BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BAB I PENDAHULUAN. bersifat strategis. Aplikasi basis data merupakan bagian dari teknologi

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah, unit

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pertama Kedua

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komitmen pembangunan kualitas masyarakat di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini perkembangan teknologi informasi di dunia semakin berkembang

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit masih menggunakan sistem manual maka akan menyulitkan pegawai rumah

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi jasa berlomba untuk merebut pasar, dengan meningkatkan layanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui penyelenggaraan rekam medis yang baik pada setiap unit

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi baik dalam skala besar ataupun kecil untuk selalu. memperbaiki performa kinerjanya. Kinerja yang semakin baik akan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

SISTEM INFORMASI KLAIM RAWAT JALAN PT. PJB UBJ O&M PLTU PAITON BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. maka tidak hanya Rumah Sakit -Rumah Sakit besar saja yang telah memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, internet, dan mobile technology terhadap cara masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatra Utara

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna dalam menggunakan data-data tersebut serta dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN POLIKLINIK UPN VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan dengan kecanggihan teknologi komputer yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung dalam melakukan. manual yaitu dengan menggunakan dokumen. Hal ini mengakibatkan layanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit rekam medis. Unit rekam medis bertanggung jawab terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan publik dewasa ini semakin mendapat tekanan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi pada saat ini menempati

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini, telah

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Muka merupakan puskesmas dinas kesehatan yang ada di Cianjur.

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem pengelolahan Rekam Medis yang baik dan benar. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

SISTEM INFORMASI KLINIK GIGI BERBASIS WEB Studi Kasus: LOTUS DENTAL CARE

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan bidang Sistem Informasi yang semakin pesat

BAB 2 3. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi perusahaannya dengan cepat, akurat, efektif dan efisien.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Salah satu pembangunan kesehatan dapat dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kesehatan diantaranya ketepatan dalam melayani pasien di rumah sakit dan dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting karena terkait langsung dengan mutu pelayanan. Salah satu unsur utama dalam sistem pelayanan kesehatan yang prima adalah tersedianya pelayanan medis oleh dokter dengan kualitasnya yang terpelihara sesuai dengan amanah. Dalam penyelenggaraan praktik kedokteran, setiap dokter wajib mengacu pada standar, pedoman dan prosedur yang berlaku sehingga masyarakat mendapat pelayanan medis secara profesional dan aman. Perkembangan rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan melaju demikian pesat. Situasi ini terjadi karena peran dan fungsi rumah sakit yang sangat dominan dalam menjaga status kesehatan masyarakat, mulai dari tingkat pencegahan sampai dengan rehabilitasi. Pelayanan rumah sakit, yang mendapat dukungan dari kemajuan teknologi, berkembang seiring dengan tuntutan modernisasi sehingga menjadi semakin bervariasi. Kualitas dan kapasitas pelayanan rumah sakit juga mengalami peningkatan sejalan dengan tuntutan pasien. Rumah sakit saat ini penuh dengan peralatan medis mutakhir untuk mendukung pelayanan medik, sementara itu di sisi administrasi era

digital semakin kuat mengakar pada setiap komponen pelayanan non medik di rumah sakit. Pada sisi lain, pengguna rumah sakit mulai menuntut standar kualitas pelayanan yang mengutamakan keselamatan dan efisiensi. Pelanggan rumah sakit menjadi semakin kritis dan semakin well-informed atas semua jasa yang diterimanya serta kewajibannya untuk membayar biaya pelayanan. Sementara itu, sumber daya manusia yang ada di rumah sakit juga mengalami perkembangan dari sisi kualitas dan kompetensi. Variasi jenis tenaga demikian besar karena kompleksnya jenis kegiatan di rumah sakit. Variasi ini bersifat horizontal, dimana banyak jenis profesi bekerja di tempat yang sama dan bersifat vertikal, dimana pada satu jenis profesi terdapat berbagai macam tingkat kompetensi. Perkembangan yang terjadi pada organisasi rumah sakit membawa konsekuensi pada sistem manajemen, baik manajemen pelayanan medik maupun manajemen administrasi. Sistem manajemen rumah sakit saat ini tidak dapat lagi bertumpu pada paradigma dan konsep manajemen di masa lampau. Diperlukan berbagai macam pengetahuan dan ketrampilan manajemen terkini untuk mengelola rumah sakit, sehingga memberikan manfaat yang besar bagi penggunanya. Upaya pembangunan pelayanan pada rumah sakit dapat melibatkan perkembangan teknologi yang berguna untuk membantu kinerja sehari-hari, mempermudah sistem, mengatasi permasalahan dan kendala utama pada rumah sakit, penerapannya dapat menggunakan sistem rekam medis berbasis komputer (elektronik) yang terkomputerisasi yang menjadikan rekam medis tersebut mudah dan cepat diolah dan memudahkan bagian rekam medis dalam pengolahan data dalam bentuk laporan-laporan maupun statistik. Selain upaya perbaikan mutu pelayanan pelaksanaan rekam medis, dokter yang juga mempunyai peran penting dalam pengelolaan rekam medis harus menyadari manfaat dan kegunaan rekam medis, baik pada sarana pelayanan kesehatan maupun pada praktik perorangan, rekam medis harus diisi lengkap, jelas dan tepat waktu. Saat ini telah ada pedoman rekam medis yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI, namun pedoman tersebut hanya mengatur rekam medis rumah sakit. Karena itu, diperlukan acuan rekam medis penyelenggaraan praktik kedokteran yang berkaitan dengan aspek hukum yang berlaku baik untuk rumah sakit negeri, swasta, puskesmas,

perorangan dan pelayanan kesehatan lain. Rekam medis merupakan hal yang sangat menentukan dalam menganalisa suatu kasus sebagai alat bukti utama yang akurat. Pembangunan rekam medis adalah bagian dari pembangunan sistem informasi di rumah sakit dikenal sangat kompleks, padat karya, dan padat modal. Untuk itu dibutuhkan metode pembangunan sistem agar dapat menuntun analis sistem untuk menghasilkan sistem yang standar tapi professional dalam melayani pasien. Upaya pengembangan sistem informasi di bidang medis diharapkan menjadi salah satu inovasi dalam rangka pemanfaatan teknologi baru yaitu penerapan manajemen sistem yang lebih maju, inovasi dalam rangka penerapan manajemen, dan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Sistem dan inovasi yang baik akan memudahkan manajemen yang merupakan perpaduan antara teknologi baru dengan pengetahuan baru yang berguna untuk memajukan pelayanan kesehatan. Teknologi dan pengetahuan tersebut salah satunya adalah sistem informasi, dan sistem informasi klinis yang baik dapat memberikan daya analisis yang baik bagi pihak manajemen, sehingga dapat melakukan strategi yang tepat guna bagi rumah sakit tersebut. Sistem informasi terbagi dalam empat tingkatan, tingkatan paling dasar adalah sistem level operasional dimana pada level ini sistem hanya ditujukan untuk memonitor aktivitas dan transaksi, contohnya untuk mencatat rekam medis pasien dan transaksi jual-beli obat di apotek setiap harinya. Level selanjutnya adalah level pengetahuan yaitu sistem mendukung pengetahuan dan kerja data secara organisasi, contohnya ada sistem untuk mengelola database penyakit, dikaitkan dengan dokter yang dapat mengatasi penyakit pasien. Level yang ketiga adalah sistem level manajemen yaitu sistem yang mendukung pemonitoran, pengendalian dan pengambil keputusan dan aktivitas administratif dari manajer tingkat menengah yaitu manajer hierarki tengah organisasi yang bertanggung jawab untuk menyusun rencana dan sasaran bagi top level manajemen atau manajer senior, contohnya adanya penerapan sistem informasi pendukung keputusan yang dapat mengamati manajemen penjualan dan pembelian obat, tren progesivitas jumlah pasien, analisis dan tarif. Level yang terakhir adalah sistem level strategis yaitu sistem informasi yang mendukung manajemen senior dalam menyusun perencanaan aktivitas jangka panjang. Aplikasinya adalah adanya sistem pendukung eksekutif yang memberikan analisis

mengenai perkiraan tren jumlah obat dan penjualan kesehatan selama empat tahun mendatang. Dalam hal pengembangan suatu sistem informasi, manajemen dapat meminta sistem tersebut untuk dapat mengakomodasi kepentingan sampai tingkatan yang diinginkan. Apabila pusat pelayanan kesehatan yang dikelola masih dalam ruang lingkup yang kecil seperti klinik atau balai pengobatan umum, maka tingkatan operasional saja sudah cukup. Namun semakin besar lingkup pelayanan dan sumber daya yang terkait, maka sebaiknya sistem informasi sebaiknya mendukung manajemen untuk mengambil keputusan dan membantu perencanaan misalnya untuk tiga atau lima tahun ke depan. Pada dasarnya keterkaitan dan keseimbangan adalah salah satu ciri utama dari ilmu medis, maka teknologi komputer akan dapat memfasilitasi dengan mudah dan interaktif. Keterkaitan aplikasi teknologi komputer dalam ilmu medis dapat dirangkai seperti bagan di bawah ini: Medical Clinical Care Clinical Delivery Clinical Service Gambar 1.1 Keterkaitan Clinical Care 1.2 Identifikasi Masalah Sistem informasi rekam medis di Rumah Sakit Siti Hajar Medan belum memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer. Data-data yang disimpan masih menggunakan kertas-kertas yang meliputi pendaftaran pasien, kunjungan, data sosial pasien dan diagnosa akhir. Karena data-data yang disimpan masih menggunakan kertas, hal tersebut membuat pelayanan kepada pasien tidak maksimal dan lambat.

Selain itu juga proses untuk menyalin data pada lembar rekam medis membutuhkan waktu yang panjang sehingga kurang efisien. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis kepada kepala bagian rekam medis diperoleh keterangan bahwa pihak rumah sakit perlu melakukan pembaruan sistem yang berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan pasien, menghasilkan laporan yang valid, memudahkan bagian rekam medis dalam mendapatkan statistik dan laporan yang dibutuhkan serta memudahkan pihak manajemen dalam memperoleh informasi-informasi yang digunakan sebagai pendukung dalam mengambil keputusan. Oleh sebab itulah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pembangunan sistem informasi rekam medis pada Rumah Sakit Siti Hajar Medan. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini adalah pembuatan sistem informasi yang mancakupi : a. Pencatatan pasien rawat jalan dan rawat inap. b. Diagnosa pasien. c. Laporan kunjungan pasien. d. Tidak membahas mengenai database obat-obatan (farmasi). e. Tidak membahas mengenai pemeriksaan laboratorium dan radiologi. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam pengerjaan skripsi ini adalah: 1. Tujuan Umum Menunjang tertib administrasi dalam rangka menunjang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Siti Hajar Medan.

2. Tujuan Khusus Pembuatan sistem informasi rekam medis yang mampu menghasilkan laporan yang valid dan sesuai dengan buku Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam pengerjaan skripsi yang diperoleh adalah: 1. Manfaat bagi penulis : a. Menambah wawasan mengenai medis, sistem dan manajemen pada rumah sakit. b. Menambah wawasan mengenai pembuatan sistem informasi rekam medis rumah sakit. 2. Manfaat bagi perguruan tinggi: Sebagai masukan dalam pembangunan dan penelitian mengenai sistem yang ada rumah sakit khususnya sistem informasi rekam medis yang ada di Indonesia, yang kiranya kelak pihak kampus dapat memberikan materi yang lebih baik mengenai dunia medis di bangku kuliah. 3. Manfaat bagi Rumah Sakit Siti Hajar Medan : Pengelolaan dan Penggunaan sistem informasi rekam medis yang maksimal dapat membantu bagian rekam medis untuk melayani pasien dengan baik, membantu pihak manajemen rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit yang baik. 1.6 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data pendukung dalam pembuatan sistem informasi rekam medis rumah sakit ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu :

1. metode wawancacara Langkah awal yang dilakukan penulis adalah melalui proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dan bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. 2. metode pengamatan (observasi) dan studi lapangan Penulis melakukan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki secara langsung. 3. metode studi pustaka Dalam melakukan penelitian yang maksimal agar laporan yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan maka penulis perlu menambah referensi buku-buku yang berkaitan dengan penelitian dan skripsi. 1.7 Kerangka Pemikiran Dasar pemikiran melakukan penelitian ini adalah memberikan kemudahan bagi pengguna rekam medis dan membantu pihak manajemen dalam memperbaiki sistem yang ada di rumah sakit demi meningkatkan pelayanan kepada pasien, karena mutu pelayanan pasien dapat menjadi nilai kompetitif bagi rumah sakit terhadap standar yang menjadi acuan. tidak Stop Dokter ya Pendukung keputusan dari pihak medis Data Pasien Start Tindakan Informasi Proses Farmasi Radiologi Sistem Informasi Klinis Lain-lain Gambar.1.7 Diagram Alur Rekam Medis

1.8 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penulisan skripsi adalah: a. Pengertian Sistem Sistem adalah himpunan elemen-elemen yang saling berhubungan, bergantung, berinteraksi dengan suatu tujuan untuk menyelesaikan suatu pola aturan tertentu yang sistematis. (Rojo, 2007) b. Pengertian Informasi Informasi adalah pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan. Beberapa data dapat dinyatakan sebagai informasi bila dari sedikit data tersebut sudah dapat ditarik sebuah kesimpulan. (Rojo, 2007) c. Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi adalah kumpulan informasi didalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan. (Rojo, 2007) d. Pengertian Rekam Medis Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik rawat inap, rawat jalan maupun unit gawat darurat. (Serbaguna, 2008) f. Pengertian Sistem Informasi Rekam Medis Sistem informasi rekam medis adalah sistem informasi yang berisi data seorang pasien yang berobat pada suatu rumah sakit yang akan dijadikan dasar

dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis kepada pasien. g. Pengelolaan Pelayanan Pasien pada rumah sakit Pelayanan yang baik pada pasien dapat dijadikan acuan pelayanan kesehatan yang baik pada rumah sakit yang bersangkutan, karena citra rumah sakit dimata masyarakat dapat meningkat, mengingat banyak sekali rumah sakit di Indonesia yang belum memenuhi standar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan rumah sakit dalam pelayanan kepada pasien adalah dengan memberikan kemudahan dalam rekam medis berbasis komputer dibandingkan apabila rekam medis dicatat secara manual dengan menggunakan lembar kertas rekam medis, karena berkas-berkas tersebut bisa saja tidak berurutan atau hilang. Maka demi meningkatkan manajemen dan pelayanan sebaiknya rumah sakit sekarang ini menggunakan sistem rekam medis yang menggunakan basis data dan komputer untuk melayani pasiennya. h. Manajemen rumah sakit Tujuan utama dalam mengatur manajemen rumah sakit adalah bagaimana menintegrasikan seluruh kegiatan rumah sakit demi tercapainya peningkatan kinerja dan pelayanan. Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut diperhitungkan keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak ditemukannya penyakitpenyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin maju. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya. Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit

secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Manajemen rumah sakit menghendaki pengelolaan rumah sakit yang efektif dan efesien. Efektif dalam arti tingkat keberhasilan penanganan terhadap pasien cukup tinggi dan efesien berarti optimal dalam penggunaan sumber daya rumah sakit yang ada. Suatu upaya serius dan terencana harus ditempuh agar keinginan tersebut dapat tercapai. Dengan perkembangan beberapa rumah sakit di Indonesia akhir-akhir ini baik dari segi aspek administratif atau teknologi peralatan medis, maka proses pelayanan kesehatan di Indonesia dapat berangsur-angsur lebih baik. Untuk mengembangkan mutu pelayanan rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang digunakan untuk proses pengolahan data rumah sakit dengan pemanfaatan teknologi komputer. Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit. Informasi merupakan aset penting suatu rumah sakit dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Saat ini, banyak rumah sakit tidak menyadari berapa banyak informasi telah didapat dan diproses serta didistribusikan baik secara manual maupun secara komputerisasi. Sistem informasi berbasis komputer memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dan ketepatan. Ketepatan karena komputer dapat menyimpan serta mengelola data dalam kapasitas yang besar juga minimnya kesalahan yang dapat terjadi. Kecepatan dapat dilihat dari otomatisasi yang mampu dilakukan oleh komputer dengan dukungan sistem yang tepat dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. (Mahmudin, 2003) Sistem informasi manajemen (management information system) atau disingkat sebagai MIS, merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Sedangkan sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan sekumpulan informasi yang telah diolah dan saling berinteraksi. Hasil

informasi berupa laporan dan digunakan oleh pengguna dalam mengambil keputusan atau peningkatan upaya pelayanan. Sistem informasi manajemen rumah sakit berfungsi untuk: 1. Pengendalian mutu pelayanan 2. Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas 3. Penyederhanaan pelayanan 4. Analisis manfaat dan perkiraan kebutuhan 5. Penelitian klinis 6. Pendidikan 7. Perencanaan dan evaluasi program 1.9 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Pembahasan pada bab ini mencakup mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masakah, tujuan pembahasan, metodologi penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Penulis berusaha menguatkan teori dengan tinjauan yang memuat penjelasan tentang konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian. BAB III Analisa dan Perancangan Sistem Langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah analisa dan perancangan sistem berisi analisa masukan dan keluaran, analisa proses dan analisa data. Sedangkan perancangan sistem meliputi perancangan basis data, perancangan proses, perancangan masukan dan keluaran, perancangan dialog layar dan arsitektur sistem. BAB IV Algoritma dan Implementasi Program

Setelah merancang sistem dan memperoleh hasil yang dicapai, selanjutnya penulis melakukan uji coba terhadap kekurangan program sehingga implementasi aplikasi yang dibangun tidak keluar dari sistem. BAB V Kesimpulan dan Saran Pada bab yang terakhir, penulis akan memberikan kesimpulan mengenai sistem yang dibuat dan memberikan beberapa saran tentang program ataupun kepada pihak-pihak yang terkait dalam penggunaan sistem.