Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 17 Parepare

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD KELAS V MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

BAB II KAJIAN TEORITIS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD KELAS V MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Pembelajaran Matematika Realistik Sebagai Sebuah Cara Mengenal Matematika Secara Nyata

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN MELALUI KUIS DENGAN UMPAN BALIK PADA MAHASISWA KELAS A PGSD Di STKIP Muhammadiyah Enrekang

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERPENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Jurnal Silogisme: Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Oktober 2016, Vol. 1, No.1. ISSN:

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

MODEL PEMBELAJARAN RME ( REALISTICS MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI KRAPYAK 2 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 2, No.1, Februari 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Febryanti* ABSTRAK

Kata Kunci: Pendidikan Matematika Realistik, Hasil Belajar Matematis

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 26 MAKASSAR.

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SDNEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS I MEKAH I SDIT MARHAMAH MUARALABUH SOLOK SELATAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan Realistic Mathematics Education atau Pendekatan Matematika

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX B SMP NEGERI 1 SAMALANTAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH MELALUI PENDEKATAN RME DI KELAS I

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Kata Kunci: Pendekatan Matematika Realistik, Volume Kubus dan balok, Aktivitas, Hasil Belajar.

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Widhati 1), Chumdari 2), Siti Kamsiyati 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

RAHMAT FAUZI NIM. K

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENGGUNAAN MODEL RME DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

Transkripsi:

Jurnal Publikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Volume VII Nomor 1 Fabruari 2017 pissn 20882092 eissn 25486721 Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 17 Parepare Zaid Zainal Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar zainal.zaid@gmail.com ABSTRACT The aims of this research to determine the learning outcome math class V students of SD Negeri 17 Parepare using the approach Realistic Mathematics (PMR). The research used qualitative descriptive and type of research is the Classroom Action Research (PTK) cyclical which includes planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of this research were fifth grade students of SD Negeri 17 Parepare, in the first semester of academic year 2016/2017 with 30 students. The experiment was conducted on two cycles, the first cycle during the 4 meetings and the second cycle during the 4 meetings. Data was collected using achievement test at the end of the first cycle and the end of the second cycle and by using observation sheet and questionnaire responses of students. The results of quantitative analysis showed that the average score of the mathematics learning outcomes Elementary School fifth grade students at the end of cycle 17 Parepare I was in the moderate category. At the end of the second cycle, the average score of students' mathematics learning outcomes at the high category. Qualitatively, there is increased presence and activity of students in learning. Based on these results it can be concluded that with the implementation of realistic mathematics approach can improve mathematics achievement fifth grade students of SD Negeri 17 Parepare. Keywords: Realistic Mathematics Education, Achievement PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Untuk itu peningkatan mutu pendidikan nasional merupakan kebutuhan yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam program pembangunan bangsa. Fenomena rendahnya mutu pendidikan secara sistematis dapat ditelaah dari aspek input, proses, dan output. Perbaikan, pengembangan, dan inovasi pendidikan ketiga aspek tersebut membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan dalam proses belajarmengajar matematika tidak terlepas dari kesiapan peserta didik dan kesiapan pengajar, peserta didik dituntut untuk mempunyai minat terhadap pelajaran matematika demikian juga pengajar dituntut menguasai materi yang akan diajarkan serta mampu memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga akan tercipta interaksi edukatif yang baik menuju kearah peningkatan hasil belajar matematika, namun hingga saat ini hasil belajar matematika masih belum 13 maksimal, terutama pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Pemilihan metode yang tepat sangat membantu keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Namun yang terpenting bahwa hal itu dapat menimbulkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar, sebab tanpa adanya perhatian dan motivasi belajar maka kualitas pembelajaran yang dicapai siswa belum optimal. Oleh karena itu, guru mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebab gurulah yang secara langsung membimbing dan mengarahkan siswa untuk belajar melalui bahan pengajaran yang diberikan dengan metode yang sesuai. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2006) yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah memahami konsep matematika, sehingga guru harus mampu membuat siswa paham akan konsep matematika bukan hanya sekadar hafal saja. Gunawan (2013a) menyebutkan bahwa RME adalah suatu teori pembelajaran matematika yang beranggapan bahwa matematika adalah aktivitas manusia serta matematika harus dihubungkan terhadap

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VII Nomor 1 Februari 2017 14 konteks kehidupan seharihari siswa yang menggunakan proses matematisasi horizontal maupun vertikal untuk mengembangkan konsep dan mengaplikasikannya. Pendapat lain menyebutkan bahwa, pendekatan matematika realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada penalaran siswa dalam menyelesaikan masalah yang bersifat realistik yang ditujukan untuk mengembangkan pola pikir praktis, logis, kritis, dan jujur (Tarigan, 2006). Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa, pendekatan matematika realistik adalah pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas pengkonstruksian pengetahuan dengan menghubungkan antar konsep untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan aktivitas manusia yang berguna untuk mengembangkan pola pikir praktis, logis, kritis, dan jujur dengan menggunakan konteks dari lingkungan dalam mengajarkan konsepnya. Oleh karena itu dalam pendekatan realistik masalah yang berhubungan dengan dunia nyata siswa diangkat sebagai titik awal pembelajaran dan siswa dituntut untuk mampu memecahkan masalah agar dapat menemukan konsep yang diajarkan. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Jufriyah, R. (2008) di SDN 1 Lungbenda Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, serta penelitian yang dilakukan oleh Humardani (2010) di Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon, nenunjukkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah dan pemamhaman konsep matematika siswa. Sejalan dengan itu sebagai langkah awal penulis melakukan penelitian/pengamatan di SD Negeri 17 Parepare. Hasil wawancara dengan guru Matematika mengatakan bahwa ratarata kualitas pembelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 17 Parepare tergolong rendah, sebagaimana dokumentasi hasil belajar siswa kelas V pada semester ganjil 2014/2015 hanya mencapai ratarata 5,31. Selain itu, pendekatan yang digunakan oleh guru matematika masih bersifat pendekatan tradisional atau mekanistik yaitu guru menerangkan dan lebih mendominasi selama proses belajar mengajar, sedangkan siswa lebih banyak mencatat. Akibatnya siswa kurang dan bahkan tidak mampu mengembangkan pengetahuannya karena mereka terfokus pada apa yang diberikan oleh guru. Ketika siswa tersebut dihadapkan pada permasalahan yang berbeda dengan yang telah diajarkan oleh guru, mereka akan mengalami kesulitan. Hal tersebut diduga sebagai salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar khususnya dalam pembelajaran matematika. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika siswa Kelas V SD Negeri 17 Parepare yaitu dengan menerapkan pembelajaran melalui pendekatan realistik. Dengan pendekatan realistik diharapkan dapat mengubah kualitas belajar siswa terhadap matematika menjadi lebih berinisiatif, kreatif, dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada pendekatan realistik ini diberikan buku siswa tentang materi pecahan (penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian) sebagai media pembelajaran agar siswa lebih cepat memahami dan mengerti mengenai materi yang diajarkan oleh guru. Realistic Mathematics Education (RME) merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika. RME pertama kali dikembangkan di Belanda pada tahun 1971 oleh Institut Freudhental (Sembiring, dkk.2010). Pendekatan ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Hal ini berarti bahwa matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata seharihari. Gravemeijer mengemukakan bahwa matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa. Menurut Slettenhaar (dalam Suharta, 2003) berbagai upaya yang dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dalam persoalanpersoalan realistik. Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh siswa. Prinsip penemuan kembali dapat diinspirasikan oleh prosedurprosedur pemecahan informal, sedangkan proses penemuan kembali menggunakan konsep matematisasi. Prinsip pendekatan matematika realistik disampaikan oleh Suryanto, dkk. (2010) yaitu: a) guided reinvention (penemuan kembali secara terbimbing) dan progressive Mathematization (matematisasi progresif); b) didactical phenomenology (fenomenologi didaktis); serta c) selfdeveloped model (membangun sendiri model). Maksudnya adalah melalui masalah realistik yang diberikan guru, siswa dibimbing untuk menemukan kembali konsep matematika melalui kegiatan matematisasi horizontal dan vertikal. Tujuan utama pendekatan matematika realistik adalah

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VII Nomor 1 Februari 2017 15 pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan sikap positif siswa terhadap matematika. Karena siswa memiliki kebebasan dalam memecahkan masalah realistik yang disajikan guru, maka sangat memungkinkan siswa mengembangkan model sendiri. Rober Sembiring (2010) menerangkang tentang pelaksanaan konsep pelaksanaan PMR kaitannya terhadap guru dan siswa adalah sebagai berikut: 1). Konsepsi RME tentang siswa dalam proses belajar mengajar: (a). Siswa memiliki seperangkat konsep alternatif tentang ideide matematika yang mempengaruhi belajar selanjutnya. (b). Siswa memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk pengetahuan itu untuk dirinya sendiri. (c). Pembentukan pengetahuan merupakan proses perubahan yang meliputi penambahan, kreasi, modifikasi, penghalusan, penyusunan kembali dan penolakan. (d). Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk dirinya sendiri berangkat dari seperangkat ragam pengalaman. (e). Setiap siswa tanpa memandang ras, budaya dan jenis kelamin mampu memahami dan mengerjakan matematika. 2). Konsepsi RME tentang guru dalam proses belajar mengajar: (a). Guru hanya sebagai fasilitator belajar. (b). Guru harus mampu membangun pengajaran interaktif. (c). Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif menyumbangkan ide pada proses belajar dirinya, dan secara aktif membantu siswa dalam menafsirkan persoalan real. (d). Guru tidak terfokus pada materi yang termaktub dalam kurikulum, melainkan aktif dalam mengaitkan kurikulum dengan dunia real, baik fisik maupun sosial. 3). Konsepsi tentang pengajaran matematika dengan pendekatan RME meliputi aspekaspek berikut: (a). Memulai pelajaran dengan mengajukan masalah yang real bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam pembelajaran secara bermakna. (b). Permasalahan yang diberikan harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut. (c). Siswa mengembangkan modelmodel simbolik secara informal terhadap persoalan/ masalah yang diajukan. (d). Pengajaran berlangsung secara interaktif yaitu siswa menjelaskan dan memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami jawaban temannya, setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari alternatif penyelesaian yang lain dan melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan faktor kajian peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik Pelaksanaannya dibagi dalam dua siklus dengan 4 (empat) tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 17 Parepare tahun ajaran 2016/2017, dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 16 orang siswa wanita dan 14 orang siswa pria. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data hasil belajar diperoleh dengan memberikan tes kepada siswa, sedangkan sedangkan data mengenai perubahan sikap, kesungguhan dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar diperoleh dengan cara pengamatan dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis kuantitatif digunakan analisis SPSS for Windows (SPSS 20.0 for windows) yaitu skor ratarata, standar deviasi, tabel frekuensi, nilai minimum dan nilai maksimum yang diperoleh siswa pada setiap siklus. HASIL & PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendekatan matematika realistik yang diterapkan dalam pembelajaran matematika untuk siswa kelas IV SD Negeri 17 Parepare telah dilakukan selama dua siklus dalam kegiatan penelitian yang ditelah direncanakan. Hasil belajar sebagai bagian utama dari tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan hasil maksimal, sehingga target pembelajaran yang ditentukan dapat tercapai dengan baik. 1. Deskripsi hasil belajar matematika pada siklus I

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VII Nomor 1 Februari 2017 16 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat perhitungan statistika. Hasil analisis statistika deskriptif diperoleh; Mean =56.2, Median = 57.1, modus = 55.2, dan standar deviasi = 10.6. Hasil analisis tersebut menunjukkan kalau hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 17 Parepare berada dalam kategori sedang, sesuai dengan teknik pengkategorian yang digunakan dalam teknik analisis data yang dikemukakan sebelumnya. Apabila hasil belajar siswa dikelompokkan ke dalam tabel pengkategorian, akan diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel : Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus I Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) 0 34 35 54 55 64 65 84 85 100 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 2 20 5 3 6,67 66,67 16,67 10,00 Jumlah 30 100 Kegiatan pembelajaran pada siklus I, tidak hanya memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada siklus I setelah menerima materi pembelajaran yang selanjutnya diberikan tes, yang dikenal tes siklus I. Dari hasil yang dikemukakan dalam tiap pertemuan pembelajaran pada siklus I di atas, tampak bahwa hasil observasi kegiatan pembelajaran siswa dapat direkapitulasi dengan ratarata sebagai berikut: a) Untuk kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran tampak ratarata sebanyak 30 orang untuk b) Untuk kemampuan mengkontruksi jawaban, tampak ratarata sebanyak 19 orang untuk c) Untuk kemampuan mengidentifikasi dan memahami masalah yang diberikan, tampak ratarata sebanyak 24,25 atau sekitar 25 orang dari keseluruhan d) Untuk kemampuan mengajukan pertanyaan tentang materi yang diberikan, tampak ratarata sebanyak 8 orang dari e) Untuk kemampuan memberikan jawaban tampak ratarata sebanyak 3,5 atau sekitar 4 orang dari f) Untuk kemampuan menyimpulkan tampak ratarata sebanyak 4 orang dari g) Untuk siswa yang mengerjakan tugas dari guru, tampak ratarata sebanyak 41,5 atau sekitar 27 orang dari keseluruhan h) Untuk siswa yang mengemukakan jawabannya di papan tulis, tampak ratarata sebanyak 5 orang dari keseluruhan i) Untuk siswa yang memberikan tanggapan terhadap jawaban yang diberikan, tampak ratarata sebanyak 4 orang dari j) Untuk siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan, tampak ratarata sebanyak 33,5 atau sekitar 25 orang dari 2. Deskripsi hasil belajar matematika pada siklus II Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat perhitungan statistika. Hasil analisis statistika deskriptif diperoleh; Mean = 78.8, Median = 81.1, Modus = 76.2, Standar Deviasi = 9.9. Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan di atas, tampak kalau kegiatan pembelajaran matematika yang dilakukan pada siklus II merupakan kelanjutan daripada siklus I. Untuk hasil belajar matematika siswa yang dilakukan pada siklus II, diukur dengan indikator deskriptif menunjukkan kenaikan yang sangat signifikan yakni menjadi kategori tinggi. Apabila hasil belajar siswa dikelompokkan ke dalam tabel pengkategorian, akan diperoleh hasil sebagai berikut.

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VII Nomor 1 Februari 2017 17 0 34 35 54 55 64 65 84 85 100 Tabel : Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus II Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1 5 20 4 3,33 16,67 66,67 13,33 Jumlah 30 100 Dari hasil yang dikemukakan dalam tiap pertemuan pembelajaran pada siklus II di atas, tampak bahwa hasil observasi kegiatan pembelajaran siswa dapat direkapitulasi dengan ratarata sebagai berikut: a) Untuk kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran tampak ratarata sebanyak 30 orang untuk b) Untuk kemampuan mengkontruksi jawaban, tampak ratarata sebanyak 23 orang untuk c) Untuk kemampuan mengidentifikasi dan memahami masalah yang diberikan, tampak ratarata sebanyak 29 orang dari d) Untuk kemampuan mengajukan pertanyaan tentang materi yang diberikan, tampak ratarata sebanyak 10 orang dari e) Untuk kemampuan memberikan jawaban tampak ratarata sebanyak 5 orang dari f) Untuk kemampuan menyimpulkan tampak ratarata sebanyak 5 orang dari g) Untuk siswa yang mengerjakan tugas dari guru, tampak ratarata sebanyak 28 orang dari h) Untuk siswa yang mengemukakan jawabannya di papan tulis, tampak ratarata sebanyak 5 orang dari keseluruhan i) Untuk siswa yang memberikan tanggapan terhadap jawaban yang diberikan, tampak ratarata sebanyak 5 orang dari j) Untuk siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan, tampak ratarata sebanyak 29 orang dari keseluruhan Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang dikemukakan di atas, terdapat dua hal penting dalam hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan, yaitu a) perubahan hasil belajar matematika siswa secara kuantitatif, dan b) perubahan hasil belajar matematika siswa secara kualitatif. Adapun perubahan yang lebih terperinci di uraikan sebagai berikut: 1. Perubahan hasil belajar matematika siswa secara kuantitatif Hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 17 Parepare mengalami peningkatan dari segi kuantitas, walaupun tetap berada dalam kategori sedang, yakni pada siklus I ratarata nilai hasil belajar siswa, yaitu 56,2 dengan standar deviasi sebesar 10,6. Kemudian pada siklus II ratarata nilai hasil belajar siswa, yaitu 78,8, dengan standar deviasi 9,9 berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, selisih nilai ratarata hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 17 Parepare sebesar 22,6. Hal ini berarti perbedaan kemampuan belajar siswa antara siklus I dan siklus II dengan diterapkannya Pendekatan matematika realistik dalam kegiatan pembelajaran matematika sebesar 22,6. Hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 17 Parepare memang mengalami peningkatan yang cukup berarti. Sebab selisih 22,6 menandakan bahwa siswa mau belajar didukung dengan aktivitas yang membangkitkan minat mereka untuk belajar dengan baik. Pendekatan matematika realistik mampu berpengaruh untuk meningkatkan kuantitas hasil belajar siswa. 2. Perubahan hasil belajar matematika siswa secara kualitatif Selain perubahan hasil belajar yang ditunjukkan secara kuantitatif, juga dukungan dari hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas memfasilitasi oleh guru. Dalam kegiatan pengamatan yang dilakukan terdapat beberapa hal menarik yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, diantaranya: a) Guru yang menyampaikan indikator pembelajaran dapat merangsang pengalaman belajar siswa, sehingga siswa

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VII Nomor 1 Februari 2017 18 mengetahui langkah kegiatan yang hendak dicapai pada pertemuan tersebut. b) Guru yang melakukan rangsangan pengetahuan awal siswa melalui interaksi tersebut dapat merangsang semangat belajar siswa, sehingga siswa memahami topik pembelajaran yang hendak dikaji pada pertemuan tersebut. c) Guru yang menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran juga dapat merangsang semangat belajar siswa, sehingga siswa tertarik untuk ikut dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan tersebut. d) Ada hal yang menarik dalam penerapan Pendekatan matematika realistikyang diterapkan dapat membangkitkan semangat belajar siswa, sehingga meminimalisir jumlah siswa yang melakukan kegiatan selain pembelajaran. e) Guru yang selalu menuntun siswa agar memahami kegiatan pembelajaran yang hendak dilakukan. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran, siswa mampu memahami materi pembelajaran dan siswa memahami langkahlangkah yang dilakukan dalam mempelajari materi pembelajaran tersebut. f) Guru yang selalu menuntun siswa agar memahami kegiatan pembelajaran yang hendak dilakukan sesuai dengan lembar kegiatan siswa yang sengaja disiapkan. Sehingga berdasarkan hal tersebut, tampak siswa meminati proses yang dilakukan karena cukup dengan melihat lembar kegiatan yang dimiliki, mereka dapat mengetahui kegiatan apa selanjutnya yang akan dilakukan oleh siswa. Keenam perubahan aktivitas tersebut menjadi hasil observasi yang tampak dalam penerapan Pendekatan matematika realistikdi kelas V SD Negeri 17 Parepare. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa dengan menerapkan Pendekatan matematika realistik mampu memberikan perubahan bukan hanya meningkatkan hasil belajar matematika dari segi kuantitas tetapi juga hasil belajar secara berkualitas. Kemudian dampaknya berimbas pada guru, siswa, dan interaksi pembelajaran. KESIMPULAN & SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas pembelajaran matematika siswa Kelas V SD Negeri 17 Parepare dapat mengalami peningkatan melalui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Kualitas pembelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 17 Parepare pada akhir siklus I ratarata nilai hasil belajar siswa, yaitu 56,2 dari skor ideal 100, dengan standar deviasi sebesar 10,6. Kemudian pada siklus II ratarata nilai hasil belajar siswa, yaitu 78,8 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 9,9 berada pada kategori tinggi. 2. Terjadi peningkatan frekuensi kesungguhan siswa (perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah) serta keaktifan siswa (bertanya pada saat pembelajaran berlangsung dan mengerjakan soal di kelas) dalam proses belajar mengajar sesuai dengan hasil observasi selama tindakan dilaksanakan maupun dari hasil refleksi siswa. B. Saran Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, diajukan saransaran sebagai berikut : 1. Kepada guru SD: a. Sebaiknya guru dalam mengajar, tidak hanya terpusat pada satu metode saja, melainkan menggunakan beberapa metode. b. Kiranya pembelajaran matematika realistik dapat diterapkan untuk peningkatan hasil belajar matematika siswa, dan dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif pembelajaran dalam proses belajar mengajar matematika. c. Dalam penerapan pembelajaran matematika realistik agar selalu mendorong siswa untuk mengaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/ pengalaman yang telah dimiliki siswa sebelumnya (materi prasyarat) dan siswa didorong untuk membangun kesimpulan yang merupakan pemahaman siswa terhadap suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari. Keberhasilan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik banyak dipengaruhi oleh motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena itu, disarankan kepada guru yang melaksanakan pembelajaran agar berupaya mengaktifkan motivasi siswa melalui apresiasi awal tiap

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VII Nomor 1 Februari 2017 19 DAFTAR PUSTAKA Gunawan,P.R.(2013a). Pendekatan pembelajaran realistic mathematic education (RME). [Online]. Diakses dari: http://proposalmatematika23.blogspot.co m/2013/05/ pendekatanpembelajaran realistic.html. Humardani (2010). Implementasi model Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi luas dan keliling lingkaran di kelas VI SDN 1 Bojongkulon Kec. Susukan Kabupaten Cirebon. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Jufriyah, R. (2008). Penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah soal cerita operasi hitung campuran siswa kelas IV SDN 1 Lungbenda Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2006a). Kurikulum 2006 (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2006b). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006. Jakarta: Depdiknas Suryanto, dkk. (2010). Sejarah pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI). Yogtakarta: Dikti. Tarigan, D. (2006). Pembelajaran matematika realistik. Jakarta: Depdiknas. Sembiring. R., Hoogland,K., & Dolk, M (2010) Introdution to: A Decade of PMRI in Indonesia. Bandung, Utrechs: APS International Sembiring. R. K (2007) Perkembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di Indonesia.Paper presented at the Universitas Syiah Kuala Nasional Seminar on Workshop PMRI. Suyadi. (2013). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press