BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada publik mengenai kebijakan Pemerintah.

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci : jual beli, bawang putih, kartel, persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

2016, No Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 T

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah lembaga pemerintahan yang terkesan lambat dan berbelit-belit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

I. PENDAHULUAN. di segala bidang. Persaingan usaha yang sangat tajam ini merupakan sebuah

ALTERNATIF 2 PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 39/M-DAG/PER/10/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BARANG JADI OLEH PRODUSEN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

2016, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Neg

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

2018, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

BAB I PENDAHULUAN. suatu barang yang cukup signifikan antar pelaku usaha, praktik monopoli atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.011/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maka dibutuhkannya peranan negara dalam menyusun laju perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

Humas dan Kerjasama sebagai acuan Informasi Balai Taman Nasional Ujung Kulon

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Or

2017, No Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 T

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah kepada masyarakat luas. Cutlip dalam Effective Public Relations

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

-1- BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR63/PMK.04/2011 TENTANG REGISTRASI KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

/ KERANGKA ACUAN KERJA SEMINAR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. akurat yang diperlukan, melakukan wawancara mendalam dengan key informan

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

STAKEHOLDER RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

2017, No Bintan, dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun, perlu mendelegasikan kewenangan penerbitan perizinan di bidang perd

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali suatu informasi yang aktual dan terpercaya, suatu instansi

63/PMK.04/2011 REGISTRASI KEPABEANAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdaga

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Mencabut Peraturan Dewan Pertahanan Negara Nomor 14 dan Menetapkan Peraturan T

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini.

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

Produksi Media PR Cetak

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Peran Pemerintah Dalam Menjaga Persaingan Usaha Daging Sapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. salah pengertian dalam penyampaian komunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkembangan jaman keberadaan Public Relations, tidak dapat

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan Humas di lingkungan pemerintahan sangat penting dalam membangun citra positif bangsa dan negara. Apalagi saat ini pemerintah tengah menghadapi berbagai persoalan kemasyarakatan yang mendasar, yakni peningkatan investasi guna mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta melayani publik. Dalam sebuah organisasi khususnya di lingkup pemerintahan daerah, Humas memegang peranan yang sangat penting dan strategis yaitu memberikan pelayanan kepada publik mengenai kebijakan Pemerintah. Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) merupakan instansi pemerintah yang mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah di bidang perdagangan salah satunya yaitu Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perdagangan. Sebagai instansi pemerintahan, Kemendag memiliki publik eksternal, seperti pelaku usaha, pedagang, importir dan eksportir serta media massa. Kementerian Perdagangan memiliki Pusat Hubungan Masyarakat yang memiliki salah satu tugas yaitu untuk melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan bidang media massa dan publikasi, serta informasi publik. Humas merupakan jembatan antara pemerintahan dengan publik, dimana Humas merupakan mediator dalam menginformasikan mengenai kegiatan serta kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan RI. 1

2 Humas Pemerintah bertugas mengamankan kebijakan lembaganya, memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program kerja lembaganya. Jadi Humas bukan hanya menyiapkan tempat acara peliputan dan mendampingi pimpinannya kemana pergi saja, namun Humas Pemerintah dituntut mampu mengemas agenda setting. Informasi dari Humas akan disampaikan ke media massa agar informasi tersebut bisa tersebar ke publik. Media massa merupakan salah satu wadah penyampaian informasi, oleh sebab itu perlunya menjalin relasi yang baik dengan media agar organisasi/instansi bisa berkomunikasi dengan baik dengan publiknya. Mengingat inti dari kegiatan PR/Humas adalah berkomunikasi maka menjaga hubungan baik dengan media menjadi penting dalam konteks media relations. Beberapa pemberitaan yang disampaikan media terdapat berita yang bisa memberikan dampak positif dan negative tergantung berita apa yang diberitakan. Seringkali pemberitaan yang negatif menjadi cepat menyebar dan terkadang membuat situasi panas atas pemberitaan tersebut namun jika pemberitaan tersebut positif jarang yang menjadi pembicaraan panas publik. Seperti adanya pemberitaan yang secara tidak langsung menyudutkan Menteri Perdagangan seperti berikut: Tim Investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengklaim bahwa data-data yang dimilikinya sangat kuat untuk menyeret sebanyak 22 terlapor ke tahap persidangan selanjutnya (proses hukum). "Kami percaya bukti yang kami peroleh sangat kuat sekitar 99%, bahkan 100% untuk menyeret para terlapor (kartel importasi bawang putih). Bagaimana tanggapan para pihak silahkan, kalau kami berdasarkan bukti-bukti yang ada," ungkap Investigator KPPU Moh Noor Rofieq usai Pemeriksaan Saksi Kartel Importasi Bawang Putih di kantornya, Jakarta, Senin (23/9/2013).

3 Noor menambahkan, pihaknya menetapkan sebanyak 22 terlapor, terdiri dari 19 importir bawang putih serta tiga kelembagaan, yakni Badan Karantina, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri, dan Menteri Perdagangan. 1 Berdasarkan pemberitaan online diatas diungkapkan oleh KPPU bahwa Menteri Perdagangan masuk kedalam salah satu kelembagaan negara yang menjadi terlapor pada kasus kartel impor bawang. Pemberitaan di media massa yang seperti diatas bisa mengakibatkan situasi panas apalagi dilingkungan petani bawang yang merasa dirugikan jika benar terjadi kartel impor bawang yang dilakukan oleh Mendag. Data mengenai daftar importir yang divonis KPPU dalam kasus kartel bawang: CV Bintang, CV Karya Pratama, CV Mahkota Baru, CV Mekar, PT Dakai Impex, PT Dwi Tunggal Buana, PT Global Sarana Perkasa, PT Lika Daya Tama, PT Mulia Agung Dirgantara, PT Sumber Alam Jaya Perkasa, PT Sumber Roso Agro Makmur, PT Tritunggal Sukses, PT Tunas Sumber Rejeki, CV Agro Nusa Permai, CV Kuda Mas, CV Mulia Agro Lestari, PT Lintas Buana Unggul, PT Prima Nusa Lentera Agung, PT Tunas Utama Sari Perkasa. 2 Adanya pemberitaan mengenai dugaan kartel impor bawang putih yang melibatkan Menteri Perdagangan, dimana menurut KPPU yang terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 24 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999. 3 Istilah kartel disebut juga "syndicate" yaitu suatu kesepakatan (tertulis) antara beberapa perusahaan produsen dan lain-lain yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal, seperti harga, wilayah pemasaran dan sebagainya, dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan. 1 http://bisnis.liputan6.com diunduh oleh Annisa Dwi Anggraini 24 maret 2014 19:11 2 www.tempo.co diunduh oleh Annisa Dwi Anggraini 24 maret 2014 jam 17:55 3 www.merdeka.com diunduh oleh Annisa Dwi Anggraini 21 maret 2014 14:24

4 Kuota impor merupakan salah satu kebijakan non tariff (non tariff barriers), yaitu kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan International. Kuota impor itu sendiri diartikan sebagai tindakan sepihak yang dilakukan secara sepihak dengan jalan menentukan batas maksimum jumlah barang yang boleh diimpor selama jangka waktu tertentu. Tujuan pokoknya adalah untuk melindungi kepentingan industry dan konsumen dalam negeri. 4 Kebutuhan bawang putih untuk konsumen dalam negeri tahun 2013 sebesar 400.000 ton sedangkan kemampuan produksi bawang putih di dalam negeri adalah sebesar 5-10 % maka yang jumlah impor yang di izinkan adalah sebesar 90 % dari kebutuhan konsumen lokal. 5 Media relations merupakan proses membina hubungan baik dengan media, dimana media merupakan perantara informasi dari pemerintahan agar dapat sampai dipubliknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Kartel impor bawang putih, merupakan masalah untuk Pemerintah sebagai salah satu Instansinya yang bertanggung jawab adalah Kemendag, dibutuhkan media agar kebijakan Kemendag mengenai dugaan kartel impor bawang putih dapat sampai ke petani bawang lokal. Media relations berhubungan erat dengan media komunikasi, dimana, media komunikasi diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Supaya komunikasi dengan publik bisa terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap 4 www.ut.ac.id diunduh oleh Annisa Dwi Anggraini 11 Juli 2014 jam 15:55 5 Inilah.com diunduh oleh Annisa Dwi Anggraini 11 Juli 2014 jam 16:00

5 organisasi/instansi direspon oleh organisasi. tujuannya adalah untuk menunjang keberhasilan program dan mempromosikan organisasi melalui media massa. Keterbukaan informasi kepada publik merupakan penerapan mengenai Pemerintah yang baik dan juga bersih. Keterbukaan informasi kepada publik, dalam hal ini yaitu petani lokal agar informasi yang dibutuhkan petani dapat diketahui dengan cepat yaitu salah satunya melalui media. Petani lokal disini adalah petani bawang putih diseluruh Indonesia yang merasa dirugikan karena adanya dugaan kartel impor bawang. Petani lokal membutuhkan kejelasan dan tanggapan yang bijak dari Pemerintah salah satunya yaitu Kementerian Perdagangan RI yang mengurus perizinan Impor di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti melihat suatu kajian yang sangat menarik mengenai strategi media relations yang digunakan oleh Humas Kementerian Perdagangan RI pada kasus dugaan kartel impor bawang putih, dimana sebagai salah satu contoh yaitu mengenai penolakan informasi keterlibatan Mendag dalam kartel bawang putih. Humas pemerintah dituntut untuk bisa memberi tanggapan yang bijak sebelum mempublikasikan informasi tersebut kepada media massa karena akan muncul efek yaitu rendahnya kepercayaan publik kepada pemerintah. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi media relations untuk menanggulangi pemberitaan yang negative terhadap instansi dalam kegiatan Humas Pemerintah. Humas Kemendag bertugas menyampaikan kebijakan dan informasi mengenai adanya impor bawang yang merugikan petani lokal serta meredam kekecewaan dan kemarahan petani lokal atas adanya impor bawang putih tersebut.

6 Dirugikannya petani lokal berarti akan mempengaruhi perekonomian di daerah lahan pertanian bawang di seluruh Indonesia tidak hanya di daerah petani bawang saja namun juga perekonomian Indonesia. Sebab petani lokal adalah petani-petani Indonesia yang dapat mendukung perekonomian Indonesia di bidang pertanian. Pada penelitan ini, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian pada Kementerian Perdagangan RI yang merupakan Instansi Pemerintahan yang mengurus perizinan perdagangan baik itu impor maupun ekspor, dimana Kemendag yang mengetahui jika dilakukannya kartel. Kantor pusat Kementerian Perdagangan ini terletak di kawasan JL. M. I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta Pusat 10110. Kementerian Perdagangan RI menjadi sorotan karena merupakan instansi yang mengatur perdagangan di Indonesia dan berperan dalam menstabilkan keadaan ekonomi Indonesia, disisi lain berdasarkan keputusan KPPU, Mendag telah terbukti bersalah memberikan izin impor bawang yang sangat merugikan petani lokal bahkan dapat menganggu kestabilan ekonomi Indonesia di bidang pertanian khususnya pertanian bawang putih. Menjaga hubungan baik dengan media massa yang merupakan salah satu wadah untuk mencapai tujuan Humas membutuhkan sebuah strategi dalam mengkomunikan informasi berupa penjelasan kepada petani lokal. Pentingnya mengembangkan strategi media relations dalam membina hubungan baik dengan media massa, dimana pemberitaan yang diberitakan media massa lebih banyak menulis berita hanya dari sudut pandang KPPU saja sehingga berita tersebut dapat membentuk opini negatif publik terhadap Kemendag. Hal ini

7 membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Humas kemendag untuk mengetahui kegiatan media relations yang dilakukan Humas dan bagaimana Humas Kemendag dalam menanggapi pemberitaan negatif. Peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian dengan judul Strategi Media Relations Humas Kementerian Perdagangan RI Pada Kasus Dugaan Kartel Impor Bawang Putih 1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian yang peneliti ambil yaitu: Bagaimana Strategi Media Relations Humas Kementerian Perdagangan RI Pada Kasus Dugaan Kartel Impor Bawang Putih? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a. Mengetahui tujuan dan sasaran media relations Humas Kementerian Perdagangan RI terhadap kasus dugaan kartel impor bawang putih. b. Mengetahui bentuk kegiatan media relations yang dilakukan Humas Kementerian Perdagangan RI terhadap kasus dugaan kartel impor bawang putih. c. Mengetahui hasil media relations Humas Kementerian Perdagangan RI terhadap kasus dugaan kartel impor bawang putih. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Secara akademis, kegunaan penelitian untuk pengembangan ilmu komunikasi di bidang kehumasan, terutama yang berkaitan dengan strategi Humas

8 di Kemendag dalam melakukan strategi media relations terhadap kasus dugaan kartel impor bawang putih. 1.4.2 Manfaat Praktis Bagi instansi yang diteliti, data hasil penelitian memberikan sumbangan pemikiran bagi tempat penelitian, praktisi PR dan peneliti ilmu komunikasi tentang humas.