PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI FIRING LINEDI KELAS IV SD SABBIHISMAPADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD DI SD 18 SILAUT III PESISIR SELATAN

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD SISWA KELAS V SD 20 KURAO PAGANG PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SDN 10 BEROK NIPAH KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VI

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI KELAS V SDN 08 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE STRATEGI PEER TUTORING DI KELAS V SD KARTIKA 1-11 PADANG

Peningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Melalui Strategi Card Sort Pada Pembelajaran IPA Di SDN 24 Batang Anai

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 13 LOLONG MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS V SDN 27 KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI BERMAIN JAWABAN DI SDN 28 KARANG PAUH KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS IV SDN 01 KINALI

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI FIRING LINEDI KELAS IV SD SABBIHISMAPADANG Bastiah 1, Erman Har 2, Yulfia Nora 1. 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidian Universitas Bung Hatta E-mail :afifahikhwan@yahoo.com Abstract This research aimed 1) to describe the activity of asking, 2) to increase the activity of discussion, research the researchers used in this study is action research (PTK). Subjects in this study were fourth grade students Sabbihisma Padang, totaling 24 students. The research instrument using the observation of student activity sheets, teacher observation sheet activity and achievement test. The results can be seen the average percentage of 70.83 activity asked in the first cycle increased to 85.41 in the second cycle, discussing activities 66.66 in the first cycle increased to 85.41 in the second cycle. It can be concluded that in learning science through the firing line strategies can improve student learning activities specifically ask questions and discuss activities in the fourth grade Sabbihisma Padang. Based on the research results, it is suggested that teachers can implement the strategies in the firing line with good science teaching in accordance with the material being taught. Keyword: The Firing Line, Strategy 1 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Dosen FKIP Bung Hatta PENDAHULUAN LatarBelakang Proses belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang mengandung dua makna yaitu agar siswa menguasai substansi yang dipelajari dan agar siswa memiliki nilai kemampuan sikap dan watak yang dibentuk dari prose belajar mengajar. Di dalamduniapendidikansiswaharusmampuunt uklearn to know, learn to do, learn to live together, learn to be. Makna pembelajaran yang seperti ini akan mampu membentuk karakter atau watak siswa yang diwujudkan dalam bentuk menyatunya antara pikiran, perasaan dan tindakan atau perbuatan. Belajar pada hakekatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar seoptimal mungkin sehingga dapat dilihat bahwa pengajaran adalah peristiwa

yang komplek dan dapat dipandang sebagai suatu sistem. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menciptakan suatu perubahan pada diri individu yang melakukannya. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat terbentuk perubahan keterampilan dan sikap, sesuai dengan pendapat Arikunto (2009:19): Secara sederhana belajar diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukannya dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap. Berdasarkan keterangan di atas tergambar bahwa belajar merupakan suatu proses dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang baru yang menghasilkan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, sehingga seseorang yang akan belajar mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dibandingkan sebelum mengalami proses belajar. Hal ini tidak terlepas dari usaha individu itu dalam berinteraksi dengan individu lainnya dan lingkungannya.untuk itu guru dituntut agar menciptakan suasana pembelajaran yang aktif pada setiap mata pelajaran yang diajarkan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan dan dipelajari di Sekolah Dasar (SD), mulai dari kelas I sampai kelas VI. IPA juga merupakan suatu mata pelajaran yang dapat melatih dan memberikan kesempatan berfikir kritis dan objektif kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar dapat menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup agar siswa mempelajari dan memahami alam semesta. Pembelajaran IPA sebagaimana yang termuat dalam Depdiknas (2006:484) ditingkat SD pembelajaran IPA menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Dalam keterampilan proses melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang perlu dilakukan oleh siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik dan bermakna. Proses tersebut dilaksanakan melalui interaksi antara siswa dengan

lingkungannya. Dalam proses ini siswa teraktifitas dan senang melakukan kegiatan belajar, ini berarti peranan pendekatan dalam proses pembelajaran sangat penting kaitannya dengan keberhasilan belajar. Sehubungan dengan pentingnya peranan pendidikan IPA untuk mengembangkan kompetensi peserta didik tersebut, salah satu cara untuk meningkatkan penguasaan IPA adalah dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, sehingga pembelajaran lebih bermakna. Salah satu materi pembelajaran IPA pada semester I kelas IV SD yang terdapat dalam kurikulum adalah tentang Perubahan Wujud Benda. Mengajarkan IPA bukanlah pekerjaan yang mudah, karen menuntut seni mengajar yang khas serta peran aktif dari siswa. Untuk itu guru dituntut memiliki kreatifitas merencanakan dan mendesain pembelajaran IPA yang inovatif, sehingga siswa merasa senang dan tidak merasa kesulitan menerima materi pelajaran. Mengingat pentingnya peranan IPA tersebut, telah banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan IPA, seperti diadakannya seminar, pelatihan guru, penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana, manajemen sekolah dan lain lain. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan, namun kenyataannya siswa masih rendah dalam aktivitas mengeluarkan pendapat, aktivitas brdiskusi dan hasil belajar IPA siswa yang dapat dilihat dari hasil tes ulangan harian I Semester 1 khususnya di kelas IV.A SD Sabbihisma Padang tahun pelajaran 2011/2012. Nilai siswa kelas IV.A SD Sabbihisma masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Menurut ketuntasan di SD Sabbihisma bahwa nilai KKM IPA adalah 73. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa kelas IV.A SD Sabbihisma yang belum tuntas dalam belajar IPA. Berdasarkan hasil latihan dan Ulangan Harian, serta aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada pembelajaran IPA belum sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tercantum pada kurikulum SD 2006, yang mana dalam proses pembelajaran IPA itu menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, karena dengan keterampilan proses ini siswa benarbenar merasa terlibat dalam proses pembelajaran, siswa lebih teraktifitas mengikuti pembelajaran, siswa akan lebih

aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Hal ini juga didukung dari pengalaman yang penulis lakukan di SD Sabbihisma, dimana guru dalam menerangkan pelajaran masih monoton yaitu guru memberikan materi dan contoh soal di depan kelas, kemudian siswa hanya mencatat, mendengar dan menyelesaikan soal yang diberikan guru. Siswa hanya bertindak sebagai penerima materi dan informasi sehingga interaksi edukatif yang menghendaki keterlibatan aktif guru dan siswa kurang terjalin. Siswa pasif dalam memberikan tanggapan atau umpan balik dari yang sudah diajarkan guru. Oleh sebab itu guru kurang mengetahui sejauh mana topik yang sudah disampaikan terkuasai oleh siswa dan pada bagian mana dari topik tersebut yang belum dipahami oleh siswa. Sering kali saat tidak terjadi umpan balik dari siswa mengenai materi yang telah diajarkan, guru menganggap bahwa siswa telah memahami materi tersebut sehingga guru memilih untuk melanjutkan materi pelajaran berikutnya. Pada saat pertemuan selanjutnya, guru menanyakan materi sebelumnya, banyak siswa yang tidak bisa menjawab. Hal ini disebabkan siswa banyak yang tidak mau mengulang pelajaran yang telah diberikan dirumah menurut informasi yang didapatkan dari beberapa orang tua. Berdasarkan hal tersebut guru diminta untuk memberikan pembelajaran yang membuat siswa aktif dan semangat dalam belajar. Apabila hal ini tidak segera ditanggulangi dikhawatirkan minat siswa terhadap pembelajaran IPA akan semakin rendah. Pembelajaran IPA itu akan menjadi pelajaran yang menyeramkan dan menakutkan, ini akan berdampak serius terhadap hasil belajar mereka. Hal ini dapat menyulitkan siswa itu sendiri untuk maju ke tahap pembelajaran berikutnya. Oleh sebab itu guru harus segera mencari solusinya dengan strategi pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk aktif belajar dan terlibat secara mental sehingga minat belajar siswa lebih baik. Salah satu usaha yang diduga dapat dilakukan guru dalam rangka meningkatkan aktifitas dan hasil belajar pembelajaran IPA siswa adalah strategi Active Learning atau belajar aktif. Belajar aktif menurut Dede (2004: 165) adalah belajar yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang

tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analitis dan sintesis. Ada beberapa tipe pada strategi belajar aktif, salah satunya menurut Silberman (2006 : 58 ) adalah tipe The Firing Line atau disebut juga dengan Regu Tembak. Pada strategi ini siswa yang ditunjuk menjawab pertanyaan dengan batas waktu yang ditentukan, sehingga siswa yang dihadapannya mengerti dengan jawaban yang diberikan. Dengan adanya strategi ini maka guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang sudah disampaikan dan juga membantu siswa agar lebih ingat lagi pelajaran yang baru dipelajari, membuat siswa aktif untuk belajar, berdiskusi dengan teman, bertanya dan berbagi pengetahuan dengan yang lainnya. Strategi ini didesain untuk menghidupkan kelas, belajar menyenangkan dan meningkatkan keterlibatan fisik. Keterlibatan fisik ini meningkatkan aktifitas yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA yang termuat dalam Depdiknas (2006:36) menyatakan : IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. StrategiThe Firing Line The Firing Lineadalah format gerakancepatdandinamis yang dapatdigunakanuntukberbagaitujuansepertim engujiatau testing danbermainperan.strategi ini menonjolkan secara terus menerus pasangan yang berputar secara bergilir. Siswa mendapat kesempatan untuk merespon pertanyaan-pertanyaaan atau tipe tantangan yang lain (Silberman, 2006 :60). MenurutRaisul (1996: 223) strategithe Firing Linememilikibeberapaprosedursebagaiberiku t : 1. Tetapkan tujuan anda untuk mengunakan Regu Tembak 2. Susunlah kursi dalam formasi dua berbaris berhadapan. Sediakan kursi yang cukup untuk seluruh siswa di kelas 3. Pisahkan kursi-kursi menjadi sejumlah regu beranggotakan tiga sampai lima siswa pada tiap sisi atau deret. 4. Bagikan pada setiap siswa X sebuah kartu berisi sebuah tugas atau pertanyaan yang akan dimintakan untuk dijawab oleh siswa Y yang duduk berhadapan

dengannya. Gunakan salah satu dari yang berikut ini : a. Sebuahtopikwawancara b. Pertanyaantes c. NaskahPendekataukutipan d. Sebuahkarakteruntukdilakonkan/ diperankan e. Tugasmengajar 5. Mulailahtugaspertama. Perintahkansiswa X untukmenembakkantugasataupertany aandalamkartukepadasiswa Y yang dudukdihadapannya. Lanjutkan dengan jumlah babak sesuai dengan jumlah tugas yang diberikan. AktivitasBelajar Dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya aktivitas karena tanpa adanya aktivitas maka proses belajar mengajar tidak akan berlangsung dengan baik. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sardiman (2006: 95) yaitu : Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. TujuanPenelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah mengembangkan cara pembelajaran IPA dengan penerapan strategithe Firing Line untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SD Sabbihisma. Secara terperinci tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Mendeskripsikan peningkatanaktivitasmengeluarkanpe ndapat siswa dengan menggunakan strategithe Firing Linedalam pembelajaran IPA kelas IV SD Sabbihisma. 2. Mendeskripsikan peningkatanaktivitas berdiskusikelompoksiswa dengan menggunakan strategithe Firing Linedalam pembelajaran IPA kelas IV SD Sabbihisma. 3. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemahaman siswa dengan menggunakan strategithe Firing Linedalam pembelajaran IPA kelas IV SD Sabbihisma. MetodologiPenelitian Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan langsung oleh guru dan bertindak sebagai

peneliti internal. Ebbut (dalam Kasihani 1999:13) mengemukakan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktek-praktek dalam pendidikan dengan melakukan tindakan serta refleksi dari tindakan tersebut. Data tersebutdianalisisdenganteknikpersentase yang dinyatakanolehsudjana (1992: 130) sebagaiberikut : P F 100 N Keterangan : P = Persentaseaktivitas F = Frekuensiaktivitas N = Jumlahsiswa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. HasilPenelitian DeskripsiKegiatanPembelajaranSiklus I a) Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus Idapat dilihat pada tabel 1 dan lembar observasi siswa. Tabel 1. Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA pada Siklus I Siklus I Indika Pertemuan I Pertemuan 2 tor Jumlah Jumlah 1 16 66,67 75 18 2 14 58,33 75 18 Ratarata 75 15 62,5 18 Jumlah Siswa 24 24 Rata-rata Presentase Keterang an 70,83 Baik 66,66 Baik 68,74 Baik Keterangan: Indikator1 : Siswa mengeluarkan pendapat Indikator2 : Siswa berdiskusikelompok Dari tabel 1dapat dilihat hasilpengamatanaktivitassiswapadapembelaj aran IPA padasiklus I sebagai berikut: a. Aktivitas mengeluarkan pendapat Persentase rata-rata aktivitas mengeluarkan pendapat siswa adalah 70,83. Sesuai dengan kriteria keaktifan, maka siswa yang terlibat melakukan aktivitas ini masih tergolong baik, yang mana pada awalnya aktivitas mengeluaran pendapat siswa yaitu 60. Sementara indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 75. Ini

disebabkan oleh masih banyaknya siswa yang takut mengeluarkan pendapat dan belum terbiasa dalam mengeluarkan pendapat dalam proses pembelajaran. b. Aktivitas berdiskusi Persentase aktivitas siswa dalam melakukan diskusi adalah 66,66 dari 60. Sesuai dengan kriteria keaktifan yang ditetapkan peneliti yaitu 75, maka siswa yang terlibat dalam melakukan aktivitas diskusi ini belum dapat dikatakan berhasil. Karena masih banyak siswa yang belum melakukan indikator tersebut, ini disebabkan oleh karena siswa belum mampu dalam melakukan kegiatan diskusi di kelasnya. b) Analisis Data Hasil Observasi Aspek Guru Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I, maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam Tabel 2. Analisis Data Hasil Observasi Aspek Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran melaluistrategi The Firing LinePada Siklus I Pertemu an Jumla h Presenta se Keterang an 1 10 66,67 Baik 2 11 73 Baik Rata-rata 10,5 69,83 Baik Dari tabel 2 di atas dapat dilihat persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase69,83 sehingga belum dapat dikatakan baik. Hal ini disebabkan guru belum terbiasa dalam mengajarkan pembelajaran dengan menggunakanstrategi the firing linedan kurang bervariasinya penghargaan yang diberikan oleh guru. c) Analisa penilaian berdasarkan tes akhir siklus Berdasarkan hasil tes siklus I persentase siswa yang tuntas dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada tabel berikut: mengelola pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

untuk mencapai target ketuntasan tes secara klasikal. Tabel 3. Presentase Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I DeskripsiKegiatanPembelajaranSiklus II N o Uraian 1 Siswa yang mengikuti 2 3 Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas Jumlah Siswa 24 Persentase Target 14 58,33 75 10 41,66 75 1) Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data hasil observasi ini di dapat melalui lembar observasi aktivitas siswa Mencermati tabel 3, terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil tes akhir siklus secara keseluruhan masih tergolong rendah dan rata-rata nilai tes secara keseluruhan belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 66. Target ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh peneliti pada indikator keberhasilan ketuntasan tes secara klasikal yang digunakan untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA pada Siklus II adalah 75 dari jumlah siswa. Sementara itu ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus I ini belum mencapai target ketuntasan tes (baru mencapai 58,33), oleh karena itu peneliti ingin meningkatkan pada siklus II Indikator Siklus I Pertemuan I Pertemuan 2 Jumla Jumla h h 83,33 1 20 21 87,5 2 19 79,16 22 Rata-rata 19,5 81,24 21,5 JumlahSi swa 24 24 91,67 89,58 Ratarata Presenta se 85,41 85,41 85,41 Keterang an Sangat baik Sangat baik Sangat baik Keterangan:

Indikator1 : Siswa mengeluarkan pendapat Indikator2 : Siswa berdiskusi Berdasarkan tabel 4, dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini aktivitas siswa sesuai dengan indikator yang ditetapkan, yaitu dapat dilihat berdasarkan tabel di atas serta persentase aktivitas siklus II terlihat indikator dalam bertanya dan berdiskusi yaitu 75. 2) Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan lembaran observasi kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Analisis Data Hasil Observasi Aspek Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Strategi The Firing Line Pada Siklus II Pertemu an Jumla h Presenta se 1 13 86,67 2 15 100 Rata-rata 11,5 93,33 Keterang an Sangatbai k Sangatbai k Sangatbai k Dari tabel 5, dapat dibuat analisa bahwa persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 93,33 sehingga dapat dikatakan baik sekali. Dan hal ini disebabkan oleh guru sudah terbiasa menggunakan strategi the firing line. Analisa penilaian berdasarkan tes akhir siklus Berdasarkan hasil tes pada siklus II dapat dilihat hasil belajar siswa, persentase No 1 Uraian Siswa yang mengikuti 2 Siswa yang tuntas 3 Siswa yang tidak tuntas Jumlah Siswa 24 Persentase Ketuntasan Target 20 83,33 75 4 16,67 75 siswa yang tuntas pada tes akhir siklus dan rata-rata skor tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6. Rata-rata Tes Akhir Siklus pada Siklus II

Dari data table 6, dapat dilihat jumlah siswa yang tuntas atau mencapai nilai KKM sebanyak 20orang. Sedangkan yang tidak tuntas ada 4orang. Target penelitian ini adalah 75 dari jumlah siswa yang telah mencapai KKM, atau sebanyak 18orang. Jumlah siswa yang telah mencapai KKM dalam siklus II ini yaitu sebanyak 20orang, berarti sudah melebihi target 75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini target dalam penelitian yang ditetapkan telah tercapai (lampiran PEMBAHASAN 1. Aktivitas mengeluarkan pendapat Aktivitas dalam mengeluarkan pendapat siswa pada pertemuan pertama sangatlah rendah dimana hanya terdapat 16 orang siswa yang mau mengeluarkan pendapat. Hal ini disebabkan oleh karena cara atau strategi ini baru diujicobakan di sekolah tersebut, dan siswa masih belum terbiasa dalam mengeluarkan pendapat pada proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru sebelumnya. Pada pertemuan ke dua pada siklus I terjadinya peningkatan, yaitu pada pertemuan ini terdapat 18 orang siswa yang aktif dalam melaksanakan indikator ini dimana pada pertemuan sebelumnya hanya sebanyak 16orang. Pada pertemuan ke dua ini aktivitas dalam mengeluarkan pendapat siswa masih dapat dikatakan baik tapi hanya mencapai target yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 75 sementara yang baru dicapai yaitu 75. Sehinngga dapat dikatakan sudah berhasil tapi belum maksimal sehingga dilanjutkan pada siklus II. 2. Aktivitas diskusi Aktivitas siswa dalam melaksanakan kegiatan diskusi sudah dapat dikatakan bagus, hal itu dikarenakan siswa sudah bisa dalam melakukan diskusi akan tetapi masih baru dalam melaksankan strategi ini dalam kegiatan diskusi yang telah pernah dilakukannya. Dalam kegiatan diskusi masih terdapat beberapa orang siswa yang kurang serius dalam melakukan diskusi dan bahkan ada yang hanya duduk saja bersama kelompoknya dan tidak mau dalam mengeluarkan pendapat. Disini siswa ini hanya duduk dan ada juga yang mengganggu temannya di dalam melaksanakan diskusi. Dan pada pertemuan ke satu siklus I terdapat 14 orang siswa yang aktif dalam melaksanakan indikator ini dan pada pertemuan ke dua siklus I ini ada 18 orang siswa yang melaksanakan indikator, ini bisa dikatakan dari pertemuan satu dan dua meningkat. Pada pertemuan pertama pada siklus II terdapat 19 orang siswa yang

melaksanakan indikator ini atau sebanyak 79,16 dan pada pertemuan yang ke dua dalam siklus II terdapat sebanyak 22 orang siswa yang aktif dalam melaksanakan indikator ini dan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 75. Hal ini disebabkan tidak adanya lagi siswa yang bermain-main dalam melaksanakan diskusi, tidak lagi mengganggu temannya dan siswa sudah aktif dalam diskusi baik dalam melaksanakan diskusi, mempresentasikan ke depan maupun menanggapi pendapat temannya. 3. HasilBelajar IPA Siswa Data menganaihasilbelajarsiswadiperolehmelaluit eshasilbelajardiakhirsiklus.tes yang diberikanberupasoalsebanyak 15 buah yang terdiridari 10 soalobjektif, 5 soal essay.materipadasiklus I adalahperubahankenampakanbumi. Sedangkanpadasiklus II materi yang diujikanadalahperubahankenampakanbumi. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai 1. Penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan aktivitas mengeluarkan pendapat siswa pada siklus I yaitu 70,83 meningkat menjadi 85,41 pada siklus II. 2. Penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan aktivitas bertanyaapada siklus I yaitu 66,66 meningkat menjadi 85,41 paada siklus II. 3. Penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 71,70 meningkat menjadi 87,37 pada siklus II. 4. Penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan aktivitas guru pada siklus I yaitu 69,83 meningkat menjadi93,33 pada siklus II Saran berikut:

Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi the firing line sebagai berikut: 1. Bagi peserta didik, agar berpartisipasi aktif dalam proses 4. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan yang nantinya bermanfaat setelah mengajar di sekolah dasar dan bagi peneliti yang ingin menerapkan bentuk pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan pembelajaran, msisalnya penelitian secara berkelanjutan. melakukan aktivitas bertanya dan berdiskusi sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan 2. Bagi guru mampu memotivasi siswa agar berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, 64 karena berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sangat DAFTAR KEPUSTAKAAN Silberman Mel, 2002. Active Learning, Yogyakarta : Pustaka Insan Madani. Hamalik, Oemar. 2001. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung : Sinar Baru Algesindo. menunjang dalam penguasaan materi pelajajaran sehingga aktivitas belajar tinggi 3. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan dukungan dalam rangka penyelenggaraan dalam pelaksanaan.