BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA III.1 Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga beralamatkan di Jl. K.H Ahmad Dahlan No. 14A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga masuk dalam lingkup Kanwil DJP Jakarta Selatan dan merupakan pecahan dari KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu dengan SMO terhitung mulai 1 Oktober 2007. KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga terdiri dari 4 (empat) lantai, dengan fungsi sebagai berikut : Lantai I : a. Tempat Pelayanan Terpadu b. Seksi Pelayanan c. Seksi Ekstensifikasi Lantai II : a. Kepala Kantor b. Subbag Umum c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Lantai III : a. Seksi Pengawasan dan Konsultasi 1 b. Seksi Pengawasan dan Konsultasi 2 c. Seksi Pengawasan dan Konsultasi 3 d. Seksi Pengawasan dan Konsultasi 4 32
Lantai IV : a. Seksi Penagihan b. Seksi Pemeriksaan c. Fungsional Pemeriksaan Pajak d. Ruang Pertemuan Wilayah kerja KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga meliputi tiga kelurahan di kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, yaitu meliputi kelurahan Gunung, Melawai dan Petogogan. Dimana ketiga kelurahan tersebut ditangani oleh empat Seksi Pengawasan dan Konsultasi yang sebagaimana berikut: 1. Waskon I meliputi Kelurahan Petogogan 2. Waskon II meliputi Kelurahan Melawai Blok 1,2,3,5,6,7 3. Waskon III meliputi Kelurahan Gunung 4. Wakon IV meliputi Kelurahan Melawai Blok 4,8,9,10,11,12 III.1.2 Visi dan Misi Visi KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga memiliki visi yang sama dengan DJP secara keseluruhan yaitu menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat. Misi KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga memliki misi yang sama dengan DJP secara keseluruhan yaitu menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undangundang perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi. 33
III.1.3 Struktur Organisasi dan Tugas Pokok KPP Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah sebagai unsur pelaksana Direktorat Jenderal Pajak di bidang Pelayanan Pajak yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah. KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan operasional pelayanan di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan pajak tidak langsung lainnya dalam daerah kewenangannya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Direktur Jenderal Pajak. KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga memiliki struktur dan susunan organisasi sebagai berikut: Gambar 3.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga 34
1. Kepala Kantor Kepala kantor mempunyai tugas mengkoordinasi pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh masing-masing seksi dan bertanggung jawab atas pelaporan kerja yang telah dilakukan masing-masing seksi. 2. Sub bagian Umum Sub bagian Umum mempunyai tugas pokok yaitu mengatur masalah kepegawaian, mengatur masalah keuangan dan juga mengatur masalah rumah tangga kantor. 3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Mempunyai tugas pokok melakukan pengumpulan dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, dan penyiapan laporan kerja. 4. Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pemeriksaan dan pengolahan Surat Pemeriksaan serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, pelaksanaan ekstensifikasi serta melakukan kerjasama perpajakan. 5. Seksi Penagihan Mempunyai tugas pokok melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan. 35
6. Seksi Pemeriksaan Mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana perpajakan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan pajak, serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya. 7. Kelompok Pemeriksaan Fungsional Mempunyai tugas melakukan pemeriksaan pajak yang meliputi pemeriksaan lengkap, sederhana, dan pemeriksaan dalam rangka penagihan. 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Mempunyai tugas melakukan pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan penyusunan profil Wajib Pajak, analisi kinerja Wajib Pajak, melakukan instensifikasi serta melakukan rekonsiliasi pada Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi serta melakukan hasil banding. 9. Seksi Ekstensifikasi Mempunyai tugas mendata orang yang belum mempunyai NPWP serta meng-npwp-kan orang-orang yang belum terkena NPWP. Melakukan pemanfaatan potensi perpajakan pendapatan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak dalam rangka ekstensifikasi. 36
III.1.4 Prosedur Penyampaian SPT Manual dan Elektronik Dalam KPP Penyampaian SPT Tahunan PPh badan yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga dengan menggunakan prosedur drop box. Penyampaian SPT melalui drop box merupakan penyampaian SPT yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak yang terdaftar dari KPP manapun, sehingga KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga menerima seluruh Wajib Pajak yang akan menyampaikan SPTnya tanpa terkecuali Wajib Pajak yang terdaftar di KPP lain. Prosedur penyampaian SPT secara drop box dapat dilakukan apabila status SPT dalam kategori SPT Nihil atau dalam kategori Kurang Bayar (KB). SPT Lebih Bayar (LB), SPT Pembetulan, dan SPT yang disampaikan setelah batas waktu penyampaian SPT tidak dapat disampaikan secara drop box. Penyampaian SPT secara drop box hanya dikhususkan untuk SPT Tahunan. Prosedur pelaporan SPT Masa PPN hanya dapat dilakukan di KPP atau tempat Wajib Pajak yang bersangkutan terdaftar. Alur penyampaian SPT (manual) di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga yang dilakukan Wajib Pajak yaitu: 1. Wajib Pajak datang di KPP 2. Help Desk. Dimana Wajib Pajak akan mendapatkan layanan konsultasi dan validasi berkas SPT. 3. Setelah berkas dinyatakan lengkap, Wajib Pajak mengisi lembar informasi pada amplop yang disediakan KPP. Petugas Pajak akan menolak SPT yang tidak lengkap. 37
4. Petugas Pajak mencetak tanda terima SPT. Tanda terima SPT terdiri dari dua bagian, yaitu Lembar Pengawasan Dokumen (LPAD) dan Bukti Penerimaan Surat (BPS). 5. Wajib Pajak akan mendapatkan tanda terima. 6. Berkas SPT akan diadministrasikan. Alur penyampaian SPT elektronik (e-spt) di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga yang dilakukan Wajib Pajak yaitu: 1. Wajib Pajak terlebih dahulu melakukan instalasi aplikasi e-spt pada sistem komputer yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya. 2. Wajib Pajak menggunakan aplikasi e-spt untuk merekam data-data perpajakan yang akan dilaporkan, berupa data identitas, bukti pemotongan/pemungutan PPh, Faktur Pajak, data perpajakan yang terkandung dalam SPT, Data Surat Setoran Pajak. Hasil keluaran berupa: a. Mencetak Bukti Potong/Pungut dengan menggunakan aplikasi e-spt b. Mencetak formulir Induk SPT c. Membentuk file data SPT dengan menggunakan aplikasi e-spt dan disimpan dalam media komputer (disket, CD, flashdisk, dsb) 3. Wajib Pajak datang melaporkan SPT dengan menggunakan media elektronik ke KPP dengan membawa formulir induk SPT hasil cetakan e-spt yang telah ditandatangani beserta file data yang tersimpan dalam media komputer (disket, CD, flashdisk, dsb). 38
4. Help Desk. Dimana Wajib Pajak akan mendapatkan layanan konsultasi dan validasi berkas SPT. 5. Petugas Pajak akan melakukan penelitian terhadap SPT elektronik dengan menggunakan aplikasi viewer. 6. Apabila SPT elektronik sudah benar, Wajib Pajak mengisi lembar informasi pada amplop yang disediakan KPP. 7. Petugas Pajak mencetak tanda terima e-spt (LPAD dan BPS). 8. Wajib Pajak akan mendapatkan tanda terima. 9. Berkas SPT akan diadministrasikan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, e-spt dapat pula dilaporkan melalui internet secara on-line atau yang disebut sebagai e-filling. Pelaporan SPT secara e-filling dengan mengirimkan data elektronik (e-spt) melalui sebuah perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Apabila Wajib Pajak menggunakan aplikasi e-filling, Wajib Pajak tersebut datang ke KPP dengan membawa Lembar Induk SPT dan Daftar Berita Acara yang diterima setelah melakukan pengiriman melalui ASP. Seluruh SPT yang dikumpulkan (secara drop box) pihak KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga akan dikelompokkan berdasarkan nama KPP Wajib Pajak. Setelah pengelompokkan selesai, SPT tersebut akan dikirimkan ke KPP tempat Wajib Pajak yang bersangkutan terdaftar untuk diproses. Dalam operasi data, Direktorat Jenderal Pajak menyediakan program berupa PORTAL DJP dan SIDJP yang dapat digunakan oleh Petugas Pajak. Sistem Portal DJP 39
dan SIDJP merupakan sistem yang terhubung langsung dengan pusat (Direktorat Jenderal Pajak) dan juga KPP, Madya, dan institusi pajak lainnya di Indonesia. Terkait pelaporan SPT secara drop box, KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga akan memasukkan data Wajib Pajak mealui media SIDJP yang langsung dapat diterima secara online oleh KPP lain yang bersangkutan tempat Wajib Pajak terdaftar dan pihak DJP. Kemudian pengiriman berkas SPT yang disampaikan Wajib Pajak berfungsi sebagai bukti kepada KPP tempat Wajib Pajak terdaftar. III.2 Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian diperlukan data yang akurat dan relevan sehingga diperlukan data-data yang berkualitas dan akurat untuk menunjang hasil penelitian yang baik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah dengan menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku dari perpustakaan, literatur, peraturan-peraturan, majalah, serta data lain yang berkaitan dengan masalah yang dibahas termasuk dari media internet yang dapat dijadikan pedoman dalam penulisan skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga untuk memperoleh data empiris yang diperlukan dalam penelitian dengan teknik-teknik sebagai berikut : 40
a. Observasi Merupakan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan sistem administrasi yang dilakukan Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga berupa tata cara penyampaian SPT secara manual serta kinerja Petugas Pajak di KPP tersebut. b. Wawancara Merupakan sistem Tanya jawab kepada Petugas Pajak dan Wajib Pajak yang terkait dengan permasalahan guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Subjek wawancara dalam penelitian ini adalah kepada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga yang sedang melakukan transaksi pembayaran pajak dan pihak pegawai KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan. c. Dokumentasi Merupakan kegiatan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan, berupa dokumen-dokumen yang telah diolah oleh Petugas Pajak berupa data Wajib Pajak terkait pelaporan SPT baik secara elektronik (e-spt) maupun manual dalam lingkup Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga. 41