JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FRANSISKA YUSMITA P.A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 4 NGAWI. Sri Muryani SMP Negeri 4 Ngawi

RISIA IKA NURYAWATI A54A100141

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERGAMBAR SERI PADA MATAPELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BACA TULIS DENGAN METODE CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS I SDN 04 TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (Scientific

BAB III METODE PENELITIAN

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT

SRI SURYO EKO PRASETYO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

Dosen Program Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP: ,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN LASSWEL COMUNICATION MODEL 2013/2014 ) Naskah Publikasi

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DAFTAR ISI Ajeng Ginanjar, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pendidikan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGTALUN 1

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD NEGERI NOGOSARI 3

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

SULISTYANI AGUSTINA A

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTELLIGENCE MAPPING PRESENTATION

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS IV SD N PILANGSARI 1, GESI, SRAGEN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

Oleh: Winarni. SDN 01 Karangrejo Kec Kerjo, Karanganyar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2013/2014

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transkripsi:

MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 05 TAWANGMANGU KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2012

ABSTRAKS MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 05 TAWANGMANGU KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Sri Sudarmi. A54A100076. Program Studi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.2013.150 Halaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan partisipasi siswa melalui penggunaan strategi pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam mata pelajaran IPS materi Sejarah di Lingkungan Setempat bagi siswa kelas IV SDN 05 Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Penelitian menggunakan dua siklus, dalam setiap siklus meliputi tahap persiapan, observasi, implementasi tindakan, observasi dan interpretasi, dan refleksi. Tempat penelitian di Kelas IV SDN 05 Tawangmangu. Obyek penelitian ini berupa meningkatkan partisipasi siswa khususnya pada materi sejarah di lingkungan setempat. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran TAI dapat meningkatkan partisipasi siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPS materi Sejarah di Lingkungan Setempat di SDN 05 Tawangmangu. Hasil penelitian ditandai dengan dengan peningkatan hasil observasi yaitu hasil observasi partisipasi siswa meningkat dari 56,41% pada siklus I menjadi 87,50% pada siklus II. Kata Kunci : partisipasi siswa, Team Assisted Individualization (TAI). 1

I. Pendahuluan Guru adalah ujung tombak dalam pembelajaran. Strategi dan manajemen guru untuk mengatasi masalah pembelajaran sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Tuntutan masyarakat yang dituangkan dalam berbagai kebijakan dan perundang-undangan menghendaki lahirnya lulusan yang bermutu yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran yang baik harus diselenggarakan secara fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP No 19 Tahun 2005). Namun pada kenyataannya banyak ditemukan proses pembelajaran yang dilakukan guru yang lebih menekankan aspek pengetahuan, berpusat pada guru, mengarahkan bahan berupa informasi yang tidak mengembangkan berpikir nilai serta hanya membentuk budaya menghafal dan bukan berpikir kritis (Muchtar, 2006). Karena itu pelaksanaan pembelajaran, termasuk untuk pelajaran IPS sangat menjemukan karena penyajiannya bersifat monoton dan ekspositoris, sehingga siswa kurang antusias dan mengakibatkan pelajaran kurang menarik (Soemantri, 2001). Padahal idealnya guru IPS wajib berusaha secara optimum merebut minat siswa karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan pembelajaran IPS. 2

Rendahnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran di atas juga didorong oleh beberapa faktor diantaranya siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri, siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain, dan siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain (Abimanyu dalam Sukidin, 2002). Siswa belajar untuk merumuskan dan memecahkan masalah (memberi respon/tanggapan terhadap rangsangan yang menggambarkan situasi problematik) dengan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasainya (Dewey, 2009). Siswa yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan belajar, akan mampu mengidentifikasi permasalahannya yang dihadapinya, permasalahan akan dicarikan solusi untuk mengatasinya. Guna memudahkan siswa memecahkan masalah tersebut diperlukan metode pembelajaran aktif yang melibatkan siswa untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi dalam pembelajaran aktif adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Strategi TAI ini berguna sebagai alat untuk memotivasi dan meningkatkan partisipasi belajar siswa saat pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, hasil serta prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. II. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian untuk mendapatkan kebenaran yang representatif dan mengarah pada tujuan harus memilih prosedur secara tepat. Memilih prosedur penelitian yang tepat merupakan bagian yang ikut menentukan tingkat kesahihan hasil penelitian. Oleh karena itu penjelasan mengenai prosedur penelitian sebagai pertanggungjawaban metode yang digunakan sangat diperlukan. 3

Prosedur penelitian sebagai pertanggungjawaban metode pada penelitian ini adalah jenis penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, instrumen dan teknik pengumpulan data, dan analisis data. A. Jenis Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif, maksudnya peneliti melakukan observasi dalam kegiatan pembelajaran guru dan siswa di kelas. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa ttindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama-sama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. PTK mempunyai karakteristik sebagai berikut, pertama, guru menjadi pelaksana dalam penelitian itu. Sebagai pengelola program pengajaran dikelas, guru adalah orang yang paling tahu tentang keadaan kelasnya dengan segala permasalahannya. Kedua, PTK berangkat dari permasalahan praktik pembelajaran yang faktual. Permasalahan yang dipecahkan melalaui PTK merupakan permasalahan yang secara faktual ada di kelasnya dan dihadapi oeh guru. Ketiga, dalam PTK dilakukan tindakan-tindakan atau aksi sebagai suatu upaya memperbaiki proses belajar-mengajar. B. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Penulis melakukan PTK di kelas IV SD Negeri 05 Tawangmangu yang beralamat di Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Jumlah murid di kelas tersebut sebanyak 41 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah saat berlangsungnya penelitian mulai dari persiapan sampai penelitian dilangsungkan yaitu dari bulan Oktober sampai Desember. 4

C. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru IPS kelas IV, siswa, dan peneliti. Kepala SDN 05 Tawangmangu sebagai subyek yang membantu dalam memberikan ijin penelitian ini. Guru IPS kelas IV sebagai subyek yang memberikan tindakan dan mengawasi jalannya penelitian tindakan di kelas. Seluruh siswa kelas SDN 05 Tawangmangu yang keseluruhan berjumlah 41 orang sebagai subyek yang bertugas untuk melaksanakan tindakan. D. Prosedur Penelitian Peneliti menggunakan model dari Kemmis dan Mc Taggart, dengan alasan karena komponen-komponen yang terdapat dalam model Kemmis dan Mc Taggart sesuai dengan yang peneliti lakukan dalam melaksanakan tindakan. Dalam tindakan yang peneliti lakukan terdapat kelebihan, yaitu : 1) komponen-komponen yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi merupakan kesatuan komponen dalam satu siklus, sehingga akan memudahkan peneliti untuk melakukan tindakan ataupun melakukan pengamatan secara runtut, 2) apabila terjadi suatu permasalahan pada siklus sebelumnya dapat diselesaikan pada siklus berikutnya. Namun juga memiliki kelemahannya, yaitu : 1) membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengatasi suatu permasalahan dalam kelas yang sulit diselesaikan, 2) peneliti harus berupaya keras dengan melakukan siklus secara berulang-ulang untuk dapat mencapai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengantisipasi kelemahan tersebut, yaitu dengan melakukan perbaikan pada tahap refleksi, sehingga kendala masalah yang terjadi dapat secepatnya teratasi dan tercapai peningkatan yang diharapkan. langkah-langkah persiapan tindakan pembelajaran yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Jika diimplementasikan dalam bagan sebagai berikut : 5

Perencanaan Tindakan : a. Identifikasi masalah yaitu kurangnya keaktifan siswa b. Solusi masalah yaitu dengan penerapan strategi TAI Refleksi : Refleksi dilakukan untuk mengkaji hasil observasi dalam penerapan strategi TAI Obervasi : Mengamati proses kegiatan pembelajaran melalui penerapan strategi TAI pada siswa kelas IV SDN 05 Tawangmangu Pelaksanaan Tindakan : Penerapan strategi TAI Siklus I Merumuskan rencana tindakan berdasarkan hasil refleksi (Revisi Rencana Siklus II) Mengkaji proses pembelajaran dengan strategi TAI (Refleksi Siklus II) Mengamati proses kegiatan pembelajaran dengan strategi TAI Pelaksanaan tindakan dengan menerapkan strategi TAI (Siklus II) Gambar 1. Siklus Prosedur Penelitian 6

E. Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa informasi tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran yang meliputi sebelas indikator yang terdapat dalam lembar pengamatan. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi responden atau nara sumber, tempat dan peristiwa berlangsungnya kegiatan pembelajaran, dokumen atau arsip antara lain meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar pengamatan, Lembar Kerja Siswa (LKS), serta daftar nama siswa kelas IV SDN 05 Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. F. Pengumpulan, Validitas, dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengambilan data, yaitu: metode observasi dan metode wawancara. 2. Validitas Data Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik atau metode. Triangulasi sumber berarti mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi teknik yaitu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. 3. Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis model alir. Menurut Miles dan Huberman (1992:15-19), analisis data terdiri dari empat alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pen yang terjadi secara bersamaan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain lembar pengamatan karena menggunakan metode observasi dan 7

pedoman wawancara. Berikut akan dipaparkan lebih lanjut mengenai masing-masing instrumen penelitian tersebut. H. Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas I SDN 05 Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. Keaktifan siswa melalui penerapan strategi Team Assisted Indivudualization (TAI) diharapkan dapat mengalami peningkatan minimal sebesar 75% dari 41 siswa. III. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembahasan terhadap permasalahan dalam penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan analisis data, hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran IPS kelas IV SDN 5 Tawangmangu sebagai pengamat sekaligus pengawas jalannya kegiatan pembelajaran, seluruh subyek penelitian yang terlibat dalam kegaiatn ini serta profil kelas sebelum dan sesudah penelitian yang dibuat oleh peneliti yang melakukan tindakan penelitian. Melalui penerapan strategi Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN 05 Tawangmangu memberikan dorongan bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran aktif, dalam pembelajaran tersebut siswa tidak lagi hanya sebagai objek pasif dalam proses pemelajaran, tetapi sudah menjadi subjek sekaligus objek yang berpartisipasi aktif dalam setiap proses pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai pengarah, pembimbing, dan fasilitator bagi siswa. Kondisi awal pada siswa kelas IV SDN 05 Tawangmangu sebelum dilakukan pra penelitian tindakan kelas adalah kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS. Siswa kelas IV secara keseluruhan berjumlah 41 siswa, jumlah siswa yang aktif hanya 15 siswa (36,58%). Hasil penerapan strategi tersebut yang dilaksanakan pada siklus I belum secara optimal meningkatkan partisipasi siswa sesuai yang telah 8

dirumuskan pada indikator kinerja. Oleh karena itu, peneliti kemudian melakukan perbaikan pada siklus berikutnya yakni siklus II dengan mengatasi kendala permasalahan yang ada pada siklus I agar tidak muncul kembali pada siklus II. Hasil tindakan pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan, jumlah siswa yang aktif 35 (87,50%) dari jumlah siswa yang hadir 40. Berdasarkan analisis indikator keaktifan sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II melalui penerapan strategi Team Assisted Individualization (TAI) sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran pada siswa kelas IV SDN 05 Tawangmangu, membawa beberapa perubahan positif bagi siswa dalam pembelajaran IPS, salah satu diantaranya meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran yakni keberanian siswa untuk bertanya, mengemukakan jawaban, dan menyampaikan pendapat dari peneliti. Diagram berikut adalah perkembangan penerapan strategi Team Assisted Individualization (TAI) sebagai upaya meningkatkan keaktifan siswa mulai dari kondisi awal sampai pada tindakan siklus I, dan tindakan siklus II. IV. Simpulan Berdasarkan rangkaian penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan oleh peneliti terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian sebagai upaya meningkatkan partisipasi siswa dalam pebelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN 05 Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu Tahun Ajaran 2012/2013. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi Pembelajaran Team Assisted Individualization memiliki dampak positif dalam meningkatkan partisipasi siswa hingga sebanyak 35 siswa (87,50%) dari 40 siswa yang hadir. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari tahapan penelitian tindakan yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi tindakan/evaluasi tindakan. 9

2. Partisipasi siswa sebelum adanya penelitian tindakan kelas melalui penerapan strategi Team Assisted Individualization, siswa yang aktif hanya 15 siswa (36,58%) dari keseluruhan siswa yang berjumlah 41 siswa. Selanjutnya setelah penerapan strategi Team Assisted Individualization, hasil tindakan siklus I meningkat sebanyak 22 siswa (56,41%) dari 39 siswa yang hadir, kemudian pada hasil tindakan silkus II jumlah siswa yang aktif meningkat signifikan sebanyak 35 (87,50%) dari 40 siswa yang hadir. 3. Berdasarkan hasil analisis mengenai indikator partisipasi tercapai V. Daftar Pustaka peningkatan yang diharapkan. Muhtar, S. (2006). Pengembangan Berfikir dan Nilai dalam Pendidikan IPS. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri. Numan Somantri M. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia. 10