ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SILICONE RUBBER

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA ISOLATOR SUSPENSI 20 kv 3 SIRIP DENGAN 4 TIPE SIRIP BERBAHAN POLIMER RESIN EPOKSI SILANE SILIKA

ANALISA PENGARUH VARIASI DAN KOMPOSISI BAHAN PENGISI TERHADAP UNJUK KERJA SAMPEL ISOLATOR RESIN EPOKSI SILANE

BABI PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka perlu dilakukan suatu perencanaan dalam sistem

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SILANE TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR BAHAN RESIN EPOKSI DENGAN KONTAMINAN PANTAI

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia. Abstrak

Unjuk Kerja Isolator 20 kv Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering

PENGUJIAN TEGANGAN FLASHOVER DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR 20 KV BERBAHAN RESIN EPOKSI SILANE KONDISI BASAH DAN KERING

ANALISA ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INCLINED- PLANE TRACKING

BAB I PENDAHULUAN. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit,

PEMANFAATAN ISOLASI RESIN EPOKSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENYALURAN ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK HIDROFOBIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS BOCOR DAN SUDUT KONTAK PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM

FLASHOVER PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS

PEMBUATAN DAN ANALISIS PENGARUH KONDISI PERMUKAAN TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR POLIMER 20 KV TIPE SIRIP TAK SERAGAM DENGAN VARIASI TEGANGAN UJI

ANALISIS DEGRADASI PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGISI PASIR PANTAI YANG MENGANDUNG BANYAK KALSIUM. Jl. Kasipah No.

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Namun masalah utama dalam energi listrik adalah menyangkut. menimbulkan masalah baru yaitu masalah isolasi.

PEMANFAATAN BATU BERSILIKA, SILANE, DAN VINYL SILANE SEBAGAI PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

Pengaruh Equivalent Salt Deposit Density (ESDD) Terhadap Tegangan Flashover

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN FILLER PASIR BERKALSIUM PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGUJIAN DEGRADASI PERMUKAAN

The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN

STUDI ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE DENGAN VARIASI PENGISI PASIR SILIKA (Dengan Polutan Pantai)

ANALISIS SIFAT MEKANIK UNTUK FEEDTHROUGH

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena sebagian besar energi listrik yang telah di konversikan

Pengaruh Sinar Ultraviolet dan Komposisi Bahan Pengisi Pasir Silika terhadap Arus Bocor Permukaan Bahan Isolator Resin Epoksi Silane

Pengaruh Radiasi UV Buatan Terhadap Kerusakan Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane

Pengaruh Kontaminan terhadap Sudut Kontak Hidropobik dan Karakteristik Arus Bocor pada Sampel Isolator Resin Epoksi Silane

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN PADA BAHAN RESIN EPOKSI

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

PENGARUH KOMPOSISI RESIN TERHADAP SIFAT ELEKTRIK DAN MEKANIK UNTUK BAHAN ISOLATOR TEGANGAN TINGGI

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

PENGARUH PENAMBAHAN SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN RESIN EPOKSI

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

ANALISIS PENGARUH COATINGTERHADAP SUDUT KONTAK, ARUS BOCOR, DAN THD PADA ISOLATOR POLIMER 20 KV KONDISI TERKONTAMINASI

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

Pengaruh Kelembaban dan Suhu Terhadap Karakteristik Arus Bocor pada Isolator Bahan Resin Epoksi dengan Pengisi Bahan Pasir Silika

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penyedia tenaga listrik. Standar yang lebih tinggi tersebut adalah

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini,

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Pengisi Pasir Pantai yang Mengandung Banyak Kalsium

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER RESIN EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: , 532

LEMBAR PERSETUJUAN KAJIAN UNJUK KERJA KELISTRIKAN ARESTER PORSELEN DAN ARESTER POLIMER PADA SISTEM TEGANGAN 20 KV

ISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI SILICONE RUBBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK

Pengujian Karakteristik Limbah Pasir PLTP Dieng Sebagai Bahan Pengisi Isolator Resin Epoksi Silane

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

ANALISIS DISTORSI HARMONIK TOTAL ARUS BOCOR PERMUKAAN ISOLATOR RESIN EPOKSI PENGISI SILIKA KONDISI KERING DAN BASAH

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

Mekanisme Degradasi Permukaan dan Penentuan Tracking Index Bahan Resin Epoksi Silane Silica

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

BAB III METODE PENELITIAN

EFEK KONTAMINAN PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI YANG MENGALAMI PERLAKUAN FILLER BERBEDA TERHADAP KINERJA SUDUT HIDROFOBIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

Studi Arus Bocor Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane Dengan Variasi Pengisi Pasir Silika ( Dengan Polutan Pantai)

Polimer saat ini telah banyak diteliti orang dengan harapan bisa didapatkannya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan bagian peralatan yang terhubung secara fisik dengan tanah. berfungsi sebagai penggantung atau penopang konduktor [2].

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SILICONE RUBBER DAN PASIR SILIKA PADA SPESIMEN BERBAHAN RESIN EPOKSI TERHADAP SUDUT KONTAK, TEGANGAN FLASHOVER, DAN KEKUATAN MEKANIK Cintya Ayu Daniswari 1, Juningtyastuti 2, Abdul Syakur 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia 1 cintyadanis@gmail.com 2 juningastika@yahoo.com 3 gakusei2003@yahoo.com Abstrak- Energi listrik disalurkan dan didistribusikan dari pusat pembangkit listrik ke pusat-pusat beban menggunakan saluran transmisi dan jaringan listrik distribusi. Untuk membatasi antara konduktor saluran bertegangan tinggi dengan bodi menara atau bodi tiang, maka digunakan isolator. Bahan isolator yang telah banyak digunakan adalah keramik, sementara untuk bahan polimer masih terus dikembangkan, salah satu bahan polimer yang telah dikembangkandan digunakan sebagai isolator adalah Resin Epoksi. Dalam aplikasinya di lapangan, isolator yang terletak pada pasangan luar banyak sekali terpengaruh oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga tidak tertutup kemungkinan menjadikan kemampuan isolator menurun atau berada di bawah kemampuan kerja seharusnya. Sehingga dibutuhkan suatu isolator yang memiliki unjuk kerja yang baik untuk mendukung keandalan sistem. Pada penelitian tugas akhir ini bahan yang digunakan adalah sampel Resin Epoksi dengan pengisi silane/sillicone rubber dan pasir silika dengan persentase yang divariasikan antara 10% - 50%. Dimensi sampel untuk uji sudut kontak dan tegangan flashover adalah 120 mm x 50 mm x 5 mm. Sedangkan untuk uji tarik sesuai dengan standar ASTM D638. Semua pengujian dilakukan di laboratorium dengan kondisi temperatur ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan persentase bahan pengisi silane/sillicone rubber maupun bahan pengisi pasir silika menyebabkan kenaikan sudut kontak yang berarti resistensi permukaan bahan isolasi semakin naik. Sehingga nilai tegangan flashover semakin meningkat tetapi kekuatan mekanik cenderung menurun. Nilai sudut kontak yang paling besar adalah pada RTV 15 yaitu 79,29. Sedangkan nilai tegangan flashover yang paling besar dalah pada RTV 14 yaitu 34,93 kv. Dan untuk pengujian mekanik nilai yang paling besar adalah pada RTV 03 yaitu 43,1 MPa untuk pengujian tarik dan 109,1 MPa untuk pengujian tekan. Kata kunci : Isolator, resin epoksi, tegangan flashover, sudut kontak, pengujian mekanis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama yaitu pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, dan sistem distribusi. Saluran transmisi berfungsi menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke beban. Agar penyaluran energi listrik optimal, maka semua peralatan yang terkait dengan energi listrik harus dijaga dengan baik. Salah satu yang harus diperhatikan adalah sistem isolasi. Sistem isolasi untuk memisahkan bagian yang bertegangan (penghantar) dengan bagian lain, sehingga dibutuhkan isolator yang baik. Berdasarkan perkembangan teknologi tentang sifat bahan 1 isolasi yang merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembuatan isolator. Isolator yang digunakan untuk sistem tegangan tinggi yang berada di daerah industri mempunyai tingkat polusi, suhu, dan kadar garam berlebihan yang akan menyebabkan tingkat kerusakan, seperti isolator yang berada di daerah pantai yang mempunyai kadar garam yang tinggi, dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya arus bocor dan jika hal ini dibiarkan terjadi maka lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan pada isolator. Isolator yang banyak digunakan pada saat ini adalah isolator keramik dan isolator kaca. Kelebihan dari isolator keramik dan isolator kaca ini adalah harganya yang murah, dan mempunyai kekurangan yaitu mempunyai rapat massa tinggi sehingga dalam penggunaannya akan membebani menara transmisi karena berat isolator dan memerlukan suhu pembuatan yang tinggi (lebih dari 1000 O C) sehingga memerlukan energi yang besar untuk pembuatannya. Oleh karena itu, sejak 30 tahun lalu telah dikembangkan isolator dengan bahan polimer yang mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan isolator bahan keramik dan kaca. Bahan isolasi polimer memiliki keuntungan antara lain: sifat dielektris, sifat termal lebih baik, konstruksi relatif lebih ringan, kedap air (hidrophobik), proses pembuatan relatif lebih cepat, dapat dibuat pada suhu ruang tergantung pada pemilihan bahan pengerasnya. Dan salah satu bahan polimer yang digunakan untuk isolator adalah Resin Epoksi. Meskipun memiliki keunggulan tetap saja suatu bahan pasti juga memiliki kelemahan. Demikian halnya dengan resin epoksi, maka untuk mengatasi kelemahan pada isolator bahan resin epoksi, ditambahkan bahan lain yang disebut filler (pengisi). Penggunaan filler (pengisi) bertujuan untuk memperbaiki kinerja polimer sekaligus menekan biaya pembuatan isolator polimer. Silane atau Silicone rubber merupakan salah satu contoh bahan pengisi (filler). B. Tujuan Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui, menguji dan menganalisis pengaruh penambahan silicone rubber dan pasir silika terhadap sampel isolator bahan resin epoksi. Parameter yang dianalisis adalah tegangan flashover, sudut kontak dan kekuatan mekanik yang meliputi uji tarik dan uji tekan.

2 II. DASAR TEORI Isolasi adalah sifat bahan yang berfungsi dapat memisahkan secara elektris dua atau lebih penghantar listrik bertegangan yang berdekatan, sehingga tidak terjadi kebocoran arus, tidak terjadi lompatan api atau lewat denyar (flashover), ataupun atau percikan api (sparkover). Sedangkan isolator adalah alat yang dipakai untuk mengisolasi. [18] Kemampuan bahan isolasi untuk menahan tegangan disebut kekuatan dielektrik. Kekuatan dielektrik dari bahan isolasi sangat penting dalam hal menentukan kualitas isolator yang nantinya akan mendukung keseluruhan sistem tenaga listrik. Semakin tinggi kekuatan dielektrik bahan isolasi semakin baik dipakai, terutama pada peralatan listrik tegangan tinggi. A. Isolasi Polimer Polimer merupakan zat yang terdiri atas rangkaian panjang molekul kecil (monomer) yang berulang-ulang membentuk molekul besar (makromolekul). Material polimer mengalami perkembangan pesat. Pada umumnya polimer dikenal sebagai plastik. Sifat bahan polimer yaitu ringan, mudah dibentuk, liat, elastis, dan bersifat isolator karena tidak memiliki elektron bebas, sehingga cocok digunakan untuk isolasi kabel dan isolator.[20] B. Resin Epoksi [2] Resin epoksi merupakan suatu produk dari reaksi bahan dasar dan pengeras. Bahan dasar resin epoksi yang sering banyak digunakan adalah DGEBA dan MPDA. Resin epoksi termasuk golongan polimer termoset dimana campuran dua komponen yang berbentuk seperti kaca pada temperatur ruang yang mempunyai sifat isolasi listrik yang baik dan juga mempunyai kekedapan air yang tinggi. C. Bahan Pengisi Secara teknis, penggunaan bahan pengisi untuk meningkatkan sifat mekanis dan secara ekonomis penggunaan bahan pengisi sebagai bahan upaya untuk mereduksi biaya. Bahan pengisi silane (silicone rubber) dan pasir silika digunakan untuk memperbaiki karakteristik dari isolator polimer, dengan komposisi DGEBA, MPDA, silane (silicone rubber), dan pasir silika yang bervariasi. D. Sudut Kontak Bahan Isolasi Resin Epoksi Sudut kontak merupakan sudut yang dibentuk antara permukaan bahan uji dengan air destilasi yang diteteskan ke permukaan bahan uji. Pengukuran sudut kontak pada suatu bahan isolasi dilakukan untuk mengetahui sifat permukaan bahan, hidofobik atau hidrofilik. Sifat hidrofobik merupakan suatu karakteristik bahan isolasi, dalam keadaan terpolusi, bahan masih mampu bersifat menolak air yang jatuh di permukaannya. Sifat hidrofobik berguna untuk isolasi outdoor karena dalam keadaan basah atau lembab tidak akan terbentuk lapisan air yang kontinu pada permukaan isolator, sehingga permukaan isolator tetap memiliki konduktivitas yang rendah. a. basah sebagian b. Tidak basah c.basah keseluruhan Gambar 2.1 Klasifikasi Sudut Kontak[11] Permukaan material diklasifikasikan dengan kuantitas sudut kontak yaitu permukaan material sangat basah (hidrofilik) bila sudut kontak cairan pada permukaannya lebih kecil dari 30 o. Bila sudut kontak antara 30 o sampai dengan 89 o, permukaan material disebut basah sebagian (partially wetted). Sudut kontak lebih dari 90 o disebut hidrofobik atau bersifat menolak air. [11][4][2] Pada penelitian ini, pengukuran sudut kontak dilakukan dengan menggunakan software Image Pro Plus yang hasilnya bisa langsung terbaca setelah dilakukan pengolahan datanya. Adapun setelah pengolahan data, perlu dilakukan pengukuran sudut kontak rata-rata yang diperoleh dari persamaaan sebagai berikut : Sudut kontak = (2.1) E. Flashover Pada Isolator Kekuatan dielektrik suatu isolator ditentukan oleh tegangan flashover, semakin tinggi tingkat tegangan flashover isolator semakin baik. Flashover adalah gangguan eksternal yang terjadi pada permukaan isolator atau proses loncatan api pada permukaan suatu isolator yang disebabkan oleh berbagai faktor. Kemampuan permukaan isolator ditentukan oleh besarnya resistansi permukaan bahan dan jenis bahan. Juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti adanya kontaminasi pada permukaan isolator, kelembaban udara, suhu udara dan tekanan udara. Tegangan flashover pada keadaan permukaan isolator kering dan bersih dinyatakan pada keadaan standar. Untuk mengoreksi tegangan Pengukuran (V) terhadap tekanan udara dan suhu dipakai rumus : Dengan: Bahan air Bahan V = (2.2) V : tegangan flashover isolator pada keadaan standar (volt) Vs : tegangan flashover isolator pada saat pengukuran (volt) d : kepadatan udara relative/faktor koreksi udara Besarnya kerapatan udara relatif/faktor koreksi udara dapat dilihat pada persamaan di bawah : Bahan d = 0,386 (2.3) dengan b = tekanan udara pada saat Pengukuran (mmhg) t = suhu sekeliling pada saat Pengukuran ( o C)

3 F. Pengujian Mekanis Bahan Pengujian kekuatan mekanis pada suatu bahan isolator perlu dilakukan karena isolator selain harus mampu menjalankan fungsi dielektrisnya yaitu memisahkan dua buah penghantar atau lebih yang tidak boleh berhubungan, tetapi secara mekanis harus baik kekuatan tariknya, karena isolator sebagai penyangga pada saluran. Pengujian mekanis yang dilakukan pada penelitian ini terhadap sampel isolator dari bahan resin epoksi silicone rubber dan pasir silika ini adalah uji tarik dan uji tekan, karena isolator sebagai penyangga pada saluran diharapkan mempunyai kekuatan tarik dan tekan yang kuat. Dan penjelasan mengenai pengujian tarik dan pengujian tekan adalah sebagai berikut : 1. Pengujian Tarik Uji tarik merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan, digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang berlawanan arah. Adapun standar bentuk spesimen bahan yang dipergunakan dalam pengujian mekanis adalah standar ASTM (American Society for testing and Materials Standart) D638-02 adalah : Tegangan luluh (σ y ) = (2.7) P maks = beban tekan maksimum yang menyebabkan bahan hancur (kgf) A = luas penampang asal (mm 2 ). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Diagram Alir Penelitian Langkah-langkah proses penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut Pembuatan Spesimen Uji Sudut Kontak & V fo Mulai Persiapan Penelitian Pembuatan Spesimen Uji Tarik Pembuatan Spesimen Uji Tekan Tebal = 3 mm 19 mm Mempersiapkan Peralatan Uji Sudut Kontak Pengujian Uji Tarik Pengujian Uji Tekan 50 mm 12 mm 165 mm Gambar 2.2 Ukuran spesimen uji tarik sesuai dengan ASTM D638 Data dari hasil pengujian mekanis digunakan untuk menghitung : a. Tegangan tarik maksimum/ultimate Tensile Strength σ maks = (2.4) Pengujian Sudut Kontak Mempersiapkan Peralatan Uji Flashover Pengujian Flashover Data hasil uji sudut kontak, V fo, uji tarik & uji tekan Pengolahan Data b. Regangan (ԑ) ԑ = (2.5) σ maks = tegangan tarik maksimum (kgf/mm 2 atau MPa) F = gaya tarik maksimun (kgf atau N) A = luas penampang batang uji mula-mula (mm 2 ) ԑ = regangan l = selisih panjang batang uji sebelum dan sesudah patah (mm) L 0 = panjang batang mula-mula (mm) Analisis Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 2. Pengujian Tekan B. Bahan Pengukuran Uji tekan digunakan untuk mengetahui nilai kuat tekan Bahan isolator polimer resin epoksi silane silika dalam pada material resin epoksi silane. Pada pengukuran ini, pengukuran ini adalah sebagai berikut: pengujian uji tekan menggunakan alat Universal Testing 1. Bahan dasar polimer resin epoksi jenis DGEBA Machine dimana hasil pengukuran dapat dilihat pada (Diglycidyl Ether of Bisphenol A), bahan milimeterblok kemudian diolah dengan menggunakan pematang/pengeras MPDA (Metaphenylenediamine). persamaan sebagai berikut. 2. Bahan pengisi yaitu Silicone rubber atau Silane dan pasir P max luluh = x P max (2.6) silika. (2.14) Kekuatan tekan (σ y) didapat dari persamaan

4 C. Pembuatan dan Pencetakan Spesimen Uji Pada penelitian ini langkah-langkah pembuatan spesimen bahan yang akan diuji mengacu pada diagaram alir pada Gambar 3.2 berikut: Gambar 3.2 Diagram alir pembuatan spesimen bahan Adapun komposisi bahan uji dapat dilihat pada tabel 3.1, 3.2 dan 3.3 berikut Tabel 3.1 penyusun bahan uji variasi I Spesim en uji Spesimen uji DGEBA MPDA RTV 01 70 30 RTV 02 60 40 RTV 03 50 50 RTV 04 40 60 RTV 05 30 70 Tabel 3.2 penyusun bahan uji variasi II Spesimen uji Tabel 3.3 penyusun bahan uji variasi III DGEBA Mulai Menyiapkan Alat dan Bahan Menimbang Bahan Mencampur Bahan (Mixing) Menuang Bahan ke Cetakan kaca Mengeringkan spesimen uji Memotong dan menghaluskan bahan sesuai ukuran Pengamplasan dan Melubangi spesimen (khusus untuk spesimen V fo) DGEBA Selesai MPDA MPDA silane Silane RTV 11 45 45 10 RTV 12 40 40 20 RTV 13 35 35 30 RTV 14 30 30 40 RTV 15 25 25 50 Variasi bahan pengisi pasir silika RTV 21 45 45 5 5 RTV 22 40 40 10 10 RTV 23 35 35 15 15 RTV 24 30 30 20 20 RTV 25 25 25 25 25 D. Peralatan Pengukuran Peralatan yang digunakan terdiri atas peralatan untuk mencetak bahan uji, peralatan untuk mengukur tegangan flashover, peralatan pengukuran sudut kontak, peralatan pengujian tarik dan peralatan pengujian tekan yang digunakan selama penelitian. 1. Peralatan pencetak bahan uji. a. Cetakan kaca b. Mesin bor kayu c. Mesin gerinda duduk d. Neraca digital e. Kotak tupperware f. Peralatan lain yang meliputi Kertas mika, Entong nasi, Penjepit kertas, Spidol permanen, Alas kayu persegi. 2. Peralatan pengukuran sudut kontak a. seperangkat lampu sebagai sumber cahaya tambahan b. kamera c. komputer 3. Peralatan pengukuran tegangan flashover a. Elektroda Batang b. Transformator AC 4. Peralatan pengukuran pengujian mekanik a. Kertas milimeter blok b. Universal Testing Machine E. Proses Pengukuran 1) Pengukuran Sudut kontak Pengujian sudut kontak ini dimaksudkan untuk menentukan sifat permukaan bahan isolasi bersifat hidrofobik atau hidrofilik. Sudut hidrofobik mencerminkan sifat kedap air dari permukaan bahan, semakin besar sudut hidrofobik, maka semakin baik sifat bahan untuk dapat menahan air tidak masuk ke dalam bahan isolator. Berikut adalah gambar pengujian sudut kontak. Komputer Kamera Spesimen Lampu 1000W Gambar 3.3 Rangkaian pengukuran sudut kontak[2] 2) Pengukuran Tegangan Flashover Pengukuran tegangan flashover dilakukan dengan memberikan tegangan yang dinaikkan secara terus-menerus sampai terjadi flashover. Tujuan pengukuran tegangan Flashover ini adalah untuk mengetahui kekuatan dielektrik isolator terhadap tegangan tinggi. Skema pengujian tampak pada gambar dibawah ini :

5 NFB1 MC KV 25/50 KV T 200V-5KV R beban 50kΩ Berdasarkan pengukuran dan perhitungan, makadidapatkan hasil sebagai berikut. 220V PL1 PL2 SL OCR SVR 5kVA 220.0-240 KV A V Benda Uji NFB1 MC Gambar 3.4 Rangkaian Uji Tegangan Lewat Denyar (Flashover) 3) Pengukuran Kekuatan mekanik bahan Pengujian kekuatan mekanis pada suatu bahan isolator perlu dilakukan karena isolator selain harus mampu menjalankan fungsi elektriknya, yaitu memisahkan dua penghantar atau lebih yang tidak boleh berhubungan, tetapi secara mekanis harus baik kekuatan tariknya, karena isolator sebagai penyangga pada saluran. Pengujian mekanik ini menyangkut uji tarik dan uji tekan. Alat yang digunakan untuk pengujian mekanik ini adalah Universal Testing Machine. Gambar 4.2 Grafik sudut kontak spesimen uji RTV 01 RTV 05 Gambar 4.3 Grafik sudut kontak spesimen uji RTV 11 RTV 15 Gambar 3.5 Universal Testing Machine IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Adapun hasil pengukuran dan perhitungan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh variasi komposisi filler terhadap sudut kontak 2. Tegangan lewat denyar (flashover) pada spesimen uji 3. Pengaruh variasi komposisi filler terhadap tegangan lewat denyar (flashover). 4. Data uji mekanis pada spesimen uji A. Hasil pengujian Sudut Kontak Contoh pengukuran sudut kontak dari hasil pengamatan pada bahan resin epoksi RTV 02 sebagai berikut. Gambar 4.4 Grafik sudut kontak spesimen uji RTV 21 RTV 25 Gambar 4.1 Profil tetesan air dan perhitungan sudut kontak RTV 02 Grafik 4.8 Grafik Sudut Kontak RTV 01 RTV 05, RTV 11 RTV 15, RTV 21 RTV 25

6 Dari penelitian ini, penambahan silane/silicone rubber dan pasir silika sebagai bahan pengisinya akan menjadikan nilai sudut kontak secara umum semakin meningkat, nilai sudut kontak ini dikategorikan bersifat partially wetted (basah sebagian). Kriteria partially wetted (basah sebagian) adalah bila sudut kontak antara 30 o sampai dengan 89 o. B. Hasil pengujian Tegangan Flashover Pengambilan data tegangan flashover setiap variasi campuran dilakukan pada tiga spesimen, dan masing-masing spesimen dilakukan lima kali pengambilan data. Sehingga masing-masing variasi didapatkan 15 data yang kemudian dirata-rata. Gambar 4.9 Grafik Tegangan Lewat Denyar RTV 01 RTV 05 Gambar 4.12 Grafik Tegangan Lewat Denyar RTV 01 - RTV 25 Ditinjau dari tegangan flashover, terlihat bahwa setelah ditambahkan pengisi pasir silika yaitu pada RTV 21 RTV 25 menunjukkan kinerja yang relatif tidak lebih baik dibandingkan apabila diberi penambahan pengisi silane/silicone rubber saja. Sehingga berdasarkan gambar 4.12 dapat diketahui bahwa bahan isolasi resin epoksi dengan pengisi sillicone rubber/silane ideal untuk digunakan tetapi komposisi bahan pengisi tersebut dengan catatan kurang dari 50%. Tegangan flashover menunjukkan kinerja yang baik apabila ditambahkan pengisi silicone rubber/silane kurang dari 50%, sedangkan apabila ditambahkan pengisi silicone rubber/silane lebih dari 50% maka justru akan menunjukkan kinerja yang tidak baik (nilai rendah). C. Hasil pengujian Mekanis 1. Pengujian Tarik Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang berlawanan arah. Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus. Gambar 4.10 Grafik Tegangan Lewat Denyar RTV 11 RTV 15 Gambar 4.13 Grafik Tegangan Tarik Maksimal RTV 01 RTV 05 Gambar 4.11 Grafik Tegangan Lewat Denyar RTV 21 RTV 25 Gambar 4.14 Grafik Regangan RTV 01 RTV 05

7 Gambar 4.15 Grafik Tegangan Tarik Maksimal RTV 11 RTV 15 Gambar 4.22 Grafik Tegangan Tarik maksimal RTV 01 -RTV 05, RTV 11 -RTV 15 dan RTV 21 -RTV 25 Dilihat dari ketiga variasi campuran tersebut, tegangan yang paling tinggi adalah pada RTV 03, yaitu sampel dengan campuran DGEBA : MPDA = 50% : 50%. Penambahan filler/pengisi akan menurunkan tegangan tarik maksimal Gambar 4.16 Grafik Regangan RTV 11 RTV 15 Gambar 4.23 Grafik Regangan RTV 01 -RTV 05, RTV 11 -RTV 15 dan RTV 21 -RTV 25 Gambar 4.17 Grafik Tegangan Tarik Maksimal RTV 21 RTV 25 Penambahan MPDA menjadikan nilai regangannya berangsur-angsur turun. Dan setelah ditambahkan silane/silicone rubber nilai regangannya menurun apabila dibandingankan dengan tidak ditambahkan silane/silicone rubber. Namun, penambahan komposisi silane/silicone rubber cenderung menaikkan nilai tegangan, walaupun pada RTV 13 dan RTV 15 nilai tegangannya menurun. Hal ini disebabkan pencampuran/pengadukan tidak merata. Dan penambahan pasir silika juga akan menurunkan regangan. 2. Pengujian Tarik Pengujian tekan adalah salah satu pengujian mekanik untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tekan. Caranya adalah dengan memberikan gaya tekan kepada bahan uji. Tegangan (stress) yang mengakibatkan bahan menunjukkan mekanisme luluh disebut tegangan luluh (yield stress). Grafik 4.18 Grafik Regangan RTV 21 RTV 25

8 Gambar 4.24 Grafik Tegangan Luluh RTV 01 RTV 05 Gambar 4.25 Grafik Tegangan Luluh RTV 11 RTV 15 Grafik 4.21 Grafik Tegangan Luluh RTV 21 RTV 25 Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa campuran resin epoksi yaitu DGEBA dan MPDA (RTV 01 -RTV 05 ) nilai tekanan luluh yang paling tinggi adalah pada RTV 03 yaitu dengan campuran DGEBA : MPDA = 50% : 50%. Sehingga komposisi campuran variasi ini digunakan sebagai patokan dalam pengujian berikutnya, yaitu dengan ditambahkan silane/silicone rubber dan pasir silika. Campuran resin epoksi setelah ditambahkan silane/silicone rubber tegangan luluhnya menurun. Semakin banyak prosentase penambahan silane/silicone rubber maka tegangan luluhnya semakin menurun. Untuk campuran resin epoksi ditambahkan silane/silicone rubber dan pasir silika, terlihat bahwa penambahan pasir silika mempunyai tegangan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penambahan silane/silicone rubber saja. Penambahan prosentase komposisi pasir silika akan menurunkan tegangan luluh. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data-data yang diperoleh dan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Sudut kontak permukaan spesimen bahan dipengaruhi oleh bahan pengisi. Kenaikan persentase bahan pengisi menyebabkan sudut kontak yang terbentuk semakin besar, Namun dari semua pengukuran pada spesimen tersebut, sudut kontak yang paling besar adalah spesimen dengan kode RTV 15 dengan besar sudut kontak 72,188. Sehingga bahan dikategorikan bersifat partially wetted (basah sebagian). 2. Ditinjau dari tegangan flashover, penambahan bahan pengisi pasir silika yaitu pada sampel RTV 21 RTV 25 menunjukkan nilai tegangan flashover lebih kecil dibandingkan dengan spesimen yang hanya diberi pengisi silane/sillicone rubber saja. 3. Ditinjau dari tegangan flashover, bahan isolasi resin epoksi dengan pengisi silane/sillicone rubber yang digunakan sebagai bahan pengisi dengan komposisi 40% yaitu kode spesimen RTV 14, mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan komposisi lain yaitu sebesar 34,93 kv. 4. Pada pengujian mekanik, mencari perbandingan MPDA dan DGEBA, ternyata yang paling optimal pada variasi 50% : 50% yaitu pada RTV 03. Nilai tegangan tarik maksimal pada pengujian tarik sebesar 43,1 MPa dan nilai tegangan luluh pada pengujian tekan sebesar 109.1 MPa. 5. Pada pengujian tarik, setelah ditambahkan silane/silicone rubber tegangan tarik maksimalnya menurun apabila dibandingkan ketika bahan tidak diberi pengisi. Gambar 4.24 Grafik Tegangan Luluh RTV 01 -RTV 05, RTV 11 -RTV 15 dan RTV 21 -RTV 25 6. Penambahan pasir silika mempunyai tegangan tarik maksimal yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penambahan silane/silicone rubber saja. 7. Pada pengujian tekan, setelah ditambahkan silane/silicone rubber tegangan luluhnya menurun. Dan penambahan

pasir silika mempunyai tegangan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penambahan silane/silicone rubber saja. B. Saran Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian ini adalah : 1. Penelitian perlu dikembangkan dengan bahan pengisi dan bahan dasar mengenai pengaruh perubahan bahan dasar dari resin epoksi ke bahan dasar isolasi lain terhadap kinerja elektrik dan mekanik bahan uji isolasi untuk mendapatkan bahan yang ideal sebagai isolasi isolator. 2. Perlu didikembangkan metode proses pembuatan bahan uji terbebas dari void dan campurannya benar-benar homogen. 3. Perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh suhu, kelembaban dan tekanan udara terhadap tegangan lewat denyar dan pengujian mekanik. DAFTAR PUSTAKA [1] Anggraini, Ika Novia., Pengaruh Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Bahan Pengisi Silicone Rubber terhadap Proses Tracking dan Erosi, Tesis S-2, Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2010. [2] Arismunandar, A., Teknik Tegangan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta, 2001.. [3] Berahim, Hamzah, Metodologi untuk Mengkaji Kinerja Isolasi Polimer Resin Epoksi Silane Sebagai Material Isolator Tegangan Tinggi di Daerah Tropis, Disertasi S-3 Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2005. [4] Dissado, L.A., Fothergill J.C., Electrical Degradation and Breakdown in Polymers, Peter Peregrinus Ltd, London, 1992. [5] Lee, Henry, Kris Neville, Epoxy Resins Their Applications And Technology, McGraw-Hill Book Company, INC, New York Toronto London, 1957 [6] Nurlailati, Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi karena Proses Penjejakan dan Erosi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2010. [7] Simanjuntak, Jerry C. M., Karakteristik Flashover dan Mekanis Pada Variasi Material Isolasi Komposit Bahan Dasar Resin Epoksi dan Pengisi SiR dan ATH Terkontaminasi Polutan Parangtritis dan Industri Gresik, Skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2005 [8] Surdia, Tata, M.S. Met E dan Prof. Dr. Shinroku Saito, Pengetahuan Bahan Teknik, cetakan ke-3 PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1995. [9] Susilawati, Dyah Ika, Analisa Arus Bocor Permukaan Sampel Bahan Isolasi resin Epoksi Silane Menggunakan Metode Pengukuran Inclined-Plane tracking Dengan Polutan Pantai Parangtritis, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2010 [10] Tobing, Bonggas L, Peralatan Tegangan Tinggi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003. [11] Waluyo, Pengaruh Bahan Resin Epoksi dengan Bahan Pengisi Rice Husk Ask (RHA) terhadap Arus Bocor dengan Metode IEC 587, Tugas Akhir, Universitas Bengkulu, 2010. [12] Wildi, Theodore, Electrical Machines Drives, And Power Symtems Fifth Edition, Laval University. BIOGRAFI PENULIS Mengetahui / Mengesahkan, Pembimbing I Pembimbing II Ir. Juningtyastuti, M.T NIP.195209261983032001 Tanggal : Cintya Ayu Daniswari(21060110151061). Lahir di Semarang, 22 Juli 1989. Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang konsentrasi Teknik Tenaga Listrik. Abdul Syakur, ST. MT. NIP.197204221999031004 Tanggal : 9