Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA TENAGA KESEHATAN DI DESA LOLU KECAMATAN BIROMARU KABUPATEN SIGI. Abd.

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Heriani 1 Berta Afriani 2 Yudi Budianto 3 STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Jln.Dr Mohammad Hatta No 687 B Baturaja ABSTRAK

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DALAM PELAKSANAAN STANDAR ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

KARAKTERISTIK IBU BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TENAGA PENOLONG PERSALINAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENOLONG PERSALINAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNG MAKMUR TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

FACTORS-FACTORS WITH ROLE RELATED MIDWIFE VILLAGE IN EFFORT DERIVE MATERNAL MORTALITY WORKING WOMEN HEALTH REGION LHOONG DISTRICT OF ACEH BESAR

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

JURNAL ILMU BERBAGI PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN DI KELURAHAN MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2013

PERSEPSI DUKUN BAYI TERHADAP KEMITRAAN DENGAN BIDAN DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN Dl PEDESAAN (Studi di Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Selatan)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

THE RELATIONSHIP OF WORK, TRAINING AND SOURCES OF INFORMATION WITH KNOWLEDGE Of MIDWIVES ABOUT HYPNOBIRTHING IN MASS HEALTH CENTER OF BANDA ACEH

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

Jurnal Ilmiah Permata Medika

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAROMBONG KELURAHAN BAROMBONG

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

PERSEPSI STAKEHOLDERS

Healthy Tadulako Journal (Abd. Rahman : 43-51) 43

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

Jurnal Kebidanan 07 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

ABDUL WAHAB HASIBUAN NIM.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

Endang Mayasari Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH DUKUN BAYI ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI TUBEKTOMI PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI RSUD Dr PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PASANGAN USIA SUBUR MENJADI AKSEPTOR KB DI KELURAHAN BABURA KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN TAHUN 2012

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP BAYI YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2012 ABSTRACT

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEPARA TAHUN 2016

S. Hindu Mathi 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN IBU

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

PEMILIHAN TENAGA PENOLONG PERSALINAN DI DESA PANANCANGAN KECAMATAN CIBADAK KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

Penolong Persalinan dan Kejadian Komplikasi Persalinan di Jawa Barat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

Transkripsi:

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIPAHUTAR KECAMATAN SIPAHUTAR KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2012 Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2 1 Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat USU 2 Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Abstract One of the Indonesia's health development goals is to increase significantly the number of pregnant women check-ups and deliveries are handled by health personnels so the higher delivery by health coverage the lower the risk of maternal and child mortality. Scope of delivery by health Sipahutar health center working area by 70% and this figure has not yet reached the target indicator Sipahutar In 2011 the health center by 82% and target indicators Ministry of Health (MOH) Strategic Plan 2005-2009 and Indicators of Healthy Indonesia 2010 by 90%. This indicates that there is still births attended by traditional birth attendances( TBA). This study aimed to determine the factors associated with the selection of birth attendant working in the health center Sipahutar of North Tapanuli 2012. This research is an analytical survey of the cross-sectional design. Population is all women who gave birth in the health center work Sipahutar in 2011, amounted 353 people.the technique of sampling was proportional random sampling and 135 of them were selected to be sample. Data were collected by using questionnaries. Data analysis included univariate and bivariate by using chisquare test. The results of the study showed that 12.6% of respondents chose a traditional birth attendances. It was found there relationship between family income (p=0.005), knowledge of mothers (p=0.005), the cost of labor (p=0.001), maternal attitude (p=0.001) and family support (p=0.001) with birth attendant. From the results of the research are expected to the good cooperation between the health centers and village midwifes in improving births attended by health personnel to do counseling. Keywords: Delivery Assisted, Health Personnel. PENDAHULUAN Masalah kesehatan dan mortalitas sangat erat hubungannya dengan Angka Kematian Ibu (AKI) atau lebih dikenal dengan istilah maternal mortality (kematian maternal). Kematian maternal adalah kematian seorang wanita yang terjadi selama masa kehamilan atau kematian sampai 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa memperhatikan lama atau tempat penanganan kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau diperberat oleh kehamilan dan 1

manajemen kehamilan, tetapi bukan karena kecelakaan (Prawiroharjo, 2009). Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2010 sekitar 287.000 ibu meninggal karena komplikasi kehamilan dan kelahiran anak, termasuk perdarahan hebat setelah melahirkan, infeksi, gangguan hipertensi dan aborsi tidak aman. Dan sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia (WHO, 2011). Pertolongan persalinan oleh bidan merupakan salah satu strategi dalam mengurangi masalah kesehatan ibu dan anak. Di Indonesia pemanfaatan pertolongan persalinan oleh bidan masih rendah dibandingkan dengan indikator yang telah ditetapkan. Fenomena dukun bayi merupakan salah satu bagian yang cukup besar pengaruhnya dalam menentukan status kesehatan ibu dan bayi. Karena sekitar 20,18% kelahiran bayi di Indonesia dibantu oleh dukun bayi. Menurut data berdasarkan Badan Pusat Statistik Tahun 2011 data diperoleh Sumatera Utara persalinan yang ditolong oleh dukun sekitar (10,97%) dan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan data yang di peroleh di Kabupaten Tapanuli Utara adalah sebesar 80,36%. Puskesmas sebagai suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usahausaha kesehatan pokok. Dengan demikian Puskesmas memiliki peranan penting terutama dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan penolong persalinan oleh bidan ataupun petugas kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi adalah salah satu program Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana (KIA- KB). Berdasarkan data laporan PWS-KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak) Puskesmas Sipahutar, cakupan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2008 sebesar 70,2%, pada tahun 2009 sebesar 81,1%, pada tahun 2010 sebesar 69,5% dan pada tahun 2011 penolong persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 70%, yang berarti sebanyak 12% masih ditolong dukun bayi. Pencapaian cakupan penolong persalinan di wilayah Puskesmas Sipahutar masih rendah jika dibandingkan dengan target Renstra Depkes 2005-2009 dan Indikator Indonesia Sehat yaitu sebesar 90% (Puskesmas Sipahutar, 2012). Berdasarkan survey pendahuluan di lapangan, fenomena yang ditemukan menunjukkan bahwa banyak faktor yang mengakibatkan keluarga mendukung ibu bersalin di dukun bayi. Hal tersebut diduga karena biaya persalinan yang lebih murah, ibu memiliki umur muda, tingkat pendidikan ibu yang rendah, kurangnya pengetahuan tentang manfaat dari persalinan yang ditolong bidan, dan kelahiran yang pertama nyaman ditolong oleh dukun bayi maka kelahiran selanjutnya ditolong dukun. Biasanya orang yang paling berpengaruh dalam mendukung ditolong oleh dukun adalah mertua dan orang tua sendiri karena pendapatan rendah dan sikap kurang percaya terhadap kemampuan bidan dalam menolong persalinan. 2

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah masih adanya persalinan yang ditolong oleh dukun dan belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012. Tujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosial demografi (umur, tingkat pendidikan, pendapatan, paritas) pengetahuan, biaya persalinan, sikap ibu bersalin dan dukungan keluarga dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012. Manfaat Penelitian : 1. Sebagai bahan evaluasi bagi wilayah kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara, serta masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu pada saat persalinan melalui pendekatan-pendekatan yang efektif. 2. Sebagai sumber referensi bagi peneliti lanjutan, agar dapat mengkaji hal-hal yang lebih dalam lagi, terutama yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan desain crosssectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui uji hipotesis. Dimana pengukuran atau pengamatan terhadap subjek penelitian dilakukan dengan sekali pengamatan (Sastroasmoro dkk, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara selama tahun 2011 sebanyak 353 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan pengambilan metode proportional random sampling Caranya dengan menentukan besar sampel secara proportional berdasarkan jumlah ibu bersalin dengan memakai rumus: Berdasarkan rumus tersebut didapatkan sampel per desa. Besar sampel untuk masingmasingdesa = Berdasarkan rumus besar sampel per desa maka didapatkan sampel 135 ibu. Analisis data dilakukan secara bertahap, yaitu dengan analisis univariat dan analisis bivariat. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Umur Ibu dengan Pemilihan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012. Umur Bidan Dukun Jumlah < 20 2 1,7 0 0,0 2 100,0 20-35 110 86,6 17 13,4 127 100,0 >35 6 100,0 0 0,0 6 100,0 ( =0,095 dan p=0,542 3

hubungan antara umur ibu dengan pemilihan penolong persalinan diperoleh 110 (86,4%) ibu yang berumur 20-35 tahun memilih bidan sebagai penolong dalam proses persalinan, sedangkan ibu yang berumur kurang dari 20 tahun seluruhnya penolong dalam proses persalinan. Secara statistik terbukti tidak ada hubungan yang bermakna antara umur ibu persalinan yang menunjukkan chi square ( )= 0,095 dimana nilai p=0,542. Hubungan antara Pendidikan Ibu dengan Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 Pendidikan Bidan Dukun Jumlah Tinggi 2 1,7 0 0,0 2 100,0 Rendah 110 86,6 17 13,4 127 100,0 ( =0,181 dan p=0,027 Menunjukkan hasil analisis hubungan tingkat pendidikan ibu persalinan ditemukan sebanyak 86 (95,2%) ibu yang berpendidikan tinggi yaitu tamatan SLTA dan perguruan tinggi memilih bidan sebagai penolong dalam proses persalinan, sedangkan ibu yang berpendidikan rendah sebanyak 38 (77,2%) penolong persalinan. Secara statistik terbukti tidak ada hubungan yang bermakna dari pendidikan ibu yang menunjukkan =0,230 dimana nilai p=0,156. Hubungan antara Paritas dengan Pemilihan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 Paritas Bidan Dukun Jumlah Tinggi 53 94,6 3 5,4 56 100,0 Rendah 65 82,3 14 17,7 79 100,0 ( =0,455 dan p=0,001 hubungan antara paritas dengan pemilihan penolong persalinan diperoleh sebanyak 65 (82,3 %) ibu yang paritas rendah memilih bidan sebagai penolong persalinan, sedangkan diantara ibu yang paritas tinggi ada sebanyak 53 (94,6%) yang penolong persalinannya. Secara statistik terbukti tidak ada hubungan yang bermakna dari paritas ibu persalinan yang menunjukkan chi square( =0,455 dimana p=0,001. Hubungan antara Pendapatan Keluarga dengan Pemilihan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 Pendapatan Bidan Dukun Jumlah UMP 34 100,0 0 0,0 34 100,0 <UMP 84 83,2 17 16,8 101 100,0 ( =0,181 dan p=0,027 hubungan pendapatan keluarga persalinan diperoleh 84 (83,2%) 4

mempunyai pendapatan kurang dari Upah Minimun Provinsi memilih bidan sebagai penolong persalinan, sedangkan di antara keluarga yang mempunyai pendapatan di atas Upah Minimun Provinsi sebanyak 34 (100%) penolong persalinan. Secara statistik terbukti ada hubungan yang bermakna dari pendapatan keluarga persalinan yang menunjukkan chi square =0,215 dan dimana nilai p=0,005. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 Pengetahuan Bidan Dukun Jumlah Tinggi 50 94,3 3 5,7 53 100,0 Sedang 67 84,8 12 15,2 127 100,0 Rendah 1 33,3 2 66,7 6 100,0 ( =0,272 dan p=0,005 Menunkukkan hasil analisis hubungan antara pengetahuan persalinan diperoleh ada sebanyak 50 (94,3%) ibu yang berpengetahuan tinggi penolong persalinan, sedangkan diantara ibu yang berpengetahuan rendah sebanyak 1 (33,3%). Secara statistik ada hubungan yang bermakna dari pengetahuan ibu persalinan 0,272 dimana nilai p=0,005. Hubungan antara Biaya Persalinan dengan Pemilihan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 Biaya Bidan Dukun Jumlah Persalinan Terjangkau 34 100,0 0 0,0 34 100,0 Tidak Terjangkau 84 83,2 17 16,8 101 100,0 ( =0,181 dan p=0,027 hubungan biaya persalinan dengan pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 72 (96,0%) ibu yang biaya persalinannya tidak terjangkau penolong persalinan. Sedangkan diantara ibu yang biaya persalinannya terjangkau 46 (76,6%). Secara statistik ada hubungan yang bermakna biaya persalinan dengan pemilihan penolong persalinan chi square( )=0,278 dimana nilai p= 0,001. Hubungan Sikap Ibu dengan Pemilihan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 Sikap Bidan Dukun Jumlah Baik 58 98,3 1 1,7 59 100,0 Cukup 60 83,3 11 16,7 72 100,0 Kurang 0 0,0 4 100,0 4 100,0 ( =0,455 dan p=0,001 hubungan sikap dengan pemilihan penolong persalinan diperoleh ada sebanyak 60 (83,3%) ibu yang bersikap cukup baik memilih bidan sebagai penolong persalinan, sedangkan diantara ibu yang bersikap 5

baik ada sebanyak 58 (98,3%) memilih tenaga persalinan yang sama. Secara statistik terbukti ada hubungan yang bermakna dari sikap ibu persalinan yang menunjukkan chi square( =0,455 dimana p=0,001. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 Dukungan Bidan Dukun Jumlah Keluarga Mendukung 118 100,0 0 0,0 118 100,0 Tidak Mendukung 17 100,0 0 0,0 17 100,0 ( =0,707 dan p=0,001 hubungan antara dukungan keluarga persalinan diperoleh seluruh ibu hamil didukung keluarganya memilih bidan sebagai penolong persalinan, sedangkan 17 (100%) tidak mendukung dan memilih dukun sebagai penolong persalinan. Secara statistik terbukti ada hubungan yang bermakna dari dukungan keluarga persalinan =0,707 dimana nilai p=0,001. KESIMPULAN 1. Kesimpulan 1. Tidak ada hubungan antara umur dengan pemilihan pada umur 20-35 tahun responden lebih banyak penolong persalinan dibanding dukun sebagai penolong persalinan dengan 2. Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pemilihan penolong persalinan, dilihat dari jumlah persen tidak berjarak jauh antara pendidikan yang rendah dan tinggi dalam penolong persalinan dengan 3. Ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemilihan penolong persalinan, dimana keluarga yang berpendapatan kurang dari Upah Minimun Provinsi penolong persalinan dengan 4. Tidak ada hubungan antara paritas dengan pemilihan ibu dengan paritas rendah lebih penolong persalinan dibanding dengan responden yang berpendidikan tinggi. Dengan harapan ibu yang berpendidikan tinggi lebih penolong persalinan dengan 5. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemilihan penolong persalinan, dimana ibu yang berpengetahuan tinggi lebih penolong persalinan dibanding ibu yang berpengetahuan sedang dengan nilai p<0 6. Ada hubungan antara biaya persalinan dengan pemilihan 6

ibu dengan biaya persalinan terjangkau lebih memilih bidan sebagai penolong persalinan dibanding biaya yang tidak terjangkau dengan 7. Ada hubungan antara ibu dengan sikap baik lebih penlong persalinan dibanding dengan ibu yang bersikap cukup dengan 8. Ada hubungan dukungan keluarga dengan pemilihan keluarga yang mendukung ibu dan tidak mendukung ibu sama banyaknya dalam memilih bidan atau dukun bayi sebagai penolong persalinan dimana p<0,05. 2. Saran 1. Diharapkan kepada Puskesmas Sipahutar melakukan kerjasama dengan bidan desa agar lebih proaktif dalam memberikan motivasi dan penyuluhan kepada ibu hamil tentang persalinan yang aman dan sehat yang ditolong oleh tenaga kesehatan. 2. Hendaknya keluarga memberikan dukungan kepada ibu hamil dalam bentuk biaya dan motivasi selama kehamilan dan persalinan, menemani ibu pada saat menjalani proses persalinan kepada ibu hamil supaya melahirkan di bidan. 3. Perlu adanya perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk memperhatikan kesejahteraan para penduduk yang berpendapatan dibawah Upah Minimun Provinsi. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan khususnya dalam pemilihan penolong persalinan dengan memilih bidan sebagai penolong persalinannya. Dan dengan adanya dukungan dan pendapatan yang baik tersebut dapat membuat sikap ibu makin baik dalam memilih bidan dalam proses persalinan tentang penolong persalinan. 4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang bersifat kualitatif untuk mengetahui lebih mendalam faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan dukun bayi sebagai penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2011. Indikator Kesehatan Indonesia Tahun 2010, Jakarta. Prawirohardjo, S. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Puskesmas Sipahutar. 2012. Profil Puskesmas Sipahutar Tahun 2011, Sipahutar. 7

Sastroasmoro, S. dkk. 2011. Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Penerbit Sagung Seto, Jakarta. WHO. 2011. Matertnal and Reproduktif Helath, http: //www.who.int/gho/materna l-health/en/index.html2011, diakses pada tanggal 16 Juli 2012 8