BAB I PENDAHULUAN. mengandung pengertian bahwa dengan membaca akan diperoleh pengetahuan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan kita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

PERANAN MEMBACA PEMAHAMAN SEBAGAI SARANA MENYERAP INFORMASI DAN MEMPELAJARI DUNIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kriteria untuk mengetahui apakah kegiatan belajar mengajar itu berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek yakni keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Penguasaan kosakata berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau

BAB I PENDAHULUAN. melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan juga disebut kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB II KAJIAN TEORI. komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Hypnoteaching Berbasis Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Menyimak Informasi

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru. menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar bagi perkembangan bangsa suatu negara. Melalui. pada negara dengan potensi dan bakat yang dimiliki.

BAB II KAJIAN TEORI. dianggap kurang atau tidak terampil.6. memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

Pezi Awram

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki tujuan nasional yang tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan

Oleh : Nur Utami Guru SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Pemahaman, Surat Kabar

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

2015 PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut

BAB I PENDAHULUAN. berfikir, menalar, menghayati, kehidupan dan alat komunikasi. suara atau tanda atau lambang yang dikeluarkan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Kencana, 2013),hlm Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan kita untuk selalu belajar. Proses belajar yang efektif adalah membaca. Slogan membaca adalah jendela dunia sudah dikenal luas di masyarakat. Slogan tersebut mengandung pengertian bahwa dengan membaca akan diperoleh pengetahuan dan informasi baru yang diharapkan. Semakin banyak membaca, semakin banyak pengetahuan dan informasi yang didapatkan dan bermanfaat untuk kehidupan. Burns, Roe, dan Ross (Farida Rahim, 2008: 1) mengemukakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Bahkan tidak hanya pelajar, masyarakat umum pun harus gemar melakukan kegiatan membaca untuk meningkatkan diri. Membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari agar tidak ketinggalan informasi dan salah satu cara paling efektif untuk belajar adalah dengan membaca. Membaca dapat mengubah bukan hanya sudut pandang seseorang, tapi juga bisa mengubah hidup secara total. Oleh karena itu kebiasaan membaca haruslah ditanamkan sejak masuk sekolah, akan lebih baik bila dilakukan setiap saat. Meskipun sekarang ini sebagian besar informasi atau berita bisa kita dengarkan melalui media elektronik yang berupa TV dan radio, namun peran membaca belum tergantikan. Banyak informasi, ilmu, dan berita yang hanya disampaikan oleh media cetak, serta harus dengan membaca untuk mendapatkannya. Untuk mengetahui isi bacaan diperlukan pemahaman, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Namun untuk memahami suatu bacaan tidaklah 1

mudah, sehingga rata-rata anak siswa SD pemahaman bacaannya masing tergolong rendah. Pembelajaran membaca merupakan bagian yang sangat esensial dalam pembelajaran bahasa Indonesia, membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang menjadi kebiasaan, untuk membentuk sebagai suatu kebiasaan dibutuhkan waktu yang lama. Sekarang ini nampaknya sebagian besar siswa kurang memiliki kebiasaan membaca. Minat membaca siswa terutama membaca buku pelajaran rendah. Ini diakibatkan karena sebagian siswa penguasaan kosakatanya masih rendah atau tidak memiliki metode dalam membaca, sehingga pada saat membaca timbul rasa malas, bosan, menjemukan, serta munculnya rasa mengatuk. Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal antara lain penguasaan diksi, penguasaan kosakata, penguasaan kalimat, minat baca, bakat, prestasi belajar bahasa Indonesia, mental dan sebagainya. Faktor eksternal misalnya metode pembelajaran, guru, kelengkapan buku yang ada di sekolah, lingkungan, kurikulum. Faktor sosial budaya serta ekonomi keluarga juga berpengaruh terhadap kegiatan membaca siswa. Begitu pentingnya membaca maka sebagai guru haruslah dapat memberikan contoh dan memberikan dukungan kepada siswa untuk sering-sering membaca. Melalui membaca selain segala informasi bisa didapatkan juga terbuka cakrawala pandangan serta pemikiran. Hal yang paling mudah kita lakukan untuk mengembangkan keterampilan dalam belajar adalah dengan banyak membaca. 2

Meluangkan waktu sedikitnya satu jam sehari untuk membaca buku merupakan kebiasaan yang baik bagi kita untuk mulai mengembangkan diri kita. Banyak metode yang digunakan untuk meningkatkan kecepatan membaca (speed reading) maupun pemahaman (comprehension) terhadap isi dari suatu buku. Keterampilan inilah yang amat kita perlukan untuk meningkatkan daya serap dan kecepatan kita dalam membaca sebuah buku yang dibaca. Membaca membutuhkan konsentrasi yang baik agar dapat menangkap isi yang ada dalam bacaan. Selain konsentrasi, penguasaan kosakata, minat, maupun fasilitas, sangat menentukan keberhasilan membaca. Selain itu proses membaca agar dapat memahami bacaan dengan baik dibutuhkan keterampilan maupun kepandaian seseorang. Kegiatan belajar-mengajar di sekolah hampir tidak bisa lepas dengan kegiatan membaca. Semakin sering kegiatan membaca dilaksanakan maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan upaya untuk memberi bekal kepada siswa terutama mengenai keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan membaca. Keterampilan membaca harus dikuasai oleh siswa SD, keterampilan ini sangat berkaitan dengan seluruh proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Syafi ie (Samsu Somadayo, 2011: 9) menyatakan bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu proses membangun pemahaman wacana tulis. Siswa harus dapat memahami bacaan dengan baik, karena siswa yang tidak dapat memahami bacaan dengan baik pasti mengalami kesulitan dalam kegiatan belajarnya. Akibatnya akan lamban dalam menerima pelajaran. 3

Keterampilan membaca pemahaman siswa sangat berkaitan dengan kemampuan penguasaan kosakata siswa itu sendiri. Kosakata adalah faktor yang sangat penting dalam membaca. Semakin luas perbendaharaan kosakata siswa maka semakin baik pula keterampilan membacanya dan akan berdampak pemahaman terhadap wacana atau bacaan siswa tersebut juga akan menjadi meningkat. Kegiatan berbahasa tidak dapat berjalan dengan baik tanpa penguasaan kosakata. Penguasaan kosakata seseorang menentukan kualitas berbahasa orang tersebut. Tanpa memiliki penguasaan yang memadai, sangat sulit bagi seseorang untuk mengadakan interaksi secara baik sebagai wujud transaksi sosial. Hal ini berarti bahwa keterampilan berbahasa seseorang tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya (H.G. Tarigan, 1993: 2). Kosakata harus terus-menerus diperbanyak dan diperluas, pertama-tama sesuai dengan tuntutan usia yang semakin dewasa yang ingin mengetahui semua hal, kedua sesuai dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat yang selalu menciptakan kata-kata baru. Untuk mudah berkomunikasi dengan anggota masyarakat yang lain, setiap orang perlu memperluas kosakatanya, perlu mengetahui sebanyak-banyaknya perbendaharaan kata dalam bahasanya (Gorys Keraf, 2004: 65). Berdasarkan pendapat tersebut berarti semakin banyak kata yang dikuasai siswa, akan mempermudah berkomunikasi dengan siswa yang lain, dengan guru, dan dengan orang yang ada di sekeliling siswa tersebut, terutama gagasan yang disampaikan baik melalui lisan maupun tulisan dapat meningkatkan 4

kemampuan terhahap kosakata dan daya serap anak untuk memahami bacaan akan lebih baik. Berdasarkan observasi tanggal 13, 14, dan 20 Februari 2012, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa masih rendah dan penguasaan kosakata siswa rendah, selain itu pembelajaran kosakata di Sekolah Dasar yang terletak di Kelurahan Minomartani hanya sekedar menyisipkan dalam kegiatan membaca maupun dalam kegiatan berbahasa lainnya, Hal ini sangat disayangkan mengingat mempelajari sebuah kata baru dengan sendirinya membawa efek eksplosif, mengakibatkan pengaruh luas dalam keterampilan membaca dan kehidupan. Berdasarkan uraian di atas jelas diketahui bahwa penguasaan kosakata merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman. Banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang menyatakan bahwa penguasaan kosakata mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman atau sebaliknya keterampilan membaca pemahaman dipengaruhi oleh penguasaan kosakata. Rubin (Samsu Somadayo, 2011: 7) mengungkapkan bahwa membaca pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berfikir tentang konsep verbal. Pembaca dituntut untuk dapat mengungkapkan makna yang terkandung dalam teks yang berarti harus menguasai kosakata dengan baik, Hal tersebut berarti penguasaan kosakata penting untuk dikuasai guna menunjang keterampilan membaca pemahaman. 5

D. P Tampubolon (1990: 241) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi membaca yaitu kompetensi kebahasaan. Kompetensi kebahasaan yang dimaksud adalah penguasaan bahasa secara keseluruhan, terutama tata bahasa dan penguasaan kosakata, termasuk berbagai arti, nuansa serta ejaan dan tanda-tanda baca, dan pengelompokan kata. Afiksasi dalam bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting, oleh karena itu bagian tata bahasa dan penguasaan kosakata perlu dikuasai dengan benar. Turner (Samsu Somadayo, 2011: 10) mengungkapkan bahwa seorang pembaca dikatakan memahami bacaan secara baik salah satunya apabila mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan dan mengetahui makana kata atau kalimat tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut maka penguasaan kosakata akan mempengaruhi proses pemahaman seseorang dalam membaca. Sementara itu, Samsu Somadayo (2011: 11) mengungkapkan bahwa seseorang dikatakan memahami bacaan secara baik apabila memiliki kemampuan menangkap arti kata dan ungkapan yang digunakan dalam bacaan. Arti kata dan ungkapan merupakan salah satu aspek dari kosakata. Mc Laughlin dan Allen (Farida Rahim, 2005: 4) mengungkapkan bahwa salah satu prinsip membaca pemahaman yaitu perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca. Selain itu, H.G. Tarigan (1993: 2) mengungkapkan bahwa keterampilan berbahasa seseorang tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. 6

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mencari kebenaran dari teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli, selain itu penelitian ini juga mencari seberapa tinggi atau seberapa tingkat signifikansi penguasaan kosakata berpengaruh terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa. Judul yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri se-kelurahan Minomartani, Ngaglik, Sleman, Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, dapat dijelaskan identifikasi permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut. 1. Keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV di SD Negeri se-kelurahan Minomartani masih tergolong rendah. 2. Penguasaan kosakata siswa kelas IV di SD Negeri se-kelurahan Minomartani masih tergolong rendah. 3. Minat membaca siswa di SD Negeri se-kelurahan Minomartani masih rendah. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri se-kelurahan Minomartani, Ngaglik, Sleman, Tahun Pelajaran 2011/2012. 7

D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan penelitian ini sebagai berikut. Adakah pengaruh yang signifikan penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri se-kelurahan Minomartani, Ngaglik, Sleman, Tahun Pelajaran 2011/2012? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri se-kelurahan Minomartani, Ngaglik, Sleman, Tahun Pelajaran 2011/2012. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat dan kegunaan sebagai berikut. 1. Manfaat teoritis a. Bagi Peneliti Penelitian ini memberi masukan sekaligus menambah pengetahuan serta wawasan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca pemahaman. b. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat dijadikan referensi penelitian berikutnya. 8

2. Manfaat praktis a. Bagi guru SD Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk meningkatkan penguasaan kosakata dan meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. b. Bagi siswa Hasil penelitian ini akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam membaca pemahaman dengan meningkatnya penguasaan kosa kata yang dimiliki. c. Bagi orang tua Hasil penelitian ini dapat digunakan orang tua dalam mengarahkan anaknya dalam hal meningkatkan penguasaan kosa kata yang akan mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman anak. d. Bagi pihak sekolah Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sekolah sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar khususnya mengenai kosa kata dan membaca pemahaman. e. Bagi peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai refleksi guna mencari inovasi pembelajaran yang tepat agar tercipta pembelajaran yang hasilnya baik. 9