PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK FOSFAT PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

III. BAHAN DAN METODE

ISSN eissn Online

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

PENGARUH DOSIS DAN UKURAN BUTIR PUPUK FOSFAT SUPER YANG DIASIDULASI LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L) DI LAHAN KERING

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

MENENTUKAN KONSENTRASI MOLIBDENUM TERBAIK UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) PADA SISTEM HIDROPONIK

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG BOGOR PADA BERBAGAI TINGKAT KERAPATAN TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN*

DAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11

PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) Oleh : NICO DWI LESMANA NPM :

Volume 10 Nomor 2 September 2013

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG SEMI (BABY CORN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH SISTEM PERTANAMAN SISIPAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Bunyamin Z dan M. Aqil Balai Penelitian Tanaman Serealia PENDAHULUAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

PENGARUH WAKTU APLIKASI DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO (Oryza sativa L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

PERTUMBUHAN DAN HASIL VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DALAM TUMPANGSARI KACANG TANAH (Arachis hipogeae L.)

Hubungan Pemangkasan Organ bagian Atas Tanaman Jagung ( Zea mays, L ) dan Dosis Urea terhadap Pengisian Biji. Surtinah

PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

AGROVIGOR VOLUME 7 NO. 2 SEPTEMBER 20 ISSN

ANALISIS PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN JARAK TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS JAGUNG HIBRIDA P-21 (Zea mays L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

PENGARUH APLIKASI FOSFOR DAN SILIKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill.)

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

II. TINJAUAN PUSTAKA. satuan waktu rata-rata selama periode tertentu. Pengukuran laju pengisian biji

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang memiliki sumber

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

Uji Aplikasi Pupuk Lengkap Bioorganik Cair untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung Manis

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DI TANAH ULTISOL

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

Transkripsi:

J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 50 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):50-54, 2013 Vol. 1, No. 1: 50 54, Januari 2013 PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27 Diana Saragih, Herawati Hamim & Niar Nurmauli Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl.Prof. Soemantri Brodjonegoro, No.1 Bandar Lampung 35145 E-mail:Manihuruk_dianaa@yahoo.com) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida Pioneer 27, (2) dosis pupuk urea yang optimum dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27, dan (3) interaksi antara dosis dan waktu aplikasi pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2011 sampai Februari 2012 di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah pemberian dosis pupuk urea dengan 4 taraf (100 kg urea/ha (d 1 ), 200 kg urea /ha (d 2 ), 300 kg urea /ha (d 3 ), dan 400 kg urea /ha (d 4 ), sedangkan faktor kedua adalah waktu aplikasi pemberian pupuk urea dengan 3 taraf (2 kali pada 1 MST dan awal berbunga (t 1 ), 3 kali pada 1 MST, 3 MST, dan awal berbunga (t 2 ), dan 4 kali pada 1 MST, 2 MST, 3 MST, dan awal berbunga (t 3 )). Keragaman diuji dengan uji Bartlett, sifat kemenambahan data diuji dengan uji Tukey, kemudian dilakukan analisis ragam, dan dilanjutkan dengan uji ortogonal dan ortogonal polinomial pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap hanya dapat meningkatkan tinggi tanaman. Pemberian 3 dan 4 kali lebih baik dibandingkan pemberian 2 kali, (2) pemberian dosis 285 kg urea/ha mampu meningkatkan bobot kering berangkasan, (3) pemberian dosis 100 kg urea/ha dengan aplikasi 2 kali (1 MST dan awal berbunga) sudah meningkatkan hasil jagung sebesar 10,65 t/ha. Kata Kunci : Dosis urea, jagung, waktu aplikasi urea PENDAHULUAN Jagung merupakan komoditas pangan yang memiliki potensi besar untuk kepentingan industri pangan, pakan, dan biofuel. Selain untuk konsumsi manusia, jagung juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak unggas dan ruminansia. Di negara maju, sari pati jagung diolah menjadi gula rendah kalori dan ampasnya diproses kembali untuk menghasilkan alkohol dan monosodium glutamat, dengan semakin berkembangnya industri pengolahan pangan di Indonesia maka kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada semakin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Petani jagung biasa memupuk tanamannya dengan menggunakan pupuk urea, karena kandungan unsur Nitrogen (N) dalam pupuk cukup tinggi yaitu 46 %. Namun dalam praktiknya, cara pemberian dan waktu aplikasi pupuk urea masih kurang benar. Petani jagung lebih memilih pemberian urea pada saat tanam dibandingkan dengan pemberian urea secara bertahap dengan alasan untuk menghemat tenaga kerja. Koswara (1983) mengatakan bahwa tanaman jagung mengambil N sepanjang hidupnya. Nitrogen diserap tanaman selama masa pertumbuhan sampai pematangan biji, sehingga tanaman ini menghendaki tersedianya N secara terus menerus pada semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji. Pemberian pupuk yang tepat selama pertumbuhan tanaman jagung dapat meningkatkan hasil jagung. Sifat pupuk N umumnya mobil, maka untuk mengurangi kehilangan N karena pencucian maupun penguapan, sebaiknya N diberikan secara bertahap (Lingga dan Marsono, 2008). Mengingat pupuk urea merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan dan hasil jagung. Maka dilakukan penelitian yang bertujuan (1) untuk mengetahui waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida Pioneer 27, (2) mengetahui dosis pupuk urea yang optimum dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27, dan (3) mengetahui interaksi antara

Saragih et al.: Pengaruh Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Urea 51 dosis dan waktu aplikasi pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2011 sampai Februari 2012 di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung. Bahan-bahan yang digunakan adalah benih jagung hibrida varietas Pioneer 27, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, insektisida Fastac 15 EC, Furadan 3G, dan fungisida Ridomil 35 D. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (4x3) dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk urea yang terdiri dari 100 kg urea ha -1 (d 1 ), 200 kg urea ha -1 (d 2 ), 300 kg urea ha -1 (d 3 ), dan 400 kg urea ha -1 (d 4 ). Faktor kedua adalah waktu aplikasi pupuk urea yang diberikan secara bertahap pada jagung, yaitu sebanyak 2 kali pada 1 MST dan awal berbunga (t 1 ), sebanyak 3 kali yaitu pada 1 MST, 3 MST, dan awal berbunga (t 2 ), dan sebanyak 4 kali yaitu pada 1 MST, 2 MST, 3 MST, dan awal berbunga (t 3 ). Penanaman dilakukan dengan sistem tugal dengan kedalaman 3-5 cm dan jarak tanam 75 x 25 cm. Pemupukan dilakukan sesuai dengan dosis yang diberikan sesuai perlakuan, sedangkan untuk pupuk SP- 36 (150 kg ha -1 ), KCl (100 kg ha -1 ) pada saat tanaman berumur 1 MST. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan setiap seminggu sekali. Panen dilakukan apabila telah menunjukkan ciri matang panen. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu aplikasi pupuk urea tidak berpengaruh pada pertumbuhan tanaman jagung kecuali untuk variabel tinggi tanaman (Tabel 1). Hal ini diduga karena penambahan tinggi tanaman yang terjadi bukanlah penambahan jumlah ruas batang, melainkan penambahan panjang ruas-ruas batang sehingga akan menghasilkan jumlah daun yang sama. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Gardner, Peace, dan Michell (1991), batang tersusun dari ruas yang merentang diantara buku-buku batang tempat duduknya daun, sehingga jumlah buku dan ruas sama dengan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dosis dan waktu aplikasi pupuk urea mampu meningkatkan bobot kering berangkasan (Tabel 1). Dosis pupuk urea optimum sebesar 285 kg urea/ha yang diaplikasikan sebanyak 4 kali lebih baik dibandingkan aplikasi urea sebanyak 3 kali (Gambar 1). Hal ini diduga pemberian pupuk urea sebanyak 4 kali dapat mencegah kehilangan N baik melalui proses pencucian dan penguapan. Adanya interval aplikasi pupuk urea maka unsur hara yang diaplikasikan dapat tersedia bagi tanaman sehingga kebutuhan unsur N bagi tanaman terpenuhi, dengan tersedianya unsur hara dalam jumlah yang cukup pada saat pertumbuhan vegetatif, maka fotosintesis akan berjalan aktif dan protein yang terbentuk akan semakin banyak. Menurut Suwardi dan Roy (2009), pemberian N yang semakin tinggi berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada fase V9 (42 hst) dan bobot kering tanaman. Semakin besar pemberian N, tinggi tanaman dan bobot kering tanaman semakin besar. Hal ini berhubungan dengan kecukupan hara yang diberikan diserap oleh tanaman. Pada awal pertumbuhan tanaman jagung membutuhkan unsur nitrogen dalam jumlah yang banyak untuk ditujukan ke pertumbuhan vegetatif awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis dan waktu aplikasi pupuk urea tidak berpengaruh pada bobot 100 butir (Tabel 1). Hal ini diduga lebih disebabkan adanya pengaruh genetik dari tanaman jagung itu sendiri. Meskipun bobot 100 butir tergolong tinggi melebihi dari deskripsi tanaman jagung yaitu ± 30 gram 100 butir -1 (Tabel 9). Walaupun dosis dan waktu aplikasi pupuk urea tidak berpengaruh pada bobot 100 butir, tetapi berpengaruh pada hasil jagung per hektar (Tabel 1). Hasil jagung meningkat diduga karena respon tanaman jagung hibrida P27 yang tergolong sangat respon terhadap pemupukan nitrogen khususnya urea yang dapat menyebabkan meningkatnya jumlah bobot biji per tongkol. Hasil jagung per hektar menunjukkan adanya hubungan positif antara hasil jagung per hektar dengan diameter tongkol (Tabel 2). Ini berarti semakin besar diameter tongkol maka hasil per hektar akan semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bara dan Chozin (2009), mengatakan bahwa semakin lebar diameter tongkol, maka biji yang terdapat pada tongkol tersebut semakin banyak sehingga bobot biji yang terdapat pada tongkol juga semakin besar sehingga hasil semakin besar. Setiap penambahan dosis 1 kg urea ha -1 akan meningkatkan hasil jagung per hektar sebesar 0,005 t ha -1 untuk aplikasi urea sebanyak 3 kali ( 1 MST, 3 MST dan awal berbunga) dan 4 kali (1 MST, 3 MST, 4 MST, dan awal berbunga) dan pada dosis 400 kg urea ha -1 yaitu 10,93 t ha -1 dan 10,98 t ha -1. Pada dosis 100 kg urea ha -1 dengan aplikasi sebanyak 2 kali (1 MST dan awal berbunga) memberikan hasil jagung sebesar 10,65 t ha -1 (Gambar 2). Menurut Suwardi dan Roy (2009), mengatakan bahwa pemberian pupuk Nitrogen dengan pemberian dua kali sudah memberikan hasil lebih tinggi dengan takaran 100 kg urea ha -1. Pemberian hara N yang sesuai kebutuhan tanaman baik jumlah dan waktu

52 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):50-54, 2013 Tabel 1. Pengaruh dosis dan waktu aplikasi urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27 Perbandingan F-hit (Signifikansi) TT JD BKB PT DT B100 BBPT Hasil (cm) (helai) (g) (cm) (cm) (g) (g) (t/ha) Dosis (d) C 1 : Linier 3,99 tn 0,82 tn 3,09 tn 1,51 tn 2,66 tn 0,42 tn 1,86 tn 8,26 * C 2 : Kuadratik 0,01 tn 1,47 tn 4,77 * 2,06 tn 2,80 tn 2,52 tn 0,06 tn 12,8 * Waktu aplikasi (t) C 3 : t 1 vs t 2 t 3 5,52 * 0,08 tn 1,39 tn 4,22 tn 0,33 tn 0,56 tn 0,04 tn 1,51 tn (0,73) C 4 : t 2 vs t 3 0,40 tn 0,25 tn 1,21 tn 1,11 tn 1,42 tn 0,24 tn 0,14 tn 0,01 tn Interaksi C 5 : C 1 X C 3 1,56 tn 0,80 tn 1,50 tn 0,23 tn 0,72 tn 2,79 tn 2,12 tn 2,37 tn C 6 : C 1 X C 4 0,08 tn 0,05 tn 1,83 tn 0,55 tn 0,69 tn 1,18 tn 0,06 tn 0,01 tn C 7 : C 2 X C 3 0,54 tn 0,00 tn 0,73 tn 2,93 tn 1,92 tn 1,26 tn 0,09 tn 1,23 tn C 8 : C 2 X C 4 1,31 tn 0,98 tn 5,88 * (0.79) 1,34 tn 0,00 tn 0,24 tn 0,22 tn 0,82 tn Pengaruh waktu pada d1 : t 1 vs t 2 t 3 - - 1,74 tn - - - - 4,00 tn d1 : t 2 vs t 3 - - 0,01 tn - - - - 0,09 tn d2 : t 1 vs t 2 t 3 - - 0,08 tn - - - - 1,01 tn d2 : t 2 vs t 3 - - 9,70 * - - - - 0,00 tn (0,79) d3 : t 1 vs t 2 t 3 - - 3,10 tn - - - - 0,78 tn d3 : t 2 vs t 3 - - 0,17 tn - - - - 1,05 tn d4 : t 1 vs t 2 t 3 - - 1,00 tn - - - - 0,11 tn d4 : t 2 vs t 3 - - 1,49 tn - - - - 0,26 tn Pengaruh dosis pada t1 : D Linear - - 4,05 tn - - - - 0,16 tn t1 : D Kuadratik - - 0,32 tn - - - - 1,35 tn t2 : D Linear - - 2,17 tn - - - - 5,57 * t2 : D Kuadratik - - 0,01 tn - - - - 9,97 * t3 : D Linear - - 0,19 tn - - - - 4,91 * t3 : D Kuadratik - - 11,06 * - - - - 3,52 tn F Tabel 0,05 = 4,30 Keterangan: TT (tinggi tanaman), JD (jumlah daun), BKB (bobot kering brangkasan), PT (panjang tongkol), DT (diameter tongkol), BBPT (bobot biji per tongkol), B100 (bobot 100 butir), Hasil (hasil), tn (tidak nyata pada α 0,05 ), * (nyata pada α 0,05 ), dan angka-angka dalam kurung merupakan selisih antar perlakuan.

Saragih et al.: Pengaruh Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Urea 53 Gambar 1. Hubungan antara dosis Urea dengan bobot kering tanaman pada beberapa aplikasi pupuk. Tabel 2. Korelasi antarvariabel pengamatan Pengamatan TT JD BKB PT DT BT B100 HP HP 0,189 tn -0,210 tn 0,241 tn 0,348 tn 0,654 * 0,127 tn 0,438 tn 1,000 B100-0,050 tn 0,035 tn 0,144 tn 0,342 tn 0,448 tn -0,088 tn 1,000 BT 0,089 tn 0,308 tn 0,320 tn 0,173 tn 0,205 tn 1,000 DT 0,113 tn 0,025 tn 0,117 tn 0,433 tn 1,000 PT 0,106 tn 0,262 tn 0,264 tn 1,000 BKB 0,330 tn 0,354 tn 1,000 JD 0,224 tn 1,000 TT 1,000 Keterangan: TT (tinggi tanaman), JD (jumlah daun), BKB (bobot kering brangkasan), PT (panjang tongkol), DT (diameter tongkol), BT (Bobot biji per tongkol B100), B100 (bobot 100 butir), HP (hasil per ha), tn(tidak nyata pada α 0,05 ), dan * (nyata pada α 0,05 ). pemberiannya akan menyebabkan N yang diberikan langsung diserap oleh tanaman. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap hanya dapat meningkatkan tinggi tanaman. Pemberian urea 3 dan 4 kali lebih baik dibandingkan pemberian 2 kali. Pemberian dosis 285 kg urea/ha mampu meningkatkan bobot kering berangkasan. Pemberian dosis 100 kg urea/ha dengan aplikasi 2 kali (1 MST dan awal berbunga) sudah meningkatkan hasil jagung sebesar 10,65 t ha -1. DAFTAR PUSTAKA Bara dan Chozin. 2009. Pengaruh dosis pupuk kandang dan frekuensi pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays. L) di lahan kering. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hlm 7.

54 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):50-54, 2013 Gambar 2. Hubungan antara dosis urea dengan hasil jagung per hektar pada beberapa aplikasi pupuk. Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (Terjemahan Herawati Susilo). Universitas Indonesia Press, Jakarta.428p. Koswara. J., 1983. Jagung. Jurusan Agronomi. Fak. Pertanian IPB, Bogor. 50 hal. Lingga, P dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 150 hal. Mimbar, S. M. 1990. Pola Pertumbuhan dan Hasil Jagung Kretek Karena Pengaruh Pupuk N. Jilid 2. 167 hlm. Nasution, H.S. 1994. Pengaruh Pemberian Pupuk Daun dan Berbagai Dosis N terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 70 hlm. Salisbury, F.B., dan C.W. Ross. 1992. Fisiologi tumbuhan. Diterjemahkan Diah Lukman dan Sumaryono dari Plant Physiology. Penerbit ITB Bandung. 1995. jilid 2. 167 hlm. Suwardi dan Roy Efendi. 2009. Efisiensi Penggunaan Pupuk N pada Jagung Komposit Menggunakan Bagan Warna Daun. Balai Penelitian Tanaman Serelia. 115 hlm. Soetoro, Yoyo S, dan Iskandar. 1988. Budidaya Tanaman Jagung. Balai Penerbit Tanaman Pangan : Bogor. 76 hlm.