Keywords: media map, learning outcomes, social science

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

SEPTI SUBIANTI NIM F

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 19 PERIJI ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA KONGKRET KELAS V SDN 07 NOYAN ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATANHASILBELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN DAMPAK GLOBALISASI DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II MIS NAHDATUL UMMAH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENERAPAN MODEL ARIAS

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA PETA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V Martinus Aang Suseno, Sugiyono, Endang Uliyanti PGSD, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: martinus_suseno@yahoo.co.id Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan penggunaan media peta sebagai media pembelajaran. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilakukan dalam dua tahap yaitu siklus 1 dan siklus dua dengan bentuk penelitian tindakan kelas. Subjek dari peneltian ini merupakan siswa/i kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong sebanyak 20 orang siswa terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Penelitian bersifat kolaboratif dan teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi langsung. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian diperoleh: 1) Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran pada siklus I rata-rata sebesar 3,69 dan pada siklus II sebesar 3,88 peningkatannya sebesar 0,19. 2) Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada siklus I rata-rata 3,83 dan pada siklus II ratarata 3,98 terjadi peningkatan sebesar 0,15. 3) Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 46,50 dan pada siklus II hasil belajar rata-rata 89,50. Nilai hasi belajar siswa ini menunjukkan bahwa penggunaan media peta dapat meningkatkan haisl belajar siswa secara signifikan di kelas V Sekolah Dasar 12 Entikong yaitu dengan skor selisih 43,00. Kata kunci : media peta, hasil belajar, ilmu pengetahuan sosial Abstract : This study aims to determine the improvement of student learning outcomes in the Social Sciences learning with media use maps as a learning media. This research method is descriptive method is performed in two stages, cycle 1 and cycle two to form action research. The subject of this research is the student / i Elementary School fifth grade 12 students Entikong of 20 people consisting of 11 boys and 9 girls. Collaborative research and data collection techniques, namely by direct observation. Means of collecting data using the observation sheet. Results were obtained: 1) The ability of the teacher in the learning plan in the first cycle by an average of 3.69 and 3.88 in the second cycle of increase of 0.19. 2) The ability of teachers to implement the learning in the first cycle an average of 3.83 and the second cycle an average of 3.98 an increase of 0.15. 3) The results of student learning in the first cycle was 46.50 and the second cycle of learning outcomes on average 89.50. This student learning goal should value indicates that the use of media map can improve student learning significantly haisl in fifth grade elementary school Entikong 12 with a score difference of 43.00. Keywords: media map, learning outcomes, social science

I lmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang akhlak mulia, beriman, sejati dan cakap menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam tujuan pendidikan nasional ( UU No 20 Tahun 2003 ). Berdasarkan latar belakang pentingnya ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar maka perlu dikembangkan sikap ingin tahu, kesadaran akan adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara ilmu pengetahuan sosial, lingkungan teknologi, kemasyarakatan serta menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan berkaitan erat dengan kehidupan sehari hari. Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar lebih menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui proses penggunaan dan pengembangan keterampilan proses sikap ilmiah ( Permen No 22 Tahun 2006 ). Tugas pokok setiap guru pada sisi komponen ini adalah mengelola proses belajar dan mengajar, sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa. Dengan adanya interaksi timbal balik tersebut dapat meningkatkan pencapaian tujuan. Menurut Usman ( 2000 : 4) menyebutkan bahwa proses belajar mengajar adalah suatu perbuatan yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung secara edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran yang aktif ditandai dengan adanya keterlibatan siswa secara sungguh sungguh baik fisik, mental maupun emosional. Keberhasilan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih metode dan media pembelajaran. Berdasarkan pengalaman penulis selaku guru peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial terutama materi perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang yang berlangsung di kelas V SDN 12 Entikong diperoleh nilai rata-rata 58,15. Jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) lebih banyak yakni 15 siswa yang belum tuntas dan baru 5 siswa yang tuntas. Nilai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 60 untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Untuk meningkatkan hasil belajar dipandang perlu adanya upaya nyata sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan media peta. Oleh karena itu penulis memilih untuk menggunakan media peta, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial terkait dengan materi perjuangan melawan dan mengusir penjajahan Belanda dan Jepang. Terkait dengan uraian singkat di atas maka peneliti tertarik untukm melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Media Peta untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau. Masalah dalam penelitian ini secara umum adalah Apakah dengan Penggunaan Media Peta pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau?. Sedangkan yang menjadi sub masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana kemampuan guru merencanakan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial tentang perjuangan bangsa

Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan penggunaan media peta di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong?, bagaimana kemampuan guru melaksanakan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan penggunaan media peta di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong?, bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan penggunaan media peta di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong. Tujuan penelitian ini yaitu dapat mendeskripsikan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada materi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan penggunaan media peta pada siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong, dapat mendeskripsikan peningkatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran siswa pada materi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan penggunaan media peta pada siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong, dan dapat mendeskripsikan peningkatan nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran siswa pada materi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan penggunaan media peta pada siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong. Manfaat penelitian ini untuk guru : Memberikan suatu variasi dalam menggunakan metode pembelajaran, Menambah wawasan terhadap penggunaan media pembelajaran, Lebih aktif dan kreatif mencari sarana / media pembelajaran dalam menyampaikan meteri pembelajaran dengan penggunaan media peta dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Dan bagi siswa dapat memberikan pengalaman baru serta menyenangkan dan kreatif guna peningkatan hasil belajar dengan penerapan pembelajaran dengan penggunaan media peta pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial materi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan penggunaan media peta pada siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong. Sedangkan bagi sekolah dapat memperkaya strategi dan model pembelajaran untuk meningkatkan mutu, bermanfaat untuk menyelenggarakan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dan menghasilkan lulusan SD yang mampu bersaing dan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Ilmu pengetahuan sosial menurut Mulyono (1980 : 8) adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai integritas ilmu-ilmu sosial. Jadi ilmu pengetahuan sosial adalah integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial yang dikombinasikan menjadi satu ilmu yaitu : ilmu pengetahuan sosial. Penegasan oleh Saidiharjo (1996:4) bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan hasil kombinasi atau hasil perpaduan dari mata pelajaran sosial berciri-ciri sama-sejenis untuk membina siswa menjadi warga negara yang baik. Jadi dapat disimpukan bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu yang wajib dipelajari di kelas V sekolah dasar sebagai bekal bagi siswa untuk mempersiapkan diri menjadi warga negara yang baik. Hakekat dari pembelajaran ilmu pengetahuan sosial adalah sebagai pengetahuan yang akan membina generasi muda untuk belajar ke arah yang positif, yakni mengadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang diinginkan dunia modern, sesuai daya kreasi pembangunan

serta prinsip yang dianut masyarakat. Dalam hal ini hakekat IPS yang sesungguhnya adalah telaah manusia dengan lingkungan. Keselarasan, keseimbangan dan keserasian antara manusia dengan alam lingkungan sosialnya. Menurut Subini (2012), Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh sesuatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dan memperoleh hasil optimal seperti dalam perubahan perilaku. Sedangkan menurut Sardiman (2010:20), mengartikan belajar yaitu Perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,mengamati,mendengarkan,meniru dan sebagainya. Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang standar isi Permen No 22 Tahun 2006, menurut Kurikulum 2004 mata pelajaran IPS untuk jenjang pendidikan dasar bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : mengenal konsepkonsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannnya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk baik nasional maupun global (UU No.20 Tahun 2003). IPS adalah bagian penting dari ilmu yang dipelajari di sekolah dasar. Hal itu disebabkan karena ilmu pengetahuan sosial merupakan kombinasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial ciri-ciri sama/sejenis. Fungsi pelajaran IPS di sekolah dasar adalah membekali siswa agar memiliki kemampuan intelektual tentang dirinya, keluarga, masyarakat dan lingkungan sosial untuk beradaptasi menurut kebutuhan. Pengertian media peta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Purwadarminta (1984:640) berasal dari kata midiator yang artinya : menengah atau perantara sedangkan pengguna atau pemanfaat yang berarti memakai atau pakai. Dari uraian teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa Media adalah merupakan salah satu alat bantu bagi guru dengan beberapa tujuan tertentu antara lain mempermudah proses pembelajaran dan dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran, menjaga relevansi dan membantu konsentrasi pembelajaran siswa. Menurut International Cartografhic Asspiciation (ICA) bahwa peta adalah Representase atau gambaran unsur-unsur kenampakankenampakan abstrak dari permukaan bumi. Menurut (Gunawan: 2003) Peta adalah merupakan gambaran sebagian, seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakan pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu. Dari uraian teori-teori tentang peta dapat disimpulkan bahwa peta adalah kondisi nyata yang terdapat di permukaan bumi digambarkan secara rinci menurut skala dan simbol-simbol tertentu mengenai letak tempat kota, gunung, pulau, laut, sungai dan kenampakan alamnya. Jadi peta adalah salah satu jenis alat bantu yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran sehingga dengan

penggunaan salah satu alat bantu mengajar, guru akan lebih mudah dan lancar mengajar, siswa mudah memahami materi pembelajaran yang sedang dibahas. Hasil yang diharapkan tentu akan meningkat dibandingkan tanpa menggunaakan alat peraga atau disebut pembelajaran konvensional. Secara umum hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai. Hasil belajar merupakan kemampuan siswa dalam mempelajari sesuatu. Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (1989 : 50) yang menyebutkan bahwa Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah menempuh proses belajar. Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan pembelajaran melalui berbagai kegiatan belajar. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar adalah kondisi dimana si pembelajar atau siswa dapat mencapai tujuan dari apa yang dipelajari. Tujuan belajar yang didapatkan secara maksimal merupakan usaha dari aktifitas belajar yang maksimal pula, artinya hasil yang dicapai dalam belajar berhasil apabila proses belajar dilaksanakan dengan tekun dan kerja keras. Dipandang dari sisi manfaat dari hasil belajar sangat bermanfaat strategis terutama bagi guru supaya bisa memperbaiki cara mengajar, sangat membantu guru untuk menyusun strategi baru untuk mengajar yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukiman (2012 : 265) bahwa Hasil belajar berfungsi untuk guru mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas dan pada setiap mata pelajaran. METODE Untuk melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus memilih metode yang paling tepat agar penelitian yang dilaksanakan dapat terlaksana sesuai dengan rencana. Oleh karena itu, peneliti harus selektif dalam memilih metode mana yang dapat digunakan dalam menjamin ditemukannya kebenaran ilmiah. Menurut Hadari Nawawi ( 1989 : 23 ) metode penelitian tidak saja bertujuan untuk memberikan arah penemuan objektif, tetapi untuk menjaga pengetahuan dan pengembangannya memiliki nilai ilmiah yang tinggi. Menurut Sugiyono ( 2011 : 3 ) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan. Jadi metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian pada proses penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Karena peneliti memfokuskan dirinya mengidentifikasi dengan merefleksi diri terhadap kelemahan yang terjadi pada dirinya yang berakibat pada siswa, kekurangan yang dimaksud ternyata terdapat pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial terutama pada materi pembelajaran Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Belanda dan Jepang. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya guru secara kolaboratif berusaha memperbaiki kualitas kerja untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dari kelompok pembelajar (siswa) kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 04 Februari 2014 di kelas VA Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong, Kabupaten Sanggau. Subjek dalam penelitian ini tindakan kelas ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong dengan siswa berjumlah 20 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Prosedur penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara bertahap tersusun dan terarah untuk menyelesaikan penelitian. Jadi sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan minimal dalam 2 ( dua ) siklus melalui 4 (empat) tahap yaitu : (a) tahap perencanaan (b) tahap pelaksanaan (c) tahap pengamatan (d) tahap refleksi. Setiap siklus akan dilaksanakan sebanyak 1 ( satu ) kali pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung dan teknik pengukuran. Teknik observasi langsung adalah pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pengamatan langsung dalam kegiatan pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disiapkan berupa instrumen sedangkan teknik pengukuran adalah pengumpulan data tentang nilai seluruh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di kelas, dalam hal ini adalah merupakan kegiatan evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa setelkah selesai mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi dan tes. Teknik analisis data para penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan cara analisis data kualitatif. Hal ini dilakukan karena setelah data dianalisis, data itu dijabarkan dengan cara deskriptif. Data berupa kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan indikator kemampuan menyusun rencana pembelajaran dianalisis dengan cara perhitungan rata-rata skor. Sedangkan kemampuan siswa menjawab soal-soal dengan materi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang, dianalisis dengan cara perhitungan rata-rata rentang nilai dengan jumlah siswa yang mendapat nilai, sedangkan menghitung persentase maka perhitungan persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai yang ditetapkan dengan jumlah semua siswa. Indikator penelitian adalah indikator yang digunakan untuk menilai kemampuan guru merencanakan pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan indikator yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan siswa dengan melihat hasil belajar siswa. Indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen penilaian kinerja guru yang akan diisi oleh teman sejawat atau kolaborator dan kriteria ketuntasan minimal. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada tahap perencanaan, guru selaku peneliti bersama kolaborator merencanakan pembelajaran. Ada beberapa hal yang telah disepakati guru sebagai peneliti dan kolaborator selaku pengamat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : peneliti bersama guru kolaborator setuju bahwa perencanaan pembelajaran tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang menggunakan media peta dan gambar tokoh pejuang daerah, peneliti

memberi gambaran tentang cara melaksanakan pembelajaran perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang menggunakan media peta dan gambar tokoh pejuang daerah kepada kolaborator, peneliti bersama kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran, menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 04 Februari 2014. Dalam melaksanakan tindakan pada siklus I peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ilmu pengetahuan sosial (IPS) tentang Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Belanda dan Jepang dengan Menggunakan Media Peta dan Gambar Tokoh Pejuang Daerah. Teman sejawat sebagai pengamat yang menilai kemampuan guru dalam merencanakan RPP dan melaksanakan RPP sedangkan peneliti berperan sebagai pengamat dalam menilai hasil belajar siswa. Dari 20 orang siswa, 5 orang diantaranya sudah dinyatakan tuntas yaitu 1 orang siswa mendapat nilai 60, 2 orang siswa mendapat nilai 80, 1 orang siswa mendapat nilai 95 dan 1 orang siswa memperoleh nilai 100. Persentase ketuntasan baru mnecapai 25%. Dengan demikian berarti lebih banyak siswa yang belum tuntas yaitu : 2 orang siswa memperoleh nilai 25, 2 orang siswa memperoleh nilai 30, sebanyak 8 orang siswa yang memperoleh nilai 35, sebnayak 2 orang siswa memperoleh nilai 40 dan sebanyak 1 orang siswa memperoleh nilai 45. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa 75% siswa kelas V SDN 12 Entikong gagal dan baru 25% yang dinyatakan tuntas menurut KKM yang ditetapkan sekolah. Berikut perencanaan peneliti dan kolaborator melakukan perbaikan pada pembelajaran siklus selanjutnya dengan pembelajaran materi perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan penggunaan media peta. Adapun indikator yang akan diperbaiki guru dalam merencanakan pembelajaran adalah sebagai berikut : kejelasan rumusan pembelajaran, kelengkapan materi, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran serta penggunaan media peraga berupa peta akan lebih dimaksimalkan untuk menjelaskan sebab-sebab jatuhnya daerah-daerah ke dalam kekuasaan penjajahan Belanda dan memperbaiki kelengkapan instrumen penilaian. Indikator yang mendapatkan nilai 3 di lembar penilaian pelaksanaan pembealajaran (IPKG) yaitu mengaitkan relevansi pengetahuan dengan materi realitas kehidupan, melaksanakan pembelajaran secara utuh, melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontektual. Hasil kesepakatan antara peneliti dan kolaborator maka setuju untuk melanjutkan tindakan ke siklus II. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dikelas V sekolah dasar dengan menerapkan kolaboratif yang dilaksanakan satu kali pertemuan = (2x35 menit) pada siklus II pelaksanaan pada hari Selasa tanggal 18 Februari 2014 mulai pukul 09.15 sampai dengan pukul 10.25 Wiba. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, peneliti menggunakan langkah-langkah yang lebih efektif dan tepat sehingga dapat menyampaikan materi dengan lebih baik dan terfokus padamateri, tepat waktu,tepat sasaran, sehingga kelas dapat dikoordinir dengan baik dan tertib serta melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran dan memperoleh hasil yang diinginkan.

Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari: data kemampuan guru merencanakan pembelajaran, data kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, dan data skor perolehan hasil belajar siswa. Pembahasan Berdasarkan hasil rekapitulasi kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran pada setiap siklus dapat diidentifikasi pada pengamatan setiap siklus bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup baik pada siklus II Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peningkatan kemampuan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I adalah 3,69 dan pada siklus II adalah 3,88 dengan peningkatan sebesar 0,19. Hal ini dapat terjadi karena guru selaku peneliti bersama kolaborator memperhatikan setiap indikator pada siklus I sehingga dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran sudah sangat baik dan didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah tertulis apersepsi,tujuan pembelajaran,standar kompetensi dan kompetensi dasar,karakter yang diinginkan,kolaborasi,elaborasi dan konfirmasi. Atas dasar daftar rekapitulasi penelitian perolehan hasil belajar siswa, terlihat bahwa hasil belajar dengan menggunakan media peta pada pembelajaran tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahn Belanda dan Jepang setelah dilakukan tindakan siklus I siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan berjumlah 15 orang siswa (75%) sedangkan siswa yang dinyatakan sudah tuntasa baru berjumlah 5 orang siswa (25%). Berikutnya pada siklus II perolehan hasil belajar siswa dan rata-rata nilai siswa sudah memperoleh nilai ketuntasan minimal (KKM) berjumlah 20 orang siswa (100%). Dengan demikian maka pada kegiatan siklus I perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 46,50 dan meningkat pada tindakan siklus II menjadi 89,50 denagn peningkatan perolehan nilai hasil belajar siswa sebesar 43,00. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : 1) Kemampuan guru merencanakan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan menggunakan media peta ternyata apat meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran dengan baik yaknik siklus I rata-rata skor 3,69 pada siklus II rata-rata 3,88. Jadi ada peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 0,19. 2) Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan menggunakan media peta ternyata dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajarn dengan baik. Yaitu pada siklus I rata-rata 3,83 dan pada kegiatan siklus II rata-rata IPKG 3,98. Jadi terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,15. 3) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan menggunakan media peta kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Entikong dapat ditingkatkan yaitu pada siklus I rata-rata 46,50 sedangkan pada tindakan siklus II rata-rata 89,50. Jadi terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 43,00.

Saran Dalam kegiatan melakukan penelitian tindakan kelas terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan agar penelitian dapat berjalan lancar dan hasil yang diperoleh sesuai dengan perencanaan. 1) Hendaknya guru menggunakan media peta dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial pada materi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang. 2) Hendaknya guru lebih profesional dalam mengatur waktu dan peluang yang ada agar pembelajaran dapat berjalan lancar. 3) Hendaknya guru selalu berusaha untuk meningkatkan pembelajaran IPS dengan strategi yang bervariasi. DAFTAR RUJUKAN Anitah (2014 :27), Media Pembelajaran, Jakarta : Yuma Pustaka Mulyono Tjokrodikaryo dkk, 1980, Media dan Laboratorium IPS, Jakarta : P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Purwadarminta W.J.S, 1984, Kamus Umum Bahasa Indonesia, P.N Balai Pustaka. UU No.20 Tahun 2003, Tujuan Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional.