BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI Pelaksanaan program sanitasi, pengaturan dan mekanismenya disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan biaya APBN dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja yang terkait di daerah yang berkedudukan di Propinsi. Sedangkan kegiatan dengan biaya APBD dilaksanakan oleh Pemerintah Propinsi atau Pemerintah Kabupaten yang dalam pelaksanaannya perlu adanya sinergitas dan koordinasi antar pemangku kepentingan lainnya yang terkait. Pengelolaan program sanitasi sebagai berupa implementasi dari rencana yang diusulkan sepenuhnya akan dilakukan oleh SKPD teknis terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Bappeda akan memberikan peran koordinasi, dan sebagai bagian dari Tim Pokja Sanitasi akan lebih berperan dalam memonitoring dan mengevaluasi terhadap capaian pembangunan sanitasi sesuai dengan dokumen sanitasi yang telah dihasilkan. Program dan kegiatan untuk pembangunan sanitasi tidak terlepas dari hasil perencanaan dan penyesuaian yang telah disusun dalam beberapa instrumen. Instrumen profil sanitasi menjadi dasar dalam menentukan program dan kegiatan yang dibutuhkan daerah dan perhitungan jumlah anggaran yang diperlukan dan lokasi-lokasi yang menjadi daerah prioritas untuk pencapaian target sanitasi ditahun 2020. Hasil zoning di instrumen profil sanitasi menjadi dasar dalam instrumen perencanaan setiap subsektor untuk perhitungan kebutuhan prasarana dan kebutuhan biaya untuk prasarana yang akan akan dibangun baik di subsektor air limbah, persampahan dan drainase. Program dan kegiatan pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Besar merupakan hasil kerja dan kesepakatan Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Besar. Khusus program dan anggaran dengan sumber anggaran dari Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat menjadi kewenangan Pokja Sanitasi Propinsi dalam mengevaluasi dan mengkoreksi program dan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan yang ada. Program dan kegiatan yang telah dievaluasi oleh Pokja Sanitasi Propinsi kemudian disepakati kembali dengan Pokja Sanitasi Kabupaten dalam Memorandum Program Sektor Sanitasi. 5.1 Ringkasan Berkaitan dengan rencana pendanaan program sanitasi ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu availability (ketersediaan) sumber dana, staging (pentahapan) program, dan packaging (pemaketan) program, yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dari strategi pendanaan bagi pelaksanaan MP. Strategi pendanaan dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan efisien. Gambaran kebutuhan investasi di sektor sanitasi Kabupaten V-1
Aceh Besar dari tahun 2016-2020 dapat dilihat pada gambar %.1 dan Gambar 5.2. Program yang disepakati untuk pembiayaan sanitasi tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut : A. SUB-SEKTOR AIR LIMBAH 1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah a. Penyediaan prasarana dan sarana air limbah b. Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air limbah c. Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah 2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Penyuluhan Masayarakat Pola Hidup Sehat 3. Program Pengembangan Lingkungan Sehat a. Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat b. Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat B. SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN 1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan a. Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah b. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan c. Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan d. Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan 2. Program Kerjasama pengelolaan persampahan a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan c. Pembangunan Prasarana Dasar atau fasilitas umum TPA d. Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA 3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat C. SUB-SEKTOR DRAINASE 1. Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong a. Perencanaan Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong b. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong D. PERENCANAAN 1. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar a. Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan b. Monitoring dan Evaluasi V-2
NO. Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 (lima) Tahun SUBSEKTOR Indikasi Biaya (juta rupiah) TOTAL 01 A. SEKTOR AIR LIMBAH 3.098 9.523 12.241 19.474 8.723 53.059 02 B. PERSAMPAHAN 7.926 15.906 15.510 12.765 10.406 62.513 03 C. DRAINASE 5.700 6.780 5.820 6.180 4.010 28.490 TOTAL 16.724 32.209 33.571 38.419 23.139 144.062 Sumber Data : Pokja Sanitasi (Hasil Analisis, 2015) Keseluruhan indikasi biaya kemudian dibagi dalam beberapa sumber pembiayaan, yaitu antara lain dari sumber APBN, APBD Propinsi Aceh (APBA), APBK, CSR dan Masyarakat. Berikut tabel rekapitulasi pembiayaan menurut sumber pembiayaan. Tabel 5.2. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 (lima) Tahun. Sumber Tahun Anggaran (Juta Rupiah) Total Pembiayaan Anggaran A. Pemerintah APBK 10.194 15.717 15.619 14.999 14.979 71.508 APBA - 10.360 5.070 4.800 2.320 22.550 APBN 3.430 6.430 10.730 15.600 7.450 42.640 Jumlah A 13.624 32.507 31.419 35.399 24.749 136.698 B. n Pemerintah CSR Swasta Masyarakat 827 1.579 1.379 1.580 1.830 7.195 Jumlah B 827 1579 1379 1580 1830 7195 Total (A+B) 14.451 34.086 32.798 36.979 26.579 143.893 Sumber Data : Pokja Sanitasi (Hasil Analisis, 2015) 5.2 Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Pemerintah A. APBK Pembiayaan dengan sumber Anggaran Kabupaten (APBK) dalam 5 (lima) tahun banyak didominasi dengan kegiatan sektor persampahan. Kebutuhan ini adalah untuk kegiatan pemeliharaan dan operasional di sub sektor persampahan yang memang harus dianggarkan oleh kabupaten. Sedangkan sub sektor air limbah juga kegiatan pemeliharaan dan operasional prasanana air limbah yaitu IPLT dan beberapa pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan penduduk yang kepadatan rendah dengan sistem onsite. Sedangkan disektor drainase adalah pembangunan prasarana drainase lingkungan dan pemeliharaan. Sedangkan dalam sektor non teknis/kelembagaan, indikasi biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan V-3
Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Besar dalam hal mereview, evaluasi dan monitoring kegiatan Pembangunan Sanitasi di Kabupaten Aceh Besar dan kegiatan kelembagaan dan penyusunan peraturan daerah terkait sektor sanitasi (qanun). Selain dari itu kegiatan yang bersumber dari APBK adalah kegiatan penyuluhan dan promosi kesehatan untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta sosialisasi dan pembentukan kelompok swadaya masyarakat dalam pemeliharaan IPAL Kawasan dan TPS3R Tabel 5.3 Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dengan Sumber Anggaran APBK Aceh Besar Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah) 01 Sektor Air Limbah 1.198 3.943 3.241 3.004 3.493 02 Sektor Persampahan 5.596 7.464 7.258 7.535 7.476 03 Sektor Drainase 3.400 4.310 5.120 4.460 4.010 04 n Teknis/Kelembagaan 1.198 3.943 3.241 3.004 3.493 Jumlah 10.194 15.717 15.619 14.999 14.979 Sumber Data : Pokja Sanitasi (Hasil Analisis, 2015) B. APBA (PROPINSI) Pembiayaan dengan sumber anggaran dari Propinsi adalah disub sektor persampahan dengan kegiatan prasarana pendukung di TPA Kota Jantho dan pembangunan serta DED untuk kegiatan prasarana drainase. Berikut gambaran indikasi biaya dari sumber APBA. Tabel 5.4 Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dengan Sumber Anggaran APBA (Propinsi Aceh) Indikasi Pembiayaan (Juta Rupiah) 01 Sektor Air Limbah - 1.410 3.000 3.500-02 Sektor Persampahan - 6.650 800 600 600 03 Sektor Drainase - 2.300 1.270 700 1.720 Jumlah - 10.360 5.070 4.800 2.320 C. APBN Kegiatan yang bersumber dari APBN adalah pengadaan sarana dan prasarana untuk kebutuhan subsektor air limbah (sarana pendukung IPLT), prasarana persampahan dan DED, serta perencanaan master plan untuk ketiga subsektor. Berikut indikasi biaya yang bersumber dari APBN : V-4
Tabel 5.5 Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dengan Sumber Anggaran APBN Indikasi Biaya (Juta Rupiah) 01 Sektor Air Limbah 2.100 3.400 3.800 11.270 5.120 02 Sektor Persampahan 1.330 1.830 6.930 4.330 2.330 03 Sektor Drainase - 1.200 - - - Jumlah 3.430 6.430 10.730 15.600 7.450 5.3. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan n Pemerintah Kebutuhan biaya yang didanai dengan sumber anggaran non pemerintah adalah berasal dari CSR (Corporate Social Responsibility) dan Masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang bisa didanai dengan CSR adalah kegiatan non fisik, yang bekaitan dengan perubahan prilaku masyarakat dengan mengadakan kegiatan-kegiatan kampanye sehat, lomba dan bakti sosial (gotong royong). Sedangkan kegiatan yang bersumber masyarakat di fokuskan pada swadaya masyarakat seperti gerakan ibu PKK dan Dharma Wanita, swadaya lahan untuk lokasi kegiatan fisik, swadaya tenaga kerja dan sumber daya yang dimiliki serta kegiatan gotong royong serta rapat-rapat didesa dalam menyepakati kegiatan. Adapun rekapitulasi kegiatan yang bersumber dari CSR dan Masyarakat dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 5.5 Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dengan Sumber Anggaran dari Masyarakat Indikasi Biaya (Juta Rupiah) 01 Sektor Air Limbah 697 1.449 1.249 1.450 1.700 02 Sektor Persampahan 110 110 110 110 110 03 Sektor Drainase 20 20 20 20 20 Jumlah 827 1.579 1.379 1.580 1.830 5.4. Antisipasi Funding Gap V-5
Funding Gap adalah terjadinya kesenjangan dana dimana jumlah anggaran yang dimiliki tidak mampu memenuhi pendanaan kegiatan yang dibutuhkan. Funding Gap terjadi apabila kemampuan pembiayaan kabupaten kecil, sedangkan kebutuhannya besar. Tabel berikut menjelaskan tentang Daftar Tunggu dan Funding Gap yang terjadi dalam memenuhi kebutuhan pendanaan disektor sanitasi. Tabel 5.6 Kebutuhan Pendanaan dan Funding Gap Sektor Sanitasi Kabupaten Aceh Besar. Uraian Tahun Anggaran (juta rupiah) Total Anggaran 1. Air Limbah Domestik 3.098 9.523 12.241 19.474 8.723 53.059 2. Persampahan 7.926 15.906 15.510 12.765 10.406 62.513 3. Drainase Perkotaan 5.700 6.780 5.820 6.180 4.010 28.490 4. Daftar Tunggu (Funding Gap) 3.430 16.790 15.800 20.400 9.770 66.190 5. Kebutuhan Pendanaan Sanitasi 16.724 32.209 33.571 38.419 23.139 144.062 6. Gap (%) 20,51 52,13 47,06 53,10 42,22 43,00 V-6