Gambaran umum GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR KABUPATEN GIANYAR WILAYAH ADMINISTRATIF : 1. Denpasar Timur 11 Desa/Kelurahan, luas total 2.254 Ha. 2. Denpasar Selatan 10 Desa/Kelurahan, luas total 4.999 Ha. 3. Denpasar Barat 11 Desa/Kelurahan, luas 2.413 Ha. 4. Denpasar Utara KABUPATEN BADUNG Luas10 Kota Desa/Kelurahan, Denpasar 12.778 luas 3.112 ha Ha. ( 2,27 % dari luas Provinsi Bali )
No KARAKTERISTIK SUNGAI DI KOTA DENPASAR Nama Sungai Panjang (Km) Cathment Area (Km2) 1 Tukad Mati 12,00 25,40 2 Tukad Badung 17,00 22,55 Anak Sungai Tk. Tebe, Pangkung Kedompang, Tk. Lebak Muding, Pangkung Subak Srogsogan, Pangkung Danu Tk. Jurang, Tk. Langon, Tk. Medih, Tk. Rarangan) 3 Tukad Buaji 4,00 8,23 Tk. Punggawa, Tk. Guming 4 Tukad Ngenjung 8,00 6,13 Tk. Loloan, Tk. Abian Base 5 Tukad Ayung 62,50 109,30 Tersebar di wilayah Kab. Bangli, Gianyar, Badung dan Denpasar Sungai Debit Andalan (M3/Det) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des T. Badung 4.300 3.977 7.846 1.891 2.722 3.081 3.153 1.678 3.327 3.712 9.551 11.193 T. Ayung 28.049 49.834 22.950 20.166 16.133 15.529 15.411 15.386 15.381 15.667 16.349 25.788 T. Mati 3.222 3.223 0,565 0,401 0,321 0,518 0,300 0,116 0,228 0,440 0,575 4.799 Total 35.571 57.034 30.796 22.057 18.855 18.610 18.564 17.064 18.708 19.379 25.900 41.780
Tukad Besar Di Kota Denpasar Tukad Mati Tukad Badung Tukad Ayung
DAS Tukad Badung Deskripsi Umum Tukad Badung Panjang : 17 km Luas DAS : 22.5 km 2 Slope Rata rata : 1/500 20-25m 14-20m Tukad Badung
DAS Tukad Mati Deskripsi Umum Tukad Mati Panjang : 12.5 km Luas DAS : 25.4 km 2 Slope Rata rata : 1/500 Tukad Mati
SISTEM JARINGAN DRAINASE KOTA DENPASAR : SISTEM I (Sistem Tukad Badung) : sub sistem tukad Oongan, tukad Jurang, tukad badung hulu dan tukad badung hilir SISTEM II (Sistem Tukad Ayung) : sub sistem Tukad Abian Base, Tukad Pengengeh, Tukad Ayung hulu dan Tukad Ayung hilir. SISTEM III (Sistem Tukad Mati) : sub sistem Tukad Teba, Tukad Mati hulu dan Tukad Mati hilir. SISTEM IV (Sistem Niti Mandala Suwung), terdiri dari Tukad Loloan, Tukad Ngenjung, Tukad Punggawa, Tukad Panjer, Tukad Rangda dan Tukad Pekaseh SISTEM V (Sistem Pemogan), III berupa saluran kecil kecil yang belum jelas alirannya dan saat ini masih berupa sawah atau lahan tidak produktif dan rawa rawa V I IV II
SUB SISTEM DRAINASE 1.SISTEM I Sub Sistem Tukad Klandis/Oongan, dengan daerah layanan meliputi Desa Sumerta Kaja, Kelurahan Dangin Puri Kangin, Kelurahan Dangin Puri Kauh, Kelurahan. Dangin Puri Kaja. Sub Sistem Tukad Jurang, dengan daerah layanan meliputi Kelurahan Peguyangan (sebelah Barat Jalan Ahmad Yani), Desa Ubung Kaja, Kelurahan Dangin Puri Kaja, Desa Pemecutan. Kaja Sub Sistem, Tukad Medih, dengan daerah layanan meliputi Desa Peguyangan Kaja, Kelurahan Peguyangan, Kelurahan Tonja, Kelurahan Dangin Puri kaja, Jalan Gatot Subroto dan Sekitarnya Sub Sistem Tukad Badung Hilir, dengan daerah layanan meliputi Desa Pemecutan, Desa Pemecutan Kelod, Desa Pemogan, Desa. Dauh Puri Kelod, Desa Dauh Puri 2. SISTEM II Sub Sistem Tukad Pangengeh, dengan daerah layanan meliputi Desa Penatih Dangin Puri, Kelurahan Penatih, Desa Peguyangan Kaja. Sub Sistem Tukad Ayung Hulu, dengan daerah layanan meliputi Desa Peguyangan Kaja, Kelurahan Peguyangan, Desa Peguyangan Kangin, Desa Penatih. Sub Sistem Tukad Ayung hilir, dengan daerah layanan meliputi Kelurahan Tonja, Desa Kesiman Petilan, Desa Sanur Kaja. Sub Sistem Tukad Abianbase, dengan daerah layanan meliputi Desa Kesiman Petilan, Kelurahan Kesiman.
3. SISTEM III Saluran Padang Sambian Kelod Sub Sistem Tukad Teba dengan daerah layanan Kawasan perumahan Monang Marring dan sekitarnya, Kelurahan pemecutan, Desa Ubung. Sub Sistem Saluran Tukad Padang Sambian, dengan daerah layanan Desa Padang Sambian dan sekitarnya. Sub Sistem Saluran Jalan Imam Bonjol, dengan daerah layanan Jalan Imam Bonjol dan sekitarnya. Sub Sistem yang melayani daerah Padang Sambian Kelod dan sekitarnya. 4. SISTEM IV Sub Sistem Pekaseh, yang melayani Daerah Sanglah dan sekitarnya, Kelurahan Pedungan, Kelurahan Sesetan. Sub Sistem Tukad Rangda (Tukad Buaji), dengan daerah layanan Kelurahan Sesetan, Kelurahan Sidakarya, Kawasan Pegok dan sekitarnya, Desa Sidakarya, Kelurahan Panjer dan sebagian kawasan Renon melalui anak sungainya yaitu Tukad Panjer. Sub Sistem Tukad Punggawa, dengan daerah layanan meliputi Kelurahan Sidakarya, kelurahan Panjer, Kelurahan Renon Sub Sistem Ngenjung, dengan daerah layanan Kelurahan Sidakarya, Kelurahan Sumerta Kelod, Kelurahan Renon. Sub Sistem Tukad Loloan, dengan daerah layanan Desa Sidakarya, Desa Sanur Kauh, Kelurahan Kesiman, Desa Sanur Kaja, Desa Kesiman Petilan 5. SISTEM V Adalah Sistem Pemogan dengan batas Utara Jl. Teuku Umar, sebelah Selatan Jl. Pantai Suwung, sebelah Timur Tukad Pekaseh dan sebelah Barat Tukad Badung. Sistem ini dibuat dengan memanfaatkan Sistem jaringan irigasi yang telah ada, terdiri dari tiga bagian yaitu Saluran Pemogan Barat, Saluran Pemogan Tengah dan Saluran Pemogan Timur. Dalam Sistem ini tiidak ada sungai yang jelas sebagaimana saluran utama sistem drainase.
PERMASALAHAN DRAINASE KOTA DENPASAR PERTUMBUHAN PENDUDUK Kebut. Produk Air sampah bersih Lahan usaha/ prtn Kebut. T.t/ rumah Kebut. Kebut. Air Air bersih bersih Perubahan tata guna lahan PENURUNAN KAP. SAL Kebut. Air bersih GENANGAN LOKAL PASUT SAL. MELUAP PERMASALAHAN DRAINASE PERKOT.
IDENTIFIKASI MASALAH Masalah Sosial Ekonomi Sampah dan sedimentasi: Sumber dari seluruh permasalahan drainase adalah kepadatan penduduk. Penduduk Kota Denpasar saat ini adalah yang terpadat di Bali, dengan kepadatan mencapai 100 jiwa/ha ( data statistik tahun 2006). Konsekuensi logis dari besarnya jumlah penduduk adalah banyaknya lahan yang dimanfaatkan untuk pemukiman mengakibatkan infiltrasi air hujan mengecil, limpasan permukaan bertambah besar. Pengaruh lain adalah besarnya jumlah atau produksi sampah. Dengan terbatasnya lahan maka pembuangan sampah akan menemui hambatan, sehingga tidak jarang saluran drainase dimanfaatkan sebagai tempat untuk membuang sampah. Sebagai akibat adalah meningkatnya sedimentasi yang mengurangi luas penampang basah saluran dan bahkan dapat menyumbat saluran drainase sehingga tidak berfungsi dengan baik. Saluran Irigasi Subak Kepaon Bak Sampah Irigasi Sb, Pakel Hilir B. Bagi Mergaya Tukad Pekaseh Tukad Buaji Tukad Rangda Tukad Teba
Alih Fungsi lahan Alih fungsi lahan adalah perubahan peruntukan lahan terutama dari lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, pertokoan, perkantoran, LC (land consolidation) atau fasilitas lainnya. Ke depan alih fungsi lahan akan menjadi masalah yang serius terutama dalam penyediaan saluran drainase karena terbatasnya lahan KOTA DENPASAR Alur sungai Tk. Mati Alur sungai Tk. Badung
Persepsi masyarakat Kebiasaan sebagian masyarakat kota terutama yang tinggal di bantaran sungai membuang sampah dan limbah rumah tangga dan industri ke sungai atau saluran drainase. Pembuangan Air Limbah Pembuangan sampah ke saluran dan sungai
Masalah Teknik Drainase Masalah Dwifungsi saluran drainase Masalah teknis dalam perencanaan dan pembangunan drainase di kota denpasar yang paling menonjol adalah keterbatasan lahan, kacaunya pola aliran akibat tidak tertatanya arah pembangun. Masalah yang juga harus dimaklumi adalah saluran drainase yang ada ssat ini sebetulnya berasal dan masih berfungsi sebagai saluran irigasi. Ada beberapa hal yang kontradiktif, kalau drainase menginginkan untuk menurunkan muka air, irigasi menginginkan menaikkan muka air. Tujuan drainase adalah untuk mengeringkan, sedangkan irigasi membasahi, dari segi saluran : dimensi saluran drainasi dari hulu ke hilir semakin besar, sedangkan saluran irigasi sebaliknya. Selama ini pola dwifungsi saluran ini telah banyak menimbulkan masalah banjir dan genangan air.