BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Angka kesakitan dan rata-rata lama sakit KAB./KOTA ADMINISTRASI KAB ADMINISTRATIF

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB I PENDAHULUAN. akan terasa sepi dan hampa. Sebab, musik mampu mencairkan suasana,

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Suatu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan data UNICEF, WHO, UNFPA dan Bank Dunia tren angka

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan cara

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

SKRIPSI. Oleh: HERI SEKTIAWAN J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan ingin menghadapi kelahiran dengan aman dan nyaman. Continuity

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih menggunakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. Klinik Bersalin di Gianyar 1

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB I PENDAHULUAN. Hospitalisasi anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. stress yang mungkin ia sudah tidak mampu mengatasinya (Keliat, 1998). Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

STRATEGI COPING UNTUK MEMPERTAHANKAN PERKAWINAN PADA WANITA YANG SUAMINYA MENGALAMI DISFUNGSI SEKSUAL

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia (Departemen Kesehatan [Depkes], 2008). Jumlah lansia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fisik dan emosi dari ibu setra perubahan sosial dalam keluarga

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. persalinan. Selama proses tersebut seorang ibu akan mengalami berbagai

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar.

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) sejaterah seseorang secara fisik, mental maupun sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (World Health Organization, 1943). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesehatan erat kaitannya dengan kesejateraan hidup masyarakat. Kesehatan juga dapat mencerminkan kualitas hidup penduduk suatu daerah. Jumlah penduduk Jakarta terus mengalami peningkatan, karena peningkatan kelahiran mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Berdasarkan angka proyeksi penduduk tahun 2012 yang telah di lakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, jumlah penduduk DKI Jakarta tahun 2012 sebesar 9.991.788 jiwa, yang terdiri dari 5.042.874 penduduk laki-laki dan 4.948.914 penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin 102. Angka ini berarti bahwa terdapat 102 laki-laki di antara 100 perempuan. Pada tahun 1990 penduduk DKI Jakarta sebesar 8,2 juta jiwa, angka ini meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun menjadi 9,6 juta jiwa (Sensus Penduduk tahun 2010). Jumlah total Penduduk pada tahun 2012 diproyeksikan sebanyak 9,99 juta jiwa. Dalam kurun waktu 5 tahun jumlah penduduk DKI Jakarta meningkat menjadi 9,9 juta jiwa, dan dengan jumlah wilayah yang tetap / tidak bertambah, maka kepadatan penduduk DKI Jakarta pada tahun 2012 meningkat menjadi 15,86 juta jiwa per Km2. 5 tahun mendatang dapat diperkirakan Provinsi DKI Jakarta akan semakin padat. Hal ini disebabkan jumlah kelahiran dan kematian yang berbanding terbalik. hasil Sensus Penduduk 2010, bersumber Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. Sasaran program pembangunan kesehatan sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Sasaran upaya program kesehatan meliputi; ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) termasuk salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganan (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidental) selama kehamilan, melahirkan 1

2 dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilannya per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama terjadinya kematian ibu di Provinsi DKI Jakarta tahun 2012 yaitu Hipertensi Dalam/Eklampsia (39 %), Pendarahan (31 %) disebabkan oleh faktor anemia ibu hamil, Infeksi (6 %), Abortus (2 %), Partus lama (1 %) dan penyebab lainnya. Angka kematian ibu dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Kebutuhan ibu hamil dan ibu yang melahirkan akan fasilitas kesehatan yang menunjang kesehatan fisik dan psikis menjadi fenomena yang perlu diperhatikan dalam perkembangan rumah sakit ke depan. Adanya gangguan kesehatan akibat kelelahan ibu, cedera/jatuh/pendarahan, dan sebagainya, dapat memicu stres disamping stres yang ditunjukkan oleh perilaku ibu. Hal ini menujukkan perlunya ruang pelayanan medik kebidanan rumah sakit bersalin yang tidak hanya memperhatikan standar pelayanan tetapi juga kebutuhan psikis ibu. Suasana hati ibu setelah melahirkan mudah berubah. Kehamilan dan persalinan menyebabkan perubahan fisik dan psikologis ibu berubah, maka dari itu di butuhkan masa recorvery atau masa pemulihan yang baik. Dan pergi ke rumah sakit terlalu awal menjadi penyebab peningkatan ketidaknyamanan (emosi atau fisik) intervensi. Ketika ibu menjadi cemas diawal persalinan nya, kondisi ini benar-benar akan menentukan keadaannya. Hal ini bias berarti bahwa persalinan dapat menjadi lebih lama atau lebih menyakitkan karena ketidakmampuan ibu untuk rileks. Dengan beberapa saran untuk relaksasi dan kenyamanan. Pada masa ini emosi ibu hamil seringkali tidak menentu. Kadang bahagia, resah, cemas, maupun kurang percaya diri. Perubahan emosi yang tiba tiba ini tidak sama pada setiap ibu hamil. Hal ini antara lain tergantung pada kepribadian sang ibu, tipe stress yang pernah dialami, serta dukungan emosi yang didapat, terutama dari suami dan lingkungan. Selain itu, beda usia kehamilan, beda juga penyebab terjadinya perubahan emosi. Pada trimester pertama, keadaan emosi ibu umumnya dipengaruhi oleh adanya perubahan hormon yang menimbulkan reaksi pada tubuh, misalnya

3 mual dan pusing. Ibu hamil juga mungkin dihantui kecemasan akan kesehatan janin yang dikandungnya. Pada trimester kedua, emosi ibu hamil biasanya lebih stabil. Kalaupun ada kecemasan, biasanya karena ibu hamil takut dianggap suami tidak menarik, mengingat tubuhnya yang semakin membesar. Memasuki trimester ketiga, kandungan yang semakin besar tentu saja membuat ibu hamil menjadi serba salah gerak geriknya. Misalnya saja, jika tidur telentang salah, duduk terlalu lama lelah dan selalu merasa kurang cocok saat mengenakan suatu baju. Belum lagi, saat saat menanti kelahiran biasanya bukan saja mendebarkan, tetapi juga menjemukan. Dengan adanya dukungan emosional yang baik, dapat membantu sang ibu dalam menjalani kehamilan dengan baik dan nyaman, sehingga dapat menunjang pertumbuhan janin dalam kandungannya. Dan setelah melahirkan pun kebisingan dan gangguan adalah masalah yang signifikan selama di rumah sakit, lembaga- lembaga kesehatan bertanggung jawab untuk perawatan pasien untuk berkonribusi pada lingkungan yang aman dan penyembuhan di rumah sakit. Gangguan dan kebisingan pada bangsal bersalin yang merugikan proses penyembuhan bagi ibu baru dan bayi bayi baru lahir. Efek kesehatan negative khususnya bagi ibu baru dan anak-anak di sebabkan karna kebisingan rumah sakit dan gangguan bertindak sebagai stress bagi ibu. Dan dapat menyebabkan kurang tidur terkait dengan sejumlah konsekuensi kesehatan mental dan fisik negatif seperti penurunan fungsi kekebalan tubuh disfungsi pembuluh darah dan meningkatan modulasi kardiovaskular simpatik (sistem peredaran darah di dalam tubuh). Kurang tidur juga dapat meningkatkan resiko gangguan kesehatan mental postpartum ( gangguan mood pasca melahirkan) pada ibu baru. 1.2 Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang diungkapkan, maka rumusan masalah secara garis besar adalah kriteria lingkungan terapetik pada rumah sakit bersalin yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Pola penataan ruang yang bagaimana yang mendukung lingkungan terapetik terwujud di rumah sakit bersalin di Jakarta?

4 Bagaimana menerapkan lingkungan terapetik melalui pengaturan organisasi ruang untuk meminimalkan reaksi hospitalisasi pada pasien? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah merancang lingkungan terapetik pada rumah sakit bersalin yang dapat meminimalkan reaksi hospitalisasi dan mengoptimalkan penyembuhan pasien khusus nya ibu hamil, selain itu juga dapat mewadahi kegiatan dan kebutuhan pengguna. Untuk dapat mencapai maksud tersebut, tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi lingkungan terapetik dan pengaplikasiannya dalam desain. Mengetahui bagaimana mengatur organisasi ruang untuk meminimalkan reaksi hospitalisasi pada pasien ibu hamil. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah, ruang lingkup dari penelitian ini adalah: Pengguna dari rumah sakit bersalin ini adalah ibu hamil dalam masa persalinan maupun yang berkaitan dengan masalah kebidanan dan kandungan. Terapi yang di bahas dalam penelitian ini bukan jenis terapi seperti fisioterapi, terapi okupasi, atau lainnya yang berkaitan dengan program medis, tetapi terapi disini merupakan terapi yang dapat membantu penyembuhan pasien dari beberapa faktor lingkungan. 1.5 State-of-The-Art Menurut Venesia Junan, Veronica Kumurur dan Alvin J. Tinangon dalam jurnal Therapeutic Environment untuk rumah sakit bersalin adalah aktivitas pasien ibu hamil memerlukan lingkungan fisik yang sesuai untuk mendukung kesehatannya. Rumah Sakit Bersalin adalah tempat yang memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat membantu para ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal pada masa antepartum,

5 intrapartum, postpartum. Konsep therapeutic environment pada rancangan arsitektural bisa menciptakan lingkungan terapi yang membantu pengguna objek khususnya pasien ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal sehingga tidak hanya nyaman secara fisik tapi juga nyaman secara psikis. Dimana dalam kajian tema ini arsitektur atau bangunan harus berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan pengguna secara fisik dan psikis. Menurut Ron Smith dalam jurnal World Building Design Guide (WBDG) tentang lingkungan terapetik mengatakan, secara umum, lingkungan terapetik telah terbukti efektif dalam biaya dengan meningkatkan hasil penyembuhan pasien, mengurangi lama tinggal, dan dengan meningkatkan kepuasan staf, perekrutan, dan retensi staff. Menurut Safina Adatia, dari Department of Family Medicine, McGill University, Montreal, Canada. Bagi ibu-ibu yang baru saja melahirkan, yang postpartum tinggal di rumah sakit dimaksudkan untuk memiliki sebuah tempat istirahat yang nyaman, penyembuhan dan ikatan dapat terjadi. Ibu baru, bagaimanapun, banyak menghadapi gangguan sepanjang hari termasuk beberapa pengunjung dan kebisingan yang disebabkan oleh peralatan medis, percakapan koridor dan pengumuman interkom. Makalah ini berpendapat bahwa gangguan dan kebisingan pada bangsal bersalin yang merugikan proses penyembuhan bagi ibu baru dan bayi baru lahir dan kesehatan para pengambil keputusan harus bertindak untuk memperbaiki lingkungan untuk pasien ini. Makalah ini juga memberikan rekomendasi tentang bagaimana untuk mengurangi tingkat kebisingan, atau setidaknya mengontrol kebisingan di ruang bersalin, melalui penerapan waktu tenang setiap hari. Menurut Chatila Maharani dalam jurnal usulan pengembangan tata letak ruang rumah bersalin menjadi rumah sakit dengan menggunakan CARC (Crisp Activity Relationship Chart). Rumah Bersalin (RB) yang bergerak di bidang jasa harus dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik peningkatan secara kuantitas maupun kualitas. Dari segi kuantitas, pengembangan RB menjadi Rumah Sakit Bersalin (RSB) memerlukan adanya penambahan pelayanan misalnya pelayanan persalinan dengan tindakan (misalnya operasi, persalinan sungsang dan vacuum extraction). Pengembangan menjadi RSB menuntut penambahan jenis dan luas ruang.

6 Sedangkan dari segi kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara mengatur tata letak ruang yang baik pada RSB. Pengembangan tata letak ruang RB menjadi RSB dipengaruhi oleh kriteria-kriteria yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Kriteria yang bersifat kuantitatif yaitu aliran pasien, dokumen, obat, Bahan Habis Pakai (BHP) dan Pemeriksaan Penunjang (PP). Sedangkan kriteria kualitatif yaitu keterakitan fungsi ruang. Penentuan tata letak ruang ini membutuhkan peta hubungan aktivitas atau ARC (Activity Relationship Chart). Tetapi ARC hanya dapat digunakan untuk kriteria kualitatif saja. Untuk menggabungkan antara kriteria kuantitatif dan kualitatif maka penentuan tata letak ruang menggunakan CARC (Crisp Activity Relationship Chart) 1.6. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan adalah suatu gambaran singkat untuk membedakan pembahasan dan perincian. Uraian dari sistematika pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Pada pendahuluan berisi latar belakang, perumusan masalah mengenai mengapa perlu dibuat rumah sakit khusus ibu hamil dengan lingkungan terapetik, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan state of the art. Bab 2 Landasan Teori Pada landasan teori berisi kajian teori dan definisi yang dijabarkan untuk menjawab permasalah penelitian serta variabel yang digunakan dalam penelitian. Dimulai dari tinjauan umum yang berisi berbagai definisi mengenai rumah sakit, rumah sakit bersalin, dan organisasi ruang. Tinjauan khusus ikut dijabarkan mengenai definisi topik, yaitu lingkungan terapetik yang akan dibahas definisi dan penjelasannya, serta data-data studi banding dari hasil survey yang dapat mendukung data penelitian.

7 Bab 3 Metode Penelitian Bab metode penelitian berisi metode yang digunakan dalam penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data yang menjawab pertanyaan dari masalah penelitian. Penelitian ini berupa data kualitatif yang kemudian dijadikan prosentase pada faktor lingkungan terapetik sehingga menjadi data kuantitatif. Bab 4 Hasil dan Bahasan Pada bab hasil dan bahasan akan dibahas mengenai data yang dikembangkan berdasarkan hasil dari penelitian. Data-data berupa analisa survey faktor-faktor lingkungan terapetik pada objek perbandingan rumah sakit bersalin. Dari faktor-faktor tersebut, didapatkan faktor mana yang saling berpengrauh pada penyembuhan, kemudian turunan variabel faktor lingkungan terapetik tersebut diaplikasikan dalam desain. Bab 5 Simpulan dan Saran Simpulan berisi hasil peneltian dari bab 4 yang dapat menjawab masalah penelitian yang disampaikan dalam bab 1. Simpulan pada penelitian ini berupa guide line desain yang mmepunyai beberapa aspek penerapannya. Saran berisi implikasi hasil penelitian dan usulan untuk penelitian selanjutnya, serta saran bagi pengguna yang akan melakukan penelitian.