si anak menjadi pusing mana yang harus diturut, bahkan lebih jauhnya lagi dikhawatirkan akan membentuk anak berkarakter ganda.partisipasi dan keterlibatan aktif orang tua di program Pendidikan Anak usia Dini ( PAUD) Az- Zahra dirasakan dan dihargai oleh anak yang dapat berasal darinya rasa aman selain melihatnya sebagai model dan insentif bagi pertumbuhan pribadinya sendiri. Ada beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan walaupun tidak sesuai dengan indikator ditetapkan oleh peneliti namun esesnsi dati komunikasi itu terjadi komunikasi terjadi dalam bentuk informal (kekeluargaan ) dan insidental berdasarkan kebutuhan justru ini lebih efektif hanya saja dampaknya bagi orang tua yang acuh tak acuh pada perkembangan anaknya akan mengakibatkan kurangnya mendapat informasi. Manfaat lain untuk anak-anak dalam kemitraan yang dilakukan di PAUd Az Zahra anatara orang tua- lembaga pendidikan yang konstruktif adalah peningkatan kemampuan dari semua orang dewasa untuk membimbing dan memelihara perkembangan anak yang memerlukan bimbingan. Orang tua dan tutor yang nyaman dapat berbagi pengamatan pribadi dan wawasan, pengetahuan umum dan gagasan, dan kejadian khusus dan reaksi satu sama lain untuk mengekspos banyak informasi yang dapat membantu mereka memberikan jawaban yang paling tepat untuk setiap anak. Seperti pertukaran informasi pasti manfaat anak. Sebagai orang tua dan guru merencanakan bersama-sama, mereka mengidentifikasi dan mendamaikan pemahaman mereka terhadap kebutuhan anak-anak dan tujuan mereka untuk anak-anak. Dalam beberapa kasus, tutor dan orang tua dapat bekerja sama untuk memberikan respon yang konsisten, perasaan itu dapat membantu anak-anak belajar jika semua orang dewasa menanggapi perilaku tertentu dalam cara yang sama. Beberapa keuntungan bagi anak-anak yang dihasilkan ketika orang tua dan tutor bekerja sama, berbagi informasi, dan mengembangkan ketrampilan mereka diukur. Selain itu, tutor memberikan latar belakang informasi dan keterampilan dari keahlian dan pengalaman mereka dalam menangani

93 berbagai anak-anak, serta model untuk teknik bimbingan positif. Tidak ada pertanyaan bahwa orang tua memiliki pengetahuan langsung tentang anakanak mereka, tetapi sering pengalaman hidup dengan mereka adalah satusatunya kesempatan untuk belajar tentang perkembangan anak. Banyak orang tua tidak pernah memiliki kesempatan untuk belajar perkembangan informasi yangrelevan dan sering salah paham sifat anak-anak berkembang. Melibatkan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan merupakan kebutuhan sekolah. Terjadi simbiosis mutualisme ketika keterlibatan orang tua dapat difasilitasi dengan baik. Banyak jalan yang bisa ditempuh sekolah untuk menarik para orang tua agar terlibat dalam segala aktifitas sekolah. Tapi tentu saja semua bentuk dorongan sekolah untuk melibatkan para orang tua dalam pendidikan harus memperhatikan latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan tiap keluarga. Karena semua keluarga memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda untuk anak-anak mereka. Dikarenakan beberapa kerjasama tidak berjalan dengan baik pada Program PAUD Az- Zahra maka komunikasi yang ditempuh untuk menjalin komunikasi dua arah antara pendidik dan orang tua adalah pengadaan papan informasi. Papan informasi adalah papan yang ditempel di dinding atau dipasang di tempat strategis sehingga mudah diakses dan dibaca oleh orang tua maupun pendidik. Papan informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menempel berbagai pesan dari pendidik yang dimaksudkan untuk diketahui orang tua peserta didik maupun pesan dari orang tua peserta didik untuk diketahui oleh pendidik.hal ini relatif cukup menyembatani kurangnya kerjasama antara pengelola,tutor dengan orang tua walaupun karena kurangnya tersebut mengakibatkan seringnya terjadi salah paham yang diakibatkan menyumbatnya saluran komunikasi Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, masyarakat sebagai lingkungan terbesar dalam kehidupan, berguna untuk melatih jiwa anak dalam bersosialisasi terhadap masyarakat, seperti bermain dan bergaul. Yang harus diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap

94 perkembangan pribadi anak misalnya anak yang terdidik dalam keluarga yang religius, setelah dewasa akan cenderung menjadi manusia yang religius pula. Sebagai faktor pendukung dan penghambat adalah orang tua dalam mendukung program yang dilaksanakan oleh PAUD Az Zahra. Lingkungan dan keluarga sebagai pendidikan kedua setelah sekolah, orang tua memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu tutor/pendidik memaksimalkan proses pembelajaran bagi anak-anak usia prasekolah. Dalam menyikapi berbagai perubahan sosial dan teknologi yang begitu cepat dalam masyarakat, maka orang tua harus memiliki pegangan edukatif dalam menciptakan suasana pembelajaran. B. Saran Sebagai upaya meningkatkan keberhasilan dalam pelaksanaan program PAUD dipkbm Az- Zahra maka hal- hal yang perlu dilaksanakan adalah: a. Adaya kegiatan parenting untuk menyamakan persepsi tentang perkembangan anak dan mentsimulasinya. b. Adanya penggunaan saluran komunikasi dengan orang tua digunakan secara maksimal untuk menghindari kesalahpahaman.sebagai upaya atau bentuk kerjasama anatara pengelola, tutor/pendidik dan orang tua